" Liat saja nanti, akan ku buktikan kalo aku bisa berhasil !! " batin Hania. Kata kata mencemooh dari tetangga bagaikan makanan dan vitamin bagi Hania.
" Cerita tentang seorang gadis dari keluarga broken home. Yang tidak mau mengenal cinta karena perceraian orang tua. "
Tapi apakah hatinya baik baik saja ketika ada yang menawarkan cinta untuknya ?
Ini karya pertama.. dan sedang dalam review untuk kontrak dengan platform ini.
Cerita ini tidak terbit di platform lain...💙
Mohon dukungannya...Semoga berkenan..
Enjoy.. 💙💙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ReeRee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
" Maaf Anin, bisa gak ganggu gw sekarang ? Gw lagi gak mood.. Mau makan, jangan sampe hilang selera makan gw.." Kata Rama blak blakan menunjukkan kekesalannya.
Sedangkan Hania hanya diam tapi sambil menebak kira kira siapa wanita ini.
" Pacar tapi aneh..kyaknya mantan deh...ato fans.." batin Hania menebak nebak
" Hi, saya Anindya..." Kata Anin sambil mengulurkan tangannya ke arah Hania.
Hania menyambut tangannya dengan tenang. Dia tidak mau terlihat lemah.Karena udah mulai ada sinyal sinyal bakal ribut.
" Hania.." Hania memperkenalkan dirinya.
" Saya bisa ikut bergabung makan disini ?"
" Gak bole.." Rama yang menjawab sambil menatap Anin kesal.
Anindya gak peduli dan menarik kursinya.
" Maaf mbak, saya juga keberatan jika anda bergabung. Saya gak nyaman.." kata Hania dengan lembut
Uhukk..Uhukk
Rama tersedak karrna Hania berani menolak. Seketika dia tersenyum tipis.
Anindya bisa menangkap senyuman itu. Senyum untuknya beberapa tahun lalu. Rama yang sangat tidak mudah untuk tersenyum, tetapi kini dia berikan kepada wanita yang baru berkenalan dengan Anin.
" Apa apaan ini.." batin Anindya
" Ooh..maaf kalo bgitu..tapi kalo bole tahu kamu siapanya Rama.." tanya Anin karena dia gak bisa menahan rasa penasarannya.
" Bukan urusan lo..tolong tinggalkan kami.."
" Saya mantan kekasih Rama.." Kata Anindya tanpa malu. Anin sengaja mengatakannya supaya Hania kesal dan berpimiran yang tidak tidak.
" ooh ok.." jawab Hania pendek
" loh ada nak Rama.." tiba tiba terdengar suara dari belakang Anindya.
" Anin, kenapa diam disini..ayok ke meja kita. Nak Rama, mari bergabung dengan meja kami saja. Sudah lama papa gak ketemu kamu, Kebetulan papa mau ngomong sesuatu.." kata papanya Anin
Hania dan Rama pandang pandangan. Menyelami apa maksud dari papanya Anin.
" Ayuk Ram.." Ajak Anin lagi
" Ayuk mas Rama, gak sopan menolak ajakan orang tua.." tiba tiba Hania berdiri dan mengajak Rama yang tiba tiba memanggil Rama dengan sebutan " Mas"..
" Mas.." Anin melototi Hania
" Mas.." Rama membeo, tapi akhirnya tersenyum.
" Baik om..kami bisa bergabung.." kata Rama dengan datar
" Koq om..dulu papa.." protes papanya Anin
Hania mencebik, Anin diam diam tersenyum.
" Good job pa..tolong aku." batin Anin seolah olah papanya bisa mendengar suara hatinya.
Rama hanya diam tanpa menanggapi perkataan papanya Anin.
Akhirnya mereka berjalan menuju meja yang sudah di pesan oleh keluarga Anin.
Kebetulan sekali dimeja bundar itu ada 5 kursi.
Anin sudah mengambil tempat dimana dia berharap bisa bersebelahan dengan Rama. Tetapi Rama menyuruh Hania duduk di sebelah Anin. Jadinya Rama duduk di sebelah papanya Anin.
Anin belum patah semangat, dengan tidak tahu malunya dia meminta bertukar tempat dengan papanya. Tetapi ketika mau bertukar tempat, dia menarik Hania untuk bertukar tempat dengan Rama. Sehingga Hania lah yang duduk disebelah Anin.
Sebelum Anin membuka mulut meminta bertukar tempat dengan Hania, Rama sudah menatap Anin dengan tajam yang kalo diartikan " Jangan coba coba ".
Akhirnya drama tukar tempat di meja makan itu berakhir.
Pesanan Rama dan Hania dialihkan ke meja mereka yang sekarang.
Sedangkan pesanan keluarga Anin baru juga diantarkan, karena Anin sudah memesan dalam perjalanan menuju resto tadi.
Saat mereka mulai makan, papanya Anin mulai berbicara juga.
" Bagaimana kerja Anin selama menjadi sekertarismu nak Rama.."
" Saya kurang berinteraksi dengannya karena saya selalu bersama asisten saya..Semua pekerjaan sekertaris saya harus melalui screening Hendra sebelum dikasi ke saya "
" Huh? Trnyata mantannya jadi sekretaris dia.." Batin Hania yang turut penasaran