TWINFLAME ;My Naughty Girl

"Makanlah lagi, honey. " Ucap Kai.

Suara Kai yang berat itu seketika menyadarkan Kamari dari lamunan nya.

"Oh.. Ya. Hm... Sepertinya aku akan pergi dulu. " Ucap Kamari yang sedikit mendorong kursi nya, akan berdiri.

"Kau mau kemana, honey? " Tanya Kai menatap Kamari tajam.

Namun Kamari tidak menjawab nya, ia hanya menatap ke manik mata seorang Kaiser.

"Apa sekarang kau ingin menghindariku lagi, honey? " Tanya Kai lagi

"Si-siapa yang menghindarimu? Aku tidak sedang menghindarimu. " Jawab Kamari, mata nya tidak lagi menatap ke arah Kai. Ia seperti menghindari tatapan mata Kai yang menatap nya intens.

Kai menaikkan sebelah alisnya, "kalau begitu duduklah. " Ucap nya, menengadahkan tangan nya seperti mempersilahkan duduk, lalu dengan santai ia memakan hidangan nya lagi, yang tadi sudah ia pesan.

Kamari menatap Kai dengan tajam, serta bibir yang cemberut  "kenapa aku harus menuruti mu? " Ucapnya namun tetap duduk tanpa sadar menuruti perkataan Kai.

Kai yang melihat tingkah Kamari, merasa gemas. Apalagi melihat bibir nya mengkerucut lucu. Rasanya ia ingin melahapnya sampai habis.

'Damn!! Melihat nya begitu saja sudah membuatku horny' batin Kai

Kamari yang di tatap intens seperti itu oleh Kai merasa salah tingkah. Beberapa kali ia menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"A-aku ha-hanya... Hanya ingin ke kamarku. Ya... Itu hanya ingin istirahat. " Jawab Kamari tersenyum kikuk dan lagi-lagi menghindari tatapan Kai.

"Baiklah. Nanti ku temani. " Jawab Kai dengan santai sambil menyuapkan makanan ke mulut nya.

Kamari sontak melotot, kaget dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Are you kidding me? " Ucap Kamari yang sekarang sudah menatap Kai serius.

"No, babe. " Jawab Kai

Kai menelan makanan yang ada di mulut nya, mengambil minuman nya di meja lalu menegaknya. Dia rasa perut nya sudah kenyang sekarang.

Saat Kai melihat ke arah Kamari yang masih tajam menatap nya. Kai pun balas menatap nya dan tersenyum.

"Why? Apa aku terlihat lebih tampan dari mimpimu, honey? Oh.. Bukan. Lebih tepatnya mimpi kita. " Ucap nya dengan seringai. Yang sayang nya itu menambah kadar ketampanan nya, 'sialll...' Batin Kamari

Merasa akan terjerat lagi oleh pesona seorang Kaiser Elio Anderson.

Ekhem

Kamari berdehem menyadarkan pikiran nya. Kamari sudah membuka mulut nya, namun sebelum dirinya berucap, Kai lebih dulu berkata.

"Apa kau membeli Vibrato* juga untuk memenuhi fantasi mu terhadapku? " Tanya Kai tiba-tiba dengan tatapan berkilat geli terhadap Kamari.

Lagi-lagi Kamari tertegun kaget dengan ucapan Kai itu, matanya melotot dan mulutnya menganga dengan tidak etis nya.

'Vibrato*? Apa maksudnya? Bagaimana dia bisa tahu? ' batin Kamari

Seperti tahu apa yang akan Kamari tanyakan, Kai sudah menjawab nya dengan sedikit berbohong untuk menggoda gadis nya itu.

"Sudah ku katakan bukan, aku bisa mengetahui apapun tentangmu. Termasuk kau yang membeli vibrato* . " Ucap Kai sambil menahan tawa nya.

Wajah Kamari memerah, merasa malu karena seperti tertangkap basah membeli alat seperti itu. Walaupun sebenarnya Kamari belum sempat memakai nya sekalipun sejak ia membeli alat itu.

Kamari benar-benar malu hingga sulit berkata-kata tapi rasa penasaran nya pun cukup besar.

Kenapa Kai bisa mengetahui hal tersebut? Pikir nya

"Apa kau menguntitku? " Pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Kamari.

Kai tertawa terbahak mendengar pertanyaan yang di lontarkan Kamari. Ia tak menyangka Kamari akan bertanya seperti itu. Sungguh di luar dugaan nya.

"Kai! " Teriakan seorang wanita

Kai yang sedang tertawa pun berhenti, ia menoleh ke arah wanita tersebut. Begitu pula dengan Kamari, yang sudah melihat wanita itu menghampiri meja nya.

"Apa kabar Kai? " Ucap si wanita dengan mencium pipi Kai

Kamari mengerutkan alis nya. Merasa tidak pernah melihat wanita tersebut. Wanita ini beda dengan yang semalam. Ia bukan tunangan Kai. Lalu siapa? Tanya Kamari dalam hati.

Kai yang menerima perlakuan wanita tersebut terlihat santai, dengan wajah cool nya, namun tidak juga menolak saat wanita itu mencium pipi nya.

'Cih... Dasar buaya! ' batin Kamari

Kamari hanya membolakan mata nya, wajah nya di tekuk cemberut sedikit kesal juga.

Ekspresi Kamari itu tak lepas dari penglihatan Kai, ia mengulum senyum. Dengan sengaja ia membalas sapaan dari wanita itu ramah. Hanya ingin sekedar melihat ekspresi Kamari yang cemberut. Menurut nya itu sangat lucu dan membuat hati nya senang.

"Kamu kemana semalam Kai? Aku tak melihatmu. Padahal aku ingin melewatkan malam yang panjang bersamamu. " Ucap sang wanita sambil mengedipkan satu mata nya.

Lagi-lagi Kamari membolakan mata nya dan mencebik "Cih.. "  Gumam nya yang sayang nya itu terdengar cukup keras, sehingga membuat Kai dan sang wanita menoleh pada nya.

Kamari yang di tatap hanya membalas dengan senyuman kaku.

"Maaf. Aku mengganggu waktu kalian. Aku permisi. " Ujar nya berdiri serta membawa tas nya yang terletak di samping tempat duduk nya.

Kamari pun pergi, berlalu dari restoran itu sambil mengoceh sepanjang jalan.

"Dasar buaya! Sudah punya tunangan, masih tebar pesona kemana-mana. Wanita mana lagi yang nanti akan aku lihat bersama nya? Kurasa selama di cruise ini, dia akan mengencani setiap wanita yang ada di sini. Tapi sorry saja.. Tidak dengan ku. " Ucap Kamari berapi-api

Tanpa dia sadari dari arah belakang, Kai mengikuti nya sambil terkekeh mendengar ocehan-ocehan yang di lontarkan Kamari. Itu sangat menghibur nya.

Tepat saat Kamari akan menaiki tangga menuju ke kabin kamar nya. Tiba-tiba tangan nya ditarik oleh Kaiser.

Kamari menoleh, menatap pada orang yang sedang mencekal tangan nya. Saat melihat itu adalah Kai, ia langsung menghempaskan tangan Kai. Dengan wajah cemberut ia menatap Kai dan tangan nya ditaruh di depan dada menyilang.

"Ada apa lagi Mr. Anderson? Cepat katakan! Aku mau istirahat. " Ucap Kamari ketus

Kai hanya mengulum bibir nya, menahan senyum yang ingin terbit di wajah nya.

"Kau tidak seru sekali. Masa sudah jauh-jauh berlayar menggunakan cruise, hanya di pakai untuk tidur saja." Ucap Kai tersenyum

"Oh.. Ya benar. Aku memang tidak punya hal seru. Tidak seperti kau yang bisa bersenang-senang setiap hari apalagi dengan wanita yang berbeda setiap hari nya. " Sarkas Kamari dengan tatapan tajam nya namun bibir nya tetap sedikit mengkerucut.

Oh... Kai sudah tidak tahan lagi, dengan cepat ia mengecup bibir Kamari. Hanya mengecup, dan itu pun sebentar, lalu tersenyum pada Kamari yang sudah memandangnya horor.

"Baiklah, honey. Bagaimana kalau hari ini giliranmu yang menemaniku bersenang-senang? Hari ini kau beruntung karena aku memilihmu bukan wanita lain.  " Ucap Kai, menggoda sambil menarik pinggang Kamari, merangkulnya untuk berjalan bersama.

Kamari melotot, mencoba melepaskan rangkulan Kai di pinggang nya.

"Ck.. Lepaskan!! Enak saja, aku bukan jalan* mu. Dasar brengs**!! " Umpat Kamari

Kai hanya tertawa mendengar umpatan Kamari untuk nya.

Hari ini Kai banyak sekali tertawa, entahlah... Ia merasa sangat bahagia berada di sisi Kamari. Kamari selalu bisa membuat nya tertawa lepas dengan semua tingkah nya.

Beberapa menit mereka berjalan. Kini mereka sudah berada di tempat tujuan. Kamari pun sudah anteng dan pasrah, ia tak protes lagi terhadap Kai, yang dari tadi masih saja merangkul pinggang nya.

"Ayo, masuk! " Ucap Kai

Di situ terdapat ruangan dengan dua pegawai wanita yang membukakan pintu untuk mereka.

Kamari menoleh, mengedarkan pandangan nya, mencari tahu ruangan apa yang mereka masuki.

Sampai lebih ke dalam lagi mereka berjalan, ia melihat kolam berenang yang tidak terlalu besar.

Kamari pun bisa menyimpulkan. Mungkin ini, kolam renang yang lebih private, karena di luar pun ada kolam renang yang besar untuk para pengunjung dan di sini juga tidak terlihat banyak orang. Bahkan tidak ada orang selain dirinya dan Kai.

Kamari terdiam dan menoleh ke arah Kai yang ada di samping nya.

"Kenapa kau mengajakku kesini? " Tanya Kamari

"Untuk berenanglah.. Honey. Memang nya untuk apa lagi? " Jawab Kai tersenyum. "Di musim panas ini, enak nya kalau kita berenang. " Lanjutnya

"Kenapa harus disini? Di sana juga ada kolam renang yang besar? Ucap Kamari

Kai mengerutkan kening nya, " Aku tidak ingin berbagi dengan orang lain. " Kata nya dengan santai lalu menanggalkan pakaian yang di pakai nya.

Saat ia akan melepaskan celana nya, ia tertahan dengan lengkingan Kamari.

"Eh.. Eh.. Kau mau apa? " Tanya Kamari sudah salah tingkah dengan melihat badan Kai yang berotot. Eh... Sekarang akan di suguhkan pemandangan lain nya. Oh... Tidak Kamari takut sekali... Takut khilaf lebih tepat nya.

"Apa sayang? Aku ingin membuka celana ku ini, masa aku memakai celana begini saat renang. " Ucap Kai, yang memang sedang menggunakan celana berbahan jeans pendek di atas lutut.

"Ya... Tapi kau bisa menggantinya di toilet kan, tidak di sini. "

"Ck... Sama ajalah. Lagian apa sebenar nya yang ada di pikiran mu ini. Hm? " Tanya Kai sudah menyeringai.

Kamari menelan saliva nya dengan susah. Kai sudah sangat dekat dengan nya. Apalagi keadaan Kai sekarang yang tak menggunakan baju, sungguh sangat menggoda iman nya.

Pandangan nya terarah ke dada bidang Kai yang memang sebatas mata nya memandang ke depan. Tangan Kamari dengan reflek memegang dada Kai, mengusap nya ke bawah ke arah perut Kai yang berbentuk seperti roti sobek.

Kai memejamkan mata nya, menikmati setiap sentuhan yang Kamari berikan.

Kai menggeram saat jemari lentik itu, meraba nya lebih kebawah lagi menuju pusar hingga...

Hap!

Tangan Kamari di cekal oleh Kai. Kamari mendongak menatap ke arah Kai, yang sudah menggelengkan kepala nya sambil menatap Kamari dengan mata yang berkabut.

"Jangan!!" Ucap Kai tersenyum

Kamari menyadarkan dirinya dengan cepat, ia menggeleng dan melepaskan tangannya dari genggaman Kai lalu sedikit mengambil jarak.

"Ah.. Maaf. " Ucap nya dengan menunduk

Kamari sedikit nya merasa malu atas perbuatan nya. Entah kenapa ia melakukan hal itu.

Seperti sebuah sihir, Kai bisa dengan mudah menarik nya begitu saja.

Selain malu, ia juga merasa sedikit kecewa di hati nya, karena dengan jelas Kai menolak nya.

Ternyata ia tak semenarik itu di mata Kai, Pikir nya.