Cinta Rahayu ( Saat Diam Menjadi Sebuah Pilihan )

Mungkin jika dulu lima tahun lalu rahayu mendengar apa yang Ikhsan katakan tadi Rahayu akan terlena dengan semua yang Ikhsan katakan, tapi saat ini hati Rahayu sedang tidak baik baik saja jadi mendengar apa yang Ikhsan katakan malah membuat Rahayu takut.

" maksudnya apa ?" tanya Rahayu yang masih tak yakin dengan apa baru saja iya dengar dari mulut Ikhsan.

" tidak perlu di bahas, biar waktu yang akan berbicara " ucap Ikhsan yang menyadari jika saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membahas hal ini.

Dan tak terasa Ikhsan baru saja menepikan mobilnya di sebuah cafe tepi bukit dimana di hadapan mereka terhampar padi yang mulai menguning ditambah riuh angin yang tercipta dari gesekan dedaunan yang saling beradu membuat Rahayu merasa ada hal lain yang membuatnya jauh lebih tenang.

" apa kamu suka tempat ini ?" tanya Ikhsan yang kini sudah berdiri di samping Rahayu yang sedang menikmati pemandangan yang ada di hadapannya.

" Hem, tempat ini sangat indah " ucap Rahayu yang bahkan tak memalingkan pandangannya dari apa yang ada di hadapannya saat ini.

" andai aku bisa tinggal di tempat seperti ini mungkin aku akan bisa menikmati hidup dan status baru ku " ucap Rahayu yang seolah lupa tujuan mereka datang ke tempat ini.

" tapi jika kamu tinggal disini kamu akan jauh dari ku " ucap Ikhsan lagi lagi bicara tanpa iya sadari.

Rahayu pun langsung merubah posisinya jadi menghadap ke arah Ikhsan yang seolah tak mengatakan apapun tadi.

" apa kamu menyukaiku ? Atau kamu hanya sedang iba padaku ?" tanya Rahayu curiga.

" maaf jika yang aku katakan tidak bisa kamu terima saat ini " ucap Ikhsan yang merasa bersalah saat melihat sikap yang Rahayu tunjukan saat ini.

" tapi jujur itu keluar dengan sendirinya dari mulutku " ucap Ikhsan jujur.

" terima kasih jika kamu memiliki perasaan untukku " ucap Rahayu yang tak bisa melarang orang untuk tidak menyukainya.

" tapi saat ini yang aku pikirkan hanya bagaimana menjalani kehamilan tanpa banyak drama yang mungkin di buat mas Dewa yang tak puas dengan hasil keputusan pengadilan "

" dan satu lagi " ucap Rahayu saat mengingat niat awal mereka datang ke tempat ini.

" katakan siapa dirimu sebenarnya ?" tanya Rahayu yang membuat Ikhsan menarik nafasnya begitu dalam.

" aku pikir kamu lupa dengan tujuan kita datang ke tempat ini ?" tanya Ikhsan.

" apa kamu akan percaya jika cafe yang kita datangi saat ini juga milik ku ?" tanya Ikhsan sambil menatap ke arah Rahayu demi melihat reaksi yang Rahayu tunjukan saat mendengar apa yang baru saja iya ucapkan.

" tapi kenapa kamu tinggal di kontrakan yang sangat sederhana seperti yang saat ini kamu tempati ?" tanya Rahayu yang seolah melupakan apa yang terjadi pada dirinya dan rumah tangganya.

" ada alasan yang tak bisa aku jelas kan saat ini padamu " ucap Ikhsan yang merasa jika ini bukan saat yang tepat untuk mengatakan semuanya pada Rahayu.

" baiklah, terserah " ucap Rahayu yang memilih berbalik meninggalkan Ikhsan yang yakin jika Rahayu saat ini sedang marah terhadapnya.

" aku pemilik cafe ini dan juga cafe tempat mu saat ini bekerja dan aku juga memilik perusahaan dimana Dewa dan Winda bekerja" ucap Ikhsan jujur.

" tapi kamu tak menjawab apa yang aku tanyakan ?" tanya Rahayu yang sudah berbalik kembali menghadap kearah Ikhsan yang juga sedang menatap ke arahnya.

" ayah ku terlalu sibuk bekerja hingga ada dan tidak adanya diriku di rumah tak memberikan pengaruh padanya " jelas Ikhsan.

" jadi demi membunuh rasa kesepian ku karena kesibukan kami sendiri membuatku memutuskan untuk tinggal di tempat yang kita tinggali saat ini karena disana aku biasa memiliki banyak tetangga dan sejak tinggal di sana aku tak merasa kesepian " jelas Ikhsan yang tak terlihat jelas apa kah semua yang iya lakukan itu berasal dari hatinya atau tidak.

" jika memang benar kamu adalah pemilik cafe ini, izinkan aku untuk bisa kerja di tempat ini bersama dengan Linda tentunya "

" apa kamu yakin akan tinggal di tempat ini ?" tanya Ikhsan yang mana jika sampai Rahayu tinggal di situ dirinya tak akan bisa cepat sampai jika terjadi sesuatu pada Rahayu dan anaknya kelak.

" biarkan aku menepi dari semua masalah yang sedang aku coba untuk berdamai dengan semua nya "

" baiklah jika memang itu sudah menjadi keputusan mu akan aku kabulkan, tapi ada satu syarat yang harus kamu penuhi sebelum kamu pindah ke tempat ini " ucap Ikhsan.

" katakan ?" tanya Rahayu yang terlihat tak sabar mendengar apa yang ikhsan ingin katakan padanya.

" kamu akan tinggal di tempat yang sudah aku tentukan, bagaimana apa kamu bisa ?"

" jika hanya itu aku tak keberatan " jelas Rahayu panjang lebar.

" baiklah ayo kita pulang agar kamu dan Linda bisa berbenah dan aku antar kalian kembali ke rumah yang akan kalian tempati nanti "

ucap Ikhsan sambil berjalan menuju mobil miliknya.

Lain halnya dengan Dewa yang lagi lagi hanya bisa melampiaskan semua amarahnya pada winda, wanita yang sudah menghancurkan semua yang iya miliki.

" andai saja aku tak memperdulikan kamu dulu mungkin Rahayu masih berada di sampingku saat ini dan rumah tanggaku dengan Rahayu masih baik baik saja " jelas Dewa yakin.

" jadi kamu menyesal karena kita sudah menikah ?" tanya Winda tak percaya jika Dewa menyesali pertemuannya dulu.

✍️✍️✍️ apa Linda akan setuju dengan keputusan yang Rahayu ambil ? Dan apakah winda akan diam saja mendengar apa yang Dewa katakan padanya ?"

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘