"B-bagaimana mungkin aku bisa berada di sini?!" Ucap Fazel terkejut bukan main ketika menyadari situasi aneh yang ia alami.
Fazel secara tiba-tiba terbangun dalam kehidupan baru sebagai karakter tambahan dalam dunia novel yang populer. Ia awalnya bingung dan kaget dengan situasi yang tidak biasa ini, namun segera ia menyadari bahwa dirinya saat ini sedang berada di dunia novel
Dalam perjalanan hidup barunya, Fazel bertekad untuk memanfaatkan pengetahuannya tentang alur cerita dan karakter-karakter dalam novel. Ia berusaha untuk menjadi karakter yang kuat dibalik bayang-bayang, tanpa berniat untuk mengganggu jalan cerita utama.
Apakah ia mampu memanfaatkan pengetahuannya tanpa menanggung konsekuensinya? Simak Lebih Lanjut Kisah Fazel dalam dunia novel yang ia masuki!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blizzardauthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa Juga Aku Harus memberitahumu?
"Ya berkat dirinya, aku mendapatkan banyak AP kembali. Aku benar-benar untung besar." Batinku tersenyum puas melihat total AP yang kudapatkan.
>>>>>>______
Malam Harinya di Ruang Latihan
Dorrrrr! Dorrrrr! Dorrrrr!
"Lumayan... Akurasi tembakanku semakin meningkat ketimbang sebelumnya." Gumam ku seraya melihat ke arah dimana dari sepuluh target yang ada, dan aku berhasil mendapatkan tujuh target dengan nilai sempurna.
Setelah kelas wajib berakhir, aku memutuskan untuk tidak langsung pulang ke kamarku dan malah pergi ke ruang latihan untuk meningkatkan akurasi tembakanku. Aku juga memilih melewatkan sesi latihan fisik, karena masih merasakan sedikit nyeri akibat latihan berlebihan kemarin. Tubuh yang kurang fit setelah latihan tanding saat kelas wajib tadi, membuatku tidak punya pilihan lain untuk fokus pada latihan tembakan.
[Ding]
[Keberuntungan tinggi pembaca aktif! Perception anda meningkat drastis!]
[Ding]
[Keberuntungan tinggi pembaca aktif! Perception anda meningkat drastis!]
Aku yang melihat notifikasi itu muncul, sontak tersenyum puas lalu membuka jendela statusku.
> Statistik Tubuh
Strength: 9/95
Dexterity: 17/98
Stamina: 15/89
Vitality: 24/99
Perception: 18/78>>>24/78
Magic Power: 23/99
"Bertambah empat poin, kah... Ya, tidak buruk juga," pikirku cukup puas dengan hasil tersebut lalu menutup jendela status dan berencana kembali ke kamarku. Di tengah perjalanan pulang, aku sempat singgah ke mesin otomatis untuk membeli minuman kaleng, namun realita benar-benar tidak terduga karena aku tidak sengaja berpapasan dengan Charlotte.
Terlihat dirinya pun sedikit tersentak lalu beberapa saat kemudian langsung memasang raut wajah sinis menatap ke arahku. Aku sendiri tidak mengharapkan respon baik dan hanya fokus pada minuman kalengku lalu mengacuhkannya juga. Itulah awalnya, sampai beberapa saat kemudian gadis itu tiba-tiba mengatakan sesuatu.
"Tunggu" Serunya pelan seraya berhenti melangkah membuat ku juga ikut menghentikan langkah ku lalu berkata, "Apa kau berbicara kepadaku?" Kataku membuat Charlotte membalikkan tubuhnya seraya berkata, "Memangnya ada orang lain selain kau disini?" Ujar Charlotte dengan nada bicara yang terdengar sangat sinis.
"Jal*ng ini...!!! Sabar, sabar, sabar," batinku didalam hati yang sudah sangat kesal ketika mendengar nada bicara sinis Charlotte. Aku menghembuskan nafas kasar lalu berkata kembali, "Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?" Ucapku.
Setelah mendengar perkataanku, matanya mulai menatap tajam ke arahku, namun kemudian dia diam sejenak, mengubah ekspresinya menjadi serius sebelum bertanya, "Mengapa kau menyerah begitu saja saat latih tanding tadi?" Tanya Charlotte dengan nada serius.
Aku yang mendengar itu mengangkat sebelah alis nya, karena tidak menyangka ia masih mempermasalahkan hal seperti itu. Walaupun begitu aku tidak berniat untuk tidak menjawabnya.
"Aku sudah bilang sebelumnya bahwa tubuhku sudah tidak sanggup melanjutkan latih tanding itu. Jika di lanjutkan, aku bisa mengalami cedera fisik." Jawabku apa adanya, namun Charlotte menatapku dengan tajam kembali lalu berkata dengan suara yang jauh lebih serius ketimbang sebelumnya terdengar benar-benar tidak percaya kepada apa yang kukatakan.
"Bukankah kau terlalu sehat untuk orang yang bilang tidak bisa melanjutkan latih tanding?" Kata Charlotte sambil menunjukkan bahwa aku baru saja kembali dari ruang latihan. Meskipun begitu, aku hanya memperlihatkan ekspresi acuh seperti biasa.
"Entah kau percaya atau tidak, kemarin aku terlalu bersemangat untuk melatih fisik sampai akhirnya aku mengalami nyeri tubuh yang hebat. Juga, jangan salah paham. Aku hanya melakukan simulasi menebak saja di Ruang Latihan, dan itu tidak membebankan fisikku." Jawabku menjelaskan secara singkat seraya mengedikan kedua bahu lalu berbalik bersiap untuk pergi.
"Lalu bagaimana kau menjelaskan pergerakan tidak masuk akal itu?! Jika kau memang mengalami cedera, bagaimana bisa kau bergerak secepat itu?!" Seru Charlotte sedikit berteriak kali ini.
Aku yang hendak pergi pun kembali terdiam lalu sedikit menoleh kepadanya seraya tersenyum tipis dan berkata dengan tenang. Namun apa yang kukatakan itu membuat gadis cantik itu memasang raut wajah sangat kesal.
"Kenapa juga aku harus memberitahu mu?" Ucapku seraya tersenyum tipis kepadanya, membuat Charlotte terdiam seribu bahasa, lalu memasang raut wajah yang terlihat sangat kesal mendengar jawaban ku.
Charlotte yang kesal pun berbalik seraya berjalan cepat menghentak-hentakkan kakinya. Sangat jelas ia tidak puas dengan jawaban ku, namun aku sendiri tidak berniat memberitahu nya dengan jelas, mengingat kemampuan tersebut ada hubungannya dengan Talent ku.
"Dasar gadis remaja." Ucapku menggeleng-gelengkan kepala, seraya terkekeh pelan berjalan santai kembali ke kamar ku.
[Ding]
[Selamat AP anda bertambah 5]
[Keberuntungan tinggi pembaca aktif! AP anda bertambah 3]
"Oioioi, bukankah jumlah ini terlalu sedikit?" Ucapku yang tidak puas melihat jumlah AP yang didapatkan.
>>>>>>______
Seminggu Kemudian, Pagi Harinya di Kamarku
Braaakkk!!!
"Bajing*n Fazel! Bagaimana mungkin ia melakukan ini padaku?!" Teriakku sambil menggertakkan gigiku dan menghantam meja belajarku. Sambil menghela nafas panjang, aku duduk kembali di kursi belajarku, sesekali memijat dahiku.
"Ah ini benar-benar skenario yang terburuk. Seharusnya aku sadar ketika melihat betapa kosongnya apartemen Fazel." Ucapku menghela nafas panjang melihat notifikasi di jam digital ku dimana tertulis disana ada surat pemberitahuan bahwasanya diriku atau lebih tepatnya pemilik tubuh ini telah menunggak pembayaran sewa apartemen selama setengah tahun.
"Jumlah yang benar-benar gila. Aku benar-benar tidak percaya ia tidak ditendang keluar dari apartemen setelah menunggak pembayaran sebanyak ini?!" Ucapku yang tidak habis pikir ketika melihat nominal yang harus ku bayarkan hampir mencapai lima puluh ribu pound (setara satu miliar rupiah) dan itu tidak termasuk dengan bunga nya.
Sekali lagi aku menghela nafas panjang memikirkan langkah selanjutnya, tentang apa yang harus kulakukan. Ada dua cara menghasilkan uang secara legal bagi seorang murid akademi. Pertama dengan berinvestasi pada saham, forex, dan sejenisnya. Kedua dengan melakukan hunting monster.
"Ckkk, aku tidak bisa melakukan pilihan pertama mengingat jumlah uang yang aku miliki saat ini." Gumamku seraya melihat jumlah uang yang tersisa di tabungan ku hanya tersisa lima ratus pound.
"Aku juga tidak bisa melakukan pilihan kedua, mengingat seberapa rendahnya statistik tubuhku saat ini." Ucapku seraya berdecak kesal. Walaupun saat ini sudah mencapai statistik standar seorang murid akademi, namun hal itu masih belum cukup untuk mengalahkan monster-monster tingkat rendah dan menengah, ditambah aku harus membunuh monster tingkat menengah ke atas jika ingin mendapatkan banyak uang.
...----------------...
...[JENDELA STATUS]...
> Statistik Tubuh
Strength: 9/95>>>17/95
Dexterity: 17/98>>>22/98
Stamina: 15/89>>>19/89
Vitality: 24/99>>>29/99
Perception: 24/78>>>30/78
Magic Power: 23/99>>>26/99
...----------------...
"Haihhhh tidak ada pilihan lain lagi. Aku harus mengajukan pinjaman ke akademi, lalu membeli senjata baru. Aku juga harus mengumpulkan banyak AP sebagai cadangan dan berinvestasi pada diriku sendiri." Ucapku mencapai sebuah keputusan setelah berpikir cukup lama.
"Tiga hari lagi, kah... Sepertinya keberuntungan sedang berpihak padaku," kataku sambil melihat berita tentang pelelangan yang akan datang dan bertempat di daerah pinggiran Negara Inggris, dan pada pelelangan ini juga akan terjadi suatu insiden yang sangat penting untuk plot cerita utamanya.
>>>>>> Bersambung
~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se ras ku.
