Mengandung Benih Pria Beristri

Marlon kembali ke mansion utama setelah kunjungan nya dari panti, di ruang kerja David, Marlon langsung menyampaikan apa yang menjadi jawaban citra ke hadapan sang tuan, dengan intonasi bahkan nada yang mirip tanpa melebih- lebih kan.

"Jadi dia meminta maaf? "

"Ya, tuan. "

Wajah David melengos ke samping. "Cih, dia meminta maaf dengan begitu mudahnya setelah semua yang terjadi. " Genggaman nya di atas meja semakin mengerat.

"Baiklah jika dia memilih keputusan ini, kita lihat sampai mana dia akan bertahan dan dari mana dia akan mendapatkan uang untuk operasi neneknya yang besar itu, " gumam David. Pria itu sudah menyadari cintanya untuk Citra, yang bahkan tidak di sadari nya sebelum ia menawarkan kesepakatan untuk sang wanita, namun Citra yang keras kepala dan sulit untuk di takluki membuat adrenalin nya sebagai lelaki tertantang, antara benci dan citra memang sangat tipis dan David sedang merasakannya saat ini.

"Oh ya tuan, satu lagi. Ini ada laporan dari mata- mata kita saat mengikuti nona citra setelah keluar dari penginapan nya tadi pagi, " lapor David lalu memberikan sebuah amplop putih ke hadapan David.

Dengan wajah kencang kentara kemarahan yang tertahan David mengambil amplop, gerakannya sedikit kasar saat membuka isinya, sebuah foto yang menampilkan citra berada di sebuah cafe bersama seorang pria, angel foto ini menampilkan citra yang tersenyum pada sang pria yang terlihat memunggungi kamera.

Lava panas seolah mengalir hingga ke kepala David, sampai wajahnya terlihat memerah padam. "laki-laki yang sama? "

"Sepertinya bukan tuan, setelah di selidiki lelaki yang waktu itu adalah teman masa kecil nona, dan dia tidak tahu nona sedang berada di hotel itu."

"Jadi laki-laki lain? "

Marlon mengangguk ragu, "agaknya begitu tuan. "

David meremas foto- foto itu hingga tak terbentuk. "Sebenarnya ada berapa banyak laki-laki yang berada di sekitar dia? " David di buat sangat kesal, Lagi-lagi dia di buat cemburu dan dia tahu kecemburuan nya itu bukan tanpa alasan. Cinta, ya David menyadari nya sejak mereka melewati malam yang panjang itu. Tapi citra adalah wanita yang sulit di taklukkan meski dengan kontrak yang kesepakatan yang dia buat tak bisa mengikat citra dalam jeratan nya.

"Tarik mata- mata kita, tak usah lagi ada penyelidikan. "

"Maksud tuan? "

"Jika dia ingin bermain- main dengan ku, maka akan ku imbangi. Citra sudah memutuskan untuk tidak mengenal ku lagi, maka aku akan mengabulkan nya. "

Marlon menatap ke lantai, merasa heran. "Sulit di percaya, apakah tuan sudah menyerah dengan cintanya? tapi dia Davidson fernandez, pria dingin ini tak mungkin menyerah begitu saja. "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tempat lain, Flora mendatangi Zergan ke studio nya. Para bawahan Zergan sudah terbiasa dengan kehadiran supermodel terkenal itu, meskipun tidak etis bagi wanita yang sudah bersuami sering menemui laki-laki lain, mereka memilih bungkam tak ikut campur, daripada harus berurusan dengan sang bos.

Zergan sendiri baru menyelesaikan job pemotretan nya, saat Flora datang.

"Zer, kita perlu bicara. "

Zergan yang terkejut dengan kehadiran Flora lantas menghampiri sementara anak buahnya sedang merapikan peralatan.

"Kau datang? jika belum pulih seharusnya kau istirahat saja dulu di Penthouse. "

Flora seketika menepis tangan Zergan yang hendak menyentuh wajahnya, pria itu tampak kaget namun tatapannya tetap lembut.

"Ada apa? kau terlihat emosi. "

"Kita perlu bicara, empat mata! " kata flora dengan nada di tekankan.

Zergan langsung mengerti, membawa flora ke ruangan pribadinya yang kedap suara. Tiba di sana, flora tiba-tiba memberikan hadiah cap lima jari ke pipi sebelah kanan Zergan.

Plak! suara tamparan yang cukup nyaring.

"Karena kau, aku harus bercerai dengan David. "

Zergan merasakan pipinya yang kebas, ia menatap kedua mata Flora. "Kenapa dengan rumah tangga kalian? "

"Dia menceraikan ku Zergan, dan itu semua karena mu!" unjuk Flora di depan wajah Zergan.

"Dia bilang tiga tahun lalu alasan dia menikahi ku hanya karena memenuhi permintaan mu. Sebenarnya hutang budi apa dia punya padamu hah? ! " Emosi Flora mulai tak terkendali.

"Apa dia sudah menceritakan nya padamu, semuanya?" tanya Zergan, akhirnya hal yang berusaha dia tutupi selama ini, di bongkar juga oleh David.

Dan David benar, dia tidak boleh lari lagi kali ini.

"Ya, dia sudah menceritakan nya padaku tapi tidak semua, jadi kesini untuk meminta penjelasan dari mu! " mata Flora sudah memerah.

"Hutang budi apa yang membuat ku harus terjebak dalam bahagia yang semu, Zergan? ku kira sikap David selama ini padaku karena dia mencintai ku tapi ternyata tidak, dia hanya menghormati keinginan mu! "

Zergan merasa dadanya di hantam oleh palu dengan sangat kuat. Dia yang telah menciptakan masalah ini, kenapa tidak terpikirkan olehnya jika permintaan nya pada David untuk menikahi Flora malah menyakiti wanita itu lebih dalam dengan kebahagiaan yang ternyata tidak nyata.

"Maafkan aku Flo... "

"Aku enggak butuh maaf mu, yang ku butuhkan adalah penjelasan, sekarang! "

Zergan membuang napas kasar, dengan wajah sendu yang kenyataan dengan rasa bersalah dia kemudian menceritakan segalanya pada flora, soal kecelakaan David, dia yang mendonorkan darah dan hatinya untuk menyelamatkan pria itu, dan berakhir dengan permintaan nya untuk menikahi Flora dengan alasan balas budi.

Flora yang mendengar nya, merasa sangat di tipu selama bertahun-tahun ini, dia tidak menduga orang yang paling dia percaya malah memberikan luka yang paling besar.

"Kau jahat! kenapa kau tidak memberitahukan ku dari awal! " Flora mulai mengamuk, mencakar- cakar dada zergan, pria itu hanya diam karena memang dia juga menyadari kesalahannya.

"Kenapa? kenapa kau melakukannya hah?! "

"Karena waktu aku berpikir kau akan bahagia jika menikah dengan David. "

"Jadi benar, kau mencintai ku? "

Pertanyaan Flora yang begitu lugas dan berani membuat zergan terhenyak. Beberapa detik berlalu dengan keheningan sampai akhirnya Zergan mengangguk dengan tatapan yang begitu lembut.

"Yah, aku mencintaimu, Flo. "

Seketika tubuh Flora merosot ke lantai, benar- benar syok di hadapi dengan pernyataan yang langsung keluar dari mulut Zergan sendiri setelah sebelumnya David yang mencoba meyakinkannya. Seketika terbayang dalam benaknya ucapan David sebelum nya padanya.

"Apa kau tahu? ini mungkin akan menyakiti mu tapi aku harus jujur, tiga tahun lalu aku menyetujui pernikahan ini karena permintaan seseorang yang sangat mencintai mu. Dia mengira kau mencintai ku tapi kenyataannya kau hanya membutuhkan ku untuk kepentingan mu."

"Cobalah kau ingat, siapa yang selalu ada saat kau dalam masa- masa terpuruk mu, siapa yang selalu kau temui saat kau selalu membutuhkan seseorang untuk bersandar. "

"Cobalah pahami dirimu sendiri Flo, tanpa ada lagi obsesi mu tentang pekerjaan, sadarilah siapa sebenarnya yang kau cintai. "

Flora lantas mengarahkan pandangannya ke Zergan, dengan tatapan yang seolah baru menyadari jika sebenarnya tanpa sadar Zergan, pria yang dia cintai, yang dia cari saat titik terendahnya, dan hubungan nya dengan David hanya karena memenuhi obsesinya semata.

Mata Flora berembun ketika akhirnya pintu hatinya terbuka, selama ini dia terlalu terobsesi dengan ketenaran dalam karir nya sampai tidak menyadari bahwa ada pria yang menunggu cinta nya sejak dulu.

Bayangan kebersamaan mereka berkelebat dalam benak flora, dia akhirnya menyadari siapa yang dia cintai sebenarnya.

Flora lantas berdiri menubruk Zergan dengan pelukan hingga pria itu nyaris terjungkal ke belakang.

"Aku... aku juga mencintai mu, Zergan, " ucap Flora dengan suara serak di penuhi keharuan.

"David, kini akhirnya aku mengerti. " lirih flora dalam hati.

****