Malam istimewa yang seharusnya menjadi saksi pernyataan cinta, nyatanya pupus dan terganti dengan sebuah malam panas yang tanpa di sengaja.
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus kisah anak kedua dari Kaisar Nolan dan Kiara.
Jangan lupa, follow IG : @Mommy_Ar29 dan Tiktok @Mommy_ar95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Papa Kaisar
...~Happy Reading~...
Malam harinya, Claudia baru saja menyelesaikan mandi. Dan saat dirinya hendak mengeringkan rambut, tiba tiba pintu kamar nya sudah di ketuk dari luar.
"Siapa?" tanya Claudia yang masih beranjak dari depan meja rias nya.
"Sayang, ini Bunda!" jawab Bunda Ella dari luar kamar, membuat Claudia mau tak mau akhirnya beranjak untuk membuka pintu.
Cklek
"Ada apa sih Ma?" tanya Claudia malas, pasal nya ini sudah malam, dan dirinya hendak istirahat.
"Ganti baju kamu Sayang, ada tamu yang ingin bertemu sama kamu," tutur Bunda Ella membawa putri nya kembali masuk ke dalam kamar dan membantu bersiap.
"Tamu siapa Ma? Hani? Kenapa gak langsung di suruh masuk sini aja sih?" tanya Claudia menebak, karena tamu nya sejak dulu, hanyalah Hani, tidak pernah ada yang lain.
Apalagi saat malam begini, sudah pasti dan seperti biasa Hani akan menginap. Namun mengapa dirinya harus mengganti baju? pikir Claudia bingung.
"Kenapa harus ganti baju sih Ma? Emang si Hani mau ngapain?" tanya Claudia lagi semakin malas.
"Bukan Hani. Sudah, kamu pakai baju ini, buruan!" titah Bunda Ella dan seger keluar dari walk in closed putri nya.
Sementara itu, di ruang tamu. Tiga orang laki laki dan satu perempuan, nampak tengah menunggu kedatangan sang tuan putri dengan di temani oleh sang pemilik rumah.
"Jadi kamu yang sudah menghamili putri ku?" tanya ayah Stive to the point, tanpa berbasa basi terlebih dulu.
"Iya Om! Maafkan saya," jawab laki laki itu yang gak lain adalah Kiano, "Saya akui, bahwa saya memang salah. Saya sudah menodai putri Om. Saya—"
"Bukan hanya menodai! Tapi kamu juga menghancurkan kehidupan nya ketika kau menitipkan benih mu di rahim putri ku!" saut ayah Stive dengan mengepalkan tangan nya erat.
"Maafkan saya," ujar Kiano dengan menundukkan kepala nya, karena ia akui bahwa memang dirinya sangat bersalah. Terlebih, saat ia mengetahui bahwa Claudia masih bersekolah, membuat rasa bersalah nya semakin kian membesar.
"Kedatangan kami kemari, selain untuk meminta maaf. Karena kami ingin melamar putri anda!" ucap papa Kaisar yang sejak tadi diam, kini akhirnya ikut bersuara, "Anak saya sudah mengakui ke khilafan nya. Memang tidak di benarkan dalam masalah seperti ini, namun anak saya sudah mau mengakui dan bertanggung jawab. Jadi, saya mohon, berikan restu untuk mereka." imbuh nya.
"Restu?" beo ayah Stive menatap Kiano dan orang tua nya, "Anda memiliki seorang putri bukan? Ah saudara kembar dia?" imbuh nya menunjuk ke arah Kiano.
"Bagaimana perasaan anda sebagai seorang ayah, jika putri anda mengalami nasib seperti putri saya?" tanya ayah Stive dengan menghela napas nya kasar.
"Mungkin saya akan melakukan hal yang sama seperti anda. Akan tetapi, saya tetap akan memberikan kesempatan untuk anak anak saya dalam mempertanggung jawabkan perbuatan nya sendiri!" jawab papa Kaisar datar, "Mereka bukan anak-anak lagi, sudah bisa berfikir dan memilih mana yang baik dan tidak."
"Dan untuk kasus kedua anak kita, saya rasa ini bukan sepenuhnya salah Kiano. Karena keadaan nya saat itu, putri anda mabuk mabukan."
"Kita bicara soal laki laki. Anda normal bukan? Dan bagaimana jika anda di posisi seperti anak saya? Saya tidak membenarkan perbuatan dia, akan tetapi saya juga tidak akan membenarkan anak anda yang sudah mabuk mabukan. Disini mereka berdua salah, tidak bisa saling menyalahkan satu sama lain, maka dari itu, saya sebagai keluarga dari pihak laki laki mengalah dan meminta maaf. Untuk membangun silaturahmi agar semakin baik, kami datang kemari untuk melamar putri anda," ucap papa Kaisar panjang lebar seketika membuat ayah Stive terdiam dan mulai mencerna ucapan tersebut.
Memang benar, kedua anak itu salah. Tidak ada yang benar satu pun, dan sangat baik memang karena Kiano tidak banyak drama harus di paksa atau di ancam. Laki laki itu langsung datang setelah mengetahui bahwa gadis yang ia rusak adalah putri nya, Claudia.