Mayleen merupakan artis muda multi talenta yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas terpaksa harus merenggang nyawa dalam syuting film yang sedang dijalaninya akibat ulah licik rivalnya yang memberi racun dalam air minumnya.
Begitu terbangun dia sudah berada dalam tubuh seorang putri bungsu perdana menteri yang diasingkan serta memiliki sepasang anak kembar berusia lima tahun.
Pertikaian, saling hasut dan skema licik terus bergulir dalam perjalanan hidup Mayleen bersama kedua anak kembarnya.
Dan kehadiran sosok lelaki yang mengaku sebagai ayah si kebar semakin membuat perjalanan hidup Mayleen dan anak - anaknya sulit.
Kemana mereka pergi,bahaya selalu mengintai dan nyawa menjadi taruhannya.
Mampukah Mayleen bersama sepasang anak kembarnya melewati semua halang rintang yang menghadang didepan demi bisa bersatu kembali dengan ayah mereka dan membentuk rumah tangga kecil bahagia seperti impian kedua anaknya selama ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SYOK
Kresekkk....
Ketiga sekawan yang sedari tadi fokus menatap Ru Mayleen dan kedua anaknya tiba – tiba melotot ketakutan melihat putra mahkota Zhang Yuan sudah ada dibelakang mereka.
“ Jelaskan semua yang kalian katakan tadi jika masih ingin kepala kalian berada ditempatnya ”, ucap putra mahkota Zhang Yuan penuh ancaman.
Ketiganya saling tatap untuk sesaat dengan sorot mata ketakutan. Tak ingin nyawa mereka melayang dengan cepat Liqin pun mulai menceritakan semuanya.
FLASH BACK ON
“ Cepat buang wanita sialan itu kehutan dan lupakan semua hal yang kalian lihat malam ini !!! ”, ucap Wu Selin penuh penekanan.
Semua prajurit hanya bisa mengangguk pasrah karena tak ingin membuat masalah dengan wanita kesayangan putra mahkota Zhang Yuan dan mendapat celaka.
Wu Selin pun masuk kedalam kamar putra mahkota Zhang Yuan, merobek pakaiannya dengan kasar dan membuangnya begitu saja dilantai.
Tak lupa Wu Selin mengiris jarinya dengan pisau dan mengoleskan darah diatas sprei sebelum dia masuk kedalam selimut dan tertidur disamping putra mahkota Zhang Yuan dalam kondisi telanjang.
Trio prajurit yang selalu berjaga bersama – sama ini tak sengaja melihat semua kejadian tersebut namun mereka hanya bisa diam bersembunyi karena tak ingin terlibat.
“ Bagaimana cara kita membawa nona Ru Mayleen keluar istana sedangkan banyak anak buah perdana menteri Ru berjaga didalam istana ”, ucap salah satu prajurit dengan wajah binggung.
“ Sebentar, aku akan mengalihkan para penjaga dan kalian keluar melalui pintu belakang ”, ucap temannya menimpali.
Liqin, Cai dan Hien hanya bisa menutup mulut mereka dengan kedua mata membulat sempurna waktu menyadari jika wanita muda dengan pakaian berantakan tersebut adalah putri bungsu perdana menteri Ru, Ru Mayleen.
Ketiganya hanya bisa menyaksikkan semua kejadian tersebut dalam kegelapan hingga dua dari lima prajurit yang ditugaskan oleh Wu Selin untuk membawa Ru Mayleen kedalam hutan menghilang dibalik pintu belakang istana.
Setelah kejadian tersebut nama Ru Mayleen mulai menghilang di ibukota. Bahkan sosoknya tak lagi pernah terlihat hingga semua orang pun mulai melupakan keberadaannya.
FLASH BACK OFF
Rahang putra mahkota Zhang Yuan langsung mengeras mendengar semua hal yang diceritakan oleh Liqin.
Ragu mulai merayap dalam hatinya karena enam tahun lalu waktu dirinya mendapati Wu Selin berada diatas ranjangnya dalam keadaan tanpa busana putra mahkota Zhang Yuan merasa jika bukan kekasihnya itu yang berada dalam dekapannya semalam.
Namun, melihat darah diatas sprei serta air mata Wu Selin yang tak berhenti mengalir setelah kepolosannya dia rengut membuat putra mahkota Zhang Yuan tak bisa berpikir jernih saat itu.
Akibat rasa cinta yang cukup dalam terhadap kekasihnya serta rasa bersalah telah mengambil kepolosan Wu Selin maka putra mahkota Zhang Yuan pun meminta kepada raja Zhang Zhuo untuk segera mengeluarkan dekrit pernikahan untuknya.
Dan sekarang, begitu dia mengetahui semua fakta yang ada tentu saja putra mahkota Zhang Yuan merasa sangat kecewa.
Apalagi dalam enam tahun pernikahan yang dijalaninya, istrinya belum juga bisa memberikannya keturunan hingga sang ayahpun mulai mendesaknya untuk mengangkat seorang selir.
Namun permintaan raja Zhang Zhuo masih bisa dia hindari dengan berbagai macam alasan karena putra mahkota Zhang Yuan tak ingin menyakiti hati istrinya dengan menghadirkan wanita lain didalam pernikahan mereka meski mendapatkan keturunan bisa memperkuat posisinya sebagai putra mahkota dan menjadi raja selanjutnya.
Sekarang, begitu dia mengetahui jika dirinya telah memiliki sepasang anak kembar dengan Ru Mayleen kesetiaan putra mahkota Zhang Yuan terhadap istrinyapun mulai goyah.
Apalagi dia melihat kecantikan Ru Mayleen yang selama ini tertutupi make up tebal membuat hatinya mempertimbangkan saran yang raja Zhang Zhuo berikan untuk mengangkat seorang selir agar bisa memberikan keturunan untuknya.
Melihat junjungannya diam dengan tatapan tajam kedepan, dengan tubuh gemetar Cai pun mulai bersuara untuk menyampaikan pendapatnya dengan harapan mereka bertiga tak mendapatkan hukuman setelah perjalanan ini berakhir.
“ Jika Yang Mulia putra mahkota masih merasa ragu, Yang Mulia bisa mengujinya ”
“ Jika kedua anak kembar itu memiliki lebih dari satu elemen dalam tubuhnya, jelas mereka adalah keturunan Yang Mulia karena hanya keturunan kerajaan matahari saja yang bisa memiliki elemen lebih dari satu ”, ucap Chai sambil menunduk hormat.
Putra mahkota Zhang Yuan yang mendengar hal tersebut pun hanya mulai memikirkan ucapan prajuritnya tersebut.
Meski sengaja disembunyikan, namun dia juga bisa merasakan jika kedua bocah tersebut memiliki mana yang cukup besar.
Dan hanya orang yang memiliki lebih dari satu elemen dalam tubuhnya yang bisa memiliki mana sebesar itu.
“ Baiklah, karena sudah bertemu maka aku akan mengujinya secara langsung untuk membuktikan semuanya ”, batinnya memutuskan.
Putra mahkota Zhang Yuan yang melihat Ru Mayleen dan kedua anaknya mulai bersiap untuk melanjutkan perjalanan, diapun segera menyudahi waktu istirahat dan masuk kedalam kereta kudanya.
Kereta kuda yang dinaiki oleh putra mahkota Zhang Yuan melaju dengan cepat dan berharap dia bisa segera tiba dikota terdekat untuk beristirahat mengingat matahari sudah hampir tenggelam.
Rencananya dia akan menyiapkan tempat tinggal untuk Ru Mayleen dan kedua anaknya, mencoba menjalin hubungan yang sempat rengang dan mencari tahu kebenaran sesungguhnya.
Ru Mayleen yang melihat kereta anggota istana kerajaan matahari telah jauh meninggalkan keduanya hanya menatapnya datar.
Dia memang sengaja tak langsung jalan agar dirinya bisa terlepas dari anggota kerajaan yang tampaknya juga menuju kearah yang sama dengannya.
Kali ini putra mahkota Lin Feng memimpin jalan karena mereka telah memasuki kawasan kerajaan bulan.
Tiba – tiba bau anyir yang berhembus diudara membuat tubuh semua orang langsung menegang seketika.
“ Ru Mayleen, berjalanlah berlahan ”
“ Aku akan memeriksa didepan ”, perintahnya tajam.
“ Maaf, jika harus merepotkan anda putra mahkota ”, ucap Ru Mayleen patuh.
Putra mahkota Lin Feng pun segera memacu kudanya dengan kecepatan tinggi untuk melihat siapa yang tengah mengacau diwilayahnya saat ini.
Ru Mayleen pun memacu kudanya secara perlahan seperti perintah dari putra mahkota Lin Feng sekaligus dia ingin membaca situasi yang ada didepan mereka.
“ Tampaknya terjadi pertempuran didepan bu ”
“ Aku bisa mendengar suara teriakan dan adu pedang disana ”, ucap Fei Yun sambil menatap sang ibu yang mengangguk membenarkan ucapan anak sulungnya itu.
Seratus meter dari tempatnya sekarang, dapat Ru Mayleen lihat kereta kuda dengan lambang kerajaan matahari berhenti dan tampak para prajurit tengah bertempur dengan bandit yang akan merampok mereka.
Disana juga dapat dia lihat putra mahkota Lin Feng juga ikut membantu anggota kerajaan matahari yang tampak kesusahan untuk menumpas para bandit yang menghadangnya.
“ Mereka bukan bandit biasa ibu ”
“ Lima diantara memiliki kekuatan tingkat langit ”, ucap Fei Ning memprediksi.
“ Dan jumlah mereka ratusan ”
“ Hal itu tampak jelas dari para bandit yang terus muncul tak ada habisnya entah dari mana asalnya ”, ucap Fei Yun memprediksi situasi yang saat ini dilihatnya.
Ibu dan kedua anak kembarnya ini tak langsung maju dan membantu karena mereka masih ingin melihat sejauh mana kemampuan dan jumlah musuh yang akan mereka hadapi nanti.
Melihat jumlah bandit yang menyerbu sangat tak seimbang maka Ru Mayleen pun mengajak kedua anak kembarnya untuk menguji kemampuan yang telah mereka latih selama ini.
“ Apa kalian siap ? ”, tanya Ru Mayleen bersemangat.
“ Siap ibu ”, jawab keduanya serentak.
hadeh 🤦