100 tahun yang lalu, seorang wanita bernama Xia Lin Yao, wanita yang memiliki banyak bakat, bahkan memiliki perguruan yang begitu besar. Pada suatu hari beberapa pembunuh bayaran berhasil menyelinap ke dalam perguruannya, saat dia sedang bermeditasi. Dan dia pun berhasil di tangkap oleh mereka.
Namun saat berhadapan dengan orang yang memerintahkan pembunuh bayaran itu, dia meledakan diri untuk membunuh semua musuhnya, dan saat dia terbangun, dia sudah berada dalam tubuh seorang wanita yang begitu lemah.
"Dimana aku? Kenapa aku berada di dalam tubuh wanita yang lemah ini?
**
Jangan lupa untuk mendukung cerita Xia Lin 😊😊
Dan di mohon untuk tidak melakukan plagiat pada karya orang lain. Terima kasih 🙏😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #14
"Ibu, tuan muda Xiao ada di sini untuk bertemu dengan ibu." Ucap Lin Yao saat masuk ke dalam kamar nyonya Liu.
"Bagaimana bisa tuan muda Xiao datang kesini, seharusnya.. uhuk, uhuk.."
Lin Yao segera menghampiri ibunya dan duduk di sisi tempat tidur.
"Ibu."
"Bibi Wei, bibi tetaplah di atas tempat tidur bibi. Aku sudah mengenal bibi dengan baik, begitu juga dengan bibi yang sudah mengenalku dan keluarga ku. Jadi tolong bersikap biasa saja padaku, bibi." Ucap tuan muda Xiao.
Mendengar tuan muda Xiao memanggil ibunya dengan sebutan 'bibi Wei'. Lin Yao berpendapat jika kedua orang ini memang sudah saling mengenal dan dekat.
"Baiklah jika begitu." Ucap nyonya Liu.
"Bagaimana keadaan bibi Wei, maaf Ming Yu baru bisa mengunjungi bibi Wei sekarang."
"Bibi baik-baik saja, kau tidak perlu merasa bersalah. Bibi tahu kau pasti sangat sibuk."
Tuan muda Xiao mengangguk.
"Bibi, aku tidak menyangka jika nona Liu Lin Yao adalah anak bibi Wei." Ucap tuan muda Xiao.
"Dia sangat jarang keluar dari kediaman, kau tentu tidak mengenalinya. Dulu kalian sering bermain saat usia kalian masih sangat muda."
"Jadi.... nona muda Liu ini yang sering naik di atas bahu ku dulu?"
Nyonya Liu mengangguk "Iya."
"Benarkah, apakah aku melakukannya ibu?" Ucap Lin Yao dengan tidak percaya.
"Benar, kalian sudah seperti dua saudara yang tidak bisa di pisahkan saat itu." Ucap nyonya Liu.
"Tapi setelah keluarga kami berpindah, aku tidak bisa bertemu dengan kalian lagi." Ucap tuan muda Xiao.
"Tidak apa-apa, kau dan keluarga Xiao telah kembali ke ibu kota. Kalian bisa kembali bermain bersama."
"Iya bibi."
Lin Yao tidak menduga, jika laki-laki yang dia tolong adalah seorang kakak yang dulu selalu bermain dengannya. Meski itu adalah Lin Yao dari masa sekarang.
"Bibi, ibu sudah memberitahu ku tentang keadaan bibi di kediaman ini. Apakah yang bibi katakan itu benar?" Ucap tuan muda Xiao.
"Iya, bibi dan Lin'er sudah banyak mengalami hal yang tidak menyenangkan di kediaman ini, dan bibi tidak mau jika semuanya berlanjut hingga Lin'er menikah dengan seorang laki-laki nanti."
Tuan muda Xiao diam, dia mengerti maksud ucapan dari nyonya Liu.
"Baikah, jika begitu aku akan membereskan paviliun itu. Agar bibi dan adik kecilku ini bisa menempatinya segera."
"Terima kasih Ming Yu."
"Bibi tidak perlu mengatakan itu, jika saja perdana menteri Liu tidak...."
"Cukup, dia tidak akan pernah menyadari apapun." Nyonya Liu memotong ucapan tuan muda Xiao.
"Baiklah, aku akan menyiapkan semuanya. Setelah selesai aku akan menjemput bibi dan adik kecil ini ke paviliun."
"Iya."
Tuan muda Xiao menatap Lin Yao "Kau adik kecil yang pintar."
"Terima kasih atas pujian tuan muda Xiao."
"Hahaha, kau bisa memanggilku kak Ming Yu. Aku sudah menganggapmu sebagai adikku sejak kita masih kecil. Dan akan selalu seperti itu."
Lin Yao menatap ibunya, untuk meminta izin darinya.
Nyonya Liu mengangguk, karena dia sangat tahu bagaimana hubungan Lin Yao dan tuan muda Xiao dulu.
"Ba... baik kak Ming Yu."
"Itu bagus. Kalau begitu aku harus kembali dan membereskan paviliun itu untuk kalian."
"Terima kasih kak Ming Yu."
Tuan muda Xiao mengangguk. Dia lalu berjalan keluar dari kediaman Liu.
...----------------...
Di tempat lain, pangeran Rong diam ruang bacanya.
Setelah tadi Xiao Bo memberikan informasi, jika Lin Yao membuat senjata di salah satu toko senjata. Pangeran Rong di buat bingung.
"Seorang wanita yang di rumorkan tidak memiliki bakat apapun, tetapi dia begitu pintar mengendalikan kuda, pintar bertarung, dan ahli dalam pengobatan. Sebenarnya yang mana dia yang asli, wanita tidak berbakat atau wanita yanh sangat berbakat tetapi tidak seorang yang tahu? " Gumam pangeran Rong.
Sejak pangeran mulai penasaran pada Lin Yao, setiap hari dia selalu mendapatkan laporan dari Xiao Bo tentang kehidupan Lin Yao selama ini.
"Yang mulia, yang mulia putri datang untuk bertemu dengan anda." Ucap pelayan yang ada di depan pintu kamar.
"Biarkan kakak masuk." Ucap pangeran Rong.
kraaak
Suara pintu terbuka, putri Xiu Ying masuk ke dalam ruang baca pangeran Rong.
"Kau sepertinya sangat menyukai ruang bacamu ini." Ucap putri Xiu Ying pada pangeran Rong.
"Disini lebih nyaman, tetapi ada apa kakak kemari?"
Putri Xiu Ying tersenyum, dia lalu duduk di salah satu kursi ruang kerja pangeran Rong.
"Ayah kaisar memintaku memilih dua putra mahkota hari ini." Ucap putri Xiu Ying.
"Lalu, apa pilihan kakak?"
Putri Xiu Ying diam sejenak "Aku tidak tahu, kedua putra mahkota itu terkenal sangat baik di negaranya. Ikut berperang dan membawa kerajaan mereka semakin berkembang."
"Apa kakak tidak menyukai salah satu dari putra mahkota itu?"
"Li'er, aku tidak pandai dalam memilih seseorang. Terlebih aku tidak sering keluar dari istana ini."
Pangeran Rong menatap kakak perempuannya.
"Baiklah, kakak tunggu dua hari. Aku akan memberitahu kakak di antara dua putra mahkota itu, mana yang bisa melindungi dan menyayangi kakak dengan baik." Ucap pangeran Rong.
"Terima kasih, ini adalah dua nama putra mahkota yang ayah kaisar tunjukan padaku."
Putri meletakan selembar kertas di atas meja.
"Baik, kakak kembalilah dulu. Aku akan memberitahu kakak dua hari lagi."
"Iya, terima kasih."
Pangeran Rong mengangguk. Putri Xiu Ying berdiri lalu keluar dari ruang baca pangeran Rong.
Dari ke-4 anak kaisar Changming, pangeran Rong lah yang sering pergi mengunjungi beberapa kerajaan untuk menggantikan kaisar maupun putra mahkota, yang tidak bisa meninggalkan istana kerajaan.
Karena itu, putri Xiu Ying meminta bantuan pada adiknya untuk mencaritahu bagaimana kedua calon suami, yang kaisar ajukan padanya.
w gak dapat motivasi hidup apapun dr cerita ini.
sekian. terima kasih
MC kaga sempurna Dimata w.
rumah bordil = rumah tempat pelacuran
rumah bordir = tempat untuk bordir ( semacam sulam ) untuk kain sebagai hiasan ataupun sebagai badge atribut
yee akan laucing pangeran kecil😊😘