Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Debat
Adelia, tersenyum sumringah dan melirik ke arah mantan suaminya itu. Ketika bu Norma, memberikan gajih perbulannya 3 juta. Spesial merawat bu Norma, tidak mengerjakan tugas rumah dan lainnya. Semua di tanggung bu Norma,termasuk makan, minum dan tempat tinggal. Ini adalah kesempatan emas,baginya
Bagi Adelia,gajih 3 juta perbulannya Lumayan besar. Mengurus bu Norma,tak masalah baginya. Anggap saja dia, menabung dulu. Sementara dia tidak memiliki apa-apa, bertahan untuk menabung dan memanfaatkan uang mereka.
Bu Norma, sepakat untuk tinggal di rumah Nabila anak keduanya. Tidak mau serumah dengan Alfan dan Devi, biarkanlah mereka berdua di rumah itu.
"Bu,kenapa di rumah Nabila? Sama saja,ibu merepotkan Nabila dan suaminya". Alfan, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Astaga,aku sudah pusing memikirkan masalah ini dan ini.
"Gak kok,bang. Ibu dan Mbak Adelia,bisa tinggal di depan. Bekas warung ibu mertua ku dulu,tinggal di isi perabotan rumah tangga doang. Enak aja mau serumah dengan kami,". Gerutu Nabila, tersenyum kecil.
"Gak masalah Nabila,yang penting sama Adelia dan tidak serumah dengan mereka. Ibu takut pergi ke rumah itu, sungguh menyeramkan sekali". Bu Norma, setuju dengan tempat tinggalnya. "Adelia, kamu gak masalahkan?".
"Oh,gak masalah bu. Malah aku senang sekali,karena tidak serumah dengan anak ibu". Jawan Adelia, tersenyum sumringah. Baguslah tidak tinggal bersama Nabila dan suaminya, nanti aku di manfaatkan jadi babu lagi.
Ceklekk...
Devi, langsung melongos masuk kedalam tanpa berkata apa-apa. Semua orang di dalam, langsung menoleh ke arahnya.
Matanya menatap sinis ke arah Adelia,nampak tak suka dengan kehadirannya. Ngapain sih,dia ke sini? Apa mau mencari sensasi,buat mas Alfan rujuk lagi.Batin Devi, menyenggol lengan suaminya."Apa yang kalian bahas,ada sesuatu kah?". Tanya Devi,melirik satu persatu.
"Mbak Devi,ibu mau tinggal di tempat ku. Di jaga sama mbak Adelia,terus di gajih sama bang Alfan". Sahut Nabila, tersenyum smrik. Gara-gara dia,aku tidak mendapatkan uang dari bang Alfan. Hebat juga mbak Devi, mampu mencuci otak bang Alfan. Aku seorang adiknya, tidak di ingat lagi.
"Apa! Mas apa yang di katakan adikmu,benar?". Tanya Devi, menatap ke wajah suaminya. Kurang ajar sekali, mantan istrinya mas Alfan. Masih tidak lepas dari keluarga ini, kapan dia menjauhkan diri. Apa dia berniat untuk mengundur waktu, untuk balas dendam.
"Ibu tidak sudi kembali ke rumah itu, sungguh menyeramkan sekali. Semenjak kamu pindah ke rumah itu, tiba-tiba rumahku berubah mistis dan menakutkan. Apa jangan-jangan kamu,membuat ulah Devi!". Teriak bu Norma, dengan tatapan nyalang.
"Ibu, kenapa menuduhku seperti itu? Aku tidak melakukan apapun,mas. Hiks...Hiks...". Isak tangis Devi,di pelukan suaminya.
"Ck, wanita licik kamu Devi. Ibu melihat mu, menuangkan sesuatu di minuman ibu dan Alfan. Apa jangan-jangan,kamu melakukan Jampi-jampi terhadap kami. Sekarang Alfan, benar-benar berubah drastis". Bu Norma, berusaha mengontrol dirinya.
Apa,ini tidak boleh di biarkan terlalu lama. Rupanya wanita itu ini, sudah mengetahui rencana ku.Batin Devi, gelabakan dan secepatnya membuat skenario licik.
"Cukup! Jangan menuduh istri ku,bu. Aku tidak terima ibu, memperlakukan Devi seperti itu. Oke, silahkan ibu tinggal dimana saja. Asalkan jangan membicarakan Devi, macam-macam". Alfan, langsung membela istrinya.
Mendengar ucapan Alfan, membuat Devi tersenyum kemenangan. "Mas jangan membentak ibumu,aku memang pantas disalahkan. Karena ibu,cuman menginginkan mbak Adelia menjadi menantunya. Maafkan aku mas,aku merusak segalanya". Devi, menunduk kepalanya. Seakan-akan dia yang tersakiti,agar suaminya mempercayai ucapannya. Hahahaha... Apapun yang kalian katakan, kepada suamiku tercinta. Tidak akan mempan sedikitpun,karena aku sudah membuatnya bertekuk lutut.
"Kamu tidak salah sayang, mereka yang belum menerima keberadaan mu. Adelia,puas kamu sudah menyakiti hati Devi. Sampai kapan pun,aku tidak terima atas perlakuan mu ini". Alfan, melirik tajam ke arah mantan istrinya.
"Aku tidak salah mas,kamu yang salah. Sudah menghancurkan segalanya,jika tidak memandang ibumu. Aku tak mau merawatnya, dengan sedemikian mungkin. Ingatlah mas,aku berjasa dalam mengurus ibumu. Jangan sampai kamu menyesal sudah, membuang ku jauh". Adelia, tersenyum kecil.
"Sudahlah mbak, pintu hati bang Alfan sudah tertutup rapat oleh istri jampi-jampi sihir Devi". Sahut Nabila,tak menyukai kakak iparnya Devi.
"Ibu tidak sabar lagi, untuk meninggalkan rumah itu. Sungguh menyeramkan, membuatku trauma". Bu Norma, bergidik ngeri.
"Jangan lupa bang, kirim uang kepada ibu setiap bulannya 6 juta. 3 juta gajih mbak Adelia, sisanya untuk kebutuhan sehari-hari ibu. Jangan membantah bang, apa lagi menuruti perkataan istri abang". Tegas Nabila, muak melihat akting Devi.
Mendengar ucapan adik iparnya, Devi mengepalkan kedua tangannya. Rasanya tidak terima dengan uang suaminya, walaupun untuk ibu mertuanya."Kenapa 6 juta,5 juta cukuplah. Masa 3 juta buat ibumu mas,gak mungkin makannya banyak sekali". Bantah Devi, langsung.
"Begini saja, berikan gajihku perbulan 3 juta. Sisanya gampang kok,mas Alfan dan Devi. Bisa mengatur bahan dapur dan lainnya untuk ibu. Bagaimana,mau gak?". Tanya Adelia, menyunggingkan senyumnya.
"Oke,6 juta perbulannya dan jangan minta apa-apa lagi". Akhirnya Alfan, menyetujui pendapat mereka. Membuat Devi,kesal dan menghentakkan kaki.
Akhirnya masalah sudah terselesaikan, menunggu bu Norma boleh di pulangkan ke rumah.
Adelia, Nabila dan Suaminya pamit pulang dulu. Sudah puas rasanya, menguras tenaga mengahadapi mereka.
Adelia juga pamit dulu kepada bi Jum,mau pergi. Walaupun tidak juah, memerlukan waktu 30 menit naik motor, sampai di kediaman Nabila.
**************
Alfan, mengajak Devi makan bersama sebelum pulang ke rumah. Biarkanlah ibunya sendirian di rumah sakit, tidak mau di jaga oleh mereka berdua.
"Heran deh,mas. Aku sama ibumu,banyak mau aja. Sekarang mau tinggal di tempat adikmu, pastilah banyak mengeluarkan uang". Gerutu Devi, menyuapkan nas goreng ke mulutnya.
"Biarkanlah Devi,aku pusing memikirkan semuanya. Mungkin ini yang terbaik,aku sudah tenang karena di urus Adelia". Alfan, memijit pelipisnya yang nyut-nyutan.
"Mas kamu tidak curiga kepada,mbak Adelia? Siapa tahu,dia melakukan ilmu hitam dan bersekutu dengan dukun". Devi,mulai mempengaruhi pikiran Alfan.
Alfan, mengerutkan keningnya dan mencerna perkataan sang istri. "Tidak mungkin, Adelia mana mungkin melakukan hal itu. Aku akui sih, Adelia tergolong wanita Sholehah dan tidak meninggalkan sholatnya. Dia tidak senekat itu, Devi".
"Alahhh...Siapa tahu aja,mas. Karena sakit hati kepadamu,lalu balas dendam. Lihatlah ibumu, sangat takut kehilangan Adelia. Maunya Adelia, terus-terusan". Decak Devi, menghentakkan sendoknya di piring.
"Devi, habiskan makananmu. Baru kita pulang ke rumah, aku gerah belum mandi". Alfan, melirik sekilas ke arah istrinya. Yang masih memasang wajah masam,tak mau menjawab perkataan suaminya.
Sadar, eling lah bu dah tua, cacat pula eh masih doyan banget harta duniawi..
Alfan berbakti siy ke ibunya cuma ga bisa kontrol nafsu syah*at nya..
Semangaat thor, ditunggu karya2 lainnya..
Tengkyuuuu..