NovelToon NovelToon
Pegawal Pribadi

Pegawal Pribadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Penama

seorang murid SMA biasa yang belajar seni bela diri dari seorang pria tua yang sebenarnya pembunuh bayaran terbaik di dunia.misi barunya adalah pergi ke sekolah untuk melindungi seorang gadis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

"Muchen bibi Risa menderita radang usus buntu akut dan sekarang sedang menjalani operasi" Ucap Laura sambil menatap Muchen

"Hah!" Wajah Muchen menjadi pucat

"Muchen jangan khawatir, Bibi Risa pasti akan baik-baik saja " Ucap Laura yang mencoba menghibur Muchen

Sesaat kemudian ada seorang perawat yang keluar dari ruangan operasi

"Siapa keluarga pasien?" Tanya perawat itu yang masih menggunakan masker kepada tiga orang di depannya

"Aku Anaknya" Ucap muchen dengan tergesa-gesa, dan kemudian berkata lagi, "Bagaimana kondisi ibuku?"

"Sedang dalam proses penyelamatan kondisinya sedikit lebih parah dari yang kami bayangkan Oleh karena itu tingkat kompleksitas operasi perlu ditingkatkan satu tingkat lebih tinggi dan biaya operasi yang di bayar tadi tidak cukup. kamu masih harus menambahkan sekitar 100 juta lagi" ucap perawat itu kepada Muchen

"Tambahan 100 juta lagi" Muchen terkejut di mana dia bisa mendapatkan uang 100 juta dalam waktu singkat

"Lakukan yang terbaik untuk operasinya uang bukanlah masalah. Aku akan langsung bayar" Ucap Laura kepada perawat itu

"Baik kamu akan lakukan yang terbaik" Perawat itu mengangguk dan kembali masuk ke dalam ruangan

"Kak Laura, kamu" Muchen terkejut, itu berarti Laura juga tadi sudah membayar biaya operasi awal dan sekarang Laura membayar lagi.dia tidak tahu harus berkata apa

Laura langsung menatap Muchen sambil berkata, "Tunggu di sini aku kan segera kembali"

"Iya kak Laura" Muchen mengangguk dengan kuat sekarang ini dia hanya bisa mengandalkan uang dari Laura.

Sementara itu Lili yang duduk di samping Muchen hanya memandang Muchen. Sekarang dia tahu kalau Laura bukanlah kakak kandung Muchen. Tapi entah kenapa Laura begitu baik pada Muchen dan ibunya? Pertanyaan ini mulai muncul dalam pikiran Lili. Lili yang melihat wajah cemas Muchen sangat mengerti perasaan itu karena sampai saat ini ayahnya pun belum sadarkan diri.

Lili kemudian melangkah dengan perlahan ke arah Muchen sambil berkata dengan lembut, "Muchen bibi pasti akan baik-baik saja kamu jangan terlalu khawatir"

"Iya lili terima kasih" Ucap Muchen dengan memaksakan diri untuk tersenyum

"Jangan berkata seperti itu kamu juga sudah banyak membantuku" Ucap Lili dengan senyum lembut

Baru saja Muchen mau bicara tapi dia melihat Laura yang mendekat sambil berkata, " biayanya sudah di bayar dan operasinya sedang berlangsung"

"Hmm, kak Laura terima kasih" Muchen sadar dirinya selain berterima kasih karena sekarang dia tidak tahu harus bagaimana untuk membalas Budi kebaikan Laura pada dia dan ibunya

Laura terseyum tipis, " Tidak perlu berterima kasih padaku, oh ya operasinya masih membutuhkan waktu satu atau dua jam lagi apa kamu mau mengantar temanmu pulang dulu"

"Emm, aku akan tetap di sini menunggu bibi sampai dia baik-baik saja setelah itu aku akan pulang " Ucap lili dengan lembut. Dia tidak tahu kenapa dia harus berkata seperti itu

"Begitu tapi mungkin akan sampai malam" Ucap Laura mengingatkan

"Tidak apa-apa aku akan menunggu" Ucap lili dengan senyum malu

"Kak Laura biarkan lili tetap di sini" Ucap Muchen .

Laura mengangkat bahu indahnya dan mengangguk. Dan ketiga orang itu duduk menunggu di kursi panjang hingga malam tiba dan barulah dokter keluar mengatakan kalau operasinya berjalan dengan lancar dan sudah tidak ada masalah apa pun. Dan setelah menunggu beberapa jam lagi akhirnya Risa sadarkan diri juga .

"Ibu" Muchen tidak bisa menahan rasa senangnya saat melihat Risa yang sudah siuman

"Ah, ibu lagi di rumah sakit yah. Muchen berapa banyak uang yang di habiskan untuk biaya operasi ibu" Tanya Risa kenapa Muchen dengan lemah

Mendengar perkataan ibunya hati Muchen kembali merasakan rasa sakit di hatinya

"Bibi kamu tenang saja jangan khawatirkan lagi tentang uang yang paling penting sekarang adalah Bibi sudah baik-baik saja " ucap Laura sambil tersenyum

"Laura pasti kamu yang bayar" seketika Risa langsung memahami situasinya

Laura hanya mengangguk dan tersenyum tipis

"Ketika nanti kami memiliki uang kami akan langsung mengembalikannya padamu " Ucap Risa

Risa kemudian menatap ke arah Muchen dan melihat seorang gadis cantik di sebelahnya dengan penampilan yang sederhana dan tampak seperti gadis dari keluarga biasa lalu dia melihat ke arah Muchen

"Bibi bagaimana kondisimu ?" tanya Lili dengan lembut

"Ya sudah jauh lebih baik sekarang.Oh ya Apakah kamu pacar Muchen? Kamu cantik sekali " Ucap Risa dengan senyum lembut

"Ibu Kamu sepertinya sudah salah paham aku dan Lili bukanlah pasangan kekasih" Ucap Muchen dengan cepat karena dia tidak ingin Lili merasa canggung dengan suasananya

"Eh bukan! Baiklah Maaf ya Lili Bibi sudah salah paham " Ucap Risa

"Hehe tidak apa-apa Bibi sebenarnya kami juga sering di salah pahami oleh orang lain. Oh ya Bibi ini sudah malam dan aku harus pulang sekarang kalau tidak Ibuku akan khawatir lagi " Ucap Lily sambil menatap Risa dengan senyuman

"Baik, Muchen Tolong keluar dan antar Lili pulang " ucap Risa dengan senyum

"Baik Bu" Muchen mengangguk dan berjalan keluar di ikuti lili di belakang

"Bibi Dokter bilang kamu sudah bisa pulang dan beristirahat di rumah saja. jadi ayo kita pulang " ucap Laura

"Ya Terima kasih Laura karena kalau tidak ada kamu bibi dan Muchen tidak akan tahu harus bagaimana lagi " ucap Risa sambil menatap Laura dengan penuh rasa terima kasih

"Bibi Risa kita memang sudah seperti keluarga jadi tidak usah dipikirkan lagi " ucap Laura sambil memegang tangan Risa

Risa mengangguk Dan Tersenyum sambil berkata, " Ya seperti keluarga, ah seandainya saja kalau kamu adalah anak perempuan bibi. Bibi pasti akan merasa sangat senang "

"Tidak tidak masalah Bibi aku bisa langsung menjadi menantumu " Ucap Laura sambil bercanda

"Haha kamu ini tahu saja cara menghibur bibi Oh ya Laura kalau kamu tidak keberatan Maukah kamu menjadi anak angkat bibi? Sebenarnya sudah lama bibi mau mengatakan ini tapi bibi malu dan merasa sungkan" Ucap Risa sambil menatap Laura dengan tatapan mata yang penuh dengan harapan.

Laura merasa terkejut tapi dipikirannya langsung terlintas mungkin tidak apa-apa karena dia hanya anak angkat bukan anak kandung jadi tidak akan membuat dia Dan Muchen merasa bersalah kepada Risa. Lalu setelahnya Laura menjawab dengan gembira "Hem baiklah Ibu angkat"

"Eh! Baik, baik sekali kamu anak perempuan yang sangat baik" ucap Risa yang merasa sangat senang karena Laura mau menjadi anak angkatnya.

"Hem, baik ibu mari kita bersiap untuk pulang" Ucap Laura

"Oke " jawab Risa yang masih dengan rasa senangnya

Siang tadi Muchen dan Lili tidak kembali lagi ke sekolah dan Muchen juga sudah memberitahu Mira untuk meminta izin kepada wali kelas lili

1
Candra Apih
hebat abis operasi bisa langsung pulang
StAr 1086
coaa ngikuti dulu
Teddy Aktadi
Luar biasa
Anthy: trima kasih sudh di bca
total 1 replies
Sara la pulga
Kebayang terus!
Anthy
terima kasih sudah di baca
Anthy: terima kasih
S. M yanie: semangat...
total 2 replies
Taro
Langsung kebawa suasana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!