NovelToon NovelToon
I Love You, Mba!

I Love You, Mba!

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Karena latar belakang Shazia, hubungan nya bersama Emran tak direstui oleh orang tua Emran. Tapi adiknya Emran, Shaka, diam-diam jatuh hati pada Shazia.

Suatu hari sebuah fakta terungkap siapa sebenarnya Shazia.

Dengan penyesalan yang amat sangat, orang tua Emran berusaha keras mendekatkan Emran dan Shazia kembali tapi dalam kondisi yang sudah berbeda. Emran sudah menikah dengan wanita pilihan orang tuanya sekaligus teman kerja Shazia. Dan Shaka yang tak pernah pantang menyerah terus berusaha mengambil hati Shazia.

Apakah Shazia akan kembali pada pria yang dicintainya, Emran atau memilih menerima Shaka meski tak cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dirgantara

Shazia melihat pria asing tersebut disambut sangat hormat oleh Irwan, seorang manager perusahaan dengan benak bertanya-tanya, siapa gerangan? orang itu sangat asing di mata nya, karena ia baru pertama kali melihat keberadaan nya di kantor.

Shazia kemudian meneruskan langkahnya untuk memasuki gedung berlantai tiga tersebut setelah orang asing itu digiring masuk lebih dulu oleh Irwan.

"Assalamualaikum, pak Seno."

Shazia tersenyum dan mengucapkan salam pada seorang satpam kantor.

"Walaikum salam. Lho, kok mba Shazia baru datang?"

Kening Shazia mengkerut bingung atas pertanyaan satpam Seno. Apa yang salah dengan kedatangannya? Ia tak datang terlambat. Biasanya juga datang jam segini, delapan kurang sepuluh menit karena jam masuk kerja jam delapan pas.

"Tapi saya enggak telat kan, pak?" Balas Shazia yang merasa agak kesal. Ia seolah-olah datang telat ditegur satpam Seno. Padahal enggak.

"Enggak telat sih. Tapi apa mba Shazia enggak di kasih tau atau gimana ya sama pak Irwan. Khusus untuk hari senin ini. Jam setengah delapan seluruh karyawan harus sudah stand by di kantor. Karena pagi ini bos besar perusahaan datang, mba. "

Shazia termangu dengan arah tatap pada satpam Seno. Bos besar perusahaan datang pagi ini? Ia kemudian menepuk jidatnya dengan mata membola begitu mengingatnya.

"Astagfirullah, pak Seno. Saya benar-benar lupa."

Jumat kemarin lusa, pak Irwan sudah memberitahu perihal tersebut. Tapi gara-gara masalah pribadinya, Shazia jadi lupa begitu saja.

"Eh, mba Shazia mau kemana?" Tanya satpam Seno saat melihat Shazia buru-buru hendak masuk tanpa permisi.

Langkah Shazia pun terhenti.

"Ya mau masuk lah pak. Saya mau siap-siap menyambut kedatangan pak bos."

Satpam Seno tergelak.

Kedua alis Shazia tertaut. Heran pada satpam Seno. Kenapa ia tertawa? Apa ada yang salah lagi.

"Sudah terlambat, mba. Orang nya juga sudah ada di dalam," ujar Seno.

"Ma-maksud, pak Seno?" Shazia tergagap. Perasaan nya mulai tak tenang.

"Iya. Big bos sudah datang beberapa menit yang lalu."

Lagi-lagi mata Shazia membola. Apakah orang yang ia lihat tadi itu pak bos besar? Ya Allah. Mampus lah aku. Bayangan diomeli pak Irwan pun seketika melintas dipikiran Shazia.

Shazia kemudian buru-buru masuk. Ia tak peduli meski bos besar sudah ada di dalam sana.

Shazia langsung naik ke lantai dua. Setelah berada di lantai dua, ia terpaku di tempat saat melihat bos besar sedang melakukan briefing dengan seluruh karyawan.

Nyali Shazia seketika menciut. Ingin nimbrung tapi takut. Bukan takut ditegur, tapi takut diberhentikan dengan alasan tak disiplin. Karena di kota yang tak sebesar ibu kota ini cukup sulit mencari pekerjaan.

Irwan tampak memperkenalkan karyawan satu persatu pada big bos tersebut. Pria itu pun tampak celingukan seperti mencari seseorang.

"Shazia mana?" Tanya Irwan.

Mendengar namanya disebut, Shazia terbelalak dan langsung mundur bersembunyi di balik tembok.

"Pak Irwan mencari ku !!" Shazia membatin dengan perasaan tak tenang.

"Maaf, pak. Tadi Shazia chat saya. Dia bilang dia kena macet di perjalanan."

Shazia terdiam. Itu suara Nisa. Kapan ia mengirim chat pada anak itu?

"Ya Allah, Nisa. Baik sekali kamu. Demi melindungi ku, kamu rela berbohong sama pak Irwan. Aku janji deh. Istirahat nanti kamu ku traktir makan bakso sepuas mu." Shazia tergelak dalam hati.

Beberapa saat kemudian, briefing selesai dan orang-orang pun bubar. Shazia menghela nafas lega saat melihat Irwan menggiring big bos ke lantai paling atas.

Shazia kemudian keluar dari tempat persembunyian nya. Ia melenggang santai memasuki ruangan khusus para staf.

Kedatangan Shazia seketika ditatap semua mata. Shazia pun kikuk. Ehem. Ia berusaha bersikap tenang berikut tak lupa memberikan senyuman pada orang-orang yang menatapnya dengan berbagai ekspresi. Setelahnya, ia melenggang ke arah meja kerja nya.

"Kenapa baru datang? kamu tau. Tadi kita di briefing pak Dirga !!" Nisa bicara setengah berbisik pada Shazia. Kebetulan meja kerja mereka deketan.

"Dirga ! Siapa dia?" balas Shazia dengan suara yang sama rendahnya dengen Nisa.

Nisa menatap Shazia seraya geleng-geleng tak abis pikir. Bagaimana sahabatnya sekaligus karyawan ini tak tahu nama pemilik perusahaan dimana dia kerja.

"Ya Allah, Sha. Masa kamu enggak tahu sama pak Dirgantara, bos besar pemilik perusahaan ini, sih !!"

"Oh, jadi pemilik perusahaan ini namanya pak Dirgantara?" Tanya Shazia polos.

"Yaaaa...." Nisa menjawabnya dengan malas.

Shazia manggut-manggut. Sekarang ia tahu orangnya bagaimana dan siapa nama pemilik perusahaan tempatnya mencari rezeki. Karena selama ini ia tak pernah tahu dan tak pernah bertemu dengan beliau.

"Tapi kok beliau baru kemari ya ?"

"Yeee...siapa bilang? pak Dirga udah berkali-kali kesini. Perusahaan ini kan salah satu anak perusahaan dari Dirgantara group yang berpusat di ibu kota," jelas Nisa.

Shazia terbengong. Kalau masalah perusahaan ia tahu, tapi kalau masalah pemilik perusahaan yang bernama Dirga itu berkali-kali datang ke kantor, ia baru tahu. Masalahnya kenapa ia tak pernah bertemu atau melihatnya jika pernah datang ke kantor. Apa datangnya ketika ia tak masuk kerja atau ada acara lain.

"Kerja, kerja. Ada pak Irwan dan big bos kemari."

Bisikan Nisa membuyarkan lamunan Shazia. Big bos !! Shazia yang panik segera menyalakan layar komputernya.

Tak hanya Shazia dan Nisa, staf lainnya pun melakukan hal yang sama. Ada yang beneran kerja, ada pula yang hanya pura-pura sibuk kerja.

Suara sepatu bergesekan dengan lantai pun terdengar mendekat ke arahnya, membuat jantung Shazia melompat-lompat. Ya Allah. Apa mereka akan mengintrogasi masalah keterlambatan nya. Fikiran negatif berkeliaran di otak Shazia.

"Saya ingin ruangan ini nanti di ubah dengan warna putih. Biar terlihat lebih elegan. Apa lagi staf disini semua nya perempuan."

Shazia meringis ngeri saat mendengar suara bariton nan tegas di belakangnya dengan jarak yang sangat dekat. Suara bariton milik big bos Dirgantara.

"Siap, pak."

"Dan saya juga ingin semua komponen tempat kerja staf di ganti dengan yang baru agar lebih nyaman. Terus masalah AC. Ruangan nya kok rasanya kurang dingin ya pak Irwan."

"Iya, bos. Nanti kami akan segera panggil teknisi."

Hening beberapa detik.

"Shazia !"

Shazia terbelalak kala Irwan menyebut namanya. Pria berpostur gempal itu tiba-tiba saja sudah berdiri di sampingnya.

"I-iya, pak!"

Dengan takut-takut, Shazia mengangkat wajah nya ke samping untuk menjangkau muka Irwan.

"Kamu belum mengirim laporan yang saya pinta hari Jumat. Tolong kamu kirimkan sekarang ya," ujar Irwan.

"Si-siap, pak !"

Setelah itu, Irwan dan big bos pergi dari ruangan besar tersebut.

Shazia menghela nafas lega. Ia pikir kedua orang itu akan mengintrogasi dirinya, tapi ternyata hanya mengecek ruangan saja.

Setelah kepergian dua orang penting tersebut, ruangan kembali ramai oleh desas desus beberapa karyawan yang membicarakan tentang big bos.

"Pak Dirga ganteng banget ya meski sudah enggak muda."

"Iya, gue mau banget jadi istrinya. Jadi istri simpanan juga gue mau deh."

"Siapa yang enggak mau coba sama pak Dirga. Gagah dan tajir melintir.

"Btw, tapi denger-denger pak Dirga itu duda lho."

"Masa sih !!"

"Bukan nya dia punya istri?"

"Tapi ada yang bilang istrinya mandul enggak bisa punya anak."

Banyak lagi yang dibicarakan oleh para tukang ghibah, membuat Shazia dan Nisa saling lirik-lirikan dan geleng-geleng tak mengerti dengan kelakuan rekan-rekan kerja nya. Bukan nya pada kerja malah mereka asik menggosipi pemilik perusahaan tempat mereka mencari uang.

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hadeuh Shaka 🤣🤣🤣
Giandra
tikung di sepertiga malam Shaka yg rutin tiada putus
Nar Sih
shaka ,,grgr omgan kmu jdi marah tuh calon kk ipar mu ,lanjutt lakk👍🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kamu salah paham Shaka 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
nah kan 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ayolah gas keun 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
itu namanya jodoh🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
karena dia anakmu 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Cakep kan Shazia 🤣
💥💚 Sany ❤💕
Kayaknya kamu meski rubah penampilan dech Ka, biar Sha klepek-klepek 😂😂😂.
💥💚 Sany ❤💕
Makanya Sha.... jangan menilai seseorang dari casingnya doang. Sekarang nyesal kan, dosa loh Su'udhan ma orang
Tri Handayani
makanya shazia jangan menilai orang dr penampilan'nya saja,karena blm tentu orang yg berpenampilan urakan kelakuan'nya buruk dan orang yg rapi akan baik hati.
Nar Sih
dugaan mu ternyata slh kan shaaa,shaka justru lebih baik dri emran ,semagatt shaa💪
Tri Handayani
kamu emang masih kecil umurnya shaka,tpi cara berfikir kamu lbh dewasa dr emran dan masa depanmu lbh menjanjikan dr emran'klu memang shazia jodohmupasti suatu saat akan jdi milikmu shaka.
Wanita Aries
Km tengil dan usil shaka 🤭
mery harwati
Apakah Dirgantara setelah tau CV Shazia akan menyusul ke rumahnya? Atw menyelidiki & menguntit Shazia melalui mata² Dirgantara? Penasaran...
💥💚 Sany ❤💕
Duh.... mati kutu dech ma ucapan Shaka
💥💚 Sany ❤💕
🤣🤣🤣🤣sakin takut ketauan si Ibu julid, gak sadar ucapannya memberi angin segar buat Shaka. Jangan disia-siakan kesempatan ya Ka. Kapan lagi coba bisa jalan berdua ma pujaan hati 😁😁
Eka Uderayana
aamiin yra 🤲
Eka Uderayana
wah...kere dong Emran....... mending sama Shaka...tajir melintir
Annami Shavian: itu mah pemikiran si Shaka aja
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!