Aghnia Khalid adalah putri bungsu salah satu Emir Qatar dan putri Emir Al Jordan, Alexander Khalid dan Kalila Al Jordan. Gara-gara kakaknya, Kaysan mengundang band rock favorit nya di acara ulang tahunnya yang ke 24, Aghnia yang berusia 22 tahun berkenalan dengan Mark Becker, sang vokalis.
Tanpa dinyana Mark jatuh cinta dengan putri Emir itu tapi Aghnia tidak menyukai kehidupan bebas Mark yang memiliki banyak cewek-cewek groupies. Aghnia menolak mentah-mentah perasaan Mark.
Tanpa Aghnia tahu, Mark menyimpan identitas rahasia dan mau tidak mau, demi mendapatkan putri Emir, Mark harus melepaskan kehidupan hedonisme nya lalu kembali ke kehidupan aslinya.
Generasi Ketujuh Klan Pratomo
Jangan plagiat !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yakin?
"Kamu itu operasi ya Mark ! Aku bukan dokter dan ini bukan operasi Caesar macam lahiran tapi potong itunya kamu !" omel Aghnia gemas dengan pria yang membuatnya pusing beberapa waktu ini.
"Anggap saja operasi Caesar, Sayang. Aku takut kakakmu yang menjadi dokternya ..."
Aghnia menatap wajah memelas Mark. Seriously, kamu itu mantan Rocker ! Bagaimana bisa merengek ketakutan mau khitan ?
"Mark, yang benar saja kamu ketakutan ..."
Mark menatap serius ke Aghnia. "Bagaimana jika salah potong dan aku tidak bisa berdiri ?"
Sontak Aghnia tertawa terbahak-bahak. "Astaghfirullah... Mark !"
Mark hanya manyun melihat wajah Aghnia yang tampaknya tidak percaya kalau dia sangat ketakutan!
"Sayang ... Serius ini..."
"Iya iya ... Ini serius ..." Aghnia cekikikan. "Padahal baru sunat lho ... "
***
Jordy tampak bahagia melihat Jeddah membawakan makan siang untuknya juga jadi mereka berada di cafetaria khusus pegawai. Jordy merasa hatinya berbunga-bunga karena Jeddah karena gadis itu mengajaknya makan siang...berduaan.
"Apa makanannya tidak enak?" tanya Jeddah ke Jordy yang tidak memakan bentonya.
"Eh? Bukan ... Aku hanya senang bisa makan siang bersama kamu ..." senyum Jordy. "Bagaimana rencana soal khitan bossku ?"
"Nona Aghnia sudah menemui dokter istana yang juga dulu mengkhitan Emir Rauf dan Emir Kaysan... Jadi tidak bersama dengan dua kakak perempuan nona Aghnia. Bukan apa-apa, aku takut mereka malah brutal ke Mr Becker ..." jawab Jeddah.
Jordy mengrenyitkan dahinya. "Apakah kakak Princess Aghnia mengerikan?"
Jeddah tersenyum simpul. "Sangat mengerikan..."
Jordy melongo. "Oke, antara Hannibal Lecter dan Chucky ?"
Jeddah terbahak. "Perpaduan itu deh ..."
Jordy memegang pelipisnya. "Oke ... Mereka mengerikan..."
***
Aghnia berpamitan ke Mark yang langsung memeluknya erat karena tahu gadis itu pasti akan melindunginya dari kelakuan dokter jagal yang terkutuk... Eh ... Dokter jagal yang tidak ingat hobinya membuat orang senewen.
"Terima kasih sayang, mau mencarikan aku dokter yang mau melakukan proses ini karena jujur, aku sangat takut dengan kedua kakakmu itu !" bisik Mark di sisi telinga Aghnia.
"Maafkan kedua kakak aku yang juga membuat pening suaminya masing-masing..." balas Aghnia sambil membalas pelukan Mark.
"Bagaimana bisa suami mereka tabah dengan kedua kakakmu?" Mark menatap Aghnia penasaran.
"Well, kadar bucin mereka sudah beyond diluar perkiraan cuaca. Meskipun begitu, suami mereka juga bisa mengerem kelakuan kacau mereka..." gumam Aghnia yang tahu sebenarnya Chris Armstrong dan Alex Darling memliki ekstra kesabaran berkuadrat-kuadrat.
"Aku pun sama. Bucin sama kamu diluar Bima sakti tata Surya..." balas Mark tidak mau kalah membuat Aghnia menowel hidung pria itu.
"Tidak usah lebay !" Aghnia melepaskan diri dari pelukan Mark. "Aku pulang dulu. Kita jadi ke pabrik Boeing Minggu depan di Washington?"
"Jadilah princess !"
"Good. Sekalian aku perkenalkan keluarga aku yang tinggal di area Washington... Termasuk Oom ku yang chief FBI dan dokter forensik FBI."
Mark melongo. Mateng aku !
***
Istana Khalid
Kaysan melihat adiknya baru pulang bersama Jeddah, tersenyum karena tahu Aghnia sudah bertemu dengan dokter Eidam guna acara khitan Mark.
"Kamu itu harusnya jangan bilang ke Mark ..." ucap Kaysan saat adiknya datang.
"Kenapa ?"
"Biar Mark semakin jantungan ..." gelak Kaysan.
"Ya ampun mas ... Mbok jangan gitu tho... Kasihan Mark ..."
Kaysan tertawa terbahak-bahak, membayangkan Mark semakin jiper untuk melakukan kewajiban sebagai seorang muslim.
Aghnia menggelengkan kepalanya karena gemas dengan kakaknya yang usilnya minta ampun.
"Aghnia ! Kaysan ! Bisakah kamu hubungi Aslan atau Diana?" Rauf masuk ke ruang tengah istana itu dengan tergopoh-gopoh.
"Memang kenapa ?" tanya Aghnia dan Kaysan bingung.
"Mereka berdua berada di lokasi ledakan pabrik senjata ..."
Aghnia dan Kaysan melongo. "WHAAAATTTT?"
***
"Kami baik-baik saja kok Kay, Aghnia ..." ucap Aslan saat Kaysan melakukan panggilan video ke sepupunya dari keluarga Blair Zidane.
"Kalian itu ngapain?" tanya Aghnia cemas.
"Biasa ... Mengintai penjahat..." cengir Aslan membuat dua kakak beradik itu gemas.
"Bagaimana Diana ...?" tanya Kaysan.
"Yang tanya ini kamu atau bang Rauf ?" goda Aslan saat melihat Rauf duduk agak jauh dari ruang tengah itu.
"Saaaakkiiiitttt !" teriak Diana terdengar di belakang Aslan. Keduanya sedang berada di IGD Bellevue.
"Kalau kamu tidak bisa anteng ya sakit Bambaaannggg !" omel seorang pria yang mereka tahu itu suara Rasendriya.
"Memang Diana kenapa?" tanya Kaysan.
"Pelipisnya harus kena jahitan akibat pecahan kaca mobil..." jawab Aslan yang juga tidak lebih baik dengan wajah babak belur kena pecahan kaca.
"Kamu jadi tambah macam singa habis berkelahi... Dengan kondisi ancur babak bunyak begitu..." gelak Kaysan.
"Bang Rauf nggak mau lihat Diana ?" tanya Aghnia sambil melirik ke arah Rauf yang tampak cemas mendengar suara jeritan Diana. Ya ampun bang, Diana cuma luka ringan.
Rauf hanya acuh tapi Aslan sudah mengarahkan ponselnya ke belakang dan tampak Diana sedang berdebat dengan seorang dokter tampan yang sedang mode galak ke gadis cantik itu.
Kaysan dan Aghnia melihat wajah panik Rauf.
"Sudah ... Susul ke New York ..." goda Kaysan.
"Tidak bisa .. Banyak jadwal ..." jawab Rauf.
"Sakiiiittt !" rengek Diana saat Rasendriya memberikan Betadine di luka-lukanya.
"Allahu Akbar ! Ini cuma Betadine ! Bukan jeruk nipis !" hardik Rasendriya kesal dengan adiknya yang sok manja itu.
"Mas Rase sadis ! Salahku dimana kalau sampai mendapatkan hukum picis itu..." Diana semakin mendrama manja.
"Kasih saja jeruk nipis ..." teriak Kaysan membuat Diana dan Rasendriya menoleh.
"Jahat lu mas Kay !" teriak Diana.
"Ide bagus Kay ! Aku ambil lemon dulu ..." seringai Rasendriya.
"Dokter Jagal !" bentak Diana.
"Aku belajar dari guru terbaik !" balas Rasendriya durjana.
Aghnia lalu menghampiri Rauf yang terpesona melihat wajah Diana, dimana menurutnya menggemaskan.
"Masih yakin mau sama Diana?" tanya Aghnia.
"Masih ... Dia sangat menggemaskan..." senyum Rauf.
Aghnia memegang kening Rauf. "Kamu demam mas ..."
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️