Selena Fransiska, gadis cantik nan seksi yang bekerja di toko bunga. siapa sangka di balik sifatnya yang ramah dan lembut ternyata dia menyimpan dendam yang membara di dalam hati nya.
karena keserakahan orang terdekat membuat hidup nya hancur dan hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun. sampai ia menemukan waktu yang tepat untuk membalas dendam
"Atas semua perbuatan yang kau lakukan kepada ku dan kedua orang tua ku. akan ku balas semua perbuatan mu paman..!
******
Di lain sisi ada Bara Antonio seorang CEO muda yang tampan pria berusia 29 tahun ini, tidak pernah merasa bahagia hidup bersama istrinya dan akhirnya menemukan wanita yang ia cintai dan membuatnya bahagia. Namun ternyata cinta tulus Bara hanya di balas dengan kepura-puraan belaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luluh
Ketika mendengar kata-kata Selena membuat Bara mendadak jadi salah tingkah dan pipinya bersemu merah.
"Saya cuma bercanda kok pak... Kata Selena lagi sambil tersenyum.
"Beneran di panggil sayang juga gak apa-apa sih.. "lirih Bara sambil tersenyum dan memalingkan wajahnya agar Selena tidak melihat wajah nya yang memerah bagaikan tomat.
"Ayo silahkan di makan...?
"Mas. kalau di luar kantor Kamu bisa panggil saya dengan sebutan mas biar kita bisa lebih akrab. Toh selisih umur kita cuma 4 tahun kan? "ucap Bara sambil terkekeh.
"Baik pak, eh Mas... "jawab Selena sambil tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Mas Bara mau pakai lauk apa? Biar saya ambilkan. "Selena mengambil piring Bara dan mengisinya dengan lauk pauk yang ada di meja makan.
"Apa saja, karena semua masakan kamu rasanya pasti enak. "dan ucapan Bara hanya di jawab dengan anggukan oleh Selena.
Bara merasa sangat bahagia bisa makan dengan suasana hangat dan juga penuh canda tawa seperti ini, sesungguhnya sudah sejak lama ia menginginkan momen seperti ini dengan istrinya Jessica. tapi Jessica selalu saja sibuk dan tidak pernah perduli kepada nya sebagai seorang suami.
Takdir ini memang sangat aneh di saat ia tidak bisa mendapatkan kebahagiaan dengan sang istri, justru kebahagiaan itu datang dari wanita lain.
Wanita yang belum lama Bara kenal namun bisa membuatnya merasa nyaman dan bahagia.
"Ternyata kamu hobi renang juga sel? saya juga hobi renang dan diving. Kalau begitu kapan-kapan kita bisa liburan bareng dong?
"Boleh, kalau mas Bara sudah ada waktu luang kita bisa liburan bareng.
Malam ini Bara makan dengan sangat lahap, jujur ia merindukan masakan rumahan seperti yang di hidangkan Selena malam ini. Karena selama ini ia hanya makan masakan cepat saji yang di pesan dari restoran.
"Ya ampun kenyang banget. Masakan kamu memang yang terbaik Sel, kamu tau gak? Rasa masakan kamu itu lezatnya sama seperti masakan ibu saya.
"Benarkah itu? Mas Bara ini terlalu memuji, masakan saya tidak selezat itu kok. Pasti masakan ibu mas rasanya lebih lezat.
"Beneran Sel, masakan kamu dan ibu saya itu enak banget. Lezatnya sudah seperti masakan restoran.
"Mas Bara ini bisa saja, saya senang kalau mas suka dengan masakan saya. Dan sekarang saya mau membereskan meja ini dulu lebih baik mas Bara tunggu saja di depan.
Selena membereskan peralatan yang tadi mereka gunakan untuk makan dan menyuruh Bara menunggu di ruang depan.
Tapi bukannya pergi Bara malah membantu Selena membawa piring kotor untuk di cuci di wastafel.
"Mas Bara, kan sudah saya bilang tunggu saja di depan. Kenapa malah bantuin saya cuci piring sih. "omel Selena yang melihat Bara membawa piring kotor.
"Gak apa-apa Sel, justru saya akan cepat bosan kalau menunggu sendirian. Lebih baik saya bantuin kamu dulu biar cepat selesai.
Bara tersenyum menatap Selena yang sedang asik mencuci piring, lalu muncul ide iseng di kepala Bara untuk menjahili Selena.
Bara mengambil sedikit sabun dari kamar mandi dan menggosok-gosokan nya hingga menjadi buih, ketika buih sabun itu sudah memenuhi tangan nya ia mencolek bahu Selena dari belakang.
Ketika Selena berbalik Bara langsung mengoleskan buih itu ke hidung Selena sambil tertawa.
"Mas Bara.... Iseng banget sih..." teriak Selena ketika hidungnya terkena busa. Dan Bara yang melihat Selena marah langsung berlari menjauh dari Selena.
Awas kamu ya mas... "teriak Selena sambil berlari mengejar Bara.
Akhirnya mereka malah lari-larian sambil membawa busa sabun di tangan. Bagaikan anak kecil Selena dan Bara mengitari meja dan juga berlarian ke sembarangan arah sambil tertawa bahagia.
"Kena kamu ya mas. "ucap Selena dengan nafas ngos-ngosan setelah berhasil menangkap Bara yang terpojok di dinding.
"Ampun Sel... Janji gak bakalan begitu lagi . "pinta Bara sambil tertawa.
"Gak bisa. Pokoknya mas Bara harus di beri pelajaran. "ucap Selena sambil tertawa dan mengoleskan busa di wajah Bara.
"Nah sekarang baru impas... Ucap lega Selena sambil berlalu pergi dari hadapan Bara sembari tertawa.
"Kejam banget kamu Sel, lihat nih muka ganteng saya jadi belepotan.
"Kan tinggal di bersihkan. "teriak Selena yang sudah pergi dari dapur.
"Dasar wanita pendendam untung saja cantik."ucap Bara sambil tersenyum bahagia.
.
Setelah drama lari-larian Bara dan Selena sekarang sedang berada di teras rumah, dengan di temani secangkir teh dan sinar rembulan keduanya hanyut dalam pikirannya masing-masing.
"Mas Bara katanya kemarin mau berbagi cerita dengan saya. Sekarang ceritakanlah ada yang mengganjal dalam hati mas.
Selena berucap lembut sembari memandang ke arah Bara yang duduk di samping nya.
"Tidak ada apa-apa Sel, saya beberapa hari ini cuma Lelah dengan urusan kantor saja. Itu saja. "kilah bara sembari tersenyum tipis
Lalu Selena menggenggam tangan Bara sembari menatapnya lekat dan berkata.
"Ya sudah, kalau mas Bara belum mau cerita sekarang. Tapi saya mohon jangan pernah menyimpan suatu masalah sendirian. karena saya tau bagaimana sakit nya menyimpan suatu masalah seorang diri. Mungkin mulut kita bisa berkata kalau kita dalam keadaan baik-baik saja tapi tidak dengan hati kita.
"Hati kita tidak akan pernah bisa berbohong tentang apa yang sedang kita alami baik itu perasaan senang, sedih, terluka atau bahagia. Dan percayalah jika kita membagi duka kepada orang lain pasti rasanya akan jauh lebih baik daripada memendam segala sesuatu seorang diri.
"Dan harus selalu mas Bara ingat. Mulai sekarang jangan pernah merasa sendirian lagi, karena sudah ada saya di sini yang akan selalu mendukung mas Bara dalam keadaan apapun.
Mendengar ucapan Selena yang terdengar sangat tulus, membuat hati Bara sangat tersentuh. Setelah sekian lama akhirnya ada seseorang yang memahami perasaannya, bisa memandangnya sebagai seorang manusia. Bukan hanya boneka yang bisa di perlakukan dan perintah sesuka hati.
Namun Bara hanya mengekpresikan perasaan haru nya dengan terdiam seribu bahasa tetapi berkata dalam hati.
"Selena kita belum lama saling kenal, tapi kenapa kamu begitu memahami perasaan Saya. Bisakah saya mempercayai kamu Sel? Apakah kamu berkata sungguh-sungguh atau hanya sekedar rasa kasihan semata?
Bara yang terbawa suasana tanpa sadar menyentuh lembut pipi Selena sembari memejamkan matanya sambil mengikis jarak di antara mereka.
"Cup.... "satu kecupan lembut mendarat di bibir ranum milik Selena.
Sambil menempelkan keningnya dengan kening Selena tanpa sadar Bara meneteskan air matanya.
Lalu ia memeluk erat Selena guna mengekpresikan perasaan haru nya.
Bara bingung harus bersikap bagaimana? Haruskah ia menceritakan semua masalah yang ada di kepala nya?
Berbeda dengan Bara yang sedang di landa kebingungan, Selena justru tersenyum dalam dekapan Bara. Ia merasa senang melihat sikap Bara yang mulai luluh.
Dan hal itu menandakan hati Bara yang mulai luluh pada sikap baik nya yang hanya kepura-puraan semata.