"Aduh.... sakit woi! turun ga kamu!" ucap seorang gadis cantik dengan pakaian sederhana dan tingkah yang bar bar nya, menghadang seorang pengendara motor yang baru saja menyerempet nya hingga jatuh ke sawah.
"Sorry." ucap seorang pria dengan wajah yang tertutup helm mahal, dan mengeluarkan suara yang membuat gadis itu tertegun.
wajah nya yang kotor, akibat terjatuh di sawah, membuat nya seakan lupa, bahwa dia baru saja di senggol oleh orang di depan nya. tapi gadis itu malah melamun dan tak sadar untuk bersikap tegas.
Pria itu menatap heran, dan langsung pergi tanpa berkat apa apa lagi, sepertinya memang pria itu memiliki urusan yang lebih penting saat itu.
"Aisshh, dasar goblok, apa yang kamu pikirkan Selin, dia yang nabrak kamu, malah dia yang pergi. woi, liat ya kalau kamu balik lagi, tak cincang kamu jadi gulai!" pekik nya yang mencak mencak seperti seekor monyet. untung saja kondisi di sawah begitu sepi, dan kebetulan saat itu tengah hari, jadi aman tak membuat Selina malu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.6
"Hoam.... Udah jam 6." ucap Selin yang melihat alarm di kamar tidur nya itu. karena selin sedang kedatangan tamu bulanan, jadi dia tak melaksanakan kewajiban nya, sebagai umat muslim.
"tumben bangun nya cepat kamu Selin." ucap Buna yang sedang berkutat di dapur nya itu.
"Iya Bun, Selin mau joging hehe, biar sehat." ucap nya sambil minum susu dan sarapan roti terlebih dahulu. karena untuk mengisi amunisi di pagi hari nya.
"Hmm, bagus lah. Buna belum bisa nemenin kamu. Buna mau buat sarapan untuk ayah, soalnya hari ini ayah kamu pulang nya malam. Ada operasi di rumah sakit."
"Iya Bun, tadi ayah bilang juga ke Selin. Selin ke kamar mandi dulu Bun. Mau siap siap joging."
"Iya. Oh ya, kamu ga ada mata kuliah emang nya nak?"tanya Buna yang melihat Selin hari ini terlihat santai.
"Ga ada Bun, dosen nya lagi ada urusan. Paling ngasih tugas doang."
"Oh begitu, yaudah sana siap siap."
setelah mandi dan berganti baju dengan menggunakan kaos pendek, dan celana training. Selin tak lupa pula berpamitan terlebih dahulu kepada orang tua nya. Dia akan joging di sekitaran desa saja. Hanya berkeliling saja, sambil menghirup udara segar di desa yang masih asri itu.
*****
"Bude, bubur ayam nya satu ya." ucap Selin sambil mengambil tempat duduk di pinggir. karena terlihat pemandangan sawah nya sangat sejuk, dan sangat indah dipandang.
"Siap neng Selin. Udah lama banget neng Selin ga kemari."
"Iya bude, lagi banyak tugas."
"Wah, saya sering liat konten nya neng Selin, ga nyangka ternyata neng Selin jadi artis ya."
"Bukan artis bude, cuman orang biasa saya."
"Mana ada orang biasa, kalau kata nya orang orang disini, seleb sosmed."
"Hahah, bude bisa aja. Rame ya bude jualan nya."
"Alhamdulillah, kalau pagi begini rame neng. Orang pas kerja, dan singgah nya disini."
"Alhamdulillah."
"Permisi, Bu bubur ayam nya dua, di bungkus ya." ucap Aska dengan suara berat nya.
Selin yang mendengar suara itu, langsung menoleh seketika. Dia merasa mengenal gestur pria yang ada di depan nya itu.
"kayak kenal, tapi siapa ya?" gumam nya dengan menerka nerka Ingatan nya.
"Wah, mas ganteng. Duduk dulu ngih, biar bude buatin dulu ya. Aduh ganteng pisan uy." ucap bude Asti dengan genit nya.
"Terima kasih." ucap Aska yang mengambil tempat duduk tepat di depan nya Selin.
seketika mata mereka saling pandang, Selin yang sedang berfikir keras, kaget melihat wajah pria itu secara langsung. Suara nya sperti nya, dia pernah mengenal gestur pria itu, tapi lupa ketemu di mana.
Aska sempat terpaku melihat gadis cantik di depan nya, tapi dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Mas maaf, kamu yang kemarin nabrak saya di sawah ya?" ucap Selin yang langsung inget dengan kejadian tersebut.
"anda berbicara dengan saya?" tanya Aksa dengan nada dingin nya.
"Kamu orang nya kan! Kamu tau ga, saya luka di tangan karena kamu. Dasar cowo nyebelin. Bukannya bantuin dan minta maaf malah pergi gitu aja!" omel Selin dengan berkacak pinggang.
"Aduh, neng Selin. sabar atuh, ada apa ini kok neng Selin marah sama AA ganteng nya?"tanya bude asti yang langsung menghampiri.
"Ini bude, dia yang nabrak Selin sampe jatuh nyungsep di sawah!"
"Astaga, benarkah itu mas ganteng. Aduh, kok bisa sih. Neng Selin gpp tapi kan?'
"aku luka kecil bude, gara gara mas nya ini ga hati hati!"
"Maaf, saya buru buru kemarin. Berapa biaya perobatan kamu, saya akan ganti." ucap Aksa dengan wajah datar nya.
"jangan mentang mentang mas banyak uang! Bisa bertindak seenaknya ya. Ingat mas ini cuman pendatang baru, jadi jangan merasa sok berkuasa!" omel Selin yang tidak malu saat diliatin orang. Karena memang emosi nya benar benar meledak saat itu.
"Sudah sudah, aduh neng. Jangan marah marah, nanti cepat tua."
"Sorry." ucap Aksa yang tetap dengan wajah datar nya. Sehingga membuat wajah Selin terlihat kesal.
bagaimana bisa ada manusia seperti laki laki ini, percuma ganteng, tapi nyebelin menurut Selin.
Setelah puas mengeluarkan unek unek nya, Selin pun kembali ke rumah nya dengan wajah yang penuh emosi. Entah mengapa tiba tiba mood nya menjadi begitu buruk.
Aksa juga pulang dengan tatapan datar nya, sambil membawa dua Plastik bubur di tangan nya itu.
"Assalamualaikum Oma."
"Walaikumsalam, udh pulang kamu le, dari mana kamu?"tanya Oma nur dengan tatapan khawatir nya. Soalnya cucunya ini baru datang di desa ini, takut terjadi sesuatu kepada cucu tampan nya itu.
"Dari jalan pagi Oma, sekalian beli sarapan. Ini ada bubur di persimpangan tadi."
"Wah, enak banget ini. bubur nya si Asti memang enak le, laku keras dia itu.'
"Iya memang Oma, dan aku juga ketemu dengan cewe aneh."
"Ha, cewe aneh. siapa?'
"ga tau siapa, pokonya aneh."
Mendengar ucapan cucu nya, Oma nur langsung berpikir keras, siapa yang dimaksud oleh Aksa. Tapi Aska langsung mengalihkan pembicaraan nya, agar Oma nya tak bertanya lagi.
"ini Oma, makan keburu dingin."
"Iya bener kamu, kalau dingin ga enak nanti. Sebentar Oma ambilkan piring dulu."
"Biar Aksa aja Oma, yang ambil piring di dapur, Oma tunggu disini aja."
"Baiklah cucu Oma yang tampan. Oma kesepian kamu jarang main kesini, jangan pulang cepat cepat ya le."
"iya oma, lagian urusan pekerjaan udh ada yang handle, aku cuman mantau doang."
"Bagus, Oma jadi ada teman nya disini."
"Oma ikut ke Jakarta aja yuk. Tinggal sama Aksa."
"Ga mau le, Oma betah disini. suasana nya adem, sejuk dan enak. Kalau di jakarta, bnyak debu, dan Oma juga jadi bosen. Lagian kamu juga pasti akan sibuk dengan urusan pekerjaan."
"Benar sih Oma, tapi kalau nanti Aksa pulang, Oma jadi sendirian dong." ucap nya dengan cemas dan khawatir kondisi Oma nya sendirian di desa teluk kerang ini.
"Ya gpp, Oma udah biasa sendirian. lagian Oma disini itu punya tetangga. Mereka juga baik baik, terutama keluarga nya besti Oma si uty itu. Dia selalu banyak bantu Oma. Oh ya, dia punya cucu perempuan yang cantik toh, le. Gamau kenalan Tah kamu?"
"Ga dulu oma, Aksa lagi belum siap buat buka hati lagi."
"maksudnya apa toh le, kamu emang nya, kenapa?"
Saat ditanya seperti itu, Aksa langsung terdiam. Dia keceplosan dengan ucapan nya itu, entah bagaimana dia harus menjawab nya.
"Jawab jujur, pasti kamu ada sesuatu yang disembunyikan, dari Oma kamu ini kan?'.