Aurora Cassandra Putri M perempuan yang masih berusia 16 tahun, kehilangan kedua orang tuanya, Adik tiri Mommy nya sendiri merencanakan pembunuhan terhadapnya, dan di Khianati oleh orang yang sangat di percayainya..
Aurora yang pergi tidak tau tujuan kemana tidak menyadari akan ada bahaya yang menimpa nya.
Saat dia berbalik Truck melaju kencang kearah nya tanpa di minta dan 'BRUK' Aurora tertabrak dan terpental jauh darah segar bercucuran dimana-mana..
Sebelum menghembuskan nafas terakhir Aurora bergumam 'Tuhan jika aku di beri kesempatan untuk hidup kembali aku ingin mencari bukti kematian kedua orang tuaku dan membalaskan dendamku'
Bagaimana ceritanya yuk buruan mampir di karya Author, mohon maaf jika karya author tidak sesuai ekspetasi kalian yaa, yang tidak suka mohon tidak meninggalkan jejak yang membuat author Down, Terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maulida_ap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak perduli lagi!
Mansion
Saat ini Alvaro berada di ruang tamu bersama para sahabat nya, sesekali dia menghela nafas saat tidak ada tanda-tanda seseorang yang akan masuk ke mansion.
"Al sebenarnya lo nungguin siapa sih, sedari tadi celingak celinguk?" tanya Barra
"Lo kenapa Al ?" tanya Edwin
"Gue nungguin adek gue sedari tadi belum pulang" jawab Al menghela nafas
"Masa iya Al, orang kita-kita juga liat kalo adek lo pulang duluan" celetuk Dylan
"Tapi memang dari awal gue nyampe sini gak ada tanda-tanda tuh anak sudah ada di mansion, gue juga udah nanya maid, kata mereka adek gue memang belum pulang" ucap Al panjang lebar
"Tunggu aja dulu, siapa tau masih di jalan" sahut Kendrick tiba-tiba
Tidak lama setelah Kendrick menyelesaikan ucapannya terdengar suara mobil memasuki pekarangan mansion, Al yang mendengar suara mobil bergegas bangkit dari duduknya dan berjalan ke luar dengan sedikit berlari.
"Dek" panggil Al lembut
El hanya mengangkat satu alis pertanda '𝘢𝘱𝘢' sambil melangkah masuk ke dalam mansion di ikuti Al.
"Dari mana aja, kok baru nyampe mansion? padahal pulang tadi lebih awal kamu hm" tanya Al lembut sembari menatap hangat adeknya
"Di perjalanan ada sedikit masalah, tapi sudah gue beresin" jawab El menjelaskan
"Masalah?" tanya Al mengulangi
"Uhm" jawab El mengangguk
Mendengar jawaban El yang menurutnya Al sangat tidak memuaskan lantas Al mencoba ingin bertanya kembali namun urung karena mendengar ucapan dari Dylan.
"Gila gila gila keren banget lo El ngehajar para preman cuman sendiri, padahal tuh preman ada orang 7 mana badan nya gede gede lagi lah sedangkan lo setengah dari badan mereka aja kagak" celetuk Dylan memuji dan mengejek sembari masih menonton video yang lagi viral
Memang sebenarnya saat El menolong Aileen dan menghajar beberapa preman sempat ada yang memvideo aksi nekad El dan karena menurut mereka jarang ada seorang anak perempuan yang masih balia berani bertarung dengan para preman, mereka semua inisiatif untuk memposting video tersebut, dan Alhasil saat ini video aksi El yang menghajar para preman menyebar ke seluruh dunia dan menjadi tranding topik.
"Lo muji atau ngejek Dylan? " tanya Edwin dingin
"Keduanya" jawab Dylan santai tanpa dosa
Al yang penasaran segera berjalan ke arah Dylan meninggalkan El yang masih berada di ambang pintu masuk, sedangkan El sendiri tidak memperdulikan dan berlalu pergi ke arah kamarnya, El berjalan santai melewati gerombolan Al dkk
"𝘋𝘶𝘨𝘢𝘢𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩, 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘥𝘶𝘭𝘪 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘌𝘥𝘸𝘪𝘯
Awalnya Edwin sudah akan bersiap menghitung saat melihat pergerakan El yang ingin berjalan, lantas di urungkan karena melihat langkah El yang dengan santai nya melewati mereka semua tanpa memperdulikan beberapa tatapan mata yang melihat ke arahnya.
"𝘈𝘯𝘦𝘩, 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘵𝘶𝘴𝘪𝘢𝘴 𝘯𝘨𝘦𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘳𝘪" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘉𝘢𝘳𝘳𝘢 𝘩𝘦𝘳𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘌𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘱𝘶𝘯
"𝘋𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢? 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘨𝘢𝘬 𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘪𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘭𝘢𝘨𝘪, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘢 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘨𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘰𝘬 𝘨𝘶𝘦 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘯𝘺𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘢" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘳𝘪𝘬 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘯𝘺𝘢 𝘌𝘭
"𝘚𝘦𝘥𝘢𝘭𝘦𝘮 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘳𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘭𝘰 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘰" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘱𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘨 𝘌𝘭 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯.
"𝘙𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨, 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘭𝘦𝘨𝘢 𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘌𝘭 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘴𝘺𝘶𝘬𝘶𝘳𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘮𝘢𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘦𝘮𝘪 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘱𝘢𝘯𝘵𝘢𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘭𝘰, 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨𝘪 𝘭𝘰 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘨𝘶𝘦, 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘳𝘵𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥 𝘯𝘺𝘢, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘱𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘭𝘰 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯𝘱𝘶𝘯" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘦𝘯𝘥𝘳𝘪𝘤𝘬
"𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨 𝘤𝘬 𝘤𝘬 𝘤𝘬, 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘦𝘫𝘶𝘵, 𝘴𝘺𝘶𝘬𝘶𝘳𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘦𝘯𝘥𝘳𝘪𝘤𝘬 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘦𝘭𝘢 𝘯𝘢𝘧𝘢𝘴.
Berbeda dengan para sahabat Al yang terbengong dan masih memikirkan perubahan El yang tiba-tiba, kini Al merasa terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang, di tangannya sendiri masih ada handphone Dylan yang memutarkan video El menghajar para preman.
"Apakah dia benar-benar adek gue" gumam Al lirih tapi masih bisa di dengar yang lainnya
"Kenapa lo kaget Al? " tanya Barra heran
"Gue hanya tidak percaya itu adek gue" jawab Al masih berusaha mempercayai video yang baru saja selesai dia tonton
"Kenapa harus tidak percaya, bukan kah sudah jelas itu memang adek lo, lo gak mungkin bodoh kalo tidak mengetahui keaslian dari video ini" ucap Dylan sinis
"Bukannya tidak percaya dengan video yang baru saja gue tonton, tapi yang membuat gue tidak percaya adalah, sejak kapan El bisa bela diri? bahkan bela diri dia kelihatan nya lebih profesional dari pada kita, seperti dia sudah lama mengusai ilmu bela diri" ucap Al menjelaskan panjang lebar.
"Benar juga selama ini yang kita tau, dia tidak pernah ngebalas orang-orang yang sudah menyakiti nya ,bahkan kemaren pertama kali nya gue liat El marah besar dan membalas perbuatan musuhnya, yang dulunya cuman bisa diam dan sekarang berbanding balik" ucap Barra
"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘬, 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘦𝘤𝘶𝘢𝘭𝘪, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 " 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 Alvaro
bisa tukar posisi nggak 😅😅😅