Sebelumnya mohon jangan bom like 🙏🙏🙏Nama Ku Arumi. terlahir kaya, tapi kemudian orang tua ku jatuh bangkrut karena di tipu oleh saudara dari Ayah ku sendiri
Aku yang biasa hidup serba ada dan mewah kini harus hidup serba kekurangan, di tambah Ayah yang mulai sakit-sakitan ibu ku yang dulu bertangan halus sekarang sudah kasar karena menjadi buruh cuci. kami terpaksa tinggal di rumah kontrakan kecil. pengap lembab membuat Aku sering marah nggak terima dengan keadaan ini sampai ahir nya aku bertemu Papa Bob om dari teman ku, biar usia nya sudah tua tapi bentuk tubuh nya sangat perfeksionis Aku suka bahkan sering hayalin Dia.
Dari Papa Bob Aku tau bagaimana nikmat nya bercinta, aku tau ini salah tapi Aku tidak bisa membohongi hati Ku kalau Aku sangat mencintai Papa Bob biar orang bilang Aku sugar baby nya Papa Bob ya biar saja yang jelas Aku benar mencintai nya dengan tulus dan itu semua ternyata tidak cukup perbedaan usia kami lah yang selalu membuat Aku sering ribut dan berantem tidak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ELLIYANA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#21 judul: kenikmatan Papa Bob. harap bijak dalam membaca.
Aku dilema, perlakuan Om Bob begitu berbanding terbalik jauh dari perlakuan keponakan nya yang menurut Ku semena-mena, entah lah yang mana yang benar atau salah Aku nggak tau, terlalu dangkal Otak Ku.
Atau Juga mungkin Aku yang mulai terlena dengan semua rasa yang di suguh kan Om Bob, " Nggak usah jawab sekarang, tidur lah udah malam" ucap nya begitu lembut mengusir fikiran alam bawah sadar Ku bertepatan dengan bunyi bel pintu pasti itu Naomi yang datang.
" Cekk... Siapa sih" Om Bob berdecak dan bergumam kesal sangat jelas terdengar oleh Ku.
" Biar Arumi yang buka ya Om" pinta Ku ingin segera turun agar segera terlepas dari nya, karena Ku tau itu pasti Naomi yang datang, bisa berabe kalau Naomi lihat Aku berdekatan dengan Om Bob.
" Jangan Sayang biar Om saja " ucap nya meraih tengkuk Ku, sedetik berikut nya Bibir Om Bob sudah menempel di bibir Ku, lembut harum mint seperti ada kupu-kupu yang mengelilingi Ku.
" Sudah masuk sana" titah Om Bob mengusap lembut bibir ku dengan ibu jari nya, Aku masih menelaah segala rasa barusan. Om Bob berlalu turun meninggal kan Ku.
Aku masih mematung, detak jantung Ku nggak karuan, seluruh kulit tubuh ku masih meremang rasa nya aneh tapi justru Aku suka.
Sampai di bawah, Bob segera membukakan pintu, untuk tamu yang datang tidak tau waktu.
" Malam Om" sapa Naomi begitu pintu di buka.
" Huff...Malam ngapain kamu kemari jam segini " jawab Bob meraup muka dan bahasanya dingin setelah menghela nafas panjang terlihat jelas sangat tidak suka dengan kedatangan Naomi.
Naomi mengatup kan rahang, ingin rasanya menonjok muka Om Bob, namun Naomi berusaha meredam amarah biar bagaimanapun memang salah nya telah berkunjung tampa pemberitahuan dan memang sudah lewat jam bertamu karena hampir larut malam.
Di atas Arumi yang mematung tersadar teringat cerita Harunina tentang keributan di sekolah, " Ya ampun bagaimana ini?" batinNya panik, Arumi bergegas turun untuk menemui Om Bob dan Naomi, Arumi tidak mau ada keributan lagi bagaimana pun Naomi datang atas permintaan Dirinya.
" Udah sampe Nom?" tanya Arumi langsung berdiri di antara Bob dan Naomi, Arumi sempat lihat muka keduanya secara bergantian memang terlihat ketegangan di wajah kedua nya.
" Iya Gue baru nyampe, Loe udah siap-siap yaudah Yuk kita berangkat" ucap Naomi mengajak Arumi segera pergi, Naomi muak berhadapan dengan Om Bob, Arumi mati kutu karena Bob langsung menatapnya dengan mata menyipit tatapannya begitu dalam.
Nyut jantung Arumi langsung menciut, Arumi tertunduk seperti maling ketangkep basah, " haduh bagaimana ini apa alasan Ku ya?, Tuhanku serba salah lagi aku jadinya " batin Arumi menyesal telah terburu-buru memanggil Naomi tampa pikir konsekuensi nya.
" Yaudah Yuk ambil barang-barang Loe" Naomi menarik tangan Arumi, sungguh Naomi memang bisa di andalkan pemikiran nya kritis cepat tanggap dengan situasi.
" Yaudah yuk masuk barang-barang Ku masih di Atas" Arumi balas menarik Naomi masuk.
Arumi senang malah suatu kebetulan fikir nya, Naomi langsung mengikuti Arumi, ini bagian cara terbaik menghindar dari Om Bob fikir Naomi yang malas melihat muka Om Bob.
mereka sama-sama naik ke lantai atas, Bob hanya diam melihat punggung Arumi entah sejak kapan Dirinya sangat menginginkan Arumi yang terpenting Arumi tidak boleh kemana pun, Bob akan mempertahankan Arumi untuk tetap tinggal karena itu juga keinginan Harunina keponakannya.
Arumi masuk ke kamar Harunina seperti tadi tampa mengetuk pintu dulu, cekrek...pintu terbuka.
Arumi masuk. berikut Naomi juga ikut masuk, melihat Harunina sedang rebahan dan sudah berganti baju baru Arumi sadar ternyata sudah cukup lama berada di luar.
" Nom bantu Gue berkemas ya!?" pinta Arumi dengan suara di pelan kan.
" Yaudah cepetan udah hampir tengah malam ini " jawab Naomi melirik Harunina di atas tempat tidur.
Arumi segera mengambil tas besar miliknya yang di bawa dari rumah, dengan di bantu Naomi Arumi memasukan pakaian ke dalam tas.
Braaakk...
Tiba-tiba Pintu di buka kasar siapa lagi kalau bukan Om Bob, Arumi dan Naomi terkejut Arumi langsung gemetaran melihat muka Om Bob memerah.
" Sini Kamu" ucap om Bob menarik kasar tangan Arumi, hampir saja Arumi jatuh terjerembab kalau tidak segera di topang oleh tangan om Bob untung juga kaki Arumi kuat.
" Hey Om apa-apaan sih" pekik Naomi Bangkit dari lantai Naomi tidak terima dengan perlakuan Bob, Naomi menarik tangan Arumi yang sebelah nya.
" Kamu diaaam " bentak Om Bob untuk Naomi. Entah karena kaget di bentak Naomi refleks melepas genggaman nya.
Tampa aba-aba Om Bob mengangkat tubuh Arumi dengan sekali gerakan tangan nya yang besar, Arumi seperti melayang di udara.
" Aaaaaaaaaaakkkkkk" pekik Arumi kaget karena tiba-tiba tubuhnya melayang.
" Lepas kan Arumi" teriak Naomi lantang.
" Kamu diam di situ!!!" kembali Om Bob menunjuk dan membentak, Naomi benar-benar terdiam seketika dan tidak bisa berkutik.
Arumi menangis dalam gendongan Bob, " Om turunin Arumi Om" pinta Arumi berpulang kali minta di turun kan tapi Bob seakan sengaja menulikan telinganya.
" Heyyy...Om lepasin Arumi" teriak Naomi berusaha mengejar, namun kemudian langkah nya terhenti teringat tas Arumi, Akan lebih baik sekalian bawa tas Arumi turun jadi bisa sekalian pergi nggak perlu bolak-balik.
Dengan langkah panjang Bob membawa Arumi turun dari lantai atas Bob tidak ingin kehilangan Arumi, membawa Arumi ke kamar seperti orang sedang kesetanan Bob melempar Arumi ke atas ranjang, sempat tubuh Arumi memantul karena memang di hempas di atas tempat tidur spring bed king size.
Tampa bersalah Bob menindih tubuh Arumi yang kecil , sempat Arumi mengaduh karena kaget dan belum siap dengan serangan mendadak.
Bob tidak perduli biar bagaimanapun Bob tidak akan membiarkan Arumi pergi.
" Om lepasin Arumi Om" pinta Arumi menolak dada Bob karena di himpit Arumi kesulitan bernafas Arumi merengek memelas.
" Tidak...kamu mau pergi dari saya kan ?" kata nya dingin dengan raut wajah di selimuti kabut amarah.
Sementara di atas Naomi cepat memeriksa lagi agar barang Arumi tidak ada yang tertinggal. Naomi memasukkan semua barang-barang Arumi yang tersisa kedalam tas, " Dasar bajingan pedofil" gerutu Naomi tampa henti.
Harunina memang tidak tidur mendengar sumpah serapah Naomi untuk Om nya, Harunina sengaja tetap pura-pura tidur tidak juga sakit hati dengan kata-kata Naomi. keputusan mengajak Arumi tinggal di rumah nya ternyata Keputusan yang salah, Harunina sangat menyesali keputusannya.
.
