Bagi sebagian orang pernikahan adalah awal kebahagiaan. Tapi tidak dengan pernikahan Aisyah Saraswati dan Dimas Anggara.
Pernikahan mereka berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka atas dasar persahabatan. Sehingga Aisyah dan Dimas menjalankan pernikahan tanpa cinta.
Pernikahan tanpa cinta itu menyakitkan. Tapi Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya rela dengan ikhlas menerima perjodohan ini. Namun Aisyah harus menerima kenyataan pahit kalau suami nya memiliki wanita idaman lain Maira jasmine, sahabat aisyah sendiri.
Bahkan mereka sudah berhubungan sebelum Dimas dan Aisyah menikah.
Tidak hanya itu dirinya hanya dijadikan ATM berjalan saja untuk keluarganya.
Sanggupkah Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[17] Ahli Waris Tuan Bagas Wijaya
Ada yang tahu Maira kemana? Aisyah tidak peduli sama manusia ular itu tapi ia melihat maira duduk di pojokan sambil mengambil minuman yang tersedia di sana, melirik sinis ke arahnya dan suaminya.
Kebanyakan tamu di sini adalah para pejabat, konglomerat dan para pengusaha dan juga orang-orang berpengaruh. Acara ini bukan hanya sekedar acara ulang tahun tetapi juga pengenalan ahli waris dari keluarga terhormat tersebut.
...----------------...
Dekorasi pesta yang meriah dan alunan musik yang indah, mengiringi langkah sepasang suami istri, Dimas dan Aisyah.
Setelah berjalan beberapa langkah, Tuan Bagas Wijaya, yang hari ini berulang tahun segera mendatangi dan menyambut mereka.
"Halo, Selamat Malam Pak Dimas. Terima kasih sudah datang ke acara ulang tahun saya" ucap Tuan Bagas Wijaya sambil mengulurkan tangan nya hendak berjabat tangan dengan Dimas.
Dimas hendak membalas uluran tangan Tuan Bagas Wijaya dan berkata "Selamat Malam juga Tuan Bagas Wijaya, Pesta yang meriah. Oh yah Selamat Ulang Tahun Tuan, semoga panjang umur sehat selalu, di mudahkan dalam segala urusan dan semua keinginan nya segera tercapai" ucapan doa dari dimas untuk Tuan Bagas wijaya.
"Aamiin ya rabbal alamiin, Terima kasih doa nya pak Dimas. By the Way apakah ini Nyonya Aisyah?" tanya Tuan Bagas menujuk pada Aisyah.
"Benar Tuan, ini Istri saya Aisyah" ucap Dimas sambil merangkul pinggang Aisyah. Sedangkan Aisyah melirik ke arah Maira yang menatap jengkel kemesraan dirinya dan Dimas.
"Terima kasih sudah datang nyonya, anda cantik sekali" puji Tuan Bagas Wijaya.
"Terima kasih Tuan pujiannya, anda bisa saja" Jawab Aisyah tersipu malu mendengar pujian Tuan Bagas.
"Tidak nyonya anda memang cantik" ujar Tuan Bagas kembali, Aisyah hanya tersenyum mendengarnya.
Tidak lama kemudian Maira datang menghampiri, pandangan nya tidak lepas dari rangkulan Dimas pada Aisyah.
"Selamat Malam Tuan Bagas Wijaya" ucap Maira hendak berjabat tangan sambil tersenyum ramah.
Namun jabatannya tidak di sambut baik oleh Tuan Bagas Wijaya,
"Siapa kamu yah? Apakah kamu ada undangan untuk datang ke sini?"
Mendengar jawaban Tuan Bagas mendadak senyum Maira pudar.
"Apa maksud anda? Anda tidak mengenal saya? Saya Maira Jasmine aktris Ibukota yang sedang naik daun" ujar Maira jengkel.
Aisyah memandang Maira dengan tatapan mengejek dan menghina. Dan Maira melihat itu, Sebagai seorang aktris tentu saja Maira tahu arti tatapan itu. Melihat penampilan aisyah dari ujung kepala sampai ujung kaki. Maira semakin geram melihat gaun yang Aisyah pakai lebih cantik di banding yang ia kenakan sekarang, Gaun pink dengan taburan saworsky di bawahnya, elegan namun tak terlalu ramai. Di tambah lagi tas tangan gucci dan perhiasan berlian yang Aisyah kenakan. Dia sangat cemburu! Tak sadar ia mengepalkan tangannya dan kukunya menusuk kulitnya.
Aisyah sadar Maira sedang memandangi dirinya,
"Benar Tuan, dia aktris yang sedang terkenal saat ini. Dan dia sahabat terbaik saya" ucap Aisyah merangkul pundak Maira menyadarkan Maira yang telah mengamati Aisyah.
Maira kaget dengan rangkulan Aisyah memandang aneh sikap Aisyah, apa Aisyah sudah tahu skandal dirinya dengan suaminya, pikir Maira.
"Oh maaf nona Maira kalau begitu, silahkan di cicipi hidangan yang ada di sini." ucap pria paruh baya itu yang masih terlihat gagah di usia senja nya itu.
Setelah Tuan Bagas Wijaya meninggalkan mereka, berbagai pengusaha pun datang sekedar bertukar sapa. Setelah cukup berbincang dengan sesama pengusaha dan konglomerat, tinggal lah mereka bertiga, Aisyah, Dimas dan Maira.
"Mas aku mau ke toilet sebentar," ucap Aisyah meminta izin pada suaminya.
"Mau aku temenin?" tawar Dimas
"Tidak usah aku bisa sendiri" Jawab Aisyah berjalan menuju arah toilet.
Sepeninggal Aisyah ke toilet, hanya ada Maira dan Dimas.
"Mas kenapa jadi seperti ini?" tanya Maira kesal.
"Sayang jangan marah, mas juga tidak tahu dan kaget seperti kamu kalau Aisyah akan datang ke pesta"
"Lalu Aisyah tau dari mana?"
Dimas hanya menggelengkan kepalanya, dia juga frustasi. Niat hati ingin menyenangkan kekasih gelapnya. Ternyata istrinya datang menghancurkan segala nya.
Maira berpikir bagaimana membuat malu mantan sahabatnya itu. Seketika ia mendapatkan ide. Lalu ia menghampiri tante Ruli, Ia belum tahu kalau Aisyah hadir ke pesta. Maira memberitahukan ide itu kepada Ruli.
Aisyah berjalan mendekat, ketika sedang melintas melewati Ruli. Ruli menjulurkan kaki nya hendak membuat Aisyah tersandung, dan berhasil. Senyum pun sedikit terukir dari bibir Maira.
Tapi sebelum Aisyah menyentuh lantai, tangan nya di tarik hingga ke pelukan seorang pemuda tampan.
"Kamu tidak apa-apa nona?" ujar pemuda itu
Aisyah mendongak melihat siapa yang telah menolongnya," Kak Adit?"
"Aisyah?, sedang apa kamu di sini?" tanya Aditya, ternyata yang sudah menolong Aisyah itu Aditya
"Aku di sini bersama suami ku yang di undang oleh Tuan Bagas Wijaya. Lalu Kak Adit?" tanya Aisyah
Belum sempat menjawab, Kak Aditya sudah di tarik oleh Dimas menjauhi istrinya.
"Kamu tidak apa-apa sayang? Kamu tidak terluka kan ?" tanya Dimas memutar badan aisyah melihat takut ada yang terluka.
"Mas aku tidak apa-apa, aku malah jadi pusing kamu putar badan ku seperti ini..." ujar jengkel Aisyah
"Ya ampun Aisyah sayang, Kamu tidak apa-apa kan?, mamah minta maaf soal tadi, mamah tidak sengaja"
"Tidak apa-apa mah"
EHHHMM , Seseorang berdehem dari belakang, karena semua mata fokus pada aisyah.
"Aisyah aku permisi dulu kalau begitu," pamit Aditya.
"Tunggu ka Adit!, Terima kasih atas pertolongan kaka tadi"
"Sama-sama. Lain kali hati-hati yah" Aditya pun pergi beranjak menjauhi Aisyah, dia menekan perasaannya itu karena Aisyah sudah bersuami, tapi jujur tadi saat berdekatan jantung Aditya tidak berhenti berdetak terutama ketika ia melihat penampilan Aisyah yang sangat cantik.
Semua orang menoleh ke arah panggung saat tiba-tiba suara musik berhenti dan berganti dengan suara ketukan mic.
Semua tamu undangan menoleh, rupanya di sana ada Tuan Bagas Wijaya dan Aditya. Kenapa ada ka Aditya di panggung lalu itu juga ada Adel dan tante Malika Ibunya Adel, apa mereka ada hubungan kerabat?, gumam Aisyah.
Maira pun tidak kalah kaget nya dengan Aisyah, saat melihat ada Adel di panggung itu. Dia memang sudah sangat lama tidak bertukar kabar dengan Adel semenjak Adel menikah dan di boyong suaminya. Maira tidak tau Adel sudah ada di Jakarta sekarang.
"Emm... Mohon perhatiannya sebentar untuk tamu undangan, sahabat, kerabat dan rekan bisnis. Silahkan di lanjutkan makanan nya tidak apa-apa." ucap Tuan Bagas
Dia mengambil nafas sejenak,.
"Berdirinya saya di sini di acara ulang tahun ini. Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada istri dan anak saya yang sudah menyiapkan acara ini dengan sangat meriah. Saya bersyukur memiliki kalian," Sejenak tuan bagas tersenyum kepada tante malika, aditya dan adel. " Selain itu saya mungkin akan pensiun dari dunia bisnis dan perusahaan akan di lanjutkan kepada putra saya Aditya Wijaya selaku pewaris keluarga Wijaya. Namun, saya akan selalu mengontrol perkembangan perusahaan. jadi mohon arahan dan bimbingan dari rekan-rekan semua. Semoga putra saya mampu mengemban amanah ini dengan baik dan bisa memberikan kontribusi untuk perusahaan serta membuka lapangan pekerjaan untuk semua orang selebar-lebarnya" tutur panjang Tuan Bagas Wijaya di akhiri dengan pelukan kepada putranya Aditya.
Tepukan tangan meriah dari tamu-tamu undangan menyambut pimpinan baru dari Perusahaan Keluarga Wijaya. Mereka tidak henti-henti nya mengucapkan selamat.
"Selamat yah Nak" Ucap Mamah Malika sambil memberi pelukan hanya untuk putra tirinya itu.
Setelah itu Adel juga melakukan hal yang sama. "Ka Adit selamat yah, jangan lupa traktirannya"
Aditya hanya tersenyum menanggapi, kemudian ia kembali menatap ke arah tamu undangan. Tepat di saat itu pandangan nya tertuju pada Aisyah. Aisyah menatap Aditya dengan terkejut dan tak menyangka bahwa Aditya adalah putra keluarga konglomerat dan sahabat nya pun Adel menjadi bagian keluarga tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kasian bastian. sadboy.. 😢😢
manusia berkepala ular ...
licik ,ayo thor jangan lma2 kebusukan dimas disimpan...
lanjut
jangan lg ditunda ...
sudah cukup ,1.thn waktu yg
aisyah jalani ,gk ad kebaikan kedepan nya ,