Ayana Frandrika harus diusir oleh kedua orangtuanya karna ia kedapatan hamil dengan posisi masih menjadi
siswi disalah satu sekolah Negeri disebuah kota. tak ingin menanggung malu, orangtua Ayana dengan tega menyuruh Ayana pergi dan mencari pria yang telah menghamilinya.
Ayana terpaksa datang pada Kelvin, kekasihnya yang juga termasuk ayah biologis dari calon anak yang dikandung Ayana.
Namun karna keadaan ekonomi Kelvin yang pas-pasan, membuat Kelvin selalu menyalahkan Ayana yang harus hamil diusia mereka yang masih sangat muda. Pernikahan bahagia yang diimpikan Ayana selama ini jika bersama Kelvin ternyata hanya sebuah mimpi saja. pada kenyataannya Ayana harus teraniaya dan tersakiti terus-terusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kenapa tidak tinggalkan dia saja
Bab 21
.
.
.
Setelah memberikan suntikan pada Ayana. Eretha mengajak Davian untuk keluar dan berbicara.
"Kak, kenapa keluar ?? Nanti kalau suaminya kembali dan mengajak Ayana pulang bagaimana ??"Protes Davian.
"Tenanglah dulu, lalu maumu bagaimana?? Kau yang mau menunggui dia ?? Dan jika kakakmu tau, apa kau tidak akan kena masalah ??" Balas Eretha.
"Tapi Ayana kasihan sekali kak..Lihat saja suaminya segila itu, jika membunuh tidak berdosa aku ingin sekali membunuhnya saja."kembali Davian protes.
"shutt !! Sejak kapan kakakmu mengajarimu jadi preman begitu ?!!! Sekarang kau kembali saja kekantor, Nanti kakak akan minta perawat menunggui Ayana."Eretha mencari solusi.
"Tapi kak..-"
"Dav. Ayana masih berstatus istri orang.."Tambah Eretha.
Davian mendegus kesal. Jika alasan itu masih ada didunia, ia tidak akan bisa melakukan apapun.
Eretha mengusap punggung Davian memberi adik iparnya itu kekuatan. "Nanti sekitar sore hari pukul 7 malam kakak memeriksa dia lagi, kau kemarilah jika ingin mengunjungi dia lagi."
Dengan kekecewaan davian menggangguk pelan.
"kalau begitu aku Kembali kekantor dulu."pamit Davian.
Eretha menggangguk dengan senyuman. Ia hanya bisa menatap Adik iparnya yang nampak kecewa itu. "Aku tau kau menyukai dia Davian.. Tapi kenapa harus istri orang yang kau sukai.."Gumam Eretha lirih.
.
.
.
Wajah masam Davian sampai dikantornya. Beberapa karyawan yang baru kembali dari makan siang menjadi sasaran kekesesalan Davian.
"apa jam ditangan kalian mati ?!!! Ini jam berapa kenapa kalian baru kembali !!!?" sentak Davian.
Semua nampak menunduk tak berani menjawab. Davian sangat terkenal Disiplin dan tidak bisa diajak bercanda.
Dengan mendegus kesal, Davian melangkah menuju ruangannya. Diusia muda ia harus memimpin perusahaan sang papa karna kakaknya lebih menekui dunia media dan tidak mau ikut campur urusan bisnis.
Davian kini menjabat sebagai CEO diperusahaan itu, setelah kematian sang papa dan ia kembali dari berkuliah diluar Negeri.
Tanpa sadar, ternyata Kelvin sejak tadi mengikuti Davian yang kembali keperusahaan besar itu.
"dia bekerja disini ??pantas saja sering kerumah sakit, Pria itu, kenapa mujur sekali hidupnya bekerja ditempat sebagus ini."Gerutu Kelvin.
"Aku tidak akan biarkan dia mengganggu Hidupku lagi. Awas saja kau !!" umpat Kelvin yang langsung pergi dari Kantor itu.
.
.
Kelvin tidak kembali kerumah sakit, Ia malah kembali keapartemen Mega.
Sambutan kemesraan didapat dia disana.
Kecupan mesra dibibir dan juga pelukan hangat diterima Kelvin saat masuk kekamar apartemen Mega.
Tak berhenti disitu, Mereka langsung ber na fsu satu sama lain, hingga ciuman pembuka menjadi lebih panas. Dan adegan berlanjut hingga keranjang. Seperti pasangan suami istri, Mereka berdua sudah tak canggung dan malu melakukannya.
Mega yang begitu agresif membuat Kelvin sangat bersemangat. Keduanya bermandikan peluh saat penyatuan sempurna dilakukan.
De sahan, Mega memenuhi seisi kamar apartemen itu, Matanya terpejam dengan sesasi rasa surga dunia yang begitu nikmat baginya saat Kelvin menghujam intinya dengan kuat dan sangat dalam.
Lenguhan panjang menjadi penutup saat keduanya mencapai puncak kenikmatana bersama. Lemas dan kepuasan sudah didapat, hanya tersisa senyuman diwajah kedua orang itu.
Kelvin terbaring dengan nafas memburu disisi Mega.
Mega pun langsung beralih memeluk Kelvin dengan manja.
"Aku merindukanmu.."Ucap Mega dengan suara seraknya.
Cupp..
Kembali Kelvin mencium kening Mega. "aku juga.."
"Kau kenapa ?? Terlihat ada fikiran ??" Tanya Mega yang melihat Kelvin tak seperti biasa.
"Aku kesal sekali dengan Ayana. Dia harus dirawat dirumah sakit lagi tadi."balas Kelvin dengan jujur.
"Jika kau tidak mau dibebani Ayana kenapa kau tidak tinggalkan dia saja ?? Kau bilang tidak mencintai dia ??" Kata Mega dengan spontan.
Kelvin menatap.Mega. "maksudnya ??"
"Sekarang aku tanya padamu, apa yang membuatmu bertahan dengannya jika kau selalu kesal dan marah padanya ?? Dan kau bilang kau tidak mencintai dia ?? Jika dia terus membebanimu, tinggalkan saja..apa kau tidak kasihan padaku ?? Yang cuma pelampiasan Nafsumu saja."mega berakting cemberut.
"Hey, kenapa bilang begitu. kita melakukan ini dengan penuh cinta sayang.. Jangan bicara begitu, aku tidak suka"Balas Kelvin yang langsung merengkuh tubuh Mega dan memeluknya.
"Jadi, kau pilih siapa ??" mega mengungkapkan pertanyaannya lagi.
"Tentu saja kau, tenang saja. Setelah aku minta ganti rugi Ayana aku akan meninggalkan dia."Kelvin menyambar bibir Mega kembali hingga pergulatan ranjang kembali terjadi disana.
.
.
.
Belum sadar juga?
Trauma tapi sering tu ciuman dg Davian bahkan sering curi ciuman lagi.Waras gak si