NovelToon NovelToon
HANYA INGIN KAU TAU

HANYA INGIN KAU TAU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: KEZHIA ZHOU

SINOPSIS :

Sebuah keluarga kaya dengan seorang ibu dan tiga anak, dimana anak perempuan pertamanya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak lelaki satu-satunya, dipandang ibunya sebagai pembunuh kakaknya yang telah tiada. Kesy, anak bungsu dalam keluarga tersebut, menjadi saksi perlakuan kasar ibunya terhadap saudara laki-lakinya.

Sang anak laki-laki, di samping menjadi idola di kampusnya karena kegantengannya dan keahliannya dalam bermain basket, juga menjadi target kebencian ibunya.

Namun, sebuah tragedi mengubah segalanya. Ibu mereka akhirnya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh putranya, membuka hati yang telah lama terluka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KEZHIA ZHOU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

APARTEMEN

#BAB 17 - APARTEMEN

Riuh sorak wanita wanita itu sibuk memanggil nama Victor..Victorr... meski pria itu tidak menanggapinya.

Kak Valeri ikut terbawa suasana ketika melihat lelaki yang dicintainya mencetak skor demi skor.

Semuanya berubah ketika dia mendengar wanita wanita disekelilingnya membicarakan kekasihnya.

"Dia itu ganteng banget"

"Pacarku tuh"

"Enak saja... punya aku dia tuh" kata perempuan yang lain.

Telinga nya mulai panas mendengar kekasihnya dibicarakan. Kemudian kak Valeri berdiri dari duduknya dan berbalik memandang ke mereka. Mendekati mereka. Kemudian tangan kanannya meraih kepada gadis itu, menjambak rambut salah satu dari gadis itu.

"Aduhhhh.... sakitt" kata perempuan itu.

"Kamu siapa sih?" Kata yang lain.

Plakk..!! Tangan kiri Kak Valeri menampar gadis itu, yang membuat suasana di lapangan basket itu menjadi kacau. Semua memandang kak Valeri dan gadis gadis itu.

Begitupun dengan anak anak basket yang kala itu masih sibuk merebut bola untuk dimasukkan ke ring.

"Ada apa itu?" Kata pak Rico pelatih basket mereka.

Semua anggota basket memandang ke arah penonton. Memandangi seorang wanita yang sedang adu mulut dan memukuli wanita lain.

Kak Victor memandangi mereka. Kemudian mereka berjalan mendekat ke arah tempat duduk penonton.

Sesampainya disana kak Victor menghentikan kak Valeri yang tengah mengamuk dan menjambak rambut panjang gadis itu.

"Lepaskan!" Kata Kak Victor sembari memegang tangan gadis itu supaya melepaskan cengkeramannya.

"Valeri!" Kata kak Victor lagi. Yang kemudian membuatnya melepaskan tangannya. Lalu berbalik memandang kak Victor.

"Kenapa?" Tanya kak Victor.

"Tuh Vic... dia bilang kalau dia itu istri kamu. Kan ngeselin" kata seorang gadis yang berdiri tidak jauh darinya.

Lalu gadis gadis itupun pergi. Meninggalkan lapangan basket.

Pak Rico mendekati Victor. Menepuk bahunya.

"Vic, hari ini kamu kuliburkan dulu" katanya sambil tersenyum ke arah Kak Valeri. Kemudian berbalik badan. Sebelum dia melangkahkan kakinya, Pak Rico berbisik ke telinga Kak Victor.

"Ajak jalan jalan istri kamu" kemudian tersenyum dan menepuk bahu kak Victor lagi.

Membuat Kak Victor menatap Pak Rico tajam.

"Istirahat 10 menit" teriak pak Rico kepada mereka semua. Yang membuat semua anggota basket berpencar untuk minum dan sekedar duduk duduk santai.

Kak Victorpun lantas membuka tasnya. Mengeluarkan baju bersihnya. Membuka bajunya dan berganti pakaian.

Kak Valeri masih dengan ekspresi yang sama. Dia masih diam. Dan marah. Raut wajahnya yang biasanya terlihat anggun dan cantik. Hari ini berubah menjadi gadis yang galak. Dan menyebalkan. Yang bisa marah kapanpun.

"Ayo" ajak kak Victor lirih.

Gadis itu berjalan melewati kak Victor dan mendahului Kak Victor sampai bahu kanan kak Victor bersenggolan dengannya. Masih dengan raut muka marahnya. Kemudian setelah sampai di mobil, gadis itu langsung masuk dan menutup pintu mobil dengan sangat keras. Membuat Kak Victor terus memandangi nya dengan heran.

Kemudian kak Victor masuk ke mobil. Memakai sabuk pengamannya. Kemudian bersiap menyalakan mesin mobil.

"Aku mau kamu keluar dari club basket" kata kak Valeri.

Yang langsung membuat kak Victor menghentikan aktifitasnya dan langsung menatap ke sebelah kiri. Dimana gadis itu duduk.

"Apa maksudmu?" Tanya Kak Victor heran.

Lalu gadis itu menoleh kekanan. Menatap mata kak Victor dengan tajam. Dengan ekspresi yang masih marah.

"Kurang jelas kata kataku? Aku mau kamu keluar dari club basket!!" Katanya lagi.

"Jangan bercanda. Aku tidak mau" jawab kak Victor.

"Tapi aku mau! Lakukan sendiri atau aku perlu membicarakan ini ke tante Karin?" Katanya mengancam.

Kak Victor terdiam. Tidak habis pikir dengan apa yang gadis itu katakan kepadanya. Kemudian mengalihkan pandangannya ke depan.

"Aku sangat menyukai club basket ini" katanya lirih.

"Aku tidak peduli!" Lalu kak Valeri membuang mukanya ke samping. Tidak mau melihat kak Victor.

"Sekarang bawa aku ke restauran mahal. Aku mau makan ramen! Aku lapar!" Katanya ketus.

Kak Victor tidak berkata apa apa. Dia nyalakan mesin mobil. Kemudian menginjak gas nya.

"Kamu sudah membuatku sangat marah pagi ini. Kamu harus menerima konsekwensi dari itu" katanya.

Kak Victor hanya terdiam dan masih terus fokus menyetir.

"Aku tidak mau tahu Vic. Aku mau kamu keluar dari club hari ini!" Katanya melanjutkan.

Kak Victor masih terdiam dan tidak menjawab.

Tidak lama kemudian sampailah mereka di salah satu restauran Ramen yang cukup terkenal di wilayah itu.

Kemudian gadis itu turun. Disusul dengan Kak Victor. Kemudian gadis itu berjalan mendahului kakakku.

Kak Victor hanya menatapnya dari belakang.

Kemudian mereka diarahkan menuju ke meja yang masih kosong.

Pelayan restaurant memberi mereka daftar menu. Kemudian memesannya.

Selama mereka menunggu pesanannya datang, kak Victor hanya terdiam.

"Sebelum mengenalku, kamu pasti sering memanfaatkan basket untuk mencari gadis kan?" Tanya nya menyelidik.

"Sudahlah. Hentikan membahas itu" jawabnya masih dengan wajah yang menunduk sambil memainkan tissue yang ada didepannya

"Kenapa?? Ohh.. karena kamu memang menyukai mereka memperebutkanmu? Begitu??" Katanya dengan intonasi sedikit meninggi.

"Apaan sih?" Lalu kak Victor menggeleng bingung, tidak mengerti dengan apa yang gadis itu katakan.

"Aku akan melaporkan ini ke tante Karin. Dia pasti akan membelaku" katanya mengancam, sembari mengeluarkan handphonenya.

Kemudian kak Victor mengambil handphone gadis itu. Kemudian mematikan sambungan teleponnya.

"Victor!!!" Teriak nya. Yang membuat beberapa pengunjung Restaurant melihat kearah mereka.

"Jangan libatkan mama ku" katanya lirih.

Kemudian kak Valeri menghela nafas dan menatap tajam ke arah kak Victor.

Tidak lama setelah itu makanan yang mereka pesanpun datang.

Kak Valeri langsung melahap ramen itu. Sedangkan kakak ku hanya terdiam melihat gadis didepannya asik menikmati makanannya.

***

Aku hanya dirumah seharian, membaca buku, menonton film, tiduran... ahh membosankan sekali. Kataku dalam hati. Kemudian aku berinisiatif menelepon Mira untuk kuajak jalan jalan ke mall. Sekedar duduk duduk dan membeli cemilan.

"Halo Mir.. sibuk tidak hari ini? Ayo ke mall.. aku jemput ya. Oke deh. Aku siap siap dulu. Terus berangkat. Oke. Bye" kataku kemudian kututup teleponku.

Aku mengganti pakaianku, kemudian mengambil tas slempang kecilku. Dan mengambil kunci motor. Aku diam diam mengeluarkan motorku dari garasi. Dan menyuruh penjaga rumahku untuk tidak bilang apa apa ke mama. Karena sebenarnya sejak kakakku,Chairin meninggal, aku tidak boleh mengendarai motor atau mobil sendiri. Tapi karena akses masuk ke kos mira harus melewati gang sempit. Kalau pakai mobil jadi sedikit susah. Oleh karena itu aku memutuskan menggunakan motor saja.

Kemudian aku perlahan menarik gas motorku.

Sekitar tiga puluh lima menit kemudian, aku sampai di depan kos Mira.

Thin.. thinn.... aku mengklakson Mira supaya segera keluar. Tidak lama kemudian, Mirapun keluar. Lalu kami berangkat ke mall.

***

Kak Valeri mengeluarkan ponsel nya dari dalam tasnya. Kemudian menekan beberapa nomor. Dan menelepon seseorang. Kak Victor hanya melihat apa yang akan dilakukan gadis itu.

"Mama... iya aku sekarang baru makan dengan Victor ma. Oiya ma.. hari ini aku mau pulang ke apartemen aja ma. Mau istirahat disana saja. Iya. Iya ma.. ditemani Victor. Oke ma. Bye"

Lalu kak Valeri menutup teleponnya. Kemudian menatap kak Victor yang sedari tadi melihatnya.

"Kenapa?" Tanya kak Valeri ketus.

"Ramen kamu sudah mengembang tuh. Gak dimakan?" Tanya nya lagi.

Kak Victor hanya terdiam. Lalu mengalihkan pandangamnya ke yang lain.

"Aku mau ke apartemen. Mau istirahat" katanya. Kemudian dia berdiri. Dan berjalan keluar meninggalkan pria itu.

Beberapa saat kemudian, Victor berdiri dan menuju ke kasir membayar billnya.

Kemudian berjalan keluar menuju mobil, dimana gadis itu sudah berdiri didepan pintu mobilnya.

Setelah kunci dibuka, merekapun masuk.

"Alamat nya dimana?" Tanya Kak Victor.

Kemudian kak Valeri hanya mengeluarkan ponselnya, kemudian menyalakan google maps dan menulis alamat yang dituju, kemudian menaruh ponselnya.

Kak Victor hanya memandangnya saja. Tidak berkomentar. Lalu mobilnya melaju.

Beberapa saat kemudian sampailah mereka didepan bangunan bertingkat. Yang tinggi sekali. Kemudian memarkirkan mobilnya. Dan merekapun keluar. Kemudian mereka berjalan ke lift basement dan kak Valeri menekan angka 7 dengan kata lain apartemen kak Valeri berada di lantai 7. Lantai demi lantai mereka lalui.

5....6.....7.... thenggg..... pintu lift pun terbuka. Kemudian kak Valeri berjalan, diikuti kak Victor.

Tepat dikamar nomor 724 mereka berhenti. Kak Victor berdiri dibelakang kak Valeri. Kak Valeri membuka pintu apartemennya. Kemudian masuk.

"Kalau begitu aku pamit ya" kata kak Victor dari luar pintu.

"Aku tidak mau sendirian disini. Kamu harus masuk dan temani aku. Aku sudah bilang ke mama kalau kamu akan bersamaku hari ini" katanya.

Kemudian kak Valeri berjalan masuk. Diikuti kak Victor.

Ketika mereka masuk, mereka langsung bisa melihat kursi sofa , meja dan televisi, kemudian, disisi sebelah kanan ada kamar tidur besar dengan pintu kaca transparan besar. Sehingga dari sofa bisa melihat ke arah kamar tidur.

Kak Valeri masuk kedalam kamarnya, pintu kamarnya sengaja dibukanya lebar. Dari sofa kak Victor bisa melihat apa yang sedang dilakukan gadis itu. Gadis itu tengah duduk diujung ranjangnya. Sambil melihat kak Victor yang juga sedang melihatnya. Kemudian membuka kemejanya , dan sekarang dia hanya mengenakan pakaian dalam atau kalau aku menyebutnya tengtop. Berwarna merah maroon. Melihat apa yang gadis itu lakukan, kak Victor langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain ruangan itu.

Kemudian gadis itu berbaring diranjangnya. Dan kakakku hanya duduk di ruang tamu, menunggu hingga gadis itu terbangun.

***

bersambung~

1
Irha Hussnain
Kakak pendiam vs adik cerewet nih /Smirk/
Maria Ancella
/Whimper/
T3rr0r1st
Terperangkap di dalamnya
Beerus
Aku udah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu. Keep writing! 💕
KEZHIA ZHOU: trimakasi ya buat dukungannya. /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!