"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 26
Kania pun memakai hijab nya, setelah selesai, ia pun memakan makanan yang Elbra bawa. Kini sangat sunyi, tak ada obrolan, hanya ada suara sendok dan piring yang bergerak.
Hingga akhirnya, Kania pun memulai pembicaraan, dengan cara bertanya sesuatu yang membuat ia kesakitan.
"El...aku boleh bertanya gak?,"ucap Kania sembari memakan makanan nya.
"Tanya aja."Jawab Elbra singkat.
"Mengapa di leher ku sakit, apa kalian seperti vampir, yang menghisap darah manusia?."tanya Kania polos, hingga membuat Elbra sedikit tertawa mendengar pertanyaan Kania.
"Lo kebanyakan nonton film vampir kayak nya, wajar kalo leher Lo sakit, kan leher Lo di gi-." Jawab Elbra terhenti.
"Di apa?."tanya Kania penasaran dengan kelanjutan nya.
"Udah lupain aja, mending Lo lanjutin makan nya."jawab Elbra mengalihkan pembicaraan nya.
"Baiklah," Kania pun menyelesaikan makan Nya yang tadi sempat tertunda.
Beberapa detik kemudian, tiba tiba ponsel Kania berbunyi, pertanda ada seseorang yang menelpon.
Kania pun menaruh piring nya di meja makan, lalu mengangkat telpon nya. Kania melihat nama si penelpon, ternyata yang menelpon adalah bunda Syakia.
...Pembicaraan di telepon...
..."Assalamualaikum, bunda."ucap Kania memberi salam....
..."Wa'alaikumsalam, sayang, Kania lagi di mana sekarang? Mengapa pak guru menelpon bunda, dan bilang bahwa Kania tak hadir di sekolah hari ini. Kamu lagi saki atau kenapa, Kania?." Tanya Syakia khawatir....
..."Hem...a-aku tidak enak badan, bunda."Jawab Kania sedikit takut, Karena ia tak pernah membohongi bunda nya, baru kali ini Kania berani membohongi bundanya....
..."Gak enak badan? Ya ampun, sekarang siapa yang jagain kamu nak? Udah minum obat belum? Maafin bunda ya, Kania, bunda belum bisa pulang." Syakia sangat khawatir, bahwa putri nya kini sedang sakit, dan sekarang ia tak bisa menjaga nya....
..."Gapapa kok Bun, tapi jika bisa, bunda segera pulang ya." Ucap Kania....
..."Kenapa ingin Bunda segera pulang? Apa ada yang menganggu mu?."tanya Syakia....
...Telpon itu speaker nya di nyalakan, hingga Elbra bisa dengar pembicaraan Kania dan bunda nya....
...Elbra yang mendengar itu pun, memohon pada Kania, untuk tidak mengadu pada bunda nya, tentang masalah semalam....
...Kania pun bingung harus bagaimana, ia merasa kasihan melihat wajah memohon mohon Elbra. Kania pun terpaksa harus kembali berbohong....
..."Gak ada kok Bun, hanya saja Kania sudah rindu dengan bunda."jawab Kania....
...Elbra pun terlihat lega mendengar Jawaban Kania. Ntah apa yang terjadi jika Kania jujur....
..."Sudah dulu ya nak, bunda mau lanjutkan kegiatan di sini, kamu jangan lupa makan ya, dan jangan lupa minum obat, semoga kamu cepat sembuh Sayang, Assalamualaikum."ucap bunda lalu di akhiri dengan salam, dan telpon pun berakhir dengan Kania yang menjawab salam....
Skip.
Kini Kania di paksa menemani Elbra dan teman teman nya bermain game di ruang tamu, awal nya Kania menolak, namun Elbra berusaha meyakinkan Kania, bahwa teman teman nya tak akan menganggu Kania lagi. Hingga akhirnya Kania pun mau tak mau harus menurut.
Kini Elbra dan teman temannya sedang bermain
Stik PS, mereka sedang bermain game bola menggunakan TV di ruang tamu.
Kania hanya bisa Melihat, karena ia tak mengerti cara bermain nya, namun Elbra yang melihat itu ingin sekali mengajarkan Kania bermain stik PS. Elbra pun menawarkan Kania untuk bermain.
"Lo mau main gak?,"tawar Elbra sembari memberi joystick nya pada Kania.
"Aku tak mengerti bermain ini."jawab Kania.
"Tenang aja, gw ajarin Lo sampe bisa, mau gak?." Ucap Elbra kembali menawarkan, Kania pun hanya mengangguk, sebenarnya ia juga penasaran dengan permainan yang mereka main. Hingga akhirnya ia pun mencoba bermain game tersebut.
Kini joystick tersebut sudah ada di tangan Kania, Elbra dari Belakang, dengan posisi memeluk, agar bisa mengendalikan tangan Kania.
Kania sebenarnya sedikit canggung dengan posisi tersebut, namun ia hanya bisa diam, dan menurut apa kata Elbra.
"Awas ntar ada yang tegang,"sindir Leo sembari fokus bermain game nya.
"Diem Lo, jangan gunain pikiran kotor Lo Sekarang." Jawab Elbra yang paham maksud Leo.
Elbra pun mulai mengajar kan Kania cara bermain game tersebut, pertama Elbra mengajar kan fungsi dari tombol tombol yang ada di joystick. Sembari mengajarkan tombol tombol tersebut. Elbra sedikit mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Elbra sengaja menaruh kepalanya di bahu kanan Kania, sembari ia menghirup aroma parfum Kania yang begitu harum di leher Kania.
Karena sekarang Kania menggunakan hijab, Elbra tak bisa mencium kembali leher Mulus tersebut, ia hanya bisa menikmati harum nya hijab saja.
"El...jangan seperti itu."protes Kania yang merasakan geli di lehernya.
"Sorry...gw cuma suka bau parfum Lo."Jawab Elbra Santai.
Sekian lama mengajarkan Kania bermain game tersebut, akhirnya Kania pun bisa, dan beruntungnya, Kania pun berhasil memenangkan game nya, dengan bantuan Leo dan Daniel juga. Karena mereka 1 Tim.
"GOLLL!!."teriak Daniel dan Leo sembari memperagakan gaya Ronaldo, mereka sangat senang akhirnya mereka menyelesaikan game nya.
Kania yang terbawa suasana pun juga ikut gembira, hingga tak sengaja menyenggol sebuah benda keramat yang ada di balik celana Elbra.
"Arghhh....Joni gw."Gumam Elbra, menahan sakit di bawah perut nya.
Kania masih belum sadar, jika ia menendang bola yang salah, untung saja telur tersebut tidak pecah di tendang Kania.
"Gess...eghh...g-gw ke to-toilet bentar ya,"ucap Elbra sembari menutup benda keramat tersebut menggunakan tangan nya.
"Yhahaha....pecah tuh telor."ledek Leo, Daniel dan Leo pun tertawa ngakak hingga berguling guling melihat kesengsaraan Elbra. Kania pun Bingung melihat teman Elbra yang entah mentertawakan apa.
"Kalian Kenapa tertawa? Memangnya Elbra punya telur?."tanya Kania dengan wajah polos nya.
Leo dan Daniel yang mendengar pertanyaan Kania pun seketika berhenti tertawa, mereka bingung harus menjawab apa, jika sampai salah jawab, Elbra akan mengamuk pada mereka.
"Emm...gak ada sih, adanya bola bola aja."jawab Leo gugup, takut salah bicara.
"Bola? Bagaimana bisa muat bola bola dalam kantung celana Elbra?." Kania sangat bingung memikirkan pembicara teman teman Elbra.
"Gimana nih, Leo?,"bisik Daniel yang sangat bingung, sembari menyenggol lengan Leo.
"Mana gw tau."jawab Leo Dengan suara yang pelan.
"Kenapa aku tiba tiba ingin minum ya, sebaiknya aku ke dapur aja deh."batin Kania, lalu ia pun pergi meninggalkan kedua teman Elbra yang kini mematung di ruang tamu.
Sesampainya di dapur.....
Kini Kania sedang berada di depan lemari es, ia mencari air dingin, agar menyegarkan tenggorokan nya. Setelah selesai minum, ia pun ingin kembali ke ruang tamu. Namun saat melewati toilet yang ada di dekat dapur. Kania mendengar suara yang aneh dari dalam toilet, hal itu membuat penyakit kepo Kania kambuh. Hingga akhirnya ia mendekat ke arah toilet, dan menempelkan kuping nya di pintu toilet, untuk mendengarkan lebih jelas suara aneh Tersebut.
continued.....
.
*pelakor dilaknat dan dibinasakan - adil
*kesalahan suami ditegas itu salah dapat balasan - adil
*intraksi suami dengan pelakor dipandang menjijikan - adil
ini yang masalah sesungguhnya yang membuat novel jadi egois
*pebinor disesuaikan dan dipuja2
*pebinor merayu, kadang mengahsut istri orang untuk cerai dan pergi dengan dibenarkan
*kesalahan istri selalu dibenarkan
*istri dekat, berduaan, curhat berduaan, bahkan ngomong tentang perasaan bahkan sampai kontak fisik dibenarkan
*intraksi istri dengan pebinor dibenarkan
hal2 begini yang membuat novel jadi egois terkesan munafik dan kalian benarkan
miria