SUKSES SETELAH BERPISAH

   Hari ini adalah hari Minggu.Waktunya kebanyakan orang untuk bersantai dan bermalas-malasan dari rutinitas mereka. Tak jauh berbeda yang dilakukan oleh Kiara. Saat ini masih dengan handphone yang setia menemaninya,dirinya masih enggan turun dari ranjang. Sampai akhirnya panggilan telpon dari Andri mengusik kesenangannya pagi ini.

"Iya halo Ndri ?"Sapa Kiara ketika panggilan telpon sudah tersambung.

"Halo Ra,apa hari ini kamu free ?" Tanya Andri dari seberang.

"Iya Ndri,emangnya ada apa ?" Tanya Kiara merasa heran ketika Andri menanyakan waktu luangnya. Apakah Andri akan mengajaknya jalan ? Pikir Kiara.

"Keluar Yuk ? Sekalian ngomongin rencana awal kita. Jangan bilang kamu lupa Ra." Ucap Andri dengan nada penuh selidik.

"Ah iya Ndri. Maaf aku jadi lupa saking sibuk mengurus pekerjaan." Kiara merasa bersalah karena sudah melupakan janjinya dengan Andri.

"Gapapa ....kamu siap-siap nggih....satu jam lagi aku jemput ya. Bye." Tanpa menunggu jawaban dari Kiara,Andri langsung memutuskan sambungan telpon.

"Hah! Baiklah,lupakan kepenatan sejenak,dan kita refreshing....." Menyemangati dirinya sendiri, Kiara turun dari ranjang dan bergegas ke kamar mandi. Ia tak ingin Andri nanti sampai menunggunya.

15 menit berlalu,Kiara telah selesai dengan ritual mandinya. Ia pun mematut diri di depan cermin, memoles wajahnya dengan make up tipis. Kini wajahnya yang semakin bersih karena terawat diberikan sapuan bush on tipis berwarna pink dan tak lupa lipstik berwarna pink semakin menambah kesegaran pada wajahnya. Untuk out fit nya kali ini,Kiara menggunakan dress berwarna navy selutut yang semakin membuat kulitnya terlihat semakin putih.

Menatap diri di depan cermin,Kiara merasa sangat takjub melihat perubahannya yang semakin cantik.

"Ternyata jika terawat aku pun tak kalah cantik dengan wanita-wanita modis di luaran sana." Gumam Kiara mengagumi dirinya sendiri. Sejenak terlintas penyesalan dalam hatinya karena sejak dulu sangat cuek pada penampilan diri. Selalu menggunakan pakaian yang itu-itu saja tanpa mau belajar tentang style. Namun setelah bercerai dari Fadly,Kiara mulai belajar sedikit demi sedikit merubah dirinya menjadi lebih baik. Mulai dari membekali diri agar bisa menghasilkan uang sendiri, sampai merubah caranya berpenampilan. Dan saat ini semuanya sudah terwujud. Kiara pun semakin percaya diri melangkah menuju masa depan tanpa harus menyesali hubungannya bersama Fadly yang telah kandas.

"Tin...Tin ...Tin..."Bunyi suara klakson mobil menyadarkan Kiara dari lamunannya. Sepertinya sudah satu jam berlalu dan Andri telah tiba.Segera disambarnya tas selempang yang sudah ia sediakan di tempat tidur dan bergegas keluar.

"Wah,Mbak Kiara cantik sekali." Puji Rani salah satu karyawan Kiara yang bertugas membuka toko pagi ini, saat berpapasan menuju toko.

"Kamu bisa aja Ran, tapi makasih ya pujiannya. Aku jadi makin PD ni. Ucap Kiara sambil tersenyum malu pada karyawannya itu.

"Aku pergi bentar ya Ran,titip toko,kalau ada apa-apa hubungi aja." pesan Kiara.

"Oke Siap Bu bos." Ucap Rani dan melanjutkan langkahnya ke toko.

Kiara segera melangkah menuju sebuah mobil berwarna hitam mengkilap yang sudah menunggunya di depan gerbang. Terlihat Andri yang sedang duduk dibelakang kemudi yang kemudian menurunkan kaca mobil. Ketika Kiara semakin dekat,Andri dengan sigap segera turun dan membuka pintu mobil untuk Kiara. Sejenak pandangan Andri begitu terpana melihat penampilan Kiara yang semakin cantik. Ada getaran di dalam hati yang ia rasakan saat ini.

"Astaga,kenapa dia makin cantik sih ? Kalo kayak gini aku nggak janji deh. Bisa-bisa jatuh cinta beneran ni." Gumam Andri dalam hati.

"Nggak usah juga kayak gitu Ndri,udah kayak orang yang pacaran aja." Omel Kiara namun terlihat malu ketika dibukakan pintu mobil oleh Andri.

"Anggap saja begitu Ra,lagian kamu harus terbiasa karena setelah ini kita harus memainkan peran dengan sungguh-sungguh agar target percaya." setelah mengatakan itu,Andri segera kembali masuk ke dalam mobil dan mereka pun berangkat.

"Kita ke mana Ndri ?" Tanya Kiara memecah keheningan yang sejak tadi tercipta antara mereka berdua.

"Mm....ke restoran Viola aja ya. Sambil ngobrol santai kita makan di sana. Pasti kamu belum sarapan juga kan ?" Andri sengaja menebak bahwa Kiara belum sarapan. Dan ternyata itu benar,Kiara mengangguk, tersenyum malu dan membuat Andri kembali terpana.

Setelah perbincangan tadi,Kiara maupun Andri sama-sama diam. Kiara sibuk dengan benda pipih yang ia pegang sedangkan Andri berkonsentrasi menyetir.

"Akhirnya sampai juga." Andri bergumam pelan dan menyadarkan Kiara yang sejak tadi menatap handphone nya.

"Udah sampai ya ? Lapar banget Ndri." Tanpa malu Kiara berkata.

"Yuk turun,aku juga udah lapar Ra." Kata Andri. Ia senang Kiara bukanlah wanita ja'im. Tanpa malu mengutarakan bahwa dirinya sudah sangat lapar meskipun ia dan Andri tidak begitu dekat.

Mereka berjalan sejajar memasuki restoran yang saat ini sedang ramai karena hari minggu. Beruntung keduanya masih mendapatkan beberapa meja kosong.

Setelah mereka berdua duduk dengan nyaman. Pelayan restoran langsung datang menghampiri. Dan tanpa menunggu lama, karena sudah sangat lapar keduanya langsung memesan makanan. Tak berselang lama,pesanan mereka tiba dan langsung di makan sambil mengobrol ringan.

"Ra,sesuai dengan perjanjian kita,mulai saat ini berpura-pura lah menjadi sepasang kekasih. Aku sudah sangat geram melihat Fadly enak-enakan tanpa penyesalan bersenang-senang dengan wanita lain." Andri memulai tujuan mereka bertemu hari ini sambil melap bibirnya dengan tisu karena masih ada sisa air saat minum tadi.

"Aku udah siap Ndri. Lagian saat ini sepertinya kita sudah mulai memainkan peran." sahut Kiara sambil terkekeh membayangkan dirinya bersama Andri menjadi sepasang kekasih.

"Baiklah,kamu harus ingat,sepasang kekasih harus bagaimana kan ? Maksud ku....setidaknya bergandengan tangan dan ketika jalan bersama jangan terlalu berjarak." Tanpa Kiara tahu,Andri sengaja ingin mendekatkan diri pada Kiara. Entah mengapa ia semakin nyaman bersama Kiara. Namun ia takut Kiara marah jika terlalu gencar berusaha mendekati.

"Iya aku paham,hanya saja aku perlu membiasakan diri Ndri."Jawab Kiara

"Gapapa Ra,kamu hanya perlu membiasakan diri agar terbiasa. Kita berdua harus membalas pengkhianatan mereka agar tak ada korban lain." Dengan sedikit berapi-api Andri menyemangati Kiara. Ia sungguh tak rela dikhianati oleh pasangannya. Ia sangat membenci sebuah pengkhianatan.

"Oke deh. Kamu tak perlu kuatir Ndri. Aku pasti bisa memainkan peran ku dengan baik." Kiara meyakinkan Andri yang terlihat ragu pada kemampuannya. Namun sebenarnya,terselip rasa ingin lebih dekat dari sekedar teman kerjasama oleh Andri.

Setelah berbincang-bincang selama dua jam,akhirnya Andri mengantar pulang Kiara. Sesuai dengan kesepakatan, mereka akan selalu bertemu bukan hanya untuk menjalankan misi balas dendam,namun juga sebagai teman jalan-jalan untuk melepaskan penat dari kesibukan masing-masing.

Andri tersenyum bahagia setelah pulang dari mengantar Kiara. Semakin lama,ia semakin merasa nyaman dengan wanita tersebut. Kini ia telah benar-benar jatuh cinta pada mantan istri sahabatnya.