NovelToon NovelToon
A Dangerous Man ( Balas Dendam Sang Mafia )

A Dangerous Man ( Balas Dendam Sang Mafia )

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Kebangkitan pecundang / Dendam Kesumat
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: DF_14

Tidak ada yang menyangka bahwa dirinya masih hidup, semua orang menganggapnya sudah mati. Padahal dia telah tumbuh dewasa menjadi seorang pria yang berbahaya.

Adam Alvarez atau pria bernama asli Marvin Leonardo, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang mafia berdarah dingin, karena kepiawaiannya dalam menaklukkan musuh membuat dia mendapatkan julukan A Dangerous Man. Namun, ada sebuah luka di masa lalu yang membuat dia bisa berbuat kejam seperti itu.

Saat dia masih kecil, dia dan ibunya diterlantarkan oleh sang ayah, hanya karena ayahnya sudah memiliki wanita lain, bahkan wanita itu membawa seorang anak perempuan dari hasil hubungan gelap mereka. Hingga berakhir dengan peristiwa pembunuhan sadis terhadap ibunya.

Karena itu Adam memanfaatkan Nadine Leonardo, putri tercinta ayahnya sebagai alat untuk membalaskan dendam terhadap ayahnya. Adam tidak akan memaafkan siapapun yang telah tega membunuh ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keberadaan Nadine

"Siapa dia?" tanya Dewangga saat melihat Marvin menggendong seorang gadis ke dalam mansionnya.

Berat badan Nadine bagi Marvin sangatlah ringan, karena gadis itu memiliki badan yang ramping walaupun memiliki lekukan tubuh yang terlihat indah.

Marvin tak menjawab pertanyaan dari Dewangga, dia malah menyinggung Dewangga mengapa ada di mansionnya. "Seharusnya aku yang bertanya, mengapa kamu ada disini?"

Dewangga tak bisa melihat wajah Nadine dengan jelas, karena wajahnya tertutupi oleh rambut, dia mengikuti Marvin yang sedang menggendong Nadine ke dalam kamar. "Wah... ternyata aku datang diwaktu yang tidak tepat, akhirnya seorang Adam ingin melepaskan keperjakaannya haha..."

Marvin langsung mendelik tajam pada Dewangga, membuat Dewangga menutup mulutnya.

Setelah sampai ke dalam kamar, Marvin membaringkan tubuh Nadine di atas kasur, "Bagaimana mungkin aku meniduri gadis yang masih satu darah dengannku? Apa kau gila?"

Dewangga membulatkan matanya, kini dia bisa melihat wajah cantik Nadine dengan jelas. "Kau menculik adikmu?"

Marvin mendengus kesal, dia sama sekali tidak pernah menganggap Nadine sebagai adiknya sendiri. "Aku tidak pernah punya adik."

"Bagaimanapun juga dia anak papamu, mau tidak mau dia tetaplah adikmu."

Marvin menghela nafas, dia menatap tajam pada Dewangga, "Apa kamu lupa siapa aku? Aku adalah Adam Alvarez, bukan Marvin. Aku tidak memiliki adik."

Marvin menujuk Nadine yang tengah terbaring tidur, "Dan gadis ini adalah tawananku."

"Mengapa harus menculiknya? Target pertama kita adalah Markus."

"Satu minggu lagi dia akan menikah dengan tunangannya, dan aku dengar Rama Leonardo akan menyerahkan seluruh hartanya atas nama gadis ini. Aku tidak akan membiarkannya, dia sudah lama menikmati harta kedua orang tuaku, 50 persen saham Leon Grup adalah milik mamaku. Dan aku ingin Rama Leonardo merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang paling penting untuknya, seperti aku kehilangan mamaku."

Dewangga kurang setuju jika harus melibatkan Nadine. "Tapi dia tidak salah, kenapa harus melibatkannya?"

"Apa aku dulu bersalah? Mereka menyakiti aku dan mamaku yang sama sekali tak melakukan kesalahan, padahal jelas mereka yang salah. Itulah hukum alam, seorang anak harus menanggung dosa orang tuanya. Dia memang masuk ke dalam daftar target aku dan Om Theo."

Dewangga hanya diam, dia sadar betul hati pria dihadapannya itu telah dikuasai dendam, sebagai seorang sahabat dan juga kaki tangannya Marvin dia hanya bisa patuh kepada sang bos mafia itu. "Hm... ya sudah itu terserah kau saja, tapi ngomong-ngomong adik kamu cantik banget." Dewangga malah terkekeh sambil memperhatikan Nadine yang sedang terlelap.

"Sudah beberapa kali aku katakan aku tidak pernah menganggap dia adik!" Marvin merasa jengkel karena Dewangga terus saja menyebut Nadine itu adalah adiknya.

"Hmm... oke lah, sorry. Ya sudah kalau begitu aku tunggu di ruang kerja, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu." ucap Dewangga sambil keluar dari kamar.

Marvin menganggukkan kepala, dia memandangi Nadine yang masih tidak sadarkan diri, tak sengaja dia melihat roknya Nadine sedikit naik ke atas sampai terlihat jelas pahanya Nadine begitu sangat mulus dan putih, dia segera memalingkan pandangannya ke arah lain. Lalu menarik selimut, melemparkannya ke tubuh gadis itu sampai seluruh badannya tertutup selimut. "Seharusnya dia jangan tidur disini, tapi di gudang."

"Hmm... mungkin malam ini aku akan membuat kedua orang tua kamu bersedih, karena tidak akan bisa bertemu kembali dengan putri kesayangannya. Ini baru awal untuk mereka."

...****************...

Tuan Rama terus berjalan mondar-mandir di balkon kamar, sudah jam 12 malam tapi Nadine belum pulang juga, sementara ponselnya Nadine sulit untuk dihubungi membuat dia khawatir, dia sudah mencoba menelpon Damar tapi gak diangkat.

Malam ini Damar telah asik bercinta dengan selingkuhannya, Damar tidak mengejar Nadine waktu Nadine pergi meninggalkannya karena kesal pada gadis itu meninggalkannya begitu saja.

"Aku kesal sama tipe cewek kayak Nadine, dia sangat naif. Untung dia cantik, makanya aku betah dijodohkan sama dia." Damar memeluk selingkuhannya yang sama sekali tidak memakai pakaian satu helaipun.

"Tapi setelah kalian menikah, kita tetap berhubungan kan?" tanya Nira, selingkuhannya Damar.

"Ya lah, sayang. Namanya seorang pria bebas memiliki banyak wanita, makanya kenapa jumlah pria lebih sedikit dibandingkan wanita."

Mereka berdua terkekeh, lalu melanjutkan bermain lato-latonya.

Mereka sama sekali tidak tahu ada seorang ayah yang tengah mengkhawatirkan putrinya, Tuan Rama tidak bisa diam, dia mondar-mandir seperti setrikaan.

Sonya sangat merasa terganggu melihat tingkah laku suaminya yang tak bisa diam terus dari tadi, membuat dia kesulitan untuk tidur.

Sonya berjalan mendekati suaminya, "Sudah jam 12 malam, Mas. Mending Mas tidur, ingat kata dokter Mas Rama harus tidur secara teratur."

"Ini sudah jam 12 malam lho, tapi Nadine belum juga pulang."

"Kan lagi jalan sama Damar, Mas."

"Iya aku tau tapi seharusnya mereka angkat telepon aku. Handphone Nadine tidak aktif, Handphone Damar aktif tapi gak di angkat." Tuan Rama terlihat kesal sekali.

Sonya terkekeh geli, dia mencubit pinggang suaminya. "Ah kamu kaya gak pernah muda aja, dulu juga kan kamu suka gak pulang ke rumah, kita sering check-in hotel."

Tuan Rama menatap Sonya dengan tatapan penuh kecewa, mereka berdua dulu memang telah melakukan kesalahan besar, namun tetap saja sebagai seorang ayah dia tidak ingin putri tercintanya disentuh tanpa ikatan pernikahan. "Nadine dan Damar belum nikah lho, kok kamu gak ada khawatirnya sebagai seorang ibu?"

"Bukannya gak khawatir, Mas. Tapi kita itu harus mengerti sekarang ini zaman modern, hal seperti itu bukanlah hal yang tabu. Mereka sudah sama-sama dewasa, sebentar lagi akan menikah ini."

"Tapi tetap saja..."

Sonya menarik tangan suaminya untuk masuk ke dalam kamar, "Udah lah, jangan khawatirkan Nadine. Nadine sekarang lagi baik-baik aja kok bersama Damar. Malah bagus kita bisa cepat mendapatkan cucu."

Tuan Rama hanya menghela nafas, dia melepaskan tangan Sonya, lalu masuk ke dalam kamar. Dia sama sekali tidak setuju dengan pendapat Sonya, walaupun dia sadar diri dia bukan pria baik-baik, dulu dia dan Sonya lebih parah, padahal dulu dia sudah memiliki seorang istri dan satu orang putra tapi malah selingkuh dengan Sonya. Namun dia menginginkan putrinya di perlakukan dengan baik.

"Jika Nadine pulang, suruh dia untuk tidak langsung pergi ke kantor, aku harus bicara dengannya."

Sonya terpaksa menganggukkan kepala, walaupun hatinya mentertawakan kelakuan suaminya karena tidak berkaca pada dirinya sendiri. Mungkin begitulah manusia, dia menuntut anaknya untuk menjadi anak yang baik dan bisa membanggakan orang tua tapi dia tidak bisa berkaca pada tingkah lakunya sendiri.

1
Ceriwis (Kurogane Haruka)
mampir kak ...
Haryati Atik Atik
Marvin klo kamu tahu dia anak om Theo pasti lama" bucin
Afisza Ghassani
aku ga terima klo Sonya mati ditangan orang, harusnya disiksa fan mati ditangan mavin
Tia Restiana Utami
Lumayan
Nur Cahyani
Luar biasa
Pratama windra
rasa benci berubah menjadikan dendam yang membara , 🕶️
Anonymous
k
Ipehmom Rianrafa
mksih Thor 💪💪💪
Dhe K
ohhh dininnnnn
essssss baaahhh tuuhhhhh
andelan
Dhe K
Luar biasa
Dhe K
gas ....
gak ada es batu
ya
nyemplung kolam lah
Dhe K
siap siap es batuuuuu
Yurika23
suka ceritanya ..
Anonymous
n
Alexandra Juliana
Ga dikasih bonchap nih Thor..
Alexandra Juliana
Jgn pergi dulu Vin, ceritain ke ayahmu bagaimana ibumu meninggal dan siapa otak dibalik itu semua biar ayahmu tambah menyesal dan merasa bersalah
Alexandra Juliana
Jgn sampai Marvin kembali sdh ada Marvin junior..
Alexandra Juliana
Istri? Kapan nikahnya Om, waahh ga bilang2 nih si Om..
Alexandra Juliana
Ehem...ternyata Dewangga secinta itu sama Dami...Ayolah segera halalkan..
Alexandra Juliana
Nikmati kehancuranmu Rama..Hiduplah dalam penyesalanmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!