Setelah 14 Tahun Berlalu
14 Tahun silam
"Kenapa rumah pak Santoso jalannya serem gini ya, Ta."
"Baru tahu kan kamu? Makanya kalo lagi ada bimbingan belajar bareng pak Santoso itu ikut,"
"Aku sibuk bantuin ibu bikin pesenan kue, Ta."
"Hem," bibir Dita mencebik. "Aku tau kok, Rin. Tanpa kamu ikut bimbingan belajar kayak kita pun, kamu udah bisa lulus dengan nilai tertinggi seperti saat ini."
"Biasa aja kali, Ta." Karina merendahkan hatinya.
Ya, kedua gadis yang tengah mengobrol sambil berjalan kaki itu, baru saja selesai mengikuti acara makan bersama dalam rangka merayakan kelulusan mereka dari sekolah menengah atas di rumah wali kelas mereka, yang di sebut bernama Santoso tadi. Saat acara tadi, siswa satu kelas mereka hadir semua. Hanya saja, mereka berdua tak membawa kendaraan pribadi saat berangkat sore tadi dan mereka juga tak kebagian tumpangan dari temannya. Rupanya, saat malam hari seperti itu, jalanan itu sungguh gelap dan sepi
"Kamu tau, Rin? Kuburan di depan sana itu katanya angker banget,"
"Apaan sih, Ta? Nggak lucu deh ngomong begitu. Sebentar lagi kita lewat sana loh," Karina tak suka dengan obrolan Dita, karena kuburan yang dimaksud gadis itu, bahkan sudah nampak dari pandangan mereka.
"Beneran, Rin. Katanya banyak pocongnya disana." Dan mereka sudah hampir sampai di kuburan yang ada di sebelah kiri jalan yang mereka susuri itu.
Krasak
Krekk
"Aaaa.....!!!" Teriak kedua gadis itu bersamaan karena tiba-tiba mendengar bunyi ranting patah di dekat kuburan.
Sreeekkkk
"Aaa.... Pocong....!!!" Tiba-tiba Dita lari terbirit-birit karena melihat bayangan sekilas tak jauh dari tempat mereka berdiri.
Sedangkan Karina yang masih kebingungan dan ketakutan, baru menyadari jika dia sudah ditinggal oleh temannya itu.
"Tunggu, Dit!! Jangan tinggalin aku sendiri!!"
Baru saja Karina akan berlari, tiba-tiba ada yang mendekap perutnya sehingga dia tak bisa lari.
"Tolong....!!! Tolong lepasin saya, pocong!! Saya nggak enak dimakan," Karina terus meronta.
"Sssstttt, jangan berisik!! Saya manusia, bukan pocong."
Seketika Karina melihat kaki orang yang ada di belakangnya itu. Entah dapat teori dari mana, tapi Karina memang yakin jika orang itu bukanlah setan karena kakinya masih menapak di atas tanah. Justru malah kakinya sendiri yang melayang karena ia terangkat oleh laki-laki di belakangnya itu. Saat itu juga, Karina baru sadar jika tak cuma setan yang berbahaya, tapi juga orang yang tengah menyeretnya itu.
"Saya mau dibawa kemana, pak, mas, bang...eh om? Kenapa saya diseret-seret begini?"
"Diam!!! Jangan berontak terus!! Kamu berat." Ya, karena Karina terus memberontak, Karina kadang terseret karena lepas dari angkatan si laki-laki itu. Sepertinya, posisinya saat mengangkat Karina sungguh tak tepat.
"Mas saya mau diapain?! Lepasin saya!!"
Tak lama dari itu, ada seorang lelaki lagi yang turun dari sebuah truk yang baru disadari keberadaannya oleh Karina. Karena gelap, Karina tak tahu jika ternyata ada truk yang terparkir tak jauh dari kuburan itu.
"Bantuin, Jon!!" Titah lelaki yang kesulitan menggendong Karina. Dan hanya dengan sekali gerakan saja, kaki Karina sudah diangkat oleh si sopir truk tadi.
"Lepasin saya!! Tolong!!! Tolong!!" Karina memberontak sekuta tenaga, tapi dia tetap kalah tenaga dari mereka. Hingga Karina di lempar masuk ke dalam bak belakang truk.
Brukkk
"Aduh!!" Belum selesai Karina merasakan sakit tubuhnya, tiba-tiba penutup bak truk itu tertutup.
Karina jelas panik. Dia berdiri dan bermaksud turun dari bak truk itu, tapi seseorang yang Karina yakini sebagai orang yang menyeretnya tadi masuk dengan cara memanjat badan truk.
"Mas, saya mau turun. Tolong!!"
"Diam!!" Lelaki itu menarik pergelangan tangan Karina dan membawa gadis itu ke arah depan.
Brak brak!!
"Jalan, Jon!!" Perintah itu ia titahkan setelah ia memukul kepala truk dua kali. Sebagai tanda untuk sang sopir truk di depan sana.
Dan benar saja, tiba-tiba truk pun berjalan, membuat Karina terhuyung karena tak siap.
"Auw!!" Karina jatuh terduduk. Dan secepat itu juga lelaki tadi mendorong Karina hingga gadis itu jatuh terlentang. Lantas, dengan sekali gerakan, laki-laki itu menindih Karina.
"Sekarang, layani saya!!"
Karina terus memberontak, namun dia tak mampu membebaskan diri dari jeratan manusia berhati iblis itu. Hingga satu gerakan tiba-tiba, menghentikan teriakan Karina.
"Arrrgghhhhtttt!!!" Sampai disana, Karina diam. Dia sudah tidak berontak lagi dari lelaki yang tengah bermain di atasnya itu. Seketika juga, dia merasa jika hidup dan masa depannya sudah hancur karena lelaki tak bermoral di depannya itu.
Karina tetap diam sampai lelaki itu selesai dengan aktivitasnya. Bahkan, Karina tak menangis. Dia sama sekali tak sudi melihat wajah menggelikan orang itu. Karina juga tak ingin menyimpan wajah itu di dalam memori otaknya. Namun, karena Karina melihat ke arah lain, ia justru melihat jika lelaki itu memiliki sebuah tato rasi bintang yang berbentuk spiral di lehernya, lebih tepatnya di bawah telinganya. Dan saat itu, Karina masih bisa mendengar dengan jelas lelaki itu berbicara kepadanya.
"Tunggu disini. Saya akan bertanggung jawab atas perbuatan saya." Setelah berkata seperti itu, lelaki jahat tadi menutupi tubuh Karina dengan kaos besar miliknya. Selanjutnya, dia pergi meninggalkan Karina dengan cara memanjat dan melompat dari bak truk yang ternyata sudah berhenti itu.
Karina tak tahu lelaki itu pergi kemana, dan dia tidak peduli. Dengan sisa-sisa tenaganya, Karina memunguti dan mengenakan kembali pakaiannya yang masih bisa ia pergunakan. Lantas ia keluar dari bak truk itu dengan cara melompat seperti yang dilakukan lelaki tadi, tentunya setelah Karina memastikan jika orang tadi tak melihatnya.
"Ah!!" Kaki Karina terkilir, tapi tak menyurutkan semangat gadis itu untuk melarikan diri dari sana. Dan saat ia melihat di sekelilingnya, ternyata Karina sedang berada di sebuah terminal. Beruntung dia masih mengenali tempat itu. Dan dia ingin segera pulang dan mengadu kepada ibunya.
Ya, Karina tak mau terjebak lebih lama lagi dengan seseorang yang Karina yakini sebagai Kenek truk itu. Meskipun lelaki tadi berkata akan bertanggung jawab, memangnya apa yang bisa diandalkan dari seorang kenek truk?? Yang Karina harapkan saat ini, semoga benih lelaki tadi tak tumbuh menjadi janin di dalam rahimnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
Kemungkinan pria misterius itu yg memperkosa karina lg kena obat perangsang jd cari pelampiasan,,,
pria misterius akan bertanggungjawab krn telah menodai karina akan balik lg....
2024-06-17
0
Murni Dewita
👣
2024-06-16
0
Yulia Irawan
kayaknya bukan kenek ini mah... bos mafia... pokoknya kaya raya ini mah... cuma mungkin lagi berlindung atau gimana... trus ni cewek malah jadi korban
2024-06-15
1