Dendam Sang Pengasuh

"Heran deh, waktu Hanna di jaga sama Sus Tia, Mas gak pernah sebawel ini dan gak pernah berprasangka buruk apa-apa sama Sus Tia. Kenapa sekarang Hanna di jaga sama Sus Dita, Mas jadi bawel? Jangan-jangan Mas punya masalah pribadi yah sama Sus Dita? Apa jangan-jangan Sus Dita mantannya Mas?" tanya Maudy.

Sebenarnya Maudy hanya asal bicara saja.

Deg...

Seketika jantung Hendrik berdetak sangat kencang mendengar kata-kata Maudy. Wajahnya juga langsung pucat.

"Kok muka kamu langsung pucat gitu Mas? Berarti bener yah kalau Sus Dita itu mantan pacar kamu?" tanya Maudy.

"Ngomong apaan sih kamu! Yah gak lah! Mana mungkin aku pernah pacaran sama orang kayak Sus-nya Hanna. Kamu tau sendiri tipe aku kayak gimana!" jawab Hendrik menyangkal.

Bisa-bisanya Maudy punya pikiran kayak gitu. gumam Hendrik dalam hati.

"Yah habisnya kamu sensian banget sama Sus Dita. Tumben banget kamu kayak gitu." balas Maudy.

"Kan udah aku bilang sama kamu Sayang kalau feeling aku gak enak sama Sus yang ini. Jadi wajarlah kalau aku bawel." balas Hendrik.

"Gak usah curigaan lah Mas. Kan disini banyak cctv jadi gak mungkin lah Sus Dita berani macem-macem." balas Maudy.

"Iya lah, iya lah terserah kamu aja." balas Hendrik.

💋💋💋

Malam harinya.

Pukul 21.30

Hanna sudah tidur, tapi Dita belum juga bisa tidur. Entah kenapa hatinya sangat gelisah.

Karena tidak bisa tidur, Dita pun mencoba menonton drakor untuk membuat matanya letih dan akhirnya bisa tidur.

Baru saja aplikasi dia buka, tiba-tiba saja Dita mendengar suara dentuman yang sangat keras. Karena Dita mengira suara itu dari kamar Hanna, Dita pun cepat-cepat beranjak dari tempat tidur lalu pergi ke kamar Hanna.

Melihat Hanna yang tertidur sangat pulas, Dita bernafas lega. Dita pikir Hanna bisa membuka bedrail lalu berusaha turun dari tempat tidur namun terjatuh. Untungnya yang Dita pikirkan tidak terjadi.

Dita pun hendak kembali ke kamarnya, namun baru beberapa langkah dia menjauhi tempat tidur Hanna, samar-samar Dita mendengar suara seperti yang ada di bioskop.

Penasaran dengan suara itu, Dita pun keluar dari kamar dengan mengendap-endap.

Setelah berada di luar kamar, barulah Dita tau kalau sumber suara dari lantai atas. Dimana di lantai atas adalah area untuk majikannya.

Karena penasaran dengan apa yang sedang dilakukan Hendrik dan Maudy di jam segini, Dita pun mengendap-endap naik ke lantai atas. Dia tidak peduli dengan cctv di setiap ruangan yang dia lewati.

Sesampainya di pertengahan anak tangga, Dita bisa melihat televisi 98 inci itu sedang menyala dan sedang memutar film dari net.flix. Tapi bukan televisi yang besar itu yang membuat Dita tercengang melainkan apa yang sedang Hendrik dan Maudy lakukan di depan layar televisi itu.

Mereka bukannya menonton film yang mereka putar, mereka malah membuat film mereka sendiri. Tapi film yang mereka buat film vul.gar.

Ikut bergairah melihat mantannya sedang menunggangi istrinya? Oh tidak, Dita malah semakin benci dengan Hendrik.

"Masih bisa kamu yah bercinta sama istri mu setelah ketemu sama aku!! Lihat aja akan aku buat sekop mu itu berubah jadi pempek lenjer!" geram Dita.

Merasa jijik dengan adegan yang ada di hadapannya, Dita pun cepat-cepat pergi dari tempat itu dan kembali ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, Dita pun mulai merencanakan balas dendam pada Hendrik.

💋💋💋

Bersambung...