NovelToon NovelToon
CEO DINGIN PILIHAN PAPA

CEO DINGIN PILIHAN PAPA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aida Fahmi

Ilea Tirta Mahesa atau sering di sebut ilea ia terpaksa menerima perjodohan dengan lelaki pilihan papanya,dia di jodohkan oleh seorang CEO anak dari keluarga Addison. Perjodohan tersebut dilakukan karena keluarga Mahesa dan Addison ingin mempererat persaudaraan dan menjalin hubungan keluarga yang baik.
Liam James Addison anak pemilik perusahaan keluarga Addison adalah lelaki yang akan dijodohkan oleh ilea. Dia memiliki sifat yang dingin dan cuek terhadap wanita,seakan tidak memiliki ketertarikan sedikit pun terhadap wanita,namun Liam begitu karena ia pernah disakiti oleh seorang wanita di masa lalu .
pernikahan pun di lakukan karena kedua keluarga sudah menentukan hari yang baik untuk melaksanakan resepsi.Bagaimanakah nasib ilea kedepannya?..



HAPPY READING🙌🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aida Fahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam kebahagiaan

warning konten ini mengandung 18+!!

"Sayang kau dimana?" Panggil Liam sambil mencari keberadaan Ilea, jam menunjukkan pukul 5 sore.

Liam terbangun dari tidurnya dan mendapati Ilea tak berada di sampingnya. Kini mereka sudah kembali kerumah orang tuanya Liam. Pernikahan mereka baru berjalan lima hari.

Liam mencari Ilea ke seluruh penjuru kamar hingga ke dalam kamar mandi ia cari, namun hasilnya nihil. Ia pun keluar kamar menuju dapur, dan benar saja dirinya mendapati Ilea sedang memasak di sana.

Dengan usil Liam mendekati Ilea lalu memeluknya dari belakang sambil berkata "Hap dapat juga kau aku sudah mencari mu kemana-mana ternyata di sini." Ucap Liam sambil menciumi leher Ilea.

"Sayang lepas dong geli nanti ada yang lihat loh." Ilea berusaha melepaskan pelukan Liam.

"Biarkan saja lagian kita sudah sah kok jadi bebas dong." Tutur Liam.

"Ya gak di sini juga, kalau dilihat papa dan mama gimana? Aku malu." Ilea mulai kesal dengan tingkah suaminya itu.

"Jadi kalau di kamar boleh dong." Bisik Liam semakin mengeratkan pelukannya.

Dan benar saja belum sempat Ilea menjawab perkataan Liam, datang sang mama yang berniat membantu Ilea memasak. Namun siapa sangka dirinya justru melihat pemandangan seperti itu.

"Ilea kamu masak apa na....." Ucapan Alena terputus saat melihat Liam dan Ilea sedang berpelukan.

"Eh mama sudah bangun." Dengan sigap Ilea langsung melepas pelukan Liam, jujur saja dirinya sangat malu kepada mama mertuanya.

Berbeda dengan Liam, ia kelihatan santai dan berpindah posisi ke meja makan. Seolah tak terjadi apa-apa barusan.

"Mama ganggu ya? Kalau begitu kalian lanjutin dulu deh." Sahut Alena sambil tersenyum.

"Enggak kok ma, lagian Ilea belum selesai masak."Sahut Ilea.

"Jadi perlu mama bantuin gak ni? Atau sama Liam aja." Tanya Alena dengan tujuan menggoda Ilea.

"Sama mama aja kalau sama dia nanti gak selesai masaknya." Sahut Ilea sambil melirik kearah Liam.

Liam hanya tersenyum nakal mendengar perkataan itu, ia lalu mendekati Ilea dan yang terjadi selanjutnya adalah.

"Cup" Satu kecupan mendarat di pipi Ilea, setelah itu Liam berlari ke kamar sebelum mendapat amukan sang istri.

Ilea seketika mematung, antara malu dan kesal bercampur aduk. Ia kesal dengan Liam, namun malu dengan Alena yang menyaksikan kejadian tersebut. Alena yang melihat itu berusaha menenangkan Ilea.

"Sudah sayang gapapa, kau gak perlu malu. Liam begitu karena nurun dari papanya." Ucap Alena sambil mengelus punggung Ilea.

"Hah yang benar ma, jadi papa juga nakal seperti Liam?" Ilea seolah tak percaya dengan perkataan Alena.

"Lebih parah dari itu." Bisik Alena.

"Wah pantesan saja ternyata bibitnya juga begitu." Sahut Ilea sambil tertawa.

Alena yang mendengar itu pun ikut tertawa, dirinya merasa cocok saat mengobrol dengan Ilea. Seakan memiliki teman dan tak kesepian lagi.

"Haha kau benar sekali Ilea, yasudah kalau begitu kita lanjutkan masaknya sebentar lagi makan malam." Ajak Alena.

Mereka mulai berkutat dengan alat masak dan bumbu-bumbu dapur. Aroma masakan yang lezat menyebar ke seluruh ruangan dapur. Membuat siapapun yang mencium aromanya menjadi lapar.

"Hmm harum sekali masakan siapa ini." Suara itu berasal dari papa Liam yang nimbrung ke dapur.

"Ini masakan menantumu pa, harum kan?" Puji Alena dengan bangga.

"Wah harum sekali pasti rasanya juga enak, papa udah gak sabar pengen coba." Tutur Alex bersemangat.

"Papa ini bisa saja, sebentar ya pa masakannya bentar lagi siap kok."Ucap Ilea.

Lima menit kemudian masakan telah selesai, Ilea dan Alena menyajikan ke meja makan. Mereka memasak ayam kecap, tumis kangkung, serta perkedel kentang.

Semua nya kelihatan menggiurkan dan membuat siapapun yang melihatnya tak sabar untuk menyantapnya. Saat semua sudah tersusun rapi, Liam masih belum keluar dari kamar. Pria itu masih asik rebahan di dalam kamarnya.

"Ma, Ilea panggil Liam dulu ya ke kamar." Ucap Ilea .

"Baiklah sayang cepat ya sebentar lagi makan malam." Sahut Alena dengan lembut.

Ilea bergegas menuju kamar untuk memanggil sang suami, dan benar saja dirinya melihat Liam masih terbaring di kasur sambil bermain ponsel. Dengan kesal Ilea mendatangi Liam lalu mencubitnya.

"Aww sakit sayang, kenapa kau hobi sekali mencubit ku." Keluh Liam sambil memegang tangannya yang terasa sakit.

"Itu balasan karena kau sudah mencium ku di depan mama?" Ucap Ilea dengan kesal.

"Balasan macam apa ini, sungguh tidak adil. Seharusnya kau balik mencium ku." Jawab Liam tanpa merasa bersalah.

"Itu memang kemauanmu. Sudahlah ayo turun mama dan papa sudah menunggu di bawah untuk makan malam."Ajak Ilea berusaha menarik tangan Liam untuk bangkit.

Bukannya bangkit Liam justru menarik tangan Ilea dan membuat Ilea terjatuh di pangkuan nya. Dengan sigap ia memeluk Ilea dengan erat dan menciumi aroma tubuh sang istri. Anehnya saat mendapati perlakuan seperti itu Ilea tak memberikan penolakan apapun.

Liam terus menciumi Ilea hingga satu ciuman mendarat di bibir. Dia mulai melumat bibir Ilea perlahan, mengigit bibir bawah Ilea sehingga sang empunya memberikan respon. Mereka melakukan pergulatan bibir dengan hasrat yang memuncak.

Satu ruangan dipenuhi oleh suara decapan bibir mereka, untungnya kamar Liam dilengkapi dengan alat kedap suara.

"Hmmpttt" Ilea mulai kehabisan nafas.

Liam melepaskan ciuman itu lalu menidurkan Ilea di kasur empuk nya. Ia menindih tubuh mungil sang istri, Ilea sudah tak bisa menolak jujur saja ia sangat menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Liam. Dirinya seakan meminta hal lebih dari sentuhan Liam.

"Aku menginginkan mu malam ini sayang." Ucap Liam sambil menciumi leher Ilea.

Ia mulai membuka kancing baju Ilea dengan perlahan, sehingga terlihat bukit sintal Ilea yang berukuran sedang di balut oleh bra. Namun saat ingin membuka bra tersebut, Ilea segera mencegahnya.

"Sayang stop!!" Ucap Ilea sambil menolak tubuh Liam kearah samping.

"Kenapa, padahal tinggal dikit lagi loh."Sahut Liam dengan putus asa.

"Mama dan papa sudah menunggu di bawah tidak enak jika membuat mereka menunggu terlalu lama." Tutur Ilea sambil mengancingkan kembali bajunya.

"Setelah makan malam aku akan meminta hakku." Bisik Liam lalu menggandeng tangan Ilea untuk menuju meja makan.

Ilea hanya bergidik saat mendengar penuturan Liam, ia tak bisa membayangkan bahwa dirinya akan memberikan kehormatan nya malam ini kepada Liam.

Sesampainya di meja makan.

"Wah pengantin baru sudah keluar, lama sekali ya memanggilnya."Ledek Alex sambil tersenyum.

"Papa ini tidak boleh begitu biarin saja dong, namanya masih hangat-hangatnya. Toh papa juga begitu."Timpal Alena.

Alex hanya tersenyum kecut mendengar perkataan sang istri, ya dia mengakui bahwa dirinya masih sering bermanja dengan istrinya meski usia mereka yang tak lagi muda.

"Yasudah ayo makan."Seru Alena.

Mereka menyantap hidangan itu dengan lahap.

"Wah enak sekali makanan nya, siapa yang masak ini?"Tanya Alex ketika selesai makan.

"Sungguh Kah? Ini masakan Ilea loh." Ujar Alena.

"Benar itu Ilea?" Tanya Alex menatap Ilea.

"Iya pa, Itu juga Ilea baru belajar masak. Contoh resep yang mama Jenny."Tutur Ilea.

"Pintar sekali menantu papa ini, tidak salah papa memilihkan istri untuk mu Liam sudah cantik, pandai memasak pula." Puji Alex.

Liam hanya tersenyum mendengar perkataan sang papa, namun tangannya tak bisa diam sedari tadi ia terus mengelus paha Ilea. Mendapati hal itu Ilea tak bisa berbuat banyak selain diam.

Setelah selesai makan kini Liam dan Ilea sudah berada di dalam kamar. Sementara Alena dan Alex sedang menonton acara televisi kesukaan mereka. Dua pasangan itu masih terlihat romantis walaupun usianya yang tak lagi muda.

Sementara di dalam kamar Ilea dan Liam juga tengah menonton televisi, namun Liam sengaja memutar film yang menunjukkan adegan dewasa.

"Sayang apakah kau sering menonton film seperti ini?" Tanya Ilea.

"Tidak, baru kali ini sekalian belajar caranya." sahut Liam masih fokus dengan film tersebut.

"Maksudmu? Jangan aneh-aneh ya." Ancam Ilea.

"Hei ayolah sayang, itu adalah hal normal bagi setiap pasangan suami istri." Bujuk Liam.

"Tapi aku belum siap."Ilea menundukkan wajahnya.

"Bukankah tadi kau sangat menikmati sentuhan yang ku beri, itu belum seberapa kau tak ingin mencoba yang lain?" Liam berucap sambil mendekatkan wajahnya dengan Ilea.

"Aku takut, sakit." Ucap Ilea pelan.

"Aku akan melakukan nya pelan-pelan."Kini Liam semakin mendekat dan menciumi wajah Ilea.

Ilea sudah tak bisa menolak lagi, ia akan memberikan kehormatan nya untuk Liam malam ini. Liam mulai melumat bibir Ilea dengan rakus, mereka menikmati setiap sesapan demi sesapan tersebut.

"Hmmmptt." Ilea mulai kehabisan nafas, ia berusaha menjauhkan Liam dari tubuhnya.

"Kau ingin membunuhku ya." Keluh Ilea.

"Maaf sayang aku tak bisa menahan nafsu ku, kau begitu candu." Ucap Liam dengan hasrat membuncah.

Ia mulai menciumi setiap sudut tubuh Ilea, tak lupa ia juga membuat tanda kepemilikan di leher jenjang Ilea. Ilea mulai terangsang oleh sentuhan Liam, dirinya terus saja menginginkan sentuhan lebih.

Liam yang melihat itu tersenyum, usahanya tak sia-sia membuat istrinya puas. Dia lalu berbisik "Bolehkah kita mulai sekarang sayang?" Tanya Liam manja.

Ilea hanya mengangguk sambil menahan nafsu yang bergejolak hebat. Setelah itu Liam mulai menjalankan aksinya.

Dan yang terjadi selanjutnya adalah pertempuran antara dua insan yang sedang di madu kasih itu. Mereka menikmati sentuhan satu sama lain. Di saat itu Liam tersenyum bangga saat mendapatkan calon istri yang bisa menjaga kehormatan nya. Ia tak menyesali menerima perjodohan ini.

Liam tau betul di luar sana banyak wanita muda yang sudah tak perawan lagi. Oleh karena itu, ia tak mau menyentuh wanita manapun sebelum halal, karena jodoh adalah cerminan diri. Liam memang dikenal cuek dan dingin tapi sangat anti baginya bermain wanita.

"Hiks, hiks, hiks, mama sakit sekali."Seketika tangis Ilea pecah saat benteng pertahanan nya berhasil dibobol Liam.

Liam tak bereaksi apapun ia menahan miliknya di dalam sana. Dia tak ingin membuat Ilea kesakitan, oleh karena itu ia akan menunggu Ilea relax sambil menciumi nya. Saat dirasa Ilea mulai tenang kini Liam mulai bergerak perlahan.

Ia memaju mundurkan gerakannya sehingga membuat Ilea mulai terbiasa dengan gerakan tersebut.

Liam terus menghujani tubuh Ilea, hingga saat mendekati pelepasan ia mempercepat gerakannya. Mereka melakukan pelepasan bersamaan. Liam ambruk di atas tubuh Ilea, ia sungguh menikmati permainan ini, begitu pun Ilea.

"Terima kasih sayang."Ucap Liam Sambil menciumi wajah istrinya.

"Hmm sudah kewajiban ku." Sahut Ilea sambil mengelus wajah Liam.

"Sayang kau membuangnya di dalam?" Tanya Ilea.

"Iya sayang, agar junior Liam segera launching."Ucap Liam sambil menciumi perut datar Ilea.

Belum puas dengan itu mereka melakukan beberapa ronde lagi, hingga lelah lalu tertidur sambil berpelukan tanpa menggunakan sehelai baju.

Terima kasih sudah mampir silahkan beri like, komen, dan dukungannya.🥰❤️

1
EMP Official
aku like, komen, & subscribe y thor 🤗🙏
Fikri Rizki
wah langsung terpesona ga tuh/Facepalm/
Fikri Rizki
habis mukanya lelus kok menangis?
Fikri Rizki: lesu maaf salah ngetik /Facepalm/
total 1 replies
Fikri Rizki
mampir hanya komentar aja jangan boom like kan?
Fikri Rizki
terima ga tuh dia?
Fikri Rizki
berarti judulnya dipaksakan?
Fikri Rizki
emang bapak kamu bisa candaan /Facepalm/
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚢𝚊...


🌹🌹🐡🐡 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊
Sunshine🤎: maksih Bu🥰
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚙𝚊𝚙𝚊𝚗𝚢𝚊 𝙻𝚒𝚊𝚖 𝚙𝚊𝚋𝚐𝚐𝚒𝚕 𝙳𝚒𝚘𝚗 𝙾𝚖?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚘𝚘𝚑 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞
Sunshine🤎: enggak buk mksdnya itu nuturkan dirinya sendiri ke Dion
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛 2 𝚋𝚊𝚋 𝚍𝚞𝚕𝚞



🌹🌹.....
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚒𝚊𝚕𝚘𝚐 𝚝𝚊𝚐 𝚓𝚍 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚙𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚘𝚖𝚊 (,) 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 (") 𝚍𝚒 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝. 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚒𝚝𝚒𝚔 (.)
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚍𝚒𝚊𝚕𝚘𝚐 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚛𝚝𝚊𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚝𝚒𝚗𝚍𝚊𝚔𝚊𝚗
Sunshine🤎: dialog aksi itu yang seperti apa bu
total 4 replies
Bilqies
🐠🐠🐠🐠🐠 bakar untuk makan siang+update
Bilqies
mulutmu, gak bisa kali ya di filter
Bilqies
nah loh kena tuh
Bilqies
udah salah masih aja berkilah
Bilqies
itu Krn ulahmu sendiri
Bilqies
🌹🌹🌹 + update
aku udah baca sampai sini thor
Sunshine🤎: thanks🥰
total 1 replies
Bilqies
ayo terus hajar, paling suka liat adu jotos kek gini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunshine🤎: waduh malah senang ini, masa harus buat Liam dan Alex adu jotos Mulu😭😂
total 1 replies
Bilqies
aku tunggu Liam
Bilqies
sakit karena kalian pergi meninggalkan Mommy Alena
Sunshine🤎: yupss benar
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!