NovelToon NovelToon
Air Mata Istri

Air Mata Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat / Suami amnesia / suami ideal / istri ideal / bapak rumah tangga
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mawar Hitam Berduri

Fatimah gadis yatim piatu, dia dinikahi oleh Yusuf pengusaha muda dan tampan. Namun dia mengalami banyak sekali konflik rumah tangga mulai dari ibu mertuanya yang tidak menyukai dia. Dia juga divonis sulit hamil karena dia menderita PCOS. Hingga datanglah Gea teman masa kecil Yusuf yang merupakan calon menantu idaman ibu mertuanya. Bagaimana nasib pernikahan Fatimah? Mungkinkah Yusuf tergoda dengan Gea perempuan di masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Hitam Berduri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 - Diusir Karena Gembel

Di butik ‘Kanaya’ pukul 04.00 sore.

“Bapak itu ya jangan nuduh-nuduh orang sebagai maling! Saya di sini mau belanja, dan saya bisa bayar! Bahkan Bapak di sini itu digaji atas dasar penjualan dari para konsumen yang sedang berbelanja di butik ini! Harusnya bapak itu menghargai konsumen, bukan malah merendahkan!”

"Ya udahlah kalau miskin miskin aja! Ngapain sih pakai belanja di butik ini?” Cibir satpam.

“Saya nggak nyangka sekali kamu Pak, dia itu belanja di sini. Lagian kita itu tidak akan pernah membedakan mana pelanggan yang miskin dan mana pelanggan yang kaya. Mulai sekarang kamu saya pecat!”

Yusuf menoleh ke belakang. Dia tidak asing dengan suara itu.

“Vira?!”

Yusuf terbelahlah kedua matanya. Dia melihat teman SMA nya yang sedang menggendong seorang bayi mungil. Dia berjalan menghampiri Yusuf. Penampilannya sangat berbeda sekali. Dia bahkan dulunya adalah hanya anak seorang tukang pentol keliling.

“Yusuf?”

Vira sangat kaget sekali dengan penampilan Yusuf yang begitu sangat lucu. Dia memandang Yusuf dari ujung kepala hingga ke kaki. Penampilannya sangat berbanding terbalik di waktu masa SMA dulu. Karena Yusuf terkenal sebagai anak orang kaya raya di kota Jakarta.

“Seriusan kamu Yusuf? Tapi kenapa kamu Penampilanmu sangat berbeda sekali dari yang dulu? Bukankah usaha keluarga kamu masih berjalan lancar?”

"Panjang banget ceritanya Vira. Emang sih keluargaku masih kaya raya seperti dulu. Tapi yang kayak kan keluargaku, bukan aku.”

"Kamu seriusan jualan mie ayam keliling pakai gerobak gitu?” Vira menunjuk ke arah gerobak mie ayam milik Yusuf.

Yusuf melakukan kepalanya. "Iya aku memang sekarang jualan mie ayam keliling. Dan aku juga sudah menikah dengan wanita yang sangat aku cintai. Tapi aku bahagia dengan hidupku yang sekarang ini. Sederhana, tapi terasa sempurna.”

“Aku kira kamu menikah dengan anak kecil itu. Si Gea.”

Yusuf menggelengkan kepalanya, "Aku nggak mungkin menikahi Gea. Karena

aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri.”

“Suf, Ayo masuk ke dalam aja. Ini adalah butikku. Dan aku juga bahagia sudah menemukan pria idamanku yaitu suamiku,” ucap Vira.

"Oh ya, Kenapa butik ini namanya Kanaya, bukan namamu aja Vira?”

"Karena Kanaya adalah Anakku yang udah meninggal. Dan aku sangat menyayanginya. Tapi Allah lebih menyayanginya. Jadi aku sudah ikhlas dua tahun yang lalu. Tapi sekarang Kebahagiaanku datang lagi. Ini putriku, namanya Rahmawati Sari.”

“Masya Allah, cantik sekali putrimu. Sangat mirip sama kamu. Kamu pasti beruntung bisa mendapatkan keluarga kecil yang begitu sangat lengkap dan bahagia.”

“Makasih pujiannya, Suf. Oh ya kamu udah punya anak berapa?”

Suasana mendadak hening. Yusuf tampak sedih. Dia mengelengkan kepalanya. Dia menghentikan langkah kedua kakinya sejenak, embusan napas berat.

“Opss! Sorry, aku nggak bermaksud menyingung perasaan kamu, Suf.”

“Iya, nggak apa-apa, Vir. Namanya aja, Allah belum ngasih kepercayaan sama sekali sama aku dan istriku.”

“Yaudah, Suf. Nggak apa-apa, insyaallah istrimu bakalan segera hamil,” ucap Vira.

“Makasih, Vir.”

“Oh yaa, kamu lihat-lihat aja dulu. Kalau ada yang cocok kabarin aja, aku soalnya mau ke ruanganku dulu buat nidurin Rahma,” ucap Vira, tersenyum.

“Iya, nggak apa-apa, Vir. Kamu urus anak kamu dulu aja. Kasihan dia udah pulas tidurnya,” balas Yusuf.

“Iya, aku duluan ya,” pamit Vira.

“Iya.”

Yusuf berjalan-jalan mengelilingi butik. Dia mencari hadiah spesial untuk Fatimah. Dia melihat sebuah gamis dan jilbab satu stell. Warna putih favorit Fatimah.

“Pasti kamu cantik pakai gamis dan jilbab ini,” lirih Yusuf, lalu dia melihat bandrol harganya.

Helaan napas berat Yusuf.

“Astagfirullah hargannya dua juta?” Kedua mata Yusuf mendelik. “Mana cukup uangku cuman tiga ratus ribu,” gumamnya.

“Udah, bungkus aja, Suf. Nggak usah pikirin bandrol harganya.”

Yusuf menoleh ke belakang, dia melihat Vira tepat di belakangnya.

“Nggak, Vir. Aku nggak mau kalau kamu kasih, karena aku ingin membeli dengan hasil keringatku sendiri. Apalagi ini untuk istriku,” tolak Yusuf.

“Suf, aku ikhlas ngasihnya. Anggap aja ini hadiah untuk istrimu dariku.”

“Enggak, Vir. Makasih. Mungkin nanti aku pasti kembali, setelah uangku terkumpul, Vir.”

“Ok, aku salut sama kamu, Suf. Kamu benar-benar lelaki idaman banyak wanita.”

“Jangan gitu, Vir. Ntar kepala aku malah jadi gede loh.”

“Yusuf Yusuf. Kamu itu ada-ada aja. Lagian kamu itu benar-benar lelaki idaman banyak wanita. Cuman kamunya aja Nggak sadar sejak dulu waktu SMA.”

“Aku nggak memperhatikan soal itu. Kamu tahu kan kalau aku itu cuman fokus buat belajar saat itu. Nggak ada waktu buat pacar-pacaran.”

"Kamu itu sukanya merendah untuk meroket. Oh ya, Apa kamu nggak keberatan, kalau kapan-kapan kita dinner bareng sekalian reunian. Jangan lupa ajak istrimu juga. Kan aku sebagai temanmu, ingin kenalan juga.”

“Boleh aja.”

“Oke kalau gitu, kita tukeran nomor WhatsApp aja deh.”

“Siip, aku scan barcode WhatsApp kamu ya?”

“Ok.”

*

Di supermarket, Fatimah yang mulai berbelanja beberapa bahan-bahan untuk jualan mie ayam. Dia membuat sebuah list belanjaan.

“Fat!”

Fatimah menoleh. Dia melihat Denis yang juga sedang berbelanja di supermarket. Dia melihat Denis yang menghampirinya sambil membawa keranjang dorong.

“Denis?”

“Fatimah, nggak nyangka aku bakalan ketemu kamu lagi.”

Hingga akhirnya Fatimah dan Denis berbincang bersama.

Dari jauh tak sengaja Desi melihat Fatimah ngobrol asyik dengan lelaki lain.

“Aku akan foto mereka sebagai bukti perselingkuhan,” ucap Desi sambil mengambil foto Fatimah dengan Denis. Dia langsung mengirim ke Yusuf. “Semoga aja mereka cepet cerai!” Gumamnya.

Desi langsung pergi, dia tampak bahagia. Dia ingin rumah tangga Yusuf dan Fatimah berakhir.

“Mampus kamu menantu mandul!” Umpat Desi dalam hati. Tawa jahatnya. “Sebentar lagi kalian akan berpisah!”

*

[TING!]

Notif pesan masuk ke ponsel Yusuf. Namun Yusuf masih berjalan pulang sambil membawa gerobak mie ayamnya.

Ponsel Yusuf mode hening.

*

Di mobil bangku jok belakang, terlihat Desi menunggu pesan notif balasan chat dari Yusuf.

“Aku yakin kamu pasti kaget, kalau istri yang kamu puja ternyata selingkuh dengan pria lain,” gumam Desi, senyuman jahat.

Mobil masih melaju kencang menyapu jalanan kota Jakarta. Sementara Desi tak sambar menyaksikan perang rumah tangga Yusuf dan Fatimah.

“Aku harap kamu segera menceraikan istrimu itu, Nak,” ucap Desi.

Lima belas menit berlalu belum ada balasan.

Helaan napas berat Desi, dia juga melihat belum ada centang dua biru.

“Kenapa belum dibaca dan dibalas?” Kesal Desi.

*

Yusuf masih mendorong gerobak mie ayamnya. Namun masih jauh menuju kontrakkan rumahnya.

“Sabar sayang,” gumam Yusuf.

Yusuf berhenti di toko roti.

“Mungkin di sini ada cake coklat opera,” gumam Yusuf.

*

1
Susi Raghisa
c fatimah mah mani bedegong jeng egois.
Yati Syahira
nenek tua tempramen ntar kena struk baru tahu
Mawar Hitam Berduri: 🤭🤭🤭🤭 begitulah nenek desi
total 1 replies
Yati Syahira
knapa fatima dan adam tdk peegi jauh yg tdk bisa diketemukqn yusuf samq ibunya
Mawar Hitam Berduri: Terima kasih sudah mampir membaca, jawabannya ada di episode selanjutnya. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Susi Raghisa
euh pada egois semua..
Susi Raghisa
pasti nanti disuruh cepet nikah sama ulat keket..kayanya aku ga rela deh kalau sampe bener sku mundur deh bacanya..maaf ya kaka bukan ga menghargai karya kaka..karya kaka bagus ko saya suka tp kakau ada poligami maaf.
Mawar Hitam Berduri: Di tunggu saja episode lanjutannya. . .Terima kasih atas jejak komentarnya 🙂☺️
total 1 replies
Muhammad Bagus
kek sinetron ikan terbang

tokoh jahat dibuat lebay jahatnya
tokoh baik dibuat lebay baiknya
Mawar Hitam Berduri: terima kasih atas komentarnya, tapi lebih baik buat baca sampai tamat, karena setiap cerita punya alurnya masing-masing. 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!