NovelToon NovelToon
Tuan Muda Iblis Yang Memanjakanku

Tuan Muda Iblis Yang Memanjakanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / perjodohan
Popularitas:27.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: 1PM

Awalnya ingin berpacaran bebas dan menemukan pria yang sempurna.
Tanpa diduga, dia terpaksa memiliki hubungan dengan tuan muda yang kaya.
Meskipun tuan muda itu kaya dan tampan, masalahnya dia cacat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 1PM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

Saat sampai di kediaman Stevano Anderson, waktu sudah menunjukkan sore hari, Jasmine mengedarkan pandangannya mencari sosok pria yang biasanya berada di halaman belakang tapi tidak ada. Suasana sore ini terlihat sepi, tidak ada jerit kesakitan atau teriakan minta ampun di sepanjang Jasmine berjalan, karena hanya itu yang selalu dia dengar selama tinggal di sini.

Bunga yang melihat Nyonya Mudanya pulang, langsung berlari menyambutnya diikuti tiga pelayan lainnya "Nyonya Anda sudah kembali, Ayo lebih baik kita bersiap sekarang! Ucap bunga begitu dirinya sudah ada di hadapan Jasmine.

"Bersiap?" Tanya Jasmine bingung.

"Iya Nyonya, Nyonya tidak tahu kalau malam ini akan ada pertemuan keluarga besar, mungkin kedua orang tua Nyonya juga diundang?" Bunga menjelaskan sambil menuntun langkah Jasmine agar segera masuk ke kamarnya.

"Oh iya, aku hampir saja lupa. Papi sudah mengatakannya tadi pagi", Kata Jasmine melangkah cepat.

"Kenapa Ibu tadi tidak bilang padaku", tanya Jasmine dalam hati.

.

.

.

Tak terasa kini hari mulai gelap. Seorang gadis sedang dibantu pelayannya merias diri. Cukup lama Jasmine bersiap, kini Jasmine sudah rapi dengan gaun berwarna pink tube top yang panjang dibagian belakangnya. Melangkahkan kakinya dengan anggun dengan sepatu hak tinggi. Rambutnya dibiarkan terurai, make up yang terlihat natural dan sedikit rona merah di pipinya menambah kecantikannya.

Tak

Tak

Tak

Bagai bidadari yang turun dari langit, semua orang menatap Jasmine penuh kekaguman. Baru pertama mereka melihat Nyonya Mudanya berdandan seperti itu, dia terlihat sangat cantik.

Sret

Kaca mobil diturunkan. Terlihat di dalam mobil itu, seorang pria yang sedari tadi tidak Jasmine lihat, kini duduk bersandar dengan pandangan yang terus lurus ke depan, bahkan tidak melirik Jasmine sedikitpun. Di dalam hatinya Jasmine merasa kecewa. Tapi dia berusaha mengabaikan perasaan itu.

"Mari, Nyonya", suara Jason terdengar setelah membukakan pintu belakang tepat berada di samping suaminya, dia mempersilahkan Jasmine untuk masuk ke dalam mobil.

Deg

Deg

Deg

Baru kali ini dia akan duduk di samping pria yang kini telah berstatus sebagai suaminya itu. Gugup, itu yang Jasmine rasakan saat ini. Antara takut dan entah perasaan aneh apa yang dia rasakan.

Tap

Mobil kini terkunci setelah Jasmine masuk. Dia duduk bahkan di ujung jauh dari suaminya yang hanya diam saja dan tidak melihatnya sekalipun.

"Kalau begitu, kita berangkat sekarang, Tuan...Nyonya", ucap Jason yang kini menjadi sopir.

Hening

Tidak ada suara apapun, selain hembusan nafas Jasmine dan jantung yang berdebar kencang, bahkan dia tidak berani menoleh sedikitpun ke arah suaminya.

Namun karena rasanya penasarannya, Jasmine pun akhirnya sedikit melirik pria di sampingnya yang sedari tadi diam saja. Dia melihat tangan Stevano yang gemetar dan tanpa sengaja matanya melihat jari manis Stevano yang tidak memakai cincin pernikahannya. Padahal khusus hari ini Jasmine memakainya, karena dia ingin pernikahan ini terlihat baik-baik saja di mata orang lain.

Jasmine tidak pernah tahu, bahwa baru kali ini Stevano datang ke acara yang dibuat keluarganya. Selama ini walaupun ibunya mengajaknya tapi sang ayah akan menolak dengan tegas kehadirannya.

.

.

Tak lama mereka pun akhirnya sampai. Jasmine begitu takjub melihat bangunan megah yang tingginya terlihat hampir menyentuh cakrawala. Sepertinya bangunan ini adalah milik pribadi keluarga suaminya. Jasmine menatap sekeliling dan dia lihat sudah banyak orang yang hadir disana.

Namun, suasana yang tadinya ramai, kini hening seketika saat mobil yang membawa Jasmine memasuki area parkir yang dikhususkan untuk Keluarga Besar Anderson.

"Hei lihatlah, itu sepertinya mobil yang biasanya Tuan Muda Stevano Anderson kendarai!"

"Seperti iya, menurut yang aku dengar dia juga akan hadir di acara keluarga hari ini"

"Tidak mungkin. Dia bahkan tidak pernah hadir di acara sebelum-sebelumnya"

"Dia sekarang sudah menikah, mungkin saja kali ini dia benar-benar hadir bersama istrinya"

"Bukankah yang jadi istrinya sekarang, harusnya calon adik iparnya"

"Bagaimana nanti jika mereka semua bertemu, karena putra kedua juga hadir setelah pulang dari luar negeri"

Sahut-menyahut, terdengar jelas di telinga Jasmine bisik-bisik yang terus membicarakan suaminya. 

Mendengar putra kedua disebutkan, Jasmine jadi teringat dengan ucapan papi mertuanya tadi pagi, entahlah Jasmine tidak tahu harus bersikap seperti apa nanti.

Para pelayan dan pengawal berlarian untuk menyambut kedatangan Stevano dan Jasmine.

Mereka membukakan pintu untuk Jasmine terlebih dulu. Jasmine turun dengan penuh keanggunan.

"Wah lihatlah dia cantik sekali!.

"Bagaimana gadis secantik itu mau menikah dengan laki - laki cacat penuh keterbatasan?"

"Mungkin saja karena uang dan kekayaan. Apalagi?"

"Tapi, apa kau yakin dia istrinya, mungkin saja bukan".

"Aku sangat yakin, aku melihatnya di hari pernikahannya.

Mereka lagi-lagi berbicara tentang Jasmine begitu turun dari mobil dengan gaun mewahnya.

Salah satu pengawal yang lain berlari untuk membuka pintu satunya dimana Stevano berada.

Sebuah kursi roda mereka ambil dari bagasi mobil mereka. Kemudian mendorong kursi roda itu lebih dekat dengan pintu mobil. Stevano dibantu para pengawal untuk duduk di kursi rodanya.

Semua orang yang ada di dalam keluar kembali, bahkan yang lewat dan yang berada di sana penasaran dan ingin melihat ketika mereka mendengar jika Stevano Anderson lah yang datang.

Dan tampaklah oleh mereka semua, laki-laki tampan dengan setelan jas rapi duduk di kursi roda, siapa lagi jika bukan seorang Stevano Anderson.

"Silahkan, Nyonya," bisik Jason.

Mengerti maksud Asisten suaminya, Jasmine yang tadi berada di sebelah mendekat ke arah suaminya. Kemudian dia berdiri di belakang suaminya, mencoba mendorong kursi roda itu di hadapan semua orang.

Tiba - tiba disaat yang bersamaan, Maxime putra kedua William Anderson datang dari arah pintu.

Waktu seakan berhenti, ketika Stevano, Maxime dan Jasmine saling berhadapan. Semua orang pun yang penasaran ikut menatap mereka.

Maxime tampak kaget melihat gadis yang ditemuinya tadi pagi berada di sini. Bahkan sekarang dia berdiri di belakang kursi roda kakaknya. Setelah menetralkan rasa terkejutnya, Max kemudian menyambut kedatangan kakaknya dan menyapanya, "Selamat datang Kak, dan..Max mengalihkan pandangannya ke arah Jasmine. Saat itu pula Stevano membuang wajahnya ke arah lain asalkan tidak melihat apa yang ada di depannya.

"Olivia", jawab Jasmine memperkenalkan dirinya dengan kelembutan, dia memperkenalkan namanya Olivia karena mereka semua memang memanggilnya Olivia sedari awal. Karena hanya keluarga dan sahabatnya saja yang memanggilnya Jasmine. Jasmine sudah tidak kaget lagi melihat pria yang mengantarnya berada di sini, karena ibunya sudah memberi tahu tentang siapa pria itu, saat melihat dia tadi pagi.

Namun, disaat mereka berkenalan tiba-tiba Stevano yang harus nya dibantu Jasmine, kini memutar kursi rodanya dan mendorong sendiri kursi roda itu melewati istri dan adiknya, segera berlalu meninggalkan mereka berdua di depan semua orang bahkan tidak menjawab sapaan adiknya Maxime.

1
Adam Malik
Luar biasa
Anonymous
keren
chue
kakkkk cerita liora ana nggaaa
Ragil Tia
haruse Jasmin Ki bilang sama suami.
Hamidah Hamidah
trus sebenarnya bunga itu siapa
Maria Mahdalena Manalu
Luar biasa
Dewi Dewiii
Jason cocok sama bunga
Dewi Dewiii
penasaran sama adiknya Stevano
Helen Nirawan
cape liat jasmine , kesel abis
Ryan Jacob
semangat Thor
Helen Nirawan
mang jasmine gk tau diri kesel ,dr awal lu merasa dipaksa kan ,sampe mo kabur , skr lu br merasa lu istri gt krn bela in pelayan yg di hajar ,bela vano di dpn org byk ,lu jd istri ,klo gk ada org ,lu org asing gt, sekolah bkn ny pinter , kyk.gini model ny org sekolah , tobat
Helen Nirawan
kan gk cacat ,dah sembuh kyk ny
Helen Nirawan
ini ai jasmine ribet ,sok pinter
Helen Nirawan
kan dah oon penakut ,sok pinter , liat laki lu takut ,tp malah bikin gara2 , ampun tobat gw
Helen Nirawan
dah penakut ,pake acara mo kabur ,di goreng br tau rasa ,iisshh
Helen Nirawan
yg engga2 aj ,apain kabur ,mang ngaruh gt ,payah
Tarmi Widodo
mampus kau max
Tarmi Widodo
luar biasa
Tarmi Widodo
an angkat toh
Tarmi Widodo
good job jasmin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!