NovelToon NovelToon
The End Of Our Love

The End Of Our Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hanna Agustiani

Dewi Eka Arshila, seorang gadis cantik yang sangat berperangai buruk.

Perangainya yang seperti ini terjadi karena ulah sang kekasih yang sudah mengkhianatinya. Ditambah pula ia yang baru kehilangan sosok ayah yang tega meninggalkan sang ibu dan juga dirinya. Suatu hari, Arshilla bertemu dengan Bima, pria tampan yang selalu memperhatikan dirinya. Berkat usaha gigih Bima dalam meraih cinta gadis pujaannya, Arshilla menerima lamaran Bima dengan setulus hati. Namun sesuatu terjadi yang membuat hati Arshilla terguncang. Kejadian apa yang membuat hati Arshilla seperti ini? Lalu bagaimana kelanjutan kehidupan Arshilla selanjutnya?
Terus ikuti The End Of Our Love.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Agustiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

Arshilla memegangi testpack dengan tangan yang gemetar, ia hendak menangis namun tak bisa. Bima mengetuk pintu kamar Arshilla

"Sayang?" panggilnya

"Masuk aja, Bim. Nggak dikunci kok!" seru Arshilla dari dalam kamar

Bima masuk dan menemukan Arshilla yang duduk di ranjangnya sedang memegangi testpack.

"Gimana hasilnya, Yang?" tanya Bima sambil duduk di sampingnya

"Nih!" Arshilla menyerah testpack itu pada Bima

Bima tersenyum melihat itu, ia memeluk Arshilla. "Syukurlah,"

Arshilla mengangguk pelan.

Bima melepaskan pelukannya "Kenapa kok keliatannya murung? Kamu kecewa ya sama hasilnya?" tanyanya

"Bukan gitu, Bim. Tapiii,,,"

"Ya udah nggak apa-apa. Toh kita belum nikah ini, nanti setelah menikah aku yakin kamu akan hamil," ucap Bima

Arshilla mengangguk, Bima mencium kening Arshilla dengan lembut

"Lagipula kamu juga takut kan kalau hamil,"

"Iya Bim,"

Bima mengusap pipi kanan Arshilla "Ya udah, yok kita berangkat!"

Keduanya berangkat ke kampus, sepanjang perjalanan Arshilla nampak murung. Bukankah ia yang meminta agar tidak hamil, tapi kenapa ia merasa kecewa.

"Kenapa, Yang?" tanya Bima

Arshilla tersentak "Nggak apa-apa kok," jawabnya sambil tersenyum.

"Besok kita berkemas ya kan mau studi ke puncak. Kamu jadi ikut?"

Arshilla mengangguk "Ya. Aku juga udah izin sama Mama, dan katanya boleh,"

"Oke!"

Mobil Bima berhenti di depan butik Rosa, keduanya masuk untuk fitting baju yang sempat tertunda

"Loh anak-anak Mama baru datang,"

"Iya Ma, tadi kita sarapan dulu di luar," ucap Arshilla

"Bibi nggak masakin sarapan buat kalian?" tanya Rosa

"Mau dimasakin si, Ma, tapi Arshi yang mau sarapan di luar."

Rosa mengangguk ia membawa Arshilla dan Bima ke ruangan khusus untuk memilih gaun pengantin.

"Kamu tinggal pilih aja ya, Mama mau ke bawah dulu!"

Seperginya Rosa, Arshilla mulai melihat-lihat gaun pengantin yang akan ia pilih

"Mau yang mana deh Bim? Bagus-bagus semua," ucap Arshilla.

"Kamu coba yang itu deh. Pasti bagus!" ucap Bima sambil menunjuk ke arah Gaun dengan lengan panjang. Arshilla meminta Gaun itu dan mencobanya.

"Bim, tolongin dong!" seru Arshilla dari bilik ganti.

Bima masuk dan ternyata Arshilla tak bisa memasang resleting di belakangnya

"Ini susah, tanganku nggak sampai,"

"Sini aku bantu." Arshilla memegangi rambut panjangnya hingga menampakkan punggungnya yang mulus.

Bima mulai menaikkan resleting dengan sedikit menggoda Arshilla

"Bimm,"

"Kenapa?"

Arshilla memejamkan matanya saat jari telunjuk Bima mengusap lembut punggung Arshilla. Tubuh Arshilla meremang karena sentuhan itu

"Udah selesai!" ucapnya

Arshilla membuka matanya sambil mendengus "Awas ah!" ia keluar dengan wajah cemberutnya sedangkan Bima terkekeh geli. Tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang mengalir dari hidungnya.

"Darah!" gumam Bima, ia segera membersihkan darah itu menggunakan sapu tangan yang ia bawa

"Yaaang!" panggil Arshilla

"Sebentar, Yang," sahut Bima

Setelah beberapa saat Bima keluar sambil tersenyum. "Wah istriku sangat cantik!" puji Bima

Arshilla tersenyum malu mendengar pujian itu

"Yang ini aja ya. Bagus ! Ukurannya juga pas," ucap Arshilla

"Ya udah itu aja,"

Arshilla mengedarkan pandangannya mencari pelayan

"Mbak!" panggilnya

Dua pelayan menghampiri Arshilla "Ya Nona!"

"Aku mau yang ini ya! Tolong bilang sama Mama," ucap Arshilla

"Baik, Nona!" pelayan itu pergi menemui Rosa sedangkan pelayan satunya memberikan baju sepasang dengan gaun itu untuk Bima.

********

Ditengah jam pelajaran seorang petugas jaga datang ke kelas Arshilla

"Selamat siang Pak Dosen!" ucap petugas jaga

"Ya ada apa?" tanya dosen

"Maaf menganggu, di depan ada yang ingin bertemu dengan Dewi Eka Arshilla,"

Arshilla mengerutkan keningnya mendengar itu

"Arshilla, silahkan!" ucap pak Dosen

Arshilla pun mengangguk ia mengikuti petugas jaga dan kini ia ada di ruangan khusus tamu

Seorang lelaki datang dan tersenyum menatap Arshilla

"Putri Papa udah besar ya!" ucapnya

Arshilla menolehkan kepalanya ia begitu terkejut melihat apa yang ada di depannya. Sosok Ayah yang sudah 13 tahun terakhir tak pernah bertemu kini ada di depannya

"Anda siapa?" tanya Arshilla

Pria itu tersenyum kecut mendengar ucapan Arshilla " Ini Papa, Nak," ucapnya

"Maaf, tapi Papa saya udah meninggal 13 tahun yang lalu," ucapnya ketus

"Nak, Papa minta maaf. Tolong maafkan Papa!" ucapnya sambil menangis

"Jika tidak ada hal penting, maaf saya harus pergi. Karena ini masih jam pelajaran!" Arshilla bangun dari duduknya dan pergi begitu saja. Sang Ayah begitu terluka dengan sikap Arshilla, yah ia pun salah karena sudah membohongi istri dan anaknya.

Arshilla masuk ke UKS dan menangis, ia juga merindukan ayahnya namun pengkhianatan itu membuatnya menganggap ayahnya telah meninggal. Ia membaringkan tubuhnya menghadap tembok berharap apa yang terjadi barusan hanya mimpi

Sementara itu Bima mulai resah karena Arshilla tak kunjung kembali ke kelas padahal sebentar lagi jam kelas usai

"Yang, kamu dimana?" tanyanya melalui pesan singkat.

Lama tak ada jawaban, hingga akhirnya kelas selesai. Saat Dosen keluar tak lama Arshilla masuk dan duduk di bangkunya. Bima langsung menghampiri Arshilla.

"Kamu kok lama, Yang?" tanya Bima

"Hari ini cuma satu kelas aja kan? Aku mau pulang," ucap Arshilla, ia berdiri sambil mengambil tasnya.

Bima duduk dan menarik tangan Arshilla agar duduk di pangkuannya.

"Hei, ada apa?" tanya Bima

"Aku mau pulang," ucapnya lagi.

"Ya udah kita pulang, tapi kamu makan dulu ya,"

"Aku nggak mau!" seru Arshilla.

Kelas mendadak hening karena mereka mendengar suara lengkingan Arshilla yang sudah lama tak mereka dengar

"Ada apa tuh?" tanya Adi

Riyan pun melihat mereka berdua "Kenapa lagi tuh bocah!" ucap Riyan

"Ya udah, ya udah. Kita pulang ya.. Aku mau ambil tas dulu," ucap Bima, Arshilla berdiri lalu Bima kembali ke tempat duduknya untuk mengambil tas

"Ice kenapa dah?" tanya Adi

"Gue juga ga tau. Gue duluan ya!" ucap Bima.

Sesampainya di mobil Bima, Arshilla menangis sejadi-jadinya. Bima semakin bingung dengan sikap Arshilla hari ini, ia memeluk Arshilla sambil mengusap kepalanya

"Ada apa Yang?" tanya Bima

"Tadi Papa ke sini, dia bilang maaf sama aku. Tapi aku bilang Papa ku udah meninggal. Bim, aku rindu Papa! Tapi aku nggak bisa melupakan kejadian itu. Aku harus gimana Bim?" ucap Arshilla

"Ya udah kamu tenangin diri kamu ya, nanti kita bicarakan ini setelah kamu udah tenang," ucap Bima. Arshilla melepaskan pelukannya dan menatap Bima

"Aku mau pernikahan kita dibatalkan, Bim!" bak disambar petir di siang hari. Hati Bima merasa hancur mendengar ucapan Arshilla

"Yang, kamu kalau becanda jangan gitu ah!" ucap Bima

"Aku serius, Bim!"

Bima melajukan mobilnya menuju apartemen yang sudah lama tak ia datangi. Arshilla pun bingung kenapa Bima membawanya kemari. Dengan langkah lebar Bima menarik tangan Arshilla memasuki apartemennya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!