SECRET MARRIAGE WITH FRIEND'S MOM
"Sial!" umpat seorang pria sambil menendang mobil yang dipakainya. Dia sangat malas jika harus mengganti ban di tengah kepadatan kota Manhattan. Belum lagi dia telah terlambat untuk membuat janji temu dengan seseorang yang dia sendiri tidak tahu rupanya. Sesuai kesepakatan, jika dia telah di sana, kawannya akan mengirim foto orang yang akan ditemuinya.
Sebenarnya, pria dengan tinggi 185 cm tersebut tidak ingin untuk pergi. Namun, dia harus melakukannya karena kalah taruhan dengan teman-temannya dan mereka memaksa pria itu bertemu gadis tersebut.
Pria itu adalah King Arkan Foster, pria muda berusia 25 tahun, seorang playboy. Dia tidak pernah mau berkomitment dengan seorang wanita. Hanya saja Arkan adalah pria yang bertanggung jawab dan tidak mau diremehkan oleh teman-teman karena kepengecutannya.
Arkan menatap jam di tangannya waktu menunjukan pukul 3 siang, Arkan sendiri berjanji akan bertemu gadis yang telah disiapkan temannya pukul 3.30 pm. Arkan melihat halte bus tidak terlalu jauh dari tempat mobilnya berhenti.
Setelah memberi tanda, Arkan menuju halte bus. Tidak lama bus yang ditunggu datang dan pria itu naik ke dalam bus tersebut. Arkan menghubungi temannya, dan memberitahu bahwa mobil yang dipinjamnya mengalami kebocoran.
Seorang wanita tua menaiki bus setelah Arkan naik. Namun, kursi sudah penuh, Arkan yang tidak tega, akhirnya mengalah memberikan kursinya kepada wanita tua itu.
"Silahkan, Nyonya!" tawar Arkan kepada wanita tua itu.
Si wanita tua memandang Arkan dengan tersenyum.
"Terima kasih, anak muda, saya kira tidak ada lagi orang yang kasihan dengan wanita tua seperti saya maupun orang-orang dengan kebutuhan khusus." Wanita tua itu duduk di kursi yang sebelumnya di tempati Arkan.
Arkan berdiri di samping si wanita tua. Bus melaju dengan kecepatan sedang. Di halte berikutnya, naik seorang wanita cantik, hanya saja tidak muda lagi, yang jelas wanita tersebut lebih tua dari Arkan.
Wanita memperhatikan sekelilingnya, melihat sebuah kursi kosong yang baru saja ditinggalkan penumpang sebelumnya. Wanita cantik itu duduk dan mengeluarkan kertas gambar dan mulai menggambar sebuah design bangunan. Kemudian dia beralih menggambar wajah orang-orang yang berada di bus.
Arkan terus mencuri pandang ke arah wanita tersebut. Sesekali pandangan mereka beradu, si wanita tersenyum, membuat jantung Arkan berdetak kencang. Arkan menjadi salah tingkah. Si wanita kembali fokus menggambar wajah lainnya.
Arkan tidak sadar bahwa bus telah berhenti di halte tujuannya. Namun, Arkan masih fokus memperhatikan wanita tersebut. Wanita itu turun di halte berikutnya, membuat Arkan sadar bahwa halte tujuannya telah lewat.
Arkan ikut turun di halte wanita tersebut. Arkan menatap wanita itu yang berjalan menuju sebuah gang. Arkan mengikuti si wanita. Akan tetapi, ponselnya berdering. Arkan sadar saat melihat nama yang tertera di ponsel.
"Halo," jawab Arkan dia terpaksa berhenti untuk menerima telepon.
"Di mana kau? Gadis itu telah menunggu!" teriak Ryan teman Arkan yang menghukumnya.
***
Arkan melihat seorang wanita memasuki bar. Langkah wanita tersebut seperti ragu. Dia melihat ke sekeliling, sepertinya wanita itu sedang menimbang apakah akan tetap masuk atau keluar. Arkan tengah meracik minuman untuk pelanggan yang duduk di meja bar.
Wanita itu tetap melangkah ke arah meja bar. Arkan yakin ini adalah kali pertama wanita itu masuk ke dalam bar. Asap rokok dari pengunjung membuat wanita itu menutup hidung dan terbatuk-batuk.
Wanita tersebut memakai blazer berwarna tosca dan rok hitam selutut. Penampilan wanita tersebut cukup rapi dan elegan. Jenis wanita baik-baik. Dia terus menuju meja bar dan duduk di bangku yang kosong. Di samping wanita itu seorang pria paruh baya yang telah mabuk. Pria tersebut menggoda si wanita, membuat wanita itu tidak nyaman.
"Halo, cantik! Apa kau sendirian?" tanya pria itu. Tangan pria itu menepuk paha si wanita.
"Maaf, saya hanya ingin sendirian," balas wanita tersebut dengan sopan.
"Aku akan membelikanmu minuman, tapi temani aku," ujar pria itu lagi sambil tangannya kembali menyentuh paha si wanita.
Wanita itu menyingkirkan tangan si pria yang nakal meraba pahanya. Tidak tahan dengan perlakuan pria itu, si wanita melihat kursi kosong di depan meja Arkan. Wanita tersebut pindah ke sana.
"Hei, mau kemana kau? Aku akan membayarmu!" teriak pria itu.
Si wanita hanya mengabaikannya saja. Dia duduk di depan Arkan. Arkan tersenyum, ternyata benar wanita ini adalah wanita yang dijumpainya di bus. Saat wanita ini masuk Arkan tidak begitu yakin karena posisi mereka masih berjauhan.
"Apa kau baru pertama kali ke tempat seperti ini?" tanya Arkan. Dia bisa membedakan mana jenis orang-orang yang biasa ke tempat-tempat hiburan seperti ini.
Bisa Arkan tebak bahwa wanita ini belum pernah ke bar maupun diskotik manapun.
"Apakah terlihat jelas?" Wanita tersebut kembali bertanya. Sambil memperhatikan kembali sekeliling.
"Mungkin bagi orang lain tidak, tapi bagiku, itu sangat mudah," jawab Arkan. Dia mengambil satu gelas melapnya dan meletakan di depan wanita tersebut.
"Ini pertama kalinya bagiku," jawab si wanita.
"Apakah ada masalah?" Arkan tahu bahwa orang-orang yang ke sini biasanya memiliki masalah yang membuat mereka setress. Dan melampiaskannya kepada minuman, meskipun hanya sesaat masalah tersebut hilang.
"Ya, seperti itulah," jawab wanita tersebut dengan canggung. Arkan paham bahwa wanita tersebut tidak ingin membahasnya.
"Kau mau minum apa?" tanya Arkan.
"Minuman yang ringan saja, tidak usah terlalu berat," jawab wanita tersebut.
Arkan membuatkan minuman yang tidak terlalu berat. Dia mencampur bahan-bahan ke dalam cocktail shaker kemudian mengaduknya dengan profesional. Setelah selesai pria itu menuangkannya ke dalam gelas si wanita dan memberinya es batu.
"Silahkan!"
Si wanita kagum dengan kepandaian Arkan. Dia tersenyum kemudian meminum minuman itu. Rasanya manis dan menyegarkan. Namun, sedikit panas ditenggorokan. Wanita tersebut kecanduan dan meminta segelas lagi dan lagi sampai dia mabuk.
Saat mabuk wanita tersebut bersikap jujur dan mencurahkan isi hatinya kepada Arkan.
"Apa aku begitu jelek?" racau wanita itu.
"Kenapa mereka mengatakan bahwa aku wanita yang terlalu kaku? Dan kau tahu apa kata mereka?"
Arkan hanya mengelengkan kepala.
"Mereka bilang tidak akan ada pria yang mau menikahiku." Si wanita menarik nafas kasar sebagai tanda melepaskan keluh kesahnya.
"Apa kau mau menikah denganku?" tanya wanita tersebut. Dia menggoyang-goyangkan gelas minumannya, kemudian meminumnya kembali sampai habis.
"Ah, kau pasti juga tidak ingin menikahiku." Wanita tersebut mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa uang dan meletakkannya di atas meja.
"Sebaiknya aku mencari seseorang yang mau menikahiku." Wanita itu turun dari kursi dan berjalan sempoyongan.
🍒🍒🍒
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sita Sit
baru nyimak ,kayaknya seru nih
2024-08-05
0
Devi Rahmanita
brp umur si wanita thor
2024-05-25
1