NovelToon NovelToon
Terjebak Obsesi Dua Cogan

Terjebak Obsesi Dua Cogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa / Gangster
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Seorang model cantik menjadi incaran 2 pria tampan yang terobsesi ingin memilikinya namun cara mencintai kedua pria tersebut membuat Azzura gadis cantik itu tidak nyaman dalam kehidupannya. Siapakah yang akan di pilih oleh Azzura?
🌸🌸🌸
Nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Tiba hari dimana Aidan sedang libur kerja.

Rasa rindu yang bergejolak menantikan pertemuan selanjutnya dengan Azzura semakin mendalam.

Hari itu Aidan berencana untuk menemani Azzura melakukan banyak hal meskipun hanya mengantarnya berangkat bekerja.

"Azzura, hari ini kamu ada kegiatan apa?" tanya Aidan lewat pesan.

Azzura langsung membuka pesan tersebut karena kebetulan sedang memegang ponselnya.

"Wah, Aidan kirim pesan. Aku balas langsung, ah"

"Aku hari ini ada pemotretan di studio xx, setelah itu aku free" balasan pesan untuk Aidan.

Dengan cepat Aidan membuka ponselnya saat menerima pesan masuk dari kekasihnya.

"Aku antar kamu ya sayang, aku kesana sekarang" balasnya lagi.

Pesan yang dinanti pun akhirnya terkirim.

"Eum.. ternyata Aidan perhatian banget ya" gumamnya kegirangan.

"Yasudah, aku tunggu ya sayangku" balas Azzura lagi.

Setelah selesai berkirim pesan, Azzura bersiap agar penampilannya enak di lihat apalagi akan di jemput kekasihnya.

Dia juga sudah menghubungi Tio agar tidak perlu datang karena akan di antar oleh Aidan.

"Apa? sekarang Zura benar-benar lebih memilih kekasihnya, ternyata ini rasanya makan gaji buta" ucap Tio terkejut menerima pesan dari majikannya.

Dia akhirnya berbaring lagi setelah sudah rapi dan siap untuk mengantar Azzura.

Pekerjaan yang tidak terlalu berat namun banyak waktu tidak bekerja dengan gaji yang lumayan besar membuat nuraninya seolah tersayat namun apalah daya karena sang majikan menginginkan dirinya untuk banyak mendapatkan waktu luang demi bersama kekasihnya.

"Pak Aidan benar-benar pria yang perhatian, Azzura sangat beruntung. Yah, kuharap mereka sampai menikah dengan begitu aku merasa tenang melihatnya tumbuh lebih dewasa" gumam Tio.

Di sisi lain hati yang tercabik penuh luka sedang meratapi nasibnya dengan mengacaukan banyak hal.

Zian yang mulai berubah kini menjadi seperti di awal dia bekerja di perusahaan milik ayahnya itu.

Dia menjadi lebih dingin, mendominasi namun sedikit membangkang.

"Zian, mau sampai kapan kamu membuat orangtuamu kesal, hah?!" ucap ayahnya Zian.

"Cukup sayang, jangan marah-marah. Zian pasti punya alasannya" kata ibunya Zian mencoba melerai.

"Aku tidak punya semangat lagi, sekarang Zura bersama pria lain"

"Zura.. Zura! perempuan itu lagi?! mau sampai kapan kamu terjerat obsesimu, hah?! mau gadis seperti apa? katakan Zian, lupakan Azzura dan cari gadis lain selain dia" pekik ayahnya merasa muak.

Zian menjadi kesal mendengar perkataan ayahnya yang memintanya untuk melupakan Azzura.

"Tidak bisa! pokoknya hanya Azzura yang pantas jadi pendamping hidupku! jangan mengaturku untuk urusan asmara! tolong kali ini biarkan saja" pinta Zian merasa kesal.

"Hah! lihat, anak ini benar-benar susah di atur! hanya karena Azzura, dia sampai mengacaukan pekerjaannya" ucap ayahnya sambil menatap ibunya Zian.

Berada di antara suami dan anak yang memiliki watak keras menjadikan ibunya Zian terbiasa dengan hal ini.

Dengan ekspresi tenang, ibunya Zian mencoba mengambil kesempatan untuk melerai keduanya.

"Kepalaku pusing, apa kalian berdua berniat membuatku pergi sekarang?" ucap ibunya Zian sambil menyentuh kepalanya.

"Istriku, kamu jangan bicara seperti itu. Maaf aku tidak akan membuatmu sedih" jawab ayahnya Zian luluh dengan keadaan istrinya.

"Ibu, maaf Zian tidak bermaksud membuat ibu sedih dan sakit. Sekarang, ibu istirahat dulu ya" kata Zian merasa cemas.

"Yasudah, kuharap kedepannya kalian tidak lagi ribut seperti ini" ucap ibunya Zian.

Zian dan ayahnya termenung dan terdiam kemudian ayahnya menemani ibunya Zian untuk ke kamar beristirahat.

Amarah yang memuncak kini mencair karena ibunya Zian.

Sejenak ayahnya Zian berusaha tenang dan meredam amarah sebaik mungkin agar tidak membuat kecewa orang yang ia sayangi.

Setelah memastikan semuanya tenang, Zian pergi untuk menenangkan pikirannya sejenak dari semua hal berkaitan dengan Azzura.

"Kenapa aku kacau seperti ini, Zura.. kamu nggak pernah tahu sebesar apa aku mencintaimu. Kuharap pria itu hanyalah pelabuhan yang nyaman hanya untuk singgah tapi tetap lah menetap di kehidupan ku saja. Bersenang-senang lah sejauh apapun itu tapi ingat tempatmu kembali hanya diriku" benak Zian.

Kali ini Zian telah merubah pemikirannya dengan yakin bahwa suatu saat Azzura akan kembali kepadanya meskipun sekarang sedang merasakan cinta yang lain namun dia yakin bahwa cinta sebenarnya hanyalah untuknya.

Setelah itu Zian merasa bahwa dirinya menjadi kekanakan dan hal itu yang membuat Azzura jauh dari genggamannya.

Dia akan berusaha menjadi orang yang lebih pantas untuk mendapatkan Azzura dengan bekerja sebaik mungkin.

Itulah tekadnya kali ini, Zian akan memperbaiki segala kesalahan dan merefleksikan diri menjadi lebih baik.

Dia kembali ke dalam rumah dan menemui ayahnya yang tengah duduk sendiri di balkon lantai 2.

"Ayah" panggil Zian sambil menghampirinya.

Raut wajah yang tampak serius dan kening yang mengerut tak lepas dari tatapannya ke anak satu-satunya yang sering membuat onar.

"Ada apa?" jawabnya dengan ketus.

Zian duduk di kursi samping ayahnya dan menatap dengan serius.

"Ayah, maaf selama ini aku sudah menjadi anak yang tidak berbakti. Kali ini, aku akan menjadi seperti yang ayah inginkan tapi aku punya satu syarat" kata Zian.

"Apa?! beraninya.." ayahnya Zian hampir berbicara dengan keras.

"Apa lagi yang mau kamu lakukan kali ini" ucap ayahnya dengan nada yang tidak meninggi.

"Masalah jodoh tolong jangan ikut campur ayah, aku benar-benar tidak bisa jika itu bukan Azzura" pinta Zian.

Ayahnya terdiam dan tidak habis pikir dengan pemikiran anaknya yang masih saja terobsesi dengan Azzura.

Semuanya berawal dari Azzura dan akan terus berhubungan dengan Azzura, itulah yang ada dalam pikiran Zian.

"Haah.. mau ayah bicara panjang lebar pun, kamu pasti tetap mau dengan Azzura kan? yasudah tapi ingat kali ini kesempatan terakhir untukmu, kalau kamu tidak bisa menjadi manager yang baik, jangan harap bisa mengambil posisi ayahmu. Lebih baik aku serahkan perusahaan ke pamanmu yang kompeten itu" jawab ayahnya Zian.

"Baik ayah, aku akan melakukan yang terbaik sesuai dengan keinginan ayah dan aku akan buktikan bahwa aku bisa menjadi direktur seperti ayah" ucap Zian dengan tekadnya yang kuat.

"Yasudah, ayah menantikan perkembangan dirimu yang lebih baik. Ayah harap kabar itu akan membuat ayah dan ibumu bangga, anakku"

"Terimakasih ayah"

Setelah mengalahkan keegoisan dalam dirinya, kini Zian sudah menentukan jalan hidupnya dengan benar.

Dia berjuang melawan sifat obsesif nya terhadap Azzura demi mendapatkannya di masa depan nanti.

Bukan berarti dia mengalah dengan mudahnya kepada Aidan yang kini sedang berbahagia bisa mendapatkan cinta dari Azzura.

Zian yakin Azzura adalah pasangan hidupnya yang akan kembali dengan bangganya kepada dirinya.

"Nantikan aku Zura, saat aku kembali maka kamu nggak akan punya pikiran untuk menolak ku" gumam Zian.

1
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!