NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman Mira

Muka garang Bimo seketika tersenyum manis dihadapan Hani.

"Sabar yah... Nanti kalau kamu gak rewel kakak beliin bakso kesukaan kamu.. mau?", bisik Bimo di telinga Hani.

Sontak saja kulit wajah Hani memerah sampai ke telinga dan Bimo semakin bersemangat menggoda Hani. Sementara itu, Mira yang dari tadi menyaksikan interaksi keduanya saat ini hanya bisa menatap nanar punggung Bimo yang semakin menjauh dan menghilang masuk ke dalam kelas Hani.

"Gila.. si Bimo nafsunya sama cewe gendut macam Hani.. orang secantik Mira aja bisa dia anggurin apalagi kita yang biasa biasa aja?", ucap Lina tidak percaya diri dan diangguki beberapa teman mereka yang kebetulan sedang berjalan bareng untuk pergi ke kantin.

"Diem lu...", hardik Mira.

"Dih... Orang gw ngomongnya serius..", jawab Lina, yang memang berani menghadapi sikap Mira yang jutek.

"Emang tau dari mana lu kalo cowok idola sekolah kayak Bimo sukanya sama si karung beras?", tanya Mira kesal bercampur penasaran.

"Ya tau lah.. orang cara natapnya Bimo ke Hani beda banget saat natap sama ke kita, ditambah lagi emang Bimo pernah mau di deketin sama cewek.. baru sama Hani aja kan dia takluk.. pake acara gendong gendongan lagi", jawab Lina.

Seketika Mira terdiam, ada rasa kecewa yang terselip di hatinya, pasalnya dia sudah lama menyatakan perasaan cintanya kepada Bimo tapi selalu di tolak lagi dan lagi. Ada rasa tidak percaya dengan perlakuan Bimo yang selama ini acuh terhadap wanita lainnya. "Ini nggak mungkin bagaimana bisa Bimo suka sama si karung beras, sementara banyak cewe cantik yang ngejar ngejar dia", ucap Mira lirih.

"Kayaknya si karung beras itu.. harus kita kasih pelajaran deh!!", ucap Mira kepada sahabatnya Lina.

"Ah.. gw GAK mau.. lu aja sama temen temen lu.. emang lu gak tau kalo peraturan baru di sekolah ini.. PEMBULLY akan dikeluarkan secara tidak hormat oleh sekolah!!!", jawab Lina bergidik ngeri.

"Yah kita main cantik lah.. jangan sampe ketangkap sama pihak sekolahan.. beg* banget lu.. pintar dikit kenapa sih", ujar Mira sedikit sewot.

"Gak perduli klo masalah bully membully please jauhin gw! Gw gak mau dikeluarin dari sekolah. Gila aja sebentar lagi kelulusan dan gw harus korbanin itu semua.. klo lu masih terobsesi sama Bimo mendingan lu kejar dia dari pada harus nyakitin orang lain.. sok sok an main cantik..", cibir Lina kesal dengan sikap Mira.

Mira hanya bisa mendengus kesal mendengar jawaban Lina, dia akui memang sekolah ini memiliki regulasi peraturan yang lebih ketat kepada para siswa terutama dalam penanganan kasus pembullyan, dan semua ini terjadi setelah kepindahan Nindy.

"Sayang si Nindy pake acara pindah segala, kalo gak kan bakalan ada yang bantuin gw buat tuh karung beras malu", batin Mira.

....

Sementara itu di kelasnya Hani kembali menjadi pusat perhatian teman teman sekelas lainnya. Pasalnya Bimo yang sejak tadi duduk di hadapan Hani, telah meminta kepada OB untuk menyiapkan makan siang mereka dengan menu 2 mangkuk bakso dan jus jeruk. Meski malu bukan kepalang saat menjadi pusat perhatian namun tak ayal Hani tetap bersikap ramah kepada Bimo. Biar bagaimana pun Bimo sudah membantu Hani melewati semua masalahnya saat berseteru dengan Nindy, saat masa terpuruknya di rumah sakit, dan menemani Hani kemana pun dia mau pergi. Jauh di lubuk hatinya Hani merasa sangat berterima kasih kepada Bimo untuk semuanya, mungkin itulah sebabnya Hani tidak pernah bisa benar benar marah kepada Bimo meski perlakuan spesial Bimo sudah mengundang gunjingan dan tanda tanya besar dari teman teman yang sedang memperhatikan gerak gerik mereka, terutama perlakuan Bimo yang spesial kepada Hani.

Setelah selesai maka siang dan meminum habis jus jeruknya Bimo langsung berpamitan dan membereskan bekas makan mereka tadi.

"Haniku.. kakak balik ke kelas dulu yah, nanti waktu pulang kamu harus tungguin kakak.. dan hai teman teman Hani maaf kita belum berkenalan.. nama saya Bimo siapa nama kalian?" Tanya Bimo sopan.

Di ajak berbicara sama super star sekolah membuat kedua sahabat itu gugup bukan kepalang.

"Seumur umur, cuman bisa lihatin dari jauh. Malah sekarang ada di depan mata mana nyapa duluan lagi", batin Jovanka sambil mesem mesem. Sementara Sesil bertingkah biasa saja menanggapi sapaan Bimo, "Halo kak.. kami sahabatnya Hani saya Sesil dan ini Jovanka", ucap Sesil penuh ketenangan.

"Ah.. ok kalau begitu saya mau minta tolong yah ingetin Hani jam pulang sekolah nanti, suruh tunggu kakak.. inget yah.. jangan sampai lupa..!", ucap Bimo tegas seperti memberi perintah.

"Siap laksanakan kak!!", ucap Jovanka ala tentara sambil memberi hormat. Sedangkan Sesil hanya tersenyum melihat kelakuan Jovanka.

Pipinya kembali merah merona, perlakuan spesial Bimo membuat Hani berbunga bunga.

belum ada 1 menit kepergian Bimo dari kelas Hani, tiba tiba munculah Mira dan beberapa temannya yang berdiri di depan pintu kelas. Dengan sombongnya Mira berjalan sambil mengangkat dagunya.

"Heh.. karung beras, denger yah gw gak mau lihat lu cari perhatian lagi sama Bimo!", ucap Mira sarkas.

"Heh.. maaf yah situ siapanya kak Bimo emangnya?", balas Jovanka tak kalah sarkas.

"Heh.. cewek jadi jadian gak usah sok ikut campur deh lu!! Cewek bukan cowok bukan tapi semangat ngurusin urusan orang!!", balas Mira terus mencemooh Jovanka.

"Maaf.. kak, yang pertama saya manusia bukan karung beras.. mungkin mata atau otak kakak yang sakit jadi tidak bisa membedakan benda, yang kedua saya tidak kenal kakak dan saya juga tidak pernah mencari perhatian kak Bimo, tapi kalau kak Bimo mencari cari saya itu hak dia dan saya tidak punya hak untuk mengatur ngaturnya!!", ucap Hani penuh ketegasan. Semua orang yang mendengar jawaban Hani yang lugas terkesima, bagaimana bisa Hani yang dulunya culun, gendut dan pasrah jika ada yang menghinanya kini berani melawan balik kata kata lawannya.

"Sialan... Lu berani yah lawan gw?", ucap Mira kesal bukan kepalang.

"Silahkan...", ucap Hani penuh tekad. Baginya saat ini kasus perundungan tidak boleh menakutinya lagi. Dia harus bisa bangkit dari keterpurukannya waktu itu. Banyak orang disekitarnya yang akan kecewa kalau dia kembali terpuruk seperti yang sebelumnya.

Braakk....

"Denger yah karung beras ini li yang tantang gw duluan!!", ucap Mira masih dengan penuh kesombongan.

Braakk...

"Dengar yah siapa pun anda.. perundungan yang anda lakukan sudah saya rekam di hape saya, kalau anda ingin segera keluar dari sekolah ini saya siap membantu anda..!!", ucap Hani penuh dengan ketegasan di setiap katanya.

\=\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!