NovelToon NovelToon
TERJEBAK CINTA MAFIA

TERJEBAK CINTA MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:61.4k
Nilai: 5
Nama Author: Emily

"Suamiku...
"Aku dan anak mu datang...
"Akan kutemukan pembunuh mu, dan membalas perbuatan mereka pada mu!"

Seorang wanita muda bersimpuh di depan makam, sambil mengendong bayi dalam dekapannya. Wajah pucat wanita itu tidak dapat menutupi kecantikan yang ia miliki.

"Aku akan membalas perbuatan mereka yang telah merenggut kebahagiaan Gabriel. Bahkan kau tidak sempat bertemu putra mu, Silvio!"

Monica Dimitrov, menangis pilu ketika mendapat kabar bahwa suaminya Silvio tewas terbunuh dengan luka tembak memenuhi sekujur tubuhnya. Enam butir peluru tajam bersarang di kepalanya.

Sangat kejam pembunuh itu!

Kabar kematian Silvio, membuat Monica yang sedang mengandung terguncang, ia harus melahirkan Gabriel meskipun belum waktunya.

"Aku harus menemukan pembunuh itu. Kematian Silvio selalu menghantuiku", janji Monica dengan dua tangan terkepal menatap nisan suaminya.

Bagaimana kelanjutan kisah ini, ikuti terus ya.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENCARI CARA

Sudah tiga hari Monica berada di mansion mewah milik Luigi. Meskipun ia sudah mencari tahu siapa laki-laki itu melalui orang-orang yang bekerja di mansion tersebut, tapi Monica tidak mendapatkan informasi apa-apa.

Berulangkali Dana mengingatkan Monica jangan coba-coba melanggar perintah majikannya, atau berakhir kesialan untuk dirinya maupun keluarganya.

Monica bertugas merawat Luigi. Kondisi laki-laki itu mulai membaik. Walaupun ia masih rebahan di tempat tidur. Luka tembak yang di alami Luigi tidak berdampak infeksi.

Monica menjepit ujung kain kasa, setelah mengganti kasa baru di tubuh Luigi. Tepatnya di bagian perut. Bagi Monica yang sehari-hari berprofesi sebagai dokter sudah biasa melihat luka dan darah seperti itu.

Saat pertama melihat tubuh Luigi yang di penuhi bekas luka maupun tembakan sempat membuat Monic kaget bergidik ngeri. Begitu banyak bekas sayatan di tubuh atletis laki-laki itu. Namun kini biasa saja ketika melihatnya. Monica bertindak profesional sebagai dokter yang sedang mengobati pasiennya.

"Kondisi mu, semakin baik. Luka tembakan tidak mengeluarkan darah lagi", ucap Monica tersenyum. Ia berusaha bersikap senormal mungkin untuk mencari celah kabur dari tempat itu.

Tidak ada jawaban Luigi seperti biasanya. Laki-laki itu selalu memasang wajah dingin dan tidak bersahabat. Bahkan Monica sempat berpikir apakah Luigi memang seperti itu keseharian nya. Selalu dingin seperti beruang kutub. Irit bicara.

"Good. Bantu aku berdiri", ucap Luigi tiba-tiba.

Monica membelalakkan kedua matanya, saking kagetnya seakan-akan dua bola mata wanita itu seperti mau keluar.

"Tidak...tidak! Tentu saja anda belum boleh bergerak. Aku tidak mengizinkan mu–"

"Shitt. Lepaskan aku! Kau bukan siapa-siapa, ingat itu! Jadi jangan menghalangi", hardik Luigi kesal sambil menghunus tatapan tajam pada Monica.

"Tuan Luigi, luka anda belum kering jika terlalu banyak bergerak luka itu akan terbuka kembali menyebabkan pendarahan". Monica berusaha mencegah tindakan Luigi.

"Ceklek!

"Ada apa tuan Luigi?"

Carlo masuk ke dalam kamar bos-nya setelah mendapat kabar dari salah satu penjaga, terdengar keributan di dalam kamar.

"Kau panggil Valentino, untuk merawat ku, Carlo! Aku tidak membutuhkan dokter ini lagi. Lihatlah sudah tiga hari aku tidak bisa apa-apa selain di tempat tidur!", perintah Luigi yang saat ini sudah berdiri.

Monica menatap laki-laki itu tidak percaya. Sungguh nekat. Ia belum pernah berurusan dengan pasien seperti Luigi.

"Kau siapkan Sonnia di kamar ku sekarang. Aku membutuhkan ja*ang itu!

Kedua netra Monica semakin terbelalak. "Apa dia akan bercinta sekarang? Laki-laki ini benar-benar sudah tidak punya akal sehat. Bisa-bisa nya dalam keadaan seperti itu malah memikirkan urusan satu itu", batin Monica terheran-heran.

"Aku muak menghadapi pasien keras kepala seperti mu. Sia-sia saja pekerjaan ku. Lebih baik kau biarkan aku pergi dari tempat terkutuk ini!", ucap Monica geram.

"Tentu saja kau tidak akan kemana-mana. Semua yang berada di tempat ini, tidak mudah untuk keluar. Tanpa kecuali", balas Luigi menatap nyalang Monica.

"Oke. Apa tujuanmu menahan ku? Kau sudah sehat sekarang, bahkan kau akan bermain-main dengan ja*ang mu", ucap Monica cukup keras. "Aku mohon biarkan aku pergi. Aku memiliki bayi. Anak ku membutuhkan ibunya. Aku janji tidak akan bercerita pada siapapun pernah mengobati mu malam itu", sambung Monica lagi.

Luigi menyipitkan matanya, sementara Carlo hanya diam.

"Aku yang menentukan kapan kau boleh keluar dari tempat ini. Cam-kan itu!"

"Carlo bantu aku!", perintah Luigi. Laki-laki itu berjalan pelan. Tampak sekali masih menahan sakit.

"Keadaan seperti itu, sempat-sempatnya ia berpikir untuk bercin*a", batin Monica menatap Luigi yang tidak mau mendengarkannya.

"Hm ..iya tuan".

Carlo membantu bos-nya berjalan keluar kamar. Tak lama kemudian Monica mengikuti mereka keluar juga. Monica bisa melihat kedua orang itu menuruni tangga.

Monica pun begitu, turun tangan. Monica melihat Luigi dan Carlo masuk ke salah satu pintu yang selalu terkunci. Monica beberapa kali hendak melihat ke dalam ruangan tersebut namun selalu di ingatkan Dana jangan coba-coba mendekati nya ataupun ingin tahu.

Monic berpikir ruang itu semacam tempat rahasia di rumah ini.

Monica memilih kembali ke kamarnya.

*

"Tok...

"Tok...

Monica yang sedang terlelap seketika melonjak berdiri.

"Tok..

"Tok..

Lagi-lagi terdengar ketukan keras di pintu.

Dengan mata terpejam, wanita itu membuka pintu kamarnya. Monica terlihat acak-acakan. Rambutnya pun kusut masai. Semalaman ia menangis memikirkan Gabriel dan Erinka. Monic sangat merindukan keduanya.

"Cepat ke kamar tuan Luigi. Lukanya banyak mengeluarkan darah", perintah Dana di depan pintu Monica.

"Sebentar aku mengambil jubah tidur ku", ucap Monica yang sudah mendapatkan kesadaran sepenuhnya.

"Tidak ada waktu! Cepat! Bos bisa marah kalau kau lamban Monica", ketus Dana kesal.

Monica mengurungkan niatnya. Ia mengikuti Dana dengan pakaian tidur tipis yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Monica melipat kedua tangan nya ke depan dada. Begitulah satu-satunya jalan, agar tubuhnya tidak terekspos berlebihan. Ia terpaksa memakai pakaian tidur itu karena ada di wardrobe kamarnya.

Kemarin, tiba-tiba pakaian tersusun rapi di wardrobe yang ada di kamar. Menurut Dana, Monica boleh memakai semua pakaian di sana. Namun anehnya pakaian tidur malah berupa lingerie semua. Tentu saja Monica bingung, kenapa ia harus memakai lingerie di tempat seperti itu.

"Tok..

"Tok..

"Ceklek!

Carlo membuka pintu kamar Luigi, mempersilahkan Monica masuk. Dan memberi isyarat pada Dana agar ikut dengannya keluar kamar.

Monica melihat Luigi, bersandar di ujung tempat tidurnya yang berukuran luas sekali. Kepalanya menengadah ke atas. Monica tahu laki-laki itu menahan sakit. Monica tak bergeming dari tempatnya.

"Shittt. Apa kau akan berdiri terus di sana, sampai luka sialan ini menganga lagi?!"

Ucapan ketus laki-laki itu menghentak kesadaran Monica.

Tanpa memedulikan keadaan dirinya Monica seperti di bimbing segera mendekati Luigi. Tanpa pikir panjang ia duduk di dekat laki-laki itu.

Tak terdengar suara apapun. Ketika jemari lentik halus Monica menyentuh perut Luigi. Jemari-jemari itu terasa begitu dingin.

Luigi mengalihkan perhatiannya pada Monica yang fokus mengobati lukanya. Gadis itu sangat seksi. Rambut acak-acakan seperti itu semakin membuatnya terlihat seksi. Ditambah hanya lingerie tipis berwarna putih, menutupi tubuhnya.

Luigi bisa dengan jelas melihat pakaian dalam Monica. Bra dan panties berwarna hitam.

"Aku sudah mengingatkan mu. Kau belum boleh terlalu banyak bergerak. Lihatlah akibatnya, luka mu kembali terbuka dan mengalami pendarahan", ucap Monica pelan.

Monica mengganti kain kasa yang berlumuran darah. Melihat penampakan lukanya. Luigi di pastikan banyak menggunakan otot perutnya.

"Apa ia bermain begitu brutal dengan jalangnya, hingga mengeluarkan darah sebanyak ini", batin Monica pada diri nya sendiri.

"Sebaiknya kau rebahan saja agar pendarahan nya berhenti", ucap Monica tanpa melihat Luigi. Ia menyusun kembali peralatan medis dalam tas.

Monica hendak beranjak, namun lengannya di tahan Luigi. "Kau di sini saja, memastikan luka ini tidak berdarah lagi". Suara Luigi terdengar serak ketika berucap. Netra biru laki-laki itu menatap Monica secara intens.

Mata Monica membulat sempurna. Ia baru sadar. Monica segera melipat kedua tangannya ke depan dada, berniat menutupi agar Luigi tidak melihat tubuhnya yang terekspos. Namun tindakan Monica justru fatal. Laki-laki itu menarik tengkuk Monica dan menyatukan bibirnya pada Monica.

Tindakan Luigi membuat Monica kaget. Kedua mata nya terbelalak tak percaya. Dengan nafas menderu Luigi mencium bibir dingin Monica. Berusaha menekan agar gadis itu membuka mulutnya.

Sekuat tenaga Monica menahan diri hingga bibirnya terasa perih. Ketika ada kesempatan untuk menyudahi. Monica mendorong kuat dada Luigi.

"Plakkkk..

Tamparan keras di layangkan Monica ke wajah Luigi. Yang langsung menyentuh bekas tamparan itu.

"Jangan pernah menyentuh ku! Aku peringatkan pada mu", ketus Monica mengusap bibirnya. Membersihkan bekas ciuman Luigi.

"Aku bukan jalang yang bisa kau perlakukan sesuka hati mu!", sambung Monica tegas sambil membalikkan badannya dengan setengah berlari meninggalkan kamar itu.

Nampak jelas seringai di wajah Luigi. "Tentu saja kau bukan jalang!"

Hm .. Dia sangat cantik. Luigi masih menatap Monica.

Beberapa saat yang lalu laki-laki itu menemui salah satu jalang simpanan nya. Seperti biasa Sonnia sangat senang ketika Luigi memilihnya menghabiskan malam. Namun wajah Monica selalu hadir mengacaukan segalanya. Luigi kembali ke kamarnya dan memanggil dokter itu untuk merawatnya.

*

Monica bersandar di belakang pintu. "Apa yang ia lakukan pada ku.."

Perlahan gadis itu meraba bibirnya. Masih sangat terasa ciuman kasar Luigi.

Mónica menggelengkan kepalanya. "Aku harus fokus mencari jalan agar bisa keluar dari tempat ini!"

"Berada di tempat ini, membuat ku seperti tawanan. Aku harus segera keluar. Sepertinya Luigi dan anak buahnya bukan orang baik, aku tidak tahu apa bisnis mereka sesungguhnya. Bisa saja mereka mafia, bandar narkoba atau melakukan perdagangan manusia".

Memikirkannya membuat tubuh Monica bergidik ngeri.

...***...

To be continue

1
Dinda Djati
ditunggu thor update nya🙏
Purwati Ningsi
Walaupun Luigi amnesia tp hati n perasaan cinta di alam bawah sadarnya ttp pd Monica.
Smg kesehatan n ingatan Luigi cpt pulih. Sabarlah Monic, ini hanya sementara, tdk lama lg, semuax akan kembali spt semula.
Cinta & hati Luigi hanya untukmu ♥️♥️♥️😘😘😘
ayudya
makasih Thor, di tunggu up nya.
ayudya
sang mantan datang pas pula moment nya....
Dinda Wei
Aku suka kalau Luigi begini walau msh belum ingat Monica. lanjut
Brigitha
trimakasih kk ud UP
Delyana.P
Benar sekali ini 👍
Delyana.P
Aku senang banget loh part ini. Walaupun msh sakit tp Lui bertindak benar
sasip
untung alam bawah sadar lui tetap milih monic, kalo sampe dia ingetnya vivien aja, hadeuh ga kebayang betapa bakal hancurnya itu hati istri.. 😖😉🤭
Evie Januarvi
senang sekali .luigi memilih monica..trima kasih thor..segera sembuh kan ingatan luigi thor..
Amelia
Ahh senang bacanya walau singkat gpp yg penting Luigi manis pada Monica. Sepertinya Valentino sudah menceritakan bagaimana ia pada Monica deh makanya Lui baik gitu. Valen teman yg baik
sasip
wah repot neh kalau "mantan terindah"-nya lui jadi janda, mana pas lagi waktunya sama lui yg kena amnesia & merasa masih bertunangan sama vivien.. hadeuh, telenovela bet dah alurnya.. 😉😆😅
sasip
marah² mulu bro? apa² dibanting, mentang² mafia apa yak? bukannya dibujuk itu istrinya, dimarahin lagi & lagi ajah.. perempuan tuh sepertinya cuma perlu dimengerti ajah kog.. ga susah sebenarnya.. ya kan? 😉😅😋
yumna
vvian dtg k kmar rwat luigi ap karna carlo yg kash tau
Amelia
Terima kasih upnya thor. Semoga rutin tiap hari upnya walau hanya 1 bab gpp drpd nggak sasek /Grin/
Delyana.P
Biarkan Alexander selamat thor, biar Vivien ngurus suaminya gak jd pelakor di pernikahan Lui monic. Terima kasih sudah up 🙏🏻
Dinda Wei
😱 Sepertinya yg di omongin datang. Duh jgn bikin Luigi tergoda mantan loh thor. Beneran nggak terima kalo kek gitu
Juwita Eli
Alhamdulillah update lagi
Dinda Wei
Tks thor udah up Monica Luigi. Semoga Lui cepat sembuh. Semangat ya Emily
Delyana.P
Semoga Luigi cepat kembali ingatannya. Sedih jg jadi Monica. Jgn bikin Luigi balik sm mantannya thor. Udah lama nggak up sekalinya up bikin ku kecewa kalau mrk balikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!