NovelToon NovelToon
Anak jeniusku mencari ayah

Anak jeniusku mencari ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:392.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yanti Topato

Aliyha Sutesja, wanita 18 tahun yang hamil di luar nikah, hingga dia usir dari rumahnya. Pria yang menghamilinya hilang bak di telan bumi, Aliyha tak menemukannya lagi.

Sembilan tahun setelah melahirkan seorang anak laki-laki, putranya kini tumbuh dengan IQ di atas rata-rata hingga dalam dua tahun pelajaran kini Darel menduduki kelas 5 Sd.

Di usia yang baru menginjak 9 tahun, Darel sudah mengusai ilmu teknik komputer dan berbagai hal lainnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Darel berusaha mencari keberadaan ayah kandungnya.

Apakah Darel akan menemukan ayah kandungnya? Apakah Darel akan di terima setelah bertemu dengan ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti Topato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.21 ~Lembur

Aliyha pergi dengan perasaan bersalah pada Satya dan Regina karena tidak memberitahu mereka terlebih dahulu, kini itu akan menjadi pertanyaan untuk mereka, sedangkan Daniel, sungguh bahagia karena telah berhasil membuat Aliyha dan Satya berjarak.

*

*

Satya dan Regina tengah menunggu Aliyha untuk kembali, pulang ke kontrakan mereka, namun yang tengah di tunggu-tunggu sedang berkutat dengan berkas-berkas dan laptopnya.

Daniel memberi Aliyha pekerjaan yang menumpuk. Aliyha jadi harus lembur hingga 2 jam ke depan.

"Re, kenapa dia tidak keluar-keluar?" tanya Satya dengan perasaan yang tidak menentu.

"Nggak tau, nih. Coba telvon ponselnya," pinta Regina.

"Batrey ponselku habis. Coba kamu yang telvon," jawab Satya.

Regina mengeluarkan ponselnya dari tas yang ia pakai, lalu dengan cepat menekan nomor Aliyha di sana.

Di tempat Aliyha, ponselnya berdering. Aliyha menatap layar ponsel yang ada di atas meja dan tertulis nama Mba Regina di sana.

"Halo..." sapa Aliyha.

"Al! Kok, kamu nggak turun-turun?" tanya Regina.

"Maaf, Mba. Kerjaanku lagi banyak. Aku lembur hari ini," jawab Aliyha dengan mengadu.

"Masih lama?"

"Dua jam lagi. Mba duluan aja sama Mas Satya," jawab Aliyha.

"Oh, ok." jaqab Regina lalu menutup panggilan di ponselnya.

"Apa katanya?" tanya Satya setelah Regina menutup panggilannya.

"Katanya dia lembur. Kita di suruh duluan aja," jawab Regina.

"Pasti dia sengaja!" kesal Satya.

"Sengaja, bagaimana?" tanya Regina dengan ketus.

"Pria itu! Dia pasti sengaja membuat Aliyha lembur!" jawab Satya.

"Ah.., sudahlah. Kamu berlebihan. Mungkin saja memang pekerjaan mereka lagi banyak," ucap Regina.

Satya masuk ke mobilnya dengan perasaan kesaldan juga khawatir dengan Aliyha. Bagaimana jika pria itu berbuat yang macam-macam pada Aliyha? Pikir Satya di dalam mobil.

Regina pun ikut masuk dan mereka segera berangkat menuju kontrakan.

*

*

Pekerjaan Aliyha telah selesai, kini dia bersiap-siap untuk pulang.

"Aku akan mengantarmu!" ujar Daniel.

"Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri!" jawab Aliyha ketus.

Daniel tak menghiraukan ucapan Aliyha dia terus meraih tangan Aliyha dan membawahnya melangkah bersama.

"Hei! Apa-apaan, kau?" bentak Aliyha, namun Daniel seakan tuli, tak mendengarnya.

"Lepasin, nggak!" ujar Aliyha saat mereka berada dalam lift.

Daniel melepas tangan Aliyha dan membiarkannya menjauh dari dirinya. Saat pintu lift kembali terbuka, lagi-lagi Daniel menyeret Aliyha untuk ikut dengannya.

"Hei! B*ngsat. Lepasin!" pekik Aliyha, namun tetap saja Daniel menganggapnya bagai angin lalu.

"Lepasin, nggak. Atau aku teriak!" ujar Aliyha lagi saat mereka akan menuju keluar.

Daniel membalik badannya menatap Aliyha yang kini do hadapannya. "Dari tadi kamu juga teriak-teriak, seperti orang kemalingan. Kalau kamu teriak lagi, akan kubungkam mulutmu dengan bibirku dan akan kur*mas balon yang ada di dadamu!" ancam Daniel.

"Hei!" pekik Aliyha seraya menutup apa yang ada di dadanya dengan sebelah tangannya yang masih bebas.

Daniel tersenyum licik melihat itu. "Kenapa harus ditutupi? Aku sudah pernah melihatnya," ucap Daniel dengan nada ledekan seraya mengangkat tangan menujukan bagaimana cara mer*mas balon yang dimiliki Aliyha.

"B*ngsat! Tidak tahu malu! Pria g*la!" umpat Aliyha yang terdengar jelas di telinga Daniel saat mereka berjalan menuju mobil Daniel yang terparkir.

Daniel membuka pintu kemudi mobil dan mengarahkan Aliyha untuk masuk kemudian dia pun menyusul bersama Aliyha.

"Apa yang kau lakukan? Apa tidak ada pintu lain selain ini?" tanya Aliyha ketus.

"Tidak ada! Jika situasinya seperti ini." jawab Daniel.

Sedangkan dari tempat parkir para karyawan, Satya sedang memandang mereka berdua dengan perasaan cemburu dan marah.

"Kurang aj*r!" umpat Satya dengan memukul kap mobilnya.

Aliyha tak menyadari jika Satya berada di sana. Satya kembali ingin menjemput Aliyha saat setelah mengantar Regina ke kontrakan.

*

*

Di kontrakan Darel sedang menanyakan keberadaan ibundanya pada Regina.

"Aunty. Kenapa bunda tidak ikut pulang bersama Aunty?" tanya Darel pada Regina yang berada yang sedang memasak.

"Bunda lembur, Dar. Mungkin jam 6 lebih baru pulang." jawab Regina.

"Lalu uncle?" tanya Darel lagi.

"Katanya mau balik, jemput bunda."

"Hm," Darel berjalan menuju teras, kemudian duduk di sana untuk menunggu Aliyha pulang.

Tak lama setelahnya sebuah mobil berhenti di depan kontrakan itu. Darel tak memperhatikannya, karena itu bukan mobil Satya.

"Besok, bersiaplah pagi-pagi sekali. Aku akan menjeputmu." ucap Daniel.

"Tidak! Ada yang menjemputku saat berangkat dan pulang kantor!" jawab Aliyha.

"Kamu harus ikut denganku. Besok kita akan pergi melihat proyek di jalan xxxx. Jadi kamu harus ikut denganku." ucap Daniel.

"Aku tau. Kamu pasti sengaja melakukan ini!" ketus Aliyha.

"Sengaja atau tidak, itu sudah menjadi tugasmu untuk bekerja. Kamu sudah tanda tangan kontrak dengan perusahaan dan kamu tidak bisa mundur." Ujar Daniel dengan nada menggoda.

"Dar!!" panggil Regina dengan berteriak pada Darel.

"Iya," hati Daniel seperti tersentuh mendengar suara seorang anak kecil, seperti ada getaran yang memaksanya untuk melihat sosok anak itu.

Daniel menundukan wajahnya, mengintip dari balik jendela mobilnya, namun saat itu juga Darel sudah berada di hadapan pintu masuk dan berlari ke dalam rumah.

Aliyha yang menyadari apa yang dicari Daniel, segera turun dari mobil dan berlari ke dalam rumah.

"Aliyha!" kejut Regina saat Aliyha masuk dan menutup pintu dengan segera.

"Mba," sapa Aliyha terburu.

"Ada apa? Kamu seperti sedang dikejar massa saja," ujar Regina bingung.

"Nggak, Mba. Gelap di luar," jawab Aliyha bohong.

Regina mengintip ke luar ruangan dari balik horden, namun dia tak menemukan apa-apa di sana.

"Mana ada gelap. Tuh, lampu jalan nyala semua." kelas Regina.

"Oh, mungkin baru di nyalain, Mba." ucap Aliyha seraya mengintip mobil Daniel.

"Ah, syukurlah!" seru Aliyha dengan mengeluus dadanya.

"Apanya yang syukur?"

"Itu, Mba. Lampunya. Darel mana, Mba?"

"Ada di kamar. Tadi aku ajakin makan, tapi katanya di kamar aja." jelas Regina.

"Ya, sudahlah, Mba. Kebiasaan juga." jawab Aliyha.

*

*

Saat ini Satya sedang mengendarai mobilnya, menuju jalan pulang.

Hatinya geram, pada Daniel. Sebagai seorang lelaki dia tahu jika Daniel mempunyai maksud pada Aliyha dan dia juga marah pada Aliyha, karenatidak jujur padanya.

*

*

Di mansion, tempat tinggal Daniel. Dia telah sampai di sana dan disambut oleh dan di sambut oleh Venya, ibu dari Daniel.

"Daniel," panggil Venya.

"Bu, Daniel ke kamar dulu. Daniel capek, Bu." jawab Daniel lalu melangkah menaiki tangga menuju kamarnya.

Daniel masuk ke kamarnya, di sana tidak ada siapa-siapa. Entah kemana Rosa pergi. Ini sudah biasa terjadi dan Daniel sudah tidak peduli lagi. Berulang kali dia selalu membicarakan sifat Rosa, namun selalu di akhiri dengan pertengkaran.

Rosa sangat senang berfoya-foya, tidak jarang juga Rosa tak pulang ke rumah. Setiap kali Daniel menanyakan hal itu, Rosa selalu berdalih jika dia menginap di rumah orangtuanya.

Makan malam di mansion. Selesai dengan makan malam keluarga. Venya meminta Daniel untuk ke ruang keluarga, ingin berbicara sesuatu.

"Ada apa, Bu?" tanya Daniel seraya duduk di sofa ruang keluarga itu.

"Siapa wanita itu, Daniel?" tanya Venya dengan penuh tekanan.

Daniel menatap Rosa yang berada di sana juga. Daniel tahu, kini Rosa telah mengaduh pada ibunya karena selalu mendapat pembelaan.

.

.

.

.

Jangan lupa diLike🖐

1
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Mazree Gati
sukurlah klo end,,untung aku lihat akhirnya dulu..
Mazree Gati
jangan sampai bertemu tapi nggak mengundurkan diri kan tolol blok
Ririn Nursisminingsih
yg cerdas dong alya..
Ririn Nursisminingsih
hadeh alya mnding mngundurkan diri...yg cerdas dong..
Tria Putri Menti
Lumayan
Andariati Afrida
Luar biasa
NAI.IN
lanjutin seson dua dong kak
Les Tary
kok ceritanya gantung sih Thor gimana endingnya
Les Tary
jgn" Kenan CEO yg lg sedang menyamar😀😀
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
D'mok Pilled
next sis
D'mok Pilled
best.
Suwojo Hadi
ending yg menggantung
Puji Wati
lanjutin dong yang jelas ending nya
Norah Selen
lau gini2 aja ceritanya bagaimna gue beri dokongan engga ada endingnya
Norah Selen
ngapa hnya segini ceritanya thor ngga ada kelanjutanya bikin stress ngabacanya
Mahira Kaylasahra
aku kangen thooor lanjut donk semangt 💪💪
Risti Anggriani
lanjut
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!