Cerita udah Tamat, ya!!!
Mohon untuk dibaca setiap bab, ya. Jangan ada yang diskip sebagai bentuk penghargaan kepada penulis yang sudah membuat cerita.
King Arkan Foster, seorang pria berusia 25 tahun, mahasiswa. Arkan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang lebih tua darinya di dalam bus.
Siapa sangka Arkan bertemu kembali dengan wanita itu di sebuah bar tempat Arkan bekerja. Karena mabuk, si wanita mengajak Arkan menikah dan Arkan menghabiskan malam bersama perawan tua itu.
Tanpa diduga wanita itu adalah ibu dari temannya sekaligus dosen di kampus Arkan kuliah.
Sementara, Adelia terpaksa tetap menjalani pernikahan rahasia dengan teman putranya karena suatu hal.
Bagaimana pernikahan Rahasia Arkan dengan wanita itu?
Apa yang akan terjadi jika akhirnya, teman Arkan mengetahui pernikahannya dengan sang ibu?
Dan rahasia apa yang dimiliki Adelia maupun Arkan?
Please Follow akun ini sekalian ig dan tik tok author ya!
Ig : lady_mermad
Tiktok : lady_merm
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Mermad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Stalker 2
"Jangan lupa nanti malam ke apartmentku," ujar Shanaz, dia kemudian berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan Arkan. Pria itu berpikir dia harus ke apartment Shanaz dan membujuk gadis itu, sebelum Adelia mengetahui hubungannya dengan Shanaz.
Adelia melewati Arkan, pria itu terkejut mengetahui Adelia ada di belakangnya.
"Apa kau mendengar pembicaraan kami?" Arkan menarik tangan Adelia.
"Lepas! Aku tidak peduli." Adelia kembali berjalan. Sebenarnya dia penasaran, mengapa gadis itu menyuruh Arkan ke apartmentnya. Apakah gadis itu kekasihnya?
Arkan berjalan menuju motornya. Arkan membawa motor menuju arah Adelia, pria itu menghentikan motor.
"Naiklah!" perintah Arkan.
"Tidak usah, aku akan naik kereta saja." Adelia kembali berjalan. Arkan melajukan motor dan menghambat akses jalan Adelia. Wanita itu melihat Renata yang juga menuju parkiran. Adelia refleks naik ke atas motor.
"Cepat pergi dari sini." Adelia memukul pundak Arkan agar segera jalan.
Suaminya itu melajukan motor menuju rumah Adelia. Baik Adelia maipun Arkan tidak banyak bicara. Adelia masih kesal melihat Arkan dekat dengan wanita muda. Dari segi manapun Adelia merasa kalah dari gadis bernama Shanaz itu. Ralat, mungkin hanya dari umur dia mengalahkan gadis itu. Namun, dari segi wajah, Adelia juga wanita yang sangat cantik, bahkan masih terlihat sangat muda.
Mereka memasuki rumah, Arkan langsung menyeret Adelia ke kamarnya dan mengunci pintu. Pria itu langsung mencium Adelia dan melampiaskan kerinduannya. Istrinya itu tidak menolak, bahkan membalas sama bergairahnya.
Pukul 7 malam Adelia bangun dan mandi. Dia bersyukur putranya belum pulang. Adelia menuju dapur, wanita itu mulai memasak untuk makan malam. Selesai memasak Adelia menghidangkannya di meja. Ia melihat Arkan telah rapi. Sepertinya pria itu keluar, Adelia menjadi curiga, ia teringat dnegan ucapa. Shanaz yang menyuruh Arkan ke apartmentnya. Diam-diam dia mengikuti Arkan.
Adelia melihat Arkan masuk ke dalam sebuah apartment. Wanita itu mengenakan hoodie dan menutupi kepalanya. Adelia mengendap-endap di belakang Arkan. Apartment yang mereka datangi adalah salah satu apartment mewah yang ada di Manhattan. Adelia sangat penasaran apakah Shanaz tinggal di sini?
Arkan menaiki lift, Adelia ikut masuk dengan tetap menutupi kepala dan memakai masker, tidak lupa kacamata hitam. Arkan melirik sekilas ke arah Adelia. Namun, dia tidak mengenalinya. Arkan menekan tombol angka 11.
"Lantai berapa?" tanya Arkan.
"Sama." Adelia menyamarkan suaranya.
Di dalam lift hanya mereka berdua, Arkan menyeringai. Dia tahu siapa yang bersamanya di dalam lift. Meskipun Adelia menutupi wajahnya dan menyamarkan suara. Namun, aroma parfumnya sangat dikenali Arkan.
Melihat Adelia seperti itu Arkan merasa lucu. Wanita itu seperti gadis yang sedang cemburu. Lift berhenti di lantai 11, Arkan keluar disusul Adelia. Pria itu menoleh ke arah Adelia, wanita itu berhenti dan pura-pura mencari nomor unit yang dia tuju.
Arkan berhenti di depan unit dengan nomor 1112, pria itu menekan bel. Adelia berjalan melewati Arkan, supaya tidak kentara bahwa dia sedang mengikuti Arkan. Adelia mengambil ponselnya dan seperti menyamakan nomor unit dengan nomor yang ada di ponselnya. Mata wanita itu sesekali melihat ke arah Arkan.
Pintu unit apartment tujuan Arkan terbuka.
"Aku pikir kau tidak jadi datang." Shanaz memeluk Arkan.
"Tidak mungkin aku tidak datang, tujuanku adalah membujukmu untuk membatalkan pertunangan," batin Arkan.
Adelia melotot dan terang-terangan melihat ke arah mereka.
Arkan masuk ke dalam unit Shanaz. Adelia menunggu Arkan cukup lama, perasaan Adelia tidak tenang. Dia cemburu. Namun, meyakinkan hati itu bukan masalah. Malahan jika Adelia mendapatkan bukti bahwa Arkan berselingkuh maka, dia akan bisa menceraikan Arkan. Adelia mondar-mandir di depan unit Shanaz, ingin dia membunyikan bel. Akhirnya Adelia menyerah dan pulang, dia lupa memfoto saat Shanaz memeluk Arkan tadi.
🍒🍒🍒
updatin double dong