NovelToon NovelToon
Elang Dan Merpati

Elang Dan Merpati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta
Popularitas:92.5k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

"Perhatian!"
Agar tidak bingung dengan cerita ini, baca dulu cerita "Cinta Sembunyi-sembunyi dengan bos"

Elang dan Merpati adalah sepasang anak kembar berbeda karakter. Elang seorang pria dingin dan cuek sama lawan jenis. Bahkan hingga saat ini pun belum memiliki pacar.
Sementara Merpati, seorang gadis bar bar, namun juga sulit untuk mendapatkan cintanya. Meskipun gampang bergaul dengan lawan jenis tapi sangat sulit untuk didekati.
Namun pada suatu hari mereka jatuh cinta pada seorang gadis dan seorang pria.
Siapakah yang bisa meluluhkan hatinya? penasaran? ikuti yuk kisahnya dan baca jika berkenan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

"Maafkan aku, karena terlalu laju mengendarai mobil. Dan tidak sempat mengerem," kata Elang.

Tadi saat Elang ke rumah sakit, gadis itu belum bangun dari tidurnya. Elang yang tidak ingin mengganggu pun langsung ke kampus.

"Aku yang salah, menyebrang jalan tidak lihat kiri kanan. Karena yang aku pikirkan hanya ingin selamat dari kejaran mereka."

"Mereka? Tapi aku tidak melihat siapa-siapa."

Gadis itu menghela nafas. "Aku di kejar oleh orang suruhan majikan ku. Karena aku kabur dari rumah nya saat hendak dilecehkan."

"Keluargamu bagaimana?"

Gadis itu menggeleng. "Mereka sudah meninggal."

Merpati mendekat kemudian menyuapkan buah yang sudah dipotong kecil-kecil. Gadis itu menetes kan airmata nya.

Tangannya tidak bisa digerakkan sebelah, sementara sebelah nya ada infus. Merpati mengambil tissue yang selalu ia bawa.

Perlahan Merpati menghapus airmata gadis itu. "Siapa namamu?" tanya Merpati.

"Purnama," jawabnya sambil menunduk.

Potongan demi potongan buah masuk kedalam mulut Purnama. Akhirnya buah yang Merpati potong pun habis.

Setelah merasa cukup, merekapun pamit. Dan akan berkunjung besok lagi. Purnama hanya memandang kepergian mereka.

Ia bersyukur karena di selamatkan oleh orang baik, meskipun dengan cara seperti ini. Suster yang merawat Purnama pun masuk.

Elang membayarnya khusus untuk merawat Purnama saat ia tidak ada. Suster dengan telaten merawat Purnama, walaupun pada awalnya demi uang.

"Apa rencana kakak selanjutnya?" tanya Merpati saat mereka sudah berada di parkiran.

"Kamu gak dengar, Dek? Dia itu yatim-piatu," jawab Elang.

"Justru itu aku bertanya ke kakak, tidak mungkin kan, kita bawa pulang ke rumah?"

"Apartemen kalian kan ada, bagaimana jika suruh dia saja yang tinggal disana. Sekalian bisa untuk bersih-bersih disana. Kan tidak perlu membayar orang lain, bayar dia aja. Gampang, kan?"

"Iya ya, kok aku tidak kepikiran kesitu," jawab Elang.

Akhirnya Elang dan Merpati sepakat untuk memperkerjakan Purnama di apartemen milik mereka.

Mereka membeli apartemen tersebut dengan uang mereka sendiri. Keduanya patungan membelinya.

Namun tidak juga mereka tempati, karena Abbey melarang mereka untuk tinggal terpisah dari orang tua.

Kecuali jika mereka sudah menikah, baru boleh tinggal di rumah sendiri atau ikut suaminya.

Mereka berpisah dengan tujuan masing-masing. Tiba di mansion, Merpati langsung masuk dan menceritakan keinginan mereka.

Tentu saja Abbey dan Ardina setuju. Mereka berbuat kebaikan dengan menolong orang, mana mungkin akan dilarang.

"Lalu bagaimana keadaannya? Apakah parah?" tanya Abbey.

"Kata dokter tangan dan kakinya mengalami keretakan tulang. Mungkin harus dirawat satu bulan baru boleh pulang," jawab Mentari.

"El, mama sangat setuju dengan keputusanmu untuk membawanya tinggal di apartemen. Tapi biaya makan dan minumnya kamu harus tanggung. Diluar gaji dia menjaga apartemen," pesan Ardina.

"Iya Oma, soal itu Oma tidak usah khawatir. Semua sudah ku perhitungkan," jawab Elang.

"Aku mau cari pakaian yang tidak ku pakai lagi, nanti bisa diberikan ke dia," kata Merpati.

"Pakaianmu mana cocok untuk dia, semua pakaianmu lebih mirip ke pakaian laki-laki," ejek Elang.

"Biarin, mentang-mentang aku gak suka pakai dress atau gaun."

"Sudah jangan berdebat, kumpulkan cepat, daripada dibuang lebih baik diberikan pada yang membutuhkan," ucap Abbey.

Abbey akhirnya membantu putrinya untuk memilih pakaian yang tidak dipakai lagi oleh Merpati.

Masih bagus dan layak dipakai, tapi jika dia tidak mau lagi memakainya. Biarpun pakaian itu baru sekali pakai.

Tapi kalau dia suka, bahkan sampai pudar warnanya pun masih tetap dipakainya.

Setelah memilih pakaian yang layak, Abbey pun meminta pelayan untuk mencucinya. kebanyakan hanya baju kaos oblong dan celana.

Rok? Mana mungkin Merpati memakai rok, dress aja kadang ia menolak. Apalagi ia pakai motor, kan gak enak jika memakai rok.

Waktu sekolah apa boleh buat, harus memakai rok. Itupun saat disekolah saja ia memakai rok.

"Nanti bantu mama beli pakaian di mall ya, kayanya ini kurang deh," kata Abbey.

"Iya Ma, besok kan hari libur. Kalau begitu besok saja kita ke mall," ujar Merpati.

.....

Hansen duduk sendirian di restoran miliknya. Tadi pulang dari kampus ia tidak langsung pulang ke apartemen.

Melainkan ke restoran miliknya. Setelah mengecek hasil dari restoran, ternyata sangat memuaskan.

Kini ia hanya termenung tidak ada yang ia kerjakan saat ini. Ponselnya berdering, Hansen segera melihat nama pemanggil.

Namun Hansen membiarkan saja, karena panggilan tersebut dari ibu tirinya. Setelah beberapa kali berdering, akhirnya Hansen pun menjawab nya.

"Kemana saja kamu? Berkali-kali di telepon tidak dijawab," tanya Aland.

"Kupikir Tante yang menelpon," jawab Hansen.

"Dia itu mama kamu, meskipun cuma tiri. Tapi kamu harus menghormati nya sebagai orang tua."

Hansen yang malas berdebat pun langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.

Kemudian ponselnya kembali berdering, namun Hansen malah menutupnya. Hansen pun keluar dari ruangan itu.

Hansen mengendarai motornya tanpa tujuan, namun saat ia sadar ternyata sudah didepan gerbang mansion milik keluarga Desmond.

"Hahaha, mengapa aku bisa kemari?" Hansen tertawa sumbang.

Ia tidak mengerti dengan perasaan nya sendiri, terlanjur datang kesini, Hansen pun meminta izin untuk masuk.

"Maaf Tuan, kami tidak bisa mengizinkan sembarangan orang untuk masuk," ucap penjaga.

"Iya gak apa-apa, Paman. Saya bisa mengerti!" Hansen pun tidak jadi karena tidak diizinkan masuk oleh penjaga.

Hansen akhirnya mendatangi mansion orang tuanya. Ia tahu jika papanya sudah menelepon, pasti ada sesuatu yang diinginkannya.

Hansen tiba di mansion papanya dan langsung dibukakan pintu gerbang oleh penjaga.

"Selamat datang Tuan muda!" sapa penjaga membungkuk hormat.

"Terima kasih Paman." Hansen memberikan makanan yang ia bawa dari restorannya.

Hansen memang selalu baik kepada penjaga dan juga pelayan. Berbeda dengan perlakuan keluarganya sendiri kepadanya.

"Ada apa Pa?" tanya Hansen.

"Pulang juga kamu, mau jadi apa kamu, hah!"

Roweina mengusap pundak suaminya agar bersabar. Namun Hansen sudah hafal betul watak ibu tirinya itu.

"Kamu jangan bela dia, semakin di bela semakin ngelunjak. Lihat! Dia semakin keras kepala!"

"Tahan emosimu Pa, anak kita baru saja datang sudah di omeli. Bagaimana dia bisa betah di mansion ini?"

"Lihat! Mama mu selalu saja membelamu, namun apa balasan mu? Dasar anak tidak tahu di untung!"

"Lampiaskan saja Pa, aku siap dengar kok. Apapun makian Papa, aku siap dengar. Kulit dan telinga ku sudah kebal dengan siksaan dan cacian dari kalian."

"Apa maksudmu? Kamu ingin bilang mamamu jahat? Lihatlah, dalam keadaan seperti ini pun mamamu masih membelamu!"

Hansen berjalan ke dapur, ia ingin menemui pelayan yang selama ini mengasuhnya.

"Bu!" Pelayan menoleh, kemudian Hansen langsung memeluknya. Hansen menangis dalam pelukan pelayan nya itu.

Pelayan pun mengelus punggung Hansen, karena pelayan itu hanya sebatas dadanya saja.

Hansen menangis bukan karena cengeng, namun ia menangis karena keluarga nya sendiri memperlakukan dirinya seperti orang asing.

Sementara pelayan yang jelas-jelas orang asing, malah memperlakukan seperti anak sendiri.

1
Azzahra Asyilla
Hansen lagu Abang begini ya ,,aduh Abang Roni kapan kau kembali 💃💃
Noey Aprilia
Hhhmmm....
kl bleh mmlih,mreka jg pst mau brsma orng tuanya....tp mau gmn lg,ga smua orng bruntung pnya kluarga yg utuh.....
Nisa Ramadani
semoga anak anak ku kelak di beri kesuksesan dan ingat berbagi dengan sesama yang lebih membutuhkan
Zahbid Inonk
terharu
kadang kita suka kurang bersyukur dgn apa yg d titip kan Allah k kita padahal masih byk yg kurang beruntung dgn kondisi kehidupan nya
Sani Srimulyani
aku juga ikut sedih kalo liat anak2 panti asuhan, mereka terkadang harus mau berbagi makanan dengan yang lainnya.
Azzahra Asyilla: bukan cuma d panti kak,di pesantren yg gratis juga sering bgt gitu makanannya sering gak kebagian ,jadi harus dulu duluan
total 1 replies
kaylla salsabella
Alhamdulillah .... terima kasih atas kebaikan kalian
Dewi kunti
subhanallah smg selalu dilimpahkan Rizqi bagi org yg suka bersedekah 🥰🥰
jaran goyang
ηєχт кк💞💞
jaran goyang
αмιη
jaran goyang
ηgѕ ѕυ∂н ιвυ ηαк... αq σяg ηу ѕ∂н кк... ℓιαт уg gη... внкη кℓσ α∂α уg мηт" gт😭😭😭😭😭
jaran goyang
вηтιg ∂ι яαηʝg вg... вιαя нσт
jaran goyang
нσσσσσσσ αq ѕк уg gη
jaran goyang
вηя ∂αη ѕ7.... αq укη...∂ι вℓιк ¢υℓυη ηу вρк... ∂α ѕєѕυαтυ уg ∂ι ѕмвηу кη
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
ʝнт вgтѕ мяк уg вℓg ¢υℓυη
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
мαмρυѕ кαυ
jaran goyang
ѕукυя ℓн χαη тαк ρα.. кρℓα χαη уg ρηтg... ¢ρ σяg уg ¢я gя"
jaran goyang
αмιη
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣gк ѕвя уα вg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!