Blurb...
"Sejak kapan kau mencintaiku hubby?" Tanya Alena setelah mereka selesai dengan percintaan panas mereka dan kini mereka saling memeluk satu sama lain.
"Sejak kau memakai hijabmu ini honey, kau semakin cantik setelah mengenakan hijab." Ucap Abraham sembari membelai lembut wajah cantik sang istri.
"Kalau begitu aku adalah pemenangnya hubby, karna aku sudah mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu" Bangga Alena sembari mengecup bibir sang suami.
"Aishhh! kau pikir ini sebuah perlombaan!" Pekik Abraham sembari mencubit hidung sang istri dengan gemas"
Akankah pernikahan mereka bertahan hingga akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak tahu harus pergi kemana
Sudah 2 jam berlalu...
Makanan yang tadi di masukan sang mama ke dalam kotak bekal, kini sudah berembun karna saat di masukan tadi dalam keadaan masih panas.
"Aduh, kenapa dia lama banget sih? Apa dia nyasar lagi"
Gumam Alena sembari memastikan lokasi yang ia share pada Abraham sudah benar.
Drrrd drrrd
Ponsel dengan logo apel kegigit milik Alena bergetar, sebuah pesan chat masuk dari Abraham.
Alenapun membaca pesan dari pria tampan itu dengan perasaan sumringah.
"Gue udah ada di depan rumah nih. Cepetan keluar"
Isi pesan Chat dari Abraham.
"Ok, gue kesana sekarang"
Balas Alena antusias. Bergegas gadis berhijab itupun memasukan kotak bekal yang tadi disiapkan sang mama kedalam tas ransel miliknya.
Dengan cara mengendap-endap seperti pencuri, Alena melewati keluarganya yang sedang asik bersenda gurau di sofa living room.
"Kalian sudah bicara dengan Alena?" Tanya oma Shana pada sang menantu.
Ucapan wanita baya itu ikut terdengar pula sampai ketelinga Alena.
"Belum oma, mas Arjuna ada meeting penting yang tak bisa di tunda. Mungkin kami akan bicara setelah mas Arjuna pulang nanti" Balas Rinjani.
"Huhf! Mereka pasti akan membahas tentang perjodohan aku dan Amar."
Tebak Alena sembari mencebikan bibirnya.
"Aku sudah tahu apa yang akan kalian katakan. Ternyata kalian sama saja dengan abbi, tidak ada yang memahami perasaanku"
Gumam Alena dalam hatinya.
"Kakak mau kemana?" Tanya Ameena sembari menatap lekat ke arah sang kakak dengan bola matanya yang berkedip-kedip.
Alena terkejut setengah mati saat melihat sang adik tiba-tiba sudah berdiri tepat di depannya.
"Gak kemana-mana kok naa, kita main petak umpet yuk?"
Ajak Alena pada sang adik.
"Yeay... ayuk kak"
Sorak Ameena kegirangan, hingga oma Shana dan Rinjani menoleh ke arah mereka.
"Gakpapa mah, oma. Kita cuma lagi main aja kok"
Ucap Alena sebelum Shana dan Rinjani bertanya sesuatu.
Alena menjatuhkan lalu menendang tas ransel miliknya ke balik sofa agar mereka tak curiga.
"Ayo kak, kita main petak umpet sekarang. Tapi kakak yang jaga ya"
Pinta gadis 8 tahun itu.
"Ok, kamu ngumpet yang jauh ya. Supaya gak cepet ketemunya"
Balas Alena sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Siap kak" Balas Ameena antusias.
"Satu...dua...tiga..."
Alena mulai berhitung sembari sesekali mengintip ke arah Ameena yang mulai berlari menuju lantai 2 untuk bersembunyi.
"Maafin kakak ya naa, kita lanjutin main petak umpetnya lain kali saja"
Gumam Alena setelah Ameena luput dari pandangannya. Kesempatan itupun Alena gunakan untuk segera pergi dari rumah.
Alena berjalan secara perlahan melewati oma Shana dan sang mama yang sedang asik menonton sinetron favorit mereka di televisi.
Saking fokusnya menonton acara tersebut, Rinjani dan oma Shana sampai tak menyadari pergerakan Alena yang berjalan menuju pintu keluar.
"Huhf..akhirnya aku bisa keluar juga dari rumah ini"
Gadis itu tersenyum sumringah sembari menghembuskan nafas lega.
Alena berhasil keluar dari rumah besar nan mewah itu tanpa diketahui oleh siapapun.
***
"Abraham.."
Alena menghamburkan dirinya ke dalam pelukan pria yang sedang duduk bertengger di atas motor gedenya itu sembari menangis sesenggukan.
"Ada apa Al? Kenapa lo nangis?" Tanya Abraham sembari mengerutkan dahinya.
Tak biasanya Alena bersikap seperti itu. Alena adalah gadis barbar yang tak pernah menangis, malah tak jarang Alena yang membuat orang lain menangis karna ulahnya. Tentu saja Abraham keheranan.
"Kita pergi dulu dari sini sebelum ada orang yang melihat kita, nanti gue ceritain semuanya sama lo"
Ucap Alena sembari menaiki motor gede milik Abraham yang terparkir tak jauh dari rumah keluarga Bagaskara.
Pria tampan itupun menurut, Abraham mulai melajukan motor gedenya meski tak tahu harus pergi kemana.
#Hallo teman-teman haluku, terima kasih sudah membaca karya ini. Dukun karya ini dengan cara like, komen, vote dan hadiahnya yaa..makasih^^#
