BUNGA YANG LAYU

Mendengar pertanyaan Romi, memandang wajah suami duduk di sampingnya. Mawar, menggeleng pelan karena tidak menghina keadaan mantan kekasihnya yang sekarang.

"Romi, kamu salah menerka tentang ku.Apapun keadaanmu sekarang ini, kenapa aku tidak mau balikan sama kamu. Ada sebabnya mengapa, Rom? Kita sudah memiliki pasangan masing-masing,aku harap kamu paham. Aku juga tidak mencampakkan dirimu, dengan keadaan apapun itu.Romi, berbahagialah dan terima Sinta. Bagaimana nasib anak kalian nanti". Mawar, menatap Sinta dan Romi silih berganti.

"Istri saya tidak salah sama sekali.Seharusnya kamu koreksi diri sendiri,siapa yang membuat masalah dan siapa yang menyesal? Kalau kamu tidak kehilangan seseorang,maka dari itu jangan bermain api di belakang. Jangan minta maaf atau pun mengatakan Khilaf atas perbuatan yang sudah dilakukan. Sangat jelas sekali,melakukannya dalam keadaan sadar dan tidak terpaksa. Kamu hanya kurang bersyukur Romi,sudah memiliki Mawar dan masih melirik wanita lain. Saya tegaskan sekali lagi,jangan mengganggu istri saya. Terutama jangan memaksa terus-terusan, menyatukannya dengan Romi! Saya tidak akan tinggal diam sebagai suami,bahkan bisa melakukan apapun dan melaporkan ke pihak berwajib". Jasper, menatap tajam ke arah Romi dan keluarganya.

"Mawar,Ibu sangat kecewa dengan kamu dan menikah dengan pria ini. Lihatlah,Apa kelebihannya di matamu dan berbeda dengan Romi.Kalian cuman baru kenal Mawar,kamu jangan mau dibodoh-bodohi.Ibu,tidak mau kamu sakit hati dan terulang kembali kejadian itu. Romi, sudah menyesal atas semuanya dan meminta kesempatan kepadamu". Bu Dwi,memaksa kehendaknya.

"Tidak ada yang di bahas lagi,aku meminta kalian pergi. Bu Dwi, jangan memaksa kehendak sendiri dan pikirkan perasaan Mawar juga". Jasper, mencoba untuk melemahkan suaranya.

"Mas,bu, mendingan kita pulang sekarang! Apa kalian tidak malu, sudah di usir Tuan rumah langsung? Ayo,mas!". Sinta, menarik kursi roda suaminya.

"Tunggu, Sinta! Aku ingin berbicara dengan Mawar,ada yang aku sampaikan". Romi, menghentikan aksi istrinya.

Sinta, memutarkan bola matanya. "Cepetan,mas!".

"Mawar,kalau kamu tidak bahagia menjalankan rumah tangga dengannya. Katakan sejujurnya kepadaku,siap menerimamu apa adanya dan jangan malu. Aku sudah berjanji dengan ucapanku sendiri,dimana anak di dalam perut istriku lahir. Maka aku akan menceraikannya,lalu menunggumu datang". Kata Romi, memandang wajah cantik mantan kekasihnya itu.

Pria ini,benar-benar nekad sekali dan masih berharap dengan istri orang.Apa dia tidak malu?Memangnya aku mau melepaskan,Mawar?.Batin Jasper, berusaha keras mengontrol dirinya dan takut jika sang istri mau.

Kenapa dia masih berharap denganku?Aku sudah menikah dengan pria lain,tapi tidak menggoyahkan hati Romi untuk melupakanku.Batin Mawar, hanya diam melepaskan kepergian mereka.

Deg!

Mawar dan Jasper saling memandang satu sama lain.Mereka tersadar dan sama-sama melepaskan genggaman tangan mereka.Merasa tidak nyaman dengan suasana sekarang,tiba-tiba hujan turun deras.

``Aku pulang,jangan lupa makan``.Kata Jasper,membalikkan badannya dan melangkahkan kaki.

``Yakin,mau pulang?Masih hujan bang,santai dulu di sini``.Mawar,menghentikan langkah suaminya.

Dalam hatinya Jasper,jingkrak-jingkrak karena senang di cegah.``Di motor ada jas hujan,takutnya kamu tidak nyaman ada aku``.

Mawar,mengerutkan keningnya.``Tidak nyaman apa,bang?Kita suami-istri sekarang ini,lagipula bahaya pulang pake motor dan hujan deras.Aku bikinkan kopi hangat,ini tehnya sudah dingin``.

``Eee...Tidak perlu Mawar,aku lagi tidak mau apa-apa.Kamu makanlah dulu,aku duduk di ruang tamu dan menunggu hujan reda``.Ucap Jasper,langsung di angguki istrinya.

``Aku mau makan dulu,bang.Hmmm...Abang,sudah makan?Kalau belum makan,kita makan ama-sama saja``.Mawar,tersenyum tipis.

``Tidak.Aku sudah makan dengan mereka tadi,makanlah kamu``.Jasper,duduk di ruang tamu dan membiarkan istrinya ke dapur untuk makan sendiri.

Jasper,berbaring di sofa panjang dan memejamkan matanya.Ingin berpura-pura tidur,nyatanya tertidur pulas.

Selesai makan sendiri,Mawar segera menemani suaminya yang sendiri diruang tamu.Tapi,dia tersenyum dan mengambilkan selimut untuk suaminya.

Hari mulai gelap,hujan semakin deras dan tiba-tiba lampu padam.

Duaaaarrrrrr......

``Aaaaaaaa...!``.Mawar,berteriak mendengar suara petir menggelegar seisi alam.Bahkan Jasper,langsung terkejut karena istrinya di atas tubuhnya dalam keadaan gemeteran.

``Maaf,bang!Ak-aku tidak sengaja tadi,mau menyelimuti tubuhmu dan tiba-tiba petir menggelegar.Aku takut sekali tadi,sampai jatuh juga``.Mawar,terduduk di lantai dan menundukkan kepala.

``Astaga!Rupanya aku ketiduran tadi,mati lampu?``.Jasper,melihat sekeliling mulai gelap sudah.``Ada lampu atau semacam lilin?``.

``Ada,bang.Sebentar aku ambilkan lilin di lemari dapur``.Mawar,segera menyalakan ponselnya itu.

Jasper,mengikuti istrinya sampai ke dapur dan membantu juga.Nyatanya lilin sudah habis,lupa di beli dan hanya bekas lilin seukuran ibu jari.

``Mana hujannya deras ini,bisa lama lampu hidup.Kalau sampai malam hujan,gak papa tidur di sini``.Ucap Mawar,tengah bingung sudah.

Apa kami tidur dalam satu ranjang?Bagaimana kalau bang Jasper,meminta haknya?.Batin Mawar,menggaruk pelipisnya.

``Sinyal ponsel juga tidak ada,pasti ada sesuatu yang putus ini``.Jasper,ingin menghubungi anak buahnya dan tidak bisa.

Jam dinding terus berjalan,sudah larut malam dan hujan masih deras.Keadaan rumah Mawar,menjadi gelap gulita karena kehabisan lilin.

``Bang,sudah jam 10 malam.Mendingan kita tiduran saja,bisa pagi hujannya berhenti``.Mawar,merasa gugup luar biasa.

Jasper,mengangguk pelan dan mulai mengubah posisinya berbaring di atas sofa.``Aku tidak apa-apa tidur di sini,kamu tidurlah di kamar``.Memejamkan matanya.

``Jangan,bang.Di sini suasananya dingin sekali,mendingan kita tidur di kamar yang sama.Soalnya kamar lain kotor,belum di bersihkan dan suasana juga gelap.Kita sepasang suami-istri bang,tidak masalah tidur dalam kamar berduaan``.Ucap Mawar,menyentuh dadanya berdegup kencang.Beruntung suasana gelap gulita,Jasper tidak melihat wajah istrinya merah merona sudah.

``Oke``.Jawab Jasper,malah senang dan akhir satu kamar dengan istrinya itu.``Tapi,jangan menyesal apa yang terjadi nanti.Kamukan tau,kita suami-istri dan aku pria normal``.

Deg!

**********************************************

Sedangkan di tempat lain,Romi termenung dan sambil menatap jendela yang basah terkena hujan.

Pasti Mawar,tengah bermadu kasih dengan suaminya.Apa lagi,cuacanya sungguh mendukung untuk pengantin baru.Batin Romi,hanya mengenakan handuk pakaiannya basah tertumpah minuman.

Sinta,membawa pakaian suaminya dan siap mengenakannya.Saat ini,dia tengah menggunakan handuk dan jelas menggoda suaminya.``Aku lepas handuknya,mas``.

Romi,hanya mengangguk pelan.Matanya terbelalak melihat handuk istrinya melorot sampai jatuh ke lantai,terlihat jelas milik istrinya dan membuat tegang.

Glek!