Ada yang bilang hidup memberikan seseorang kesempatan kedua...
Namaku Hana Kurniawan. Dalam novel ini, aku sebenarnya sosok antagonis karena awalnya aku memang memiliki watak yang jahat. Kenapa aku menyebut diriku jahat? Itu karena aku rela melakukan apapun demi mendapatkan orang yang aku cintai walau sampai harus melenyapkan orang lain.
Tapi pada akhirnya aku tersadar bahwa yang aku lakukan itu salah. Aku memutuskan untuk membunuh diriku sendiri daripada harus di penjara karena ulahku sendiri. Tapi, sebelum aku meregang nyawa, aku berharap agar Tuhan memberikanku kesempatan untuk bisa hidup lagi.
Dan...
Tuhan ternyata mau memberikanku kesempatan kedua untuk bisa hidup kembali. Maka kesempatan itu tidak akan aku sia-siakan. Aku akan menjadi orang yang lebih baik, dan tidak akan terobsesi pada pria bernama Louis Cullen lagi.
Dialah orang yang sudah membuatku menjadi orang jahat. Dan di kehidupan kedua ini, aku akan berubah. Aku tidak akan mendekatinya lagi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La-Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hana & Sonia
Hana membuka matanya. Awalnya dia merasa begitu panik terbangun di tempat yang tampak tidak familiar baginya. Tiba-tiba ingatannya kembali dengan apa yang sudah terjadi.
Dia melihat ke arah Louis yang ada di sampingnya. Ada senyuman manis yang terpancar di wajah Louis. Hana tidak tahu masa depan seperti apa yang menunggu dirinya. Tapi dia tidak mau yang terjadi saat ini menjadi masalah baginya. Tapi saat ini mereka tengah bersama dan itu adalah masalahnya.
Hana mencoba untuk bangun dari tempat tidur, tapi dia tidak bisa karena pegangan Louis di pinggangnya.
'Oh ya Tuhan, bahkan dalam tidurnya Louis tahu bagaimana cara membuat teritorialnya.' gumam Hana.
Entah bagaimana, Hana akhirnya bisa melepaskan diri dari genggaman Louis dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah itu dia pergi ke dapur untuk memasak sarapan.
Setelah menyiapkan sarapan, Hana naik ke lantai atas untuk membangunkan Louis. Dia menaruh tangannya di kening Louis untuk memeriksa suhu tubuh Louis yang ternyata sudah dingin.
Louis terbangun karena sentuhan dari Hana yang secara tiba-tiba.
"Hai selamat pagi." Ucap Hana tersenyum.
"Selamat pagi Hana." Balas Louis tersenyum. "Kau tahu, ini adalah tidur terbaik yang pernah aku miliki." Ucap Louis lagi yang membuat wajah Hana merona.
"Cukup dengan kata manis mu itu. Ayo sarapan." Balas Hana.
...----------------...
Di ruang makan...
"Aku harus mengatakan kepadamu satu hal. Aku hanya tahu bagaimana caranya untuk memasak makanan vegetarian karena aku ini seorang vegetarian." Ucap Hana.
"Itu sudah aku ketahui saat aku makan malam di rumahmu. Kau tidak pernah menyentuh daging. Bisakah aku mengetahui apa alasannya?" Tanya Louis.
"Aku tidak tahu. Hanya saja, maksudku mereka juga makhluk hidup dan aku tidak mengerti logikanya. Orang merasa baik-baik saja untuk memakan daging ayam dan daging kambing, sapi, atau hewan lainnya. Apa mereka tidak kasihan sampai harus memotong hewan menggemaskan seperti itu dan memakan daging mereka. Mmm... maksudku pada akhirnya daging itu tetaplah daging binatang. Jangan salah berpikir tentang diriku yang menjadi seorang vegetarian. Ini adalah pilihanku dan aku tidak masalah dengan cara makan orang non vegetarian. Ini hanya masalah pilihan saja." Ucap Hana tersenyum pada Louis.
Masalah terbesar dengan diri Hana adalah, jika dia mulai bicara maka dia tidak bisa berhenti jika dia merasa nyaman dengan teman bicaranya itu.
"Kau memang menarik Hana. Ada banyak hal yang harus aku ketahui tentang dirimu." Ucap Louis seraya menikmati sarapannya.
...----------------...
Di sisi lain, Sonia benar-benar frustrasi karena dia harus begitu berjuang dengan karirnya. Dia ingin terus bisa berjuang untuk menunjukkan bakatnya. Dia ingin menunjukkan bahwa dia itu bisa melakukannya. Dia itu tidak perlu menjadi wanita simpanan orang lain untuk bisa menjadi terkenal.
Bagi Sonia, kebanyakan para pria hidung belang itu selalu melihat wanita hanya sebagai objek mainan mereka. Mereka berpikir bahwa wanita bisa melakukan apapun untuk mendapatkan uang.
'Brengsek!' umpat Sonia saat mengingat kejadian tak mengenakkan yang pernah dia alami.
Tiba-tiba ponselnya berdering dan itu berasal dari pemanggil yang tidak diketahui.
"Halo aku Sonia, siapa ini?" Ucap Sonia.
"Halo Nona Sonia, saya menelpon dari Cullen Enterprise. Saya ingin memberitahukan kepada anda bahwa anda dipilih sebagai model kami. Tolong datanglah besok jam 10.00 tepat."
Sonia tidak bisa mempercayai bahwa dia bisa melewati interview itu. Setelah begitu banyak perjuangan, akhirnya sebuah senyuman muncul di wajah Sonia.
Bersambung...
bukannya itu jabatan yg ckup tinggi