NovelToon NovelToon
Kerinduan Di Antara Awan

Kerinduan Di Antara Awan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dewa Aksara

Di antara kabut tebal yang melingkupi sebuah kota kecil, terdapat dua insan yang terpisah oleh luka-luka masa lalu dan dinding-dinding yang mereka bangun di sekitar hati mereka. Maya, seorang gadis muda dengan senyum rapuh yang menyembunyikan kesedihan yang tak terucapkan, bertemu dengan Atma, seorang penyair puisi yang membawa beban kesedihan yang sama beratnya.

Dalam taman yang dikelilingi oleh awan mendung, di tempat di mana kesedihan bersarang, keduanya menemukan tempat untuk berbagi cerita-cerita mereka yang penuh dengan rahasia dan rasa sakit. Di antara puisi-puisi yang penuh dengan warna dan keheningan yang menyentuh, Maya dan Atma menemukan cinta di antara kabut-kabut kesedihan.

Namun, cinta mereka tidak datang tanpa rintangan. Bayang-bayang masa lalu yang mengejar mereka, bersama dengan rahasia-rahasia yang tersembunyi di balik senyuman mereka, menguji ketahanan cinta mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewa Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita Punya Hati

Setelah Arthan dan temannya pergi dengan tergesa-gesa, suasana di kampus mulai mereda. Atma, Maya, Elma, dan Lestari bersama dengan Aldo, mahasiswa yang turut membantu mengatasi kericuhan, duduk bersama di area kampus yang tenang.

Aldo memperkenalkan dirinya dengan hangat, mengungkapkan rasa penyesalannya atas campur tangan yang mungkin terlalu lancang dalam masalah mereka. Dia menceritakan pengalamannya sebagai korban pembullyan di masa lalu, yang memicunya untuk menggunakan kekerasan sebagai cara untuk melawan para pengganggu.

"Aku Aldo," ucapnya dengan suara yang penuh dengan rasa rendah hati. "Maafkan aku atas campur tangan yang mungkin terlalu lancang dalam masalah kalian. Aku mengerti apa yang dirasakan Atma, karena aku sendiri pernah merasakan perlakuan yang sama di masa lalu. Pada akhirnya, aku berusaha melawan dengan kekerasan, tetapi itu hanya membuat segalanya menjadi lebih buruk. Melihat kejadian tadi membuatku tersadar bahwa tidak semua masalah harus dihadapi dengan kekerasan. Terima kasih Atma, dan semuanya. Aku akhirnya menyadari dan mendapatkan pelajaran berharga dari ini."

Atma, Maya, Elma, dan Lestari mendengarkan dengan penuh perhatian pada cerita Aldo. Mereka merasa terharu oleh keberanian dan kejujuran Aldo dalam mengungkapkan pengalaman pahitnya. Mereka merasa lega bahwa kejadian hari ini telah membawa pelajaran berharga bagi mereka semua.

"Terima kasih, Aldo," ucap Atma dengan suara yang hangat. "Kamu telah membantuku dan mau membelaku, aku lah yang meminta maaf atas kotornya baju kita karena dilempari sampah."

Maya, Elma, dan Lestari setuju dengan kata-kata Atma, dan bersama-sama, mereka saling merangkul sebagai tanda persahabatan dan kesatuan mereka. Meskipun perjalanan mereka mungkin penuh dengan rintangan, mereka tahu bahwa dengan dukungan dan pengertian satu sama lain, mereka dapat mengatasi segala hal yang datang di depan mereka. Dan sambil melakukan itu, mereka bersumpah untuk terus menjadi contoh bagi satu sama lain, dan untuk memperjuangkan kebaikan dan keadilan di dunia ini.

Waktu terlalu cepat berlalu, dan kini mereka semua telah mencapai masa kelulusan dari perguruan tinggi mereka. Mereka berkumpul di suatu tempat yang memiliki makna khusus bagi mereka, tempat di mana mereka berhasil melewati masa-masa sulit dan menyelesaikan masalah yang pernah menghantui mereka.

Maya, Atma, Elma, Lestari, dan Aldo duduk bersama-sama, bernostalgia tentang perjalanan panjang mereka. Mereka mengingat kembali masa-masa ketika Atma terjebak dalam kesedihan dan ketidakpastian, dan bagaimana mereka semua bersatu untuk mengatasi masalah tersebut.

"Siapa yang akan menyangka bahwa kita akan sampai sejauh ini, melalui semua cobaan dan rintangan yang kita hadapi bersama?" ucap Maya dengan suara yang penuh dengan kekaguman. "Kami telah melalui begitu banyak bersama, dan saya bersyukur atas kekuatan persahabatan dan kebersamaan kita."

Atma mengangguk setuju. "Tanpa dukungan dan cinta kalian semua, aku mungkin tidak akan pernah mampu melewati masa-masa sulit itu," kata Atma dengan suara yang penuh dengan rasa terima kasih. "Kalian semua adalah cahaya yang membimbing saya melalui kegelapan, dan saya tidak akan pernah lupa betapa berharganya kehadiran kalian dalam hidup saya."

Elma, Lestari, dan Aldo semua mengungkapkan perasaan yang sama. Mereka merasa bersyukur telah memiliki satu sama lain sebagai teman sejati yang selalu mendukung dan menginspirasi satu sama lain.

Ketika Atma menatap Aldo dengan kode-kode alis mata, hanya Aldo dan Atma yang mengerti pesan yang tersirat di balik tatapan itu. Sementara itu, Maya, Elma, dan Lestari bingung melihat ekspresi mereka.

Namun, Aldo baru menyadari bahwa makna dari tatapan Atma adalah untuk mengungkapkan perasaannya pada Elma. Wajahnya memerah, dan keringat mulai menetes dari pori-porinya. Sebelum Aldo bisa menjelaskan situasi, Elma dengan cepat mengambil tisu dan menepuk pelan wajah Aldo, menyadari bahwa Aldo sedang merasa tidak nyaman.

"Sudahlah, kalian kenapa saling kode-kodean?" tanya Elma dengan rasa penasaran yang jelas terlihat di wajahnya. Aldo terkejut dan merasa salah tingkah, sementara Atma tertawa dan memberi dorongan lembut pada pinggang Aldo.

"Ayo, jangan malu-malu. Katakan saja," ujar Atma dengan penuh semangat. "Percayalah padaku."

Maya, yang mulai menyadari apa yang terjadi, tersenyum dengan penuh pengertian. Dia bergeser ke belakang kursi roda Atma dan meletakkan kepalanya di pundak Atma dengan lembut.

"Ternyata ada rahasia di balik persahabatan kita, ya?" ucap Maya dengan suara pelan, tetapi penuh dengan kehangatan.

Aldo, dengan posisinya yang ditekan oleh Atma, akhirnya mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaannya kepada Elma. "Elma," ucapnya gemetar, suaranya penuh dengan ketegangan dan kegugupan. Semua yang hadir merasakan deg-degan yang sama, merasa gemas karena Aldo yang begitu lambat mengungkapkan perasaannya.

Tak lama kemudian, Atma mulai menepuk-nepuk kakinya dengan sedikit kesabaran. "Iya-ya, sabar apa? Ini mau aku ungkapkan, tahu," ucap Aldo dengan keceplosan yang membuat Lestari dan Maya terkejut. Elma, yang terdiam dan terpaku, memperhatikan Aldo dengan perasaan campuran dari kejutan dan rasa penasaran.

Sementara itu, Atma merasakan kelegaan karena Aldo akhirnya berbicara, dan dia melepas nafas lega sambil menyenderkan badannya ke kursi rodanya. Dia menempelkan pipinya ke pipi Maya dengan lembut. "Dasar latah," ucapnya sambil tertawa tipis. "Sayang, kamu itu usil banget ya," lanjut Maya sambil mencubit pipi Atma dengan lembut.

Dengan perasaan yang campur aduk, Aldo mulai mengungkapkan perasaannya dengan ragu-ragu. "Elma, maukah kamu menjadi kekasihku?" ucapnya dengan suara yang gemetar.

Elma merasa terkejut dan terguncang oleh pertanyaan tersebut. Tangannya gemetar saat dia bertanya, "Kamu tidak sedang bercanda, kan?"

"Aku mengatakan apa yang ingin hatiku katakan," jawab Aldo dengan lembut. "Hatiku memilihmu sebagai serpihan hati, dan aku ingin menjadikanmu sebagai kekasihku hingga kita saling memeluk di surga nanti."

Elma merasa tersentuh oleh kata-kata Aldo. Dia merasakan getaran emosi yang memenuhi hatinya, dan dia menyadari bahwa perasaannya terhadap Aldo mungkin lebih dalam daripada yang dia sadari sebelumnya.

Sementara itu, Maya berbisik kepada Atma dengan nada bercanda, "Sepertinya Aldo terlalu banyak bermain bersamamu, sayang," ucapnya sambil tersenyum.

Atma tertawa tipis mendengar komentar Maya. Meskipun dia tahu bahwa Aldo mungkin terinspirasi oleh caranya sendiri dalam mengungkapkan perasaan, dia merasa senang melihat temannya menemukan keberanian untuk mengungkapkan cinta sejatinya.

Di tengah-tengah keheningan yang penuh makna, Elma akhirnya menjawab dengan suara yang penuh dengan kehangatan. "Aldo, aku mau," ucapnya dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

Setelah Elma menerima ungkapan cinta dari Aldo, semua mata tertuju pada Lestari. Dia merasa bingung saat merasakan semua tatapan yang menyorot ke arahnya. "Kenapa? Ada apa? Apa maksud kalian dengan tatapan seperti itu?" ucapnya dengan rasa curiga, mencoba memahami apa yang sedang terjadi.

Maya, yang selalu punya kecerdasan humor, menjawab dengan santai, "Elma sudah punya kekasih, Lestari. Kita semua menunggu giliranmu," ucapnya sambil mengangkat alisnya dengan isyarat yang jelas.

Lestari merasa terkejut dan sedikit malu dengan perhatian yang tiba-tiba diberikan padanya. "Terus, kenapa?" tanyanya, mencoba untuk menutupi rasa gugupnya.

Namun, sebelum dia bisa mendapat jawaban, Maya, Elma, Aldo, dan Atma bersama-sama menjawab dengan serentak, "Kapan kamu punya pasangan?"

Lestari merasa terkejut dan tersenyum malu. Dia tidak menyangka bahwa pertanyaan itu akan ditujukan padanya. Namun, melihat ekspresi wajah mereka yang penuh dengan kehangatan dan tawa, dia merasa hangat di dalam hatinya. Meskipun dia mungkin merasa sedikit malu, dia juga merasa bahagia karena memiliki teman-teman yang begitu peduli dengannya.

Lestari dengan bangga menyatakan, "Tentu saja aku juga memiliki pasangan! Tunggu saja setelah acara wisuda nanti, dia akan datang dan memberiku kejutan." Dia menaikkan alisnya dengan percaya diri, ingin menunjukkan bahwa dia juga memiliki kebahagiaan cinta yang sama seperti yang lain.

Atma, Aldo, Maya, dan Elma terkejut mendengar pengakuan Lestari. Mereka penasaran dan langsung bertanya, "Siapa lelaki itu? Kenapa kamu tidak memperkenalkannya kepada kami?"

Lestari tersenyum misterius saat dia menjawab, "Lelaki itu sama seperti Atma, suka menulis puisi. Bahkan, dia pernah memberiku puisi yang sangat romantis."

Pernyataan Lestari membuat semuanya semakin penasaran. Mereka ingin tahu siapa lelaki tersebut yang berhasil mencuri hati Lestari dengan keindahan kata-katanya.

1
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
puisi tanpa kopi ibarat ambulans tanpa wiu wiu 😮‍💨🤌
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
adegan naik perahu jd inget film My Heart... auto nyanyi kolab aku sama cakyit. ealah 😮‍💨🤌
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
meniadakan bukan mentiadakan 😮‍💨
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
penyair puisi. uhuy
Kana
bangun atma. ku tabok ya bkin cape nangis kau/Right Bah!/
Kana
pingsan aja biar ga cape 🙃
Kana
lagi kerja aku jgn dibuat nangis bisa? 🥺
D.A: siapa suruh baca di saat kerja wkwkw
total 1 replies
Astin
aku mampir kak, semangat.
D.A: Terimakasih udah mampir yaa
total 1 replies
Kana
😢 ini mah buku diary
Kana
elma😭
D.A: parah elma nya ya
total 1 replies
ATAKOTA_
sangat menyentuh
D.A: terimakasih
total 1 replies
Kana
Ga sabar pengen ketemu kayanya ya🤭
Kana
ciiee 😚
Kana
Jangan makan pedes atma🤨
D.A: hahaha
total 1 replies
Kana
kasian lestari🥀
D.A: Maaf ya wkwkw
total 1 replies
Kana
jahil nya 🤨
D.A
Selamat menikmati perjalanan Atma dan Maya yah
D.A
senyum senyum yah wkwkw
Kana
Senyum2 nah🤭
Kana
Semangat dan Sukses Untuk Novelnya 🌷
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!