Sifa tidak pernah menyangka dengan nasib nya, ia harus menjadi Pengantin Pengganti, Kakak kandung nya sendiri yang tiba-tiba kabur di hari pernikahan nya sendiri.
Bagaimana Kisah nya.. hanya di Novel Pengantin Pengganti
Follow Me :
Ig : author.ayuni
Tiktok : author.ayuni
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
" Udah ngobrolnya ? "
" Hah "
Revan melepas handel rem tangan, lalu mobil kembali melaju.
" Siapa laki-laki tadi ? " tanya Revan lagi tanpa menoleh ke arah Sifa.
Sifa mulai mengerti arah pembicaraan Revan.
" Yang di Cafe ? " Sifa balik bertanya.
" Ya yang dimana lagi ? Kamu udah mulai bohong ya sama aku sekarang, kamu bilang apa tadi ? Ijin nya kamu makan siang sama siapa ? "
" Sama Zoya dan Dilla kan ? " ucap Sifa.
" Tapi aku gak liat Zoya dan Dilla ada sama kamu tadi " balas Revan.
" Mereka pulang duluan Mas " susul Sifa.
" Lalu.. Laki-laki tadi siapa ? " Revan terlihat sangat penasaran.
Sifa mengatur nafas nya, ia harus mejelaskan panjang kali lebar kepada Revan agar Revan tidak salah paham.
" Tadi itu Mas Niko, teman kantor Novan " ucap Sifa berusaha berbicara lembut.
" Ada apa dia menemui kamu ? Apa disuruh oleh Novan ?! " tanya Revan masih dengan sikap yang sama tanpa menoleh ke arah Sifa sama sekali.
Jag
Revan sangat tahu jika Novan adalah mantan kekasih dari Sifa. Mungkin jika dijabarkan Revan lah orang ketiga diantara Sifa dan Novan, namun Revan pun tidak menerima jika ia dituduh sebagai orang ketiga diantara Sifa dan Novan. Karena semua terjadi di luar kendalinya.
" Enggak, kita tiba-tiba aja ketemu " jawab Sifa.
" Gak mungkin ! "
Revan sedikit tersenyum sarkas. Walaupun ia yakin Sifa tidak akan mungkin berbuat macam-macam.
Sifa tidak terima dengan pernyataan suaminya.
" Kok gak mungkin ? Ya mungkin aja dong, aku juga gak tau tiba-tiba dia ada " ucap Sifa, tadi nya ia akan menjelaskan kepada Revan mengapa tiba-tiba ia bisa bertemu dengan Niko dan menceritakan mengenai Kakaknya, namun ia urungkan karena melihat sikap Revan yang kembali kurang bersahabat.
" Palingan dia itu disuruh Novan " ucap Revan kembali keukeuh dengan pemikirannya.
Sifa terdiam, sepertinya memang tidak tepat kali ini jika mendebat Revan, Revan sedang dilanda cemburu buta, diam lebih baik menurut Sifa.
" Aku kurang suka ya kalo kamu dekat-dekat dengan laki-laki lain selain Aku " ucap Revan tiba-tiba.
Sifa kembali terdiam, hanya menyimak ucapan demi ucapan yang keluar dari bibir suaminya, seharusnya ia merasa senang dengan pengakuan Revan kali ini, namun sepertinya Sifa sudah lebih dulu kesal karena sikap Revan.
Kalo cemburu bilang aja.. Gak usah muter-muter Mas !
Gumam Sifa dalam hati, namun tidak berani jika langsung di ucapkan.
Setelah 20 menit perjalanan mereka sampai rumah, Sifa membuka handel pintu mobil, lalu turun dari mobil berniat untuk membuka pagar rumah.
" Gak usah, biar aku aja " ucap Revan.
" Gak apa-apa aku yang buka " balas Sifa, lalu berjalan membuka pintu pagar rumah.
" Keras kepala ! " gumam Revan lalu melajukan mobil untuk masuk kedalam rumah.
Ia pun sadar perubahan pada diri Sifa, tadi saat Sifa baru saja masuk kedalam mobil wajah nya terlihat ceria, namun sekarang wajahnya kembali di tekuk.
Sifa kembali menutup pintu pagar rumah, ia melihat mobil Revan sudah terparkir di parkiran samping rumah, Revan pun terlihat sudah turun dari dalam mobil, Sifa berjalan melewati Revan untuk masuk kedalam rumah.
Ia mengeluarkan kunci rumah yang biasa ia bawa, setelah pintu terbuka Sifa masuk kedalam rumah tanpa menghiraukan Revan.
Revan secepat kilat meraih tangan Sifa.
" Dek.. " panggil Revan menghentikan langkah Sifa.
Sifa menoleh tanpa terucap sepatah kata pun.
" Kenapa ? " tanya Revan.
" Aku yang harusnya tanya ke kamu Mas, kamu kenapa ? " ucap Sifa bertanya balik.
" Wajar dong aku tanya siapa laki-laki yang bersama kamu tadi, kenapa kamu seperti gak terima aku kan suami kamu ! " Revan dengan nada sedikit menekankan.
" Aku kan udah jawab dia itu.. "
Belum selesai Sifa berbicara Revan sudah memotong ucapan Sifa.
" Ada perlu apa dia ketemu kamu ?! "
Sifa mengatur nafasnya.
" Dia memberitahu jika Novan .. "
Lagi-lagi Revan memotong ucapan Sifa.
" Tuh kan .. Novan kan ?! " Revan berjalan meninggalkan Sifa menaiki anak tangga menuju kamar nya.
" Mas.. Kamu mau denger penjelasan aku dulu gak sih ?! " Sifa mengekori Revan.
" Gak perlu kalo tentang mantan mu itu, Aku gak peduli ! " ucap Revan.
" Mas ! Denger Aku dulu "
Sifa tidak ingin ada salah paham diantara dirinya dan Revan, sudah cukup bagi nya beberapa bulan yang sudah berlalu ia selalu bersitegang dengan Revan.
Brak
Revan masuk kedalam kamar nya.
" Mas ! Kalo kamu cemburu bilang, jangan kaya gini ! " ucap Sifa sedikit berteriak dari balik pintu.
Tidak lama pintu kamar Revan kembali di buka. Revan berjalan menghampiri Sifa. Dengan wajah yang tidak bersahabat Revan lalu meraih tangan Sifa sedikit kasar menarik Sifa masuk kedalam kamarnya.
Brak
Pintu kamar kembali di tutup.
" Apa kamu bilang ? Aku cemburu ? Wajar ! Karena aku suami kamu ! " ucap Revan.
" Kalo kamu suami aku, kenapa kamu gak mau denger dulu penjelasan dari istri kamu ! Kamu harus tahu, tadi Mas Niko cuma mau ingetin, aku diminta untuk kasih tau Kak Sita agar berhati-hati sama Novan " Sifa tersulut emosi ia pun berbicara sedikit meninggi.
Deg
Revan kembali mendengar kata Sita.
" Aku gak peduli !! Kamu udah mengakui kalo aku suami kamu, ayo kita lakukan apa yang selayaknya dilakukan suami istri " ucap Revan semakin mendekati Sifa.
Sifa sedikit kaget, pikirannya melayang entah kemana, ia tidak berharap Revan melakukannya dengan kondisi seperti ini.
" Mas.. " Sifa mundur sedikit menjauh dari Revan.
Revan masih terus mendekati Sifa. Tubuh Sifa berdesir, ia merasa takut pada Revan kali ini. Seharusnya sudah tidak ada penghalang bagi mereka berdua karena bagaimanapun mereka adalah pasangan suami istri yang sah secara agama dan negara.
Hingga akhirnya sudah tidak ada lagi celah untuk Sifa menjauhi Revan, mata Sifa terlihat berkaca, Revan mengetahui itu. Hingga jarak mereka hanya beberapa senti saja.
" Tidak perlu khawatir, Aku akan menunggu kamu sampai kamu siap, aku tidak ingin ada paksaan, aku tahu untuk di posisi ini tidak mudah, baik Aku dan maupun Kamu.. " bisik Revan pelan.
Jantungnya yang tadi cukup berdegup kencang, sekarang kembali dengan ritme yang normal, tak terasa bulir bening membasahi pipi Sifa.
Revan dengan lembut mengusap pipi istrinya.
" Aku minta maaf.. Ya.. Aku cemburu.. itu yang perlu kamu tau " ucap Revan lagi.
Sedikit membuat bulu kuduk Sifa meremang atas pengakuan suaminya. Apakah Revan sudah mulai mencintainya, ia pun belum tahu pasti, yang jelas Revan belum mengatakan jika ia mencintai dirinya.
Dengan spontan Revan memeluk tubuh Sifa, ini kali pertama dan kembali membuat ritme jantung Sifa yang sudah normal kembali bertalu-talu.
Sifa tidak banyak berkata, ia masih sedikit syok dengan perlakuan Revan kali ini. Karena tidak ada balasan dari Sifa, Revan perlahan melepaskan pelukannya.
Revan memperhatikan Sifa, Sifa tersadar ia lalu memalingkan wajahnya, ia tak kuasa untuk menatap wajah Revan, jujur ia merasa malu dan menjadi salah tingkah.
" Aku minta maaf " ucap Revan lagi.
Sifa hanya mengangguk salah tingkah, terlihat wajah Sifa memerah seperti buah apel.
" Aku dimaafin gak ? " susul Revan karena ia merasa kurang puas hanya dengan anggukan Sifa.
" I.. Iya.. Mas " balas Sifa.
" Iya apa ? " Revan menggoda Sifa.
" Iya.. A..aku maafin "
" Nah gitu dong.. " Revan tersenyum kelihatan gigi.
Sifa dan Revan masih pada posisinya, apakah ini akan menjadi awal hubungan baik antara Sifa dan Revan.. Semoga saja..
🌺🌺🌺
Jangan lupa untuk dukung author dengan vote, like dan komennya ya.. ❤️
mungkin blm mau di publisk🤔🤔
blm bisa comend panjang...
lama banget up nya...🤦🏻♀️