ayana seorang gadis desa berniat merantau untuk memperbaiki ekonomi keluarga nya, ayana hanya tinggal berdua denga ibunya setelah ditinggal pergi sang ayahnya,
ayana bekerja di sebuah toko kue yang sangat terkenal tidak disangka dia bertemu jodohnya disana, ayana dijodohkan dan menikah dengan anak bosnya, lika liku hubungan mereka, ada masalah tetapi tetap bisa mereka hadapi bersama, sampai bahagia pun menghiasi pernikahan dan rumah tangga ayana dan dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zainul Anwar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jodohku adalah anak bosku
Sesampainya di pemakaman umum, ayana menghampiri malam ibunya yang masih basah itu.
Ayana dan dewa berjongkok , dan mulai memanjatkan doa untuk ibunya.
Setelah selesai memanjatkan doa, ayana yang kebetulan sudah membawa beberapa macam bunga juga air, mulai menaburkan bunga dan air itu diatas makam sang ibu.
Sambil berlinang air mata yang sangat susah untuk ditahan lagi, ayana memeluk batu nisan yang berada di makam ibunya.
"Bu, kenapa ibu secepat ini meninggal kan ayana bu"
"Ibu, sekarang ayana dan mas dewa sudah menikah bu, ayana sangat bahagia bu" Lanjut ayana sambil menangis.
Dewa pun yang melihat ayana seperti itu, langsung merangkul pundak ayana dan menenangkan istrinya itu.
"Sayang, sudah yah, tidak boleh menangis lagi"
"Kamu harus ikhlas, biar ibu juga bahagia disana" Ucap dewa sambil mengelus pundak ayana lembut.
Ayana yang mendengar perkataan dewa segera mengusap air matanya, dan mulai menenangkan dirinya sendiri.
Setelah beberapa lama di makam ibunya, setelah puas dengan memulihkan segala kesedihannya, ayana pun pamit dari makam ibunya.
"Bu, ayana pamit yah bu, ayana mau ikut mas dewa ke Jakarta bu" Ucap ayana.
"Ayana janji pasti akan sering sering pulang dan ziarah ke makam ibu " Lanjut ayana yang masih sedih dengan suara sedikit bergetar.
Dilanjut dewa pamit juga di makam ibu ayana.
"Bu, dewa pamit untuk mengajak ayana kejakarta yah bu, dewa janji akan menjaga ayana dengan baik, menyayangi dan mencintai ayana sepenuh hati dewa " Ucap dewa dengan sangat tulus
Kemudian ayana dan dewa beranjak dan berjalan meninggalkan tempat pemakaman umum itu.
Sesampainya di rumah, pak sugeng supir pribadi bu Dewi sedang membawa barang barang untuk dimasukan ke bagasi mobil, melihat pak sugeng kewalahan membawa barang barang yang cukup banyak itu, dewa langsung berlari membantunya.
"Sini pak, biar saya bantu" Ucap dewa yang mengambil barang dari tangan pak sugeng.
"Engga usah den, aden masuk kedalam saja" Ucap pak sugeng menolak bantuan dewa karena merasa sungkan.
"Tidak apa apa pak, toh pak sugeng kan nanti harus menyetir mobil cukup jauh pak, nanti keburu cape disini kan kasian bapak" Ucap dewa yang tetap memaksa untuk membantu pak sugeng.
"Ya sudah den dewa, terimakasih banyak yah" Ucap pak sugeng yang akhirnya menerima bantuan dewa.
Pak sugeng dan dewa pun segera memasuk masukan barang barang yang akan dibawa kejakarta, selain menggunakan mobil pribadi, dewa juga menyewa mobil barang untuk membawa barang barang ayana yang cukup banyak itu, sebenarnya dewa sudah memberikan saran kepada ayana untuk tidak membawa barang terlalu banyak, karena nanti juga dijakarta dewa akan membelikan segalanya apapun itu yang dibutuhkan ayana.
Tetapi ayana menolaknya , dengan alasan barang barang itu banyak kenangannya bersama ibunya, kalau ditinggal dirumah lamanya ditakutkan barang barang itu rusak karena tak terawat.
Akhirnya dewa menuruti perkataan ayana, dan menyetujui permintaan istrinya itu.
Setelah selesai memasukan semua barang .
Mereka pun pamit kepada beberapa tetangga yang dekat dengan rumah ayana, terutama bi Titin yang memang sangat berjasa dihidup ayana.
"Bi, ayana pamit yah, makasih atas semua kebaikan bibi, maaf selama ini ayana banyak merepotkan bibi" Ucap ayana kemudian mencium punggung tangan bibi Titin dan memeluknya.
"Iyah neng ayana, bibi malah sangat senang bisa membantu neng ayana" Jawab Bi Titin kemudian membalas pelukan ayana.
"Hati hati yah neng, bahagia disana yah, bibi hanya bisa mendoakan yang terbaik buat neng ayana" Lanjut bi Titin yang kemudian air mata mulai turun membasahi wajahnya.
"Assalamu'alaikum bi" Ucap ayana kemudian melangkahkan kaki menaiki mobil yang akan membawanya ke Jakarta.
"Waalaikumsalam neng" Jawab bi Titin kemudian melambaikan tangannya.
"Pamit yah bi, assalamu'alaikum" Pamit dewa yang kemudian mencium punggung tangan bi Titin juga.
"Waalaikumsalam,Iyah nak dewa, bibi titip neng ayana yah nak, jaga dia baik baik, bahagiakan dia yah" Ucap bi Titin.
Kemudian setelah pamit mereka semua memasuki mobil, dan mobil mulai melaju meninggalkan kampung halaman ayana.
Di kediaman aya,dia yang sudah mendengar berita kematian ibu ayana merasa sangat bahagia, dia tertawa dengan puas.
"Hahahaha, ini belum seberapa ayana, aku akan membuat hidupmu lebih menderita dari ini" Ucap aya sambil tertawa bahagia.
"Kamu engga boleh bahagia ayana, kamu harus lebih sengsara dari aku" Ucap ayana yang kemudian wajahnya berubah menjadi menyeramkan.
Aya kemudian membuka kulkasnya dan mengambil sekaleng minuman bersoda dan meminumnya.
Tak lama aya merasakan kebahagiaan akan keberhasilan,dering panggilan diponsel aya berbunyi, aya segera mengambilnya dan menerima panggilan itu.
"Hallo bos, ada kabar buruk bos" Ucap orang ditelepon yang tak lain adalah orang suruhannya.
"Apa! Kabar buruk apa! " Aya bertanya dengan emosi.
"Jadi begini bos, ternyata setelah meninggalnya ibu ayana, ayana dan dewa melangsungkan pernikahannya disana, dan sekarang mereka sedang menuju kejakarta" Jelas orang suruhan itu.
"Sialan!kamu engga becus sekali , kenapa sampe kecolongan seperti ini, saya tidak mau tahu kamu harus membuat mereka berpisah! " Ucap aya kesal kemudian membanting minuman yang ada ditangannya ke lantai dengan sangat emosional.
"Baik baik bos, segera saya laksanakan" Jawab orangnya suruhannya itu dan kemudian panggilan diakhiri oleh aya.
"Sialan! Bisa bisanya gue kecolongan kaya gini, gue engga terima kalau sampai mereka bahagia, gue akan melakukan segala cara agar mereka berpisah dan tidak akan bersatu lagi" Gumam aya dengan muka memerah dan sangat menyeramkan.
Tidak terasa perutnya tiba tiba keram, aya merasakan amat sakit di perutnya, tiba tiba keluar darah mengalir di kakinya.
"Apa ini? " Ucap aya yang melihat darah mengalir deras di kakinya, kemudian aya pun terjatuh tak sadarkan diri.
Romi yang sudah pulang sehabis membeli sarapan pun berlari menghampiri aya, yang sudah terbaring dilantai tak sadarkan diri dengan darah yang berceceran dilantai itu.
"Kamu kenapa baby" Ucap romi kemudian melemparkan sarapan yang dibawanya ke sembarang tempat.
Romi yang khawatir dengan keadaan aya segera mengangkat badan aya kemudian memangku nya , memasuki mobil dan segera membawanya kerumah sakit terdekat.
Romi melajukan mobilnya dengan sangat cepat sampai lampu merah pun ditrobos olehnya.
Sesampainya dirumah sakit romi segera memasuki igd sambil mengangkat tubuh aya,kemudian meletakkan tubuh aya diatas brangkar rumah sakit yang sudah disediakan oleh perawat yang bertugas disana.
Brangkar segera didorong memasuki ruangan periksa.
Setelah aya memasuki ruangan periksa,dokter dan perawat segera menghampiri ruangan periksa untuk memeriksa keadaan aya.
"Maaf mas, mas tunggu diluar sebentar yah, dokter akan segera memeriksa pasien" Ucap salah satu perawat dan mempersilahkan romi untuk keluar menunggu diruangan tunggu.
"Tapi saya ingin menemani istri saya" Jawab romi menolak dan berusaha memberontak.