NovelToon NovelToon
ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Jordan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku bukan wanita yang sempurna untukmu, aku mandul dan tidak bisa memberimu keturunan. Mama, telah mencarikan jodoh yang terbaik untukmu, yang bisa memberimu keturunan, bukan wanita sepertiku yang tidak sempurna." (Celine)

"Bodoh!! Aku tidak peduli dengan opini orang lain tentang dirimu. Memiliki anak dalam rumah tangga memang penting, tapi bagiku tidak ada yang lebih penting daripada dirimu. Jangan menilai sendiri dirimu dengan kalimat-kalimat bodoh seperti itu, kau tidak mandul, hanya saja Tuhan belum mempercayai kita untuk menjaga titipannya. Celine, dengarkan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu!!" (Jordan)

Celine merasakan dunianya runtuh ketika dokter mendiagnosa jika dirinya tidak akan pernah bisa hamil dan melahirkan. Hati wanita mana yang tidak hancur mendengar kabar tersebut. Dengan air mata yang bercucuran, dia meminta Jordan untuk menikah lagi, namun dengan tegas Jordan menolaknya karena dia sangat mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Malam Yang Panjang

Tamara mondar-mandir di ruang tamu dengan wajah cemas. Sudah beberapa hari sejak terakhir kali ia mendengar kabar dari Jennie. Telepon dan pesan yang dikirimnya tak pernah berbalas. Hatinya dipenuhi kekhawatiran yang semakin hari semakin besar.

Dia merasa marah dan putus asa, bayangan putrinya yang mungkin dalam kesulitan menghantuinya. Ia tak bisa tenang dan hanya berharap Jennie baik-baik saja di luar sana. Di tengah kegelisahan, Tamara memutuskan untuk menghubungi Jordan, berharap putranya bisa membantu mencari tahu keberadaan Jennie dan membawa kembali kabar baik.

Tamara duduk tegang di sofa, menatap layar ponselnya yang tetap sunyi tanpa balasan dari Jennie. Gelisah memenuhi hatinya, semakin menguatkan rasa cemas yang sudah merayap sejak beberapa hari lalu.

"Hans, aku benar-benar khawatir. Jennie belum juga menjawab telepon atau pesanku," keluh Tamara, suaranya penuh kegelisahan.

"Kenapa kau terus mencemaskannya? Dia sudah memiliki keluarga sendiri," jawab Hans, suaranya tenang, hampir acuh.

Tamara menatap suaminya dengan pandangan tak percaya. Bagaimana mungkin Hans begitu tenang saat putrinya tak ada kabar? "Hans, ini serius. Putri kita tidak memberi kabar, dan kau malah santai?" tanyanya, suaranya meninggi.

Hans menatapnya dengan sinis. "Kenapa kau begitu marah? Itu semua adalah akibat dari apa yang kau tanam," ucapnya dengan nada merendahkan.

Wajah Tamara memerah oleh kemarahan. "Apa maksudmu?" desaknya, mata memancarkan ketidakpercayaan.

"Pikirkanlah sendiri," jawab Hans tanpa melihatnya lagi, meninggalkan Tamara dengan pertanyaan yang belum terjawab. Tamara terdiam, hatinya penuh dengan kegelisahan dan pertanyaan yang mengganggu.

Hans mencoba menyampaikan pesan tersirat pada Tamara melalui kata-katanya, menunjukkan situasi Jennie dengan hubungan mereka dengan Celine. Dalam benak Hans, apa yang terjadi pada putri mereka adalah refleksi dari cara Tamara memperlakukan Celine.

Seperti Celine, Jennie mungkin juga mengalami perlakuan yang tidak adil dari ibu mertuanya. Dengan hal ini, Hans ingin mengingatkan Tamara bahwa perbuatan dan sikapnya terhadap orang lain akan memiliki dampak yang signifikan pada hubungan dan kehidupan mereka.

🌺🌺🌺

Jordan membuka laci kecil di samping tempat tidurnya, mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. Dia menatap benda mematikan itu dengan pandangan datar, sudah lebih dari tiga tahun dia tidak pernah lagi menyentuhnya. Itu adalah senjata, benda yang telah merenggut ratusan nyawa.

Sentuhan dingin logam menimbulkan ingatan yang tak terlupakan, tetapi juga menyeretnya ke masa lalu yang kelam. Dalam diam, Jordan merenungkan konsekuensi dari tindakan yang pernah dilakukannya, dan berjanji pada dirinya sendiri bahwa itu adalah masa lalu yang tidak akan pernah dia ulangi. Meskipun hati kecilnya sering kali berbisik dan memaksanya untuk kembali ke masa lalu yang penuh dengan kegelapan, tanpa cahaya.

"Ge," panggil Celine dari luar kamar mereka.

Jordan segera mengembalikan benda itu ke tempatnya semula sebelum Celine memasuki kamar mereka. Jordan tidak ingin Celine melihatnya. Bukan karena takut, tapi dia tidak ingin membawa Celine ke dalam ingatan masa lalu yang kelam. Dengan tenang, Jordan menghampiri Celine. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda tegang sama sekali.

Celine memasuki kamar dengan senyuman lembut. "Apa yang sedang kau lakukan, Ge?" tanyanya, memperhatikan ekspresi Jordan yang tenang.

Jordan tersenyum tipis. "Hanya sedang mencari sesuatu," jawabnya dengan santai, berusaha menyembunyikan kegelisahannya dari Celine. "Ini sudah larut malam. Sebaiknya tidur sekarang," ucapnya.

Celine menggeleng, lalu memeluk leher Jordan sambil menatap matanya. "Ge, malam ini sangat dingin, bagaimana kalau kita saling menghangatkan?" ucapnya, lalu mencium singkat bibir Jordan.

Jordan membalas pelukan Celine, merasakan kehangatan dan cinta yang tak tergantikan dari wanita yang paling ia cintai. Dia mengangguk pelan, menutup laci dengan tenang, dan membiarkan masa lalunya terkunci di sana. "Tentu, sayang," bisiknya lembut.

Entah siapa yang memulainya lebih dulu. pakaian berserakan di lantai kamar mereka. Celine dan Jordan saling berciuman panas, tangan mereka menjelajahi tubuh satu sama lain dengan penuh gaiirah.

Napas mereka tersengal-sengal, seakan tak mampu menahan hasrat yang membara. Tubuhh mereka menyatu, bergerak dalam irama yang sinkron, memecah keheningan malam dengan desahhan penuh kenikmatan.

Celine merasakan setiap sentuhan Jordan, membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang emosi dan hasrat. Sementara itu, Jordan tak bisa menahan diri, memeluk Celine semakin erat, menunjukkan betapa besar cinta dan keinginannya pada wanita yang dicintainya. Malam itu, mereka benar-benar larut dalam satu sama lain.

Di tengah kehangatan, Celine mengerang pelan, "Ge... Lakukan lebih cepat dan lebih dalam, ini benar-benar sangat menyenangkan."

Jordan menatap dalam mata Celine, penuh gairah dan cinta. "Kau menikmatinya, hm? Sayang, malam ini adalah milik kita berdua, hanya ada kau dan aku saja. Celine, aku sangat-sangat mencintaimu, sangat," bisik Jordan. Mereka melanjutkan gerakan mereka, semakin tenggelam dalam hasrat yang membara.

Jordan berbisik di telinga Celine, suaranya serak dengan emosi, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, apapun yang terjadi."

Celine tersenyum di tengah kenikmatan, "Aku tahu, Ge. Kita akan selalu bersama."

Malam semakin larut, dan permainan mereka semakin dalam. Celine merasakan setiap detak jantung Jordan, setiap desahhan napasnya, menyatu dengan dirinya. Di bawah cahaya redup lampu kamar, bayangan mereka bergerak harmonis, menciptakan siluet cinta yang abadi.

Jordan mengecup bibir Celine dengan penuh kasih, membisikkan, "Kau segalanya bagiku."

Celine membalas ciumannya, tangannya mengelus lembut wajah Jordan. "Dan kau adalah duniaku, hidupku akan gelap tanpa dirimu."

Mereka akhirnya terbaring berdua, kelelahan tapi puas, saling berpelukan erat. Di antara napas yang mulai tenang, mereka tau bahwa cinta mereka akan selalu menjadi fondasi kuat dalam menghadapi segala rintangan yang ada.

🌺🌺🌺

Jennie terombang-ambing di jalanan, bingung dan tidak tahu harus pergi ke mana. Langkah kakinya terasa berat, hatinya penuh dengan ketakutan dan rasa malu. Pulang ke rumah orang tuanya bukan pilihan; dia tidak bisa menghadapi mereka dalam keadaan seperti ini.

Setiap sudut jalan yang dilaluinya tampak asing dan tidak ramah. Jennie memeluk tubuhnya sendiri, mencoba menenangkan diri di tengah kebisingan kota. Dia merasa sendirian dan terasing, mencari tempat yang bisa memberinya sedikit ketenangan, namun tidak tahu ke mana harus melangkah.

Jennie menghentikan langkahnya lalu mengangkat kepalanya dan menatap langit malam yang tampak gelap dengan lirih Dia berkata. "Mama, aku ingin pulang."

🌺🌺🌺

Jordan adalah pria tampan dan mapan, selalu menjadi incaran lawan jenisnya. Siapa yang tidak terpesona padanya? Sosoknya yang dingin justru menjadi daya tarik tersendiri bagi seorang Jordan Lu. Di kantor, dia menjadi idola para karyawannya, memikat hati setiap orang yang melihatnya.

Setiap kali dia melintas, semua mata tertuju padanya, terpesona oleh karisma dan ketampanannya. Bahkan sekretarisnya, Regita, tidak bisa menahan diri untuk mengagumi bosnya. Meskipun Jordan terlihat dingin , itulah yang membuatnya semakin menarik dan diinginkan oleh banyak wanita di sekitarnya.

Ketukan pada pintu sedikit menyita perhatiannya. Regita masuk membawa beberapa dokumen yang harus segera ditandatangani.

Sebelum masuk ke ruangan itu, Regita merapikan penampilannya terlebih dahulu, melepaskan ikatan pada rambutnya, membuka dua kancing teratas pada kemejanya, dan sedikit menaikkan roknya. Tujuannya adalah menarik perhatian Jordan. Sayangnya, hal tersebut tidak mempan sama sekali. Bahkan, Jordan tidak melirik dia sedikit pun.

"Presdir, ini dokumen yang perlu ditandatangani," kata Regita dengan suara lembut, berharap bisa menarik perhatiannya.

Jordan mengangguk tanpa mengangkat kepala dari pekerjaannya. "Taruh saja di meja. Nanti akan aku cek."

Regita menuruti perintahnya, kecewa karena usahanya tidak berhasil. Jordan tetap fokus pada pekerjaannya, seakan tidak menyadari usaha Regita untuk menarik perhatiannya.

Sementara itu, Celine yang baru saja tiba sedikit terkejut melihat kelakuan Regita. Tanpa basa-basi, Celine langsung duduk di pangkuan Jordan dan memeluk lehernya erat. Dia melirik ke arah Regita dengan tajam, lalu pandangannya bergulir pada Jordan.

"Ge, kenapa kau biarkan ada ulat bulu di kantor ini? Aku benar-benar tidak suka melihatnya," ucapnya dengan nada menyindir yang jelas ditujukan kepada Regita.

Jordan tersenyum tipis, merangkul Celine dengan hangat. "Tenang saja, sayang. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan," jawabnya, menenangkan Celine.

Regita yang merasa tersindir, wajahnya memerah karena malu. Dia berdiri kikuk, tidak tahu harus berbuat apa.

"Regita, kau bisa keluar sekarang. Aku akan menandatangani dokumen-dokumen itu nanti," kata Jordan dengan tegas, matanya tetap pada Celine.

Regita mengangguk cepat, kemudian keluar dari ruangan dengan perasaan campur aduk. Sementara itu, Celine tetap berada di pangkuan Jordan, merasa puas dengan tanggapannya.

Jordan mencium kening Celine lembut. "Dasar kau ini," Jordan menarik ujung hidung mancung Celine dengan gemas.

Celine tertawa kecil, matanya berbinar. "Aku hanya ingin memastikan kau tahu siapa yang berkuasa di sini," godanya sambil memegang pipi Jordan.

Jordan menggelengkan kepala dengan senyum lebar. "Kau memang selalu tahu cara mendapatkan perhatian, ya?"

Celine mengangguk sambil mengedipkan mata. "Tentu saja. Lagipula, siapa yang bisa menolak pesona seorang, Celine?"

Jordan tertawa, menatap istrinya dengan tatapan gemas. "Kau benar, sayang. Tidak ada yang bisa menolak pesonamu. Dan karena pesonamu, aku jatuh cinta padamu."

Mereka berdua tertawa bersama, suasana di ruangan itu menjadi lebih hangat dan ceria. Jordan memeluk Celine dengan erat, merasa beruntung memiliki istri sepertinya. Sementara itu, Celine menyandarkan kepalanya di bahu Jordan, merasa aman dan hangat. Di tengah kesibukan dunia, mereka menemukan kebahagiaan sederhana dalam sebuah kebersamaan.

🌺🌺🌺

BERSAMBUNG

1
aca
sweet bgt
Eva Risdaniati
suka sama alur cerita ny yg ngj bertele-tele, semangat untuk cerita selanjut ny,
🍏A ↪(Jabar)📍
up
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Ikuti saran Celine Gee...jng hukum lgsg dl,perlu kasih pelajaran,dng teror biar merasakan ketakutan yg gk sanggup mereka hadapi
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Keren balas dendam'y...siksa dl Thour mereka ikut gereget q dng sifat mereka
...biar otak'y gk macet,sgl berbuatsn ads konsekuennya
sri hastuti
wah luar biasa, viona dan celine, balas dendam yg luar biasa 👍👍
Dartihuti
Hati q kok ikut sakit😥😥
sella surya amanda
lanjut
sri hastuti
jangan lama2 Thor bersatunya mereka, kasihan, biar Jordan membantu balas dendam thor, kasihan mereka berdua, cinta mereka begitu kuat 🙏🙏
Ellnara: Baik kakak, segera dipersatukan lagi kok
total 1 replies
Dartihuti
Syukuri lo Rosa...jd gak sabar nih lihat penderitaan 3 org maniak otak geser...
Ellnara: Tunggu ya kak, pembalasan akan segera di mulai
total 1 replies
Dartihuti
Tunggu lo Rosa...skrg x'n ber3 sk" ria tapi ingat sisi mengerikan dr Yordan ĺo trima c4 atau lambat😡
Ellnara: Belum lagi pembalasan kejam Celine kak
total 1 replies
Dartihuti
Aduuuh...ngeri banget sih,musuh'y banyak banget!!ibu mertua,ipar,ulet bulu(Rosa)...angin puyuh (Sarah Dani)hbs'y tiba" bikin rusuh ada Thour ...ikut was" ih...jng matii ya Celine
Ellnara: Tenang kak, Sarah sana Danni cuma numpang lewat bentar doang kok
total 1 replies
sri hastuti
kasihan Jordan Thor, ayo segera pertemukan dngn celine, spy bisa membantu balas dendam,
kurang ajar rossa, juga ibunya kakaknya, biar dirasakan pembalasan dr celine 😡😡
Ellnara: Iya kak, pasti di tunggu aja
total 1 replies
Eva Risdaniati
penasaran sma kelanjutan ny,
Ellnara: Ditunggu ya kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Jennie...terlalu angkuh sombong merasa dilindungi sama mama'y gali lubang'y + dalam ...bkn ngoreksi sadar eee...sok,nyalain org atas sgl yg dialami
Dartihuti: Betuull...ngeri kl sifat gitu,trimakasih banyak" up'y panjaaaang x cinta deh sekebon😊🤭😘🥰
Ellnara: namanya juga gak tau diri kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!