NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Ayah Sahabatku

Terjerat Pesona Ayah Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:653.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Irma Kirana

Niat Savana memberikan kejutan untuk tunangannya, malah membuat dirinya yang dikejutkan saat mendapatkan fakta kekasihnya berselingkuh dengan wanita lain. Kecewa, patah hati, Savana melampiaskannya dengan pergi ke club malam.

Entah apa yang terjadi, keesokan harinya ia mendapati dirinya berada diatas ranjang yang sama dengan seorang pria tampan. Pria yang mampu memikatnya dengan sejuta pesona, meski berusia jauh lebih tua darinya. Lambat laun Savana jatuh cinta padanya.

Javier Sanderix namanya dan ternyata ia adalah ayah dari sahabat karibnya Elena Sanderix. Tak peduli hubungan diantara mereka, Savana bertekad akan mendapatkan Xavier dan kekonyolannya pun dimulai, perbedaan usia tak jadi masalah!

Akankah Savana berhasil menjerat si om yang sudah membuatnya terpesona? Ataukah hanya patah hati yang akan ia rasakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Mencintai Savana

...🍁🍁🍁...

"SAVANA! Apa yang kau lakukan?!"

Suara seorang wanita membuat Javier dan Savana menghentikan aktivitas mereka. Raut wajah keduanya memucat. "Apa kita ketahuan, om?" tanya Savana berbisik pada Javier.

"Diamlah." bisik Javier.

"Tapi om--"

Javier pun menarik tangan Savana dan membawanya pergi ke gudang belakang dapur di mansion mewah itu.

"Hey Alexa sedang apa kau disana?" tanya Elena seraya menghampiri Alexa yang berada di dekat kolam renang.

"Elena, lihatlah kelakuan Savana! Dia menghabiskan kue coklat ku, huh!" cetus Alexa dengan bibir memonyong. Ternyata gadis itu marah sampai berteriak bukan karena melihat Savana, tapi karena melihat cemilan kesukaannya habis.

"Kau ini! Aku pikir ada apa, nanti ku belikan lagi cemilan itu untukmu. Sekarang lebih baik kita masuk ke dalam, bukankah kita akan menonton film!" ajak Elena pada Alexa sambil menggamit tangannya.

"Oke, tapi kemana Savana? Apa dia sudah selesai berenang? Aku tidak melihatnya?" gumam Alexa dengan mata celingukan kesana kemari mencari sosok Savana di sekitar kolam renang.

"Mungkin dia sedang mandi di kamar mandi belakang. Sudahlah kita pergi duluan saja, nanti pasti dia akan segara menyusul!" seru Elena pada Alexa.

"Kau yakin dia tidak akan tersesat? Mansion ini kan sangat besar!" kata Alexa heboh.

"Haha...dia sudah menjadi penghuni di mansion ini, kau tidak usah cemas." ucap Elena santai. Ya, Savana sudah kenal betul bagaimana seluk beluk rumah ini dan jelas saja dia tidak akan tersesat.

Kedua gadis itu pun berjalan masuk ke dalam rumah, kemudian mereka berpapasan dengan Leo yang sedang mencari Javier.

"Daddy belum ketemu om? Apa om yakin Daddy sudah pulang?" kata Elena pada sekretaris papanya itu.

"Iya, barusan om lihat, kalau Daddymu pergi ke arah kolam renang." jawab Leo yakin.

"Loh? Kolam renang? Savana juga menghilang dari kolam renang." kata Alexa dengan wajah polosnya.

Leo langsung menundukkan kepalanya, menyembunyikan senyum dibibirnya saat mendengar ucapan Alexa. Pikirannya mulai kemana-mana.

Apakah mereka sedang berduaan?

"Om! Kenapa om malah melamun? Ya sudah, om tunggu saja di ruang tengah. Daddy mungkin sedang pergi ke kamar mandi," ucap Elena cuek pada Leo.

Lalu kedua gadis itu pun Jalan menaiki tangga menuju ke lantai dua rumah itu. Mereka akan segera menonton film romantis yang di rekomendasikan oleh Elena.

"Baiklah, aku tunggu disini saja. Kalau aku menganggu pak Presdir, yang ada aku malah di kirim ke Afrika." gerutu Leo sembari mendudukkan dirinya di atas sofa ruang tengah itu. Ia pun meminta salah seorang pelayan di mansion itu untuk membuatkan makanan dan minuman selagi dia menunggu bosnya.

Pelayan disana tentu patuh pada perintah Leo, sebab Leo sudah belasan tahun bekerja untuk Javier dan Leo sering datang ke mansion itu.

****

Di gudang belakang yang sepi, disinilah sekarang Savana dan Javier berada. Javier memakaikan jasnya pada Savana agar tubuh seksi gadis itu tak terlihat jelas olehnya dan mengundang sesuatu yang tidak diinginkan.

Javier pria normal dan dia selalu tergoda oleh Savana. Jadi ia mencoba menahan dirinya dari hal berbaur vulgar. Ia mencintai Savana, mencintai gadis itu dan tak mau merusaknya sebelum hubungan resmi.

"Om...kenapa om--"

"Savana, aku mencintaimu."

"Ah?" Savana mendongakkan kepalanya, lagi-lagi ia kaget dengan pernyataan Javier. "Jangan mempermainkan aku lagi om. Aku tidak mau dipanggil wanita murahan! Tolong jangan buat aku berdebar!" seru Savana sembari memalingkan wajahnya dari Javier.

Savana tidak akan mudah percaya pada pria itu setelah apa yang pernah dikatakan dan dilakukannya. Savana hanya menjaga hatinya agar tidak sakit lagi.

"Sepertinya kau tidak akan percaya dengan mudah, tentang apa yang aku katakan barusan. Baiklah pertama-tama mungkin aku harus minta maaf padamu. Maafkan aku Savana, atas semua kata-kata dan sikapku padamu selama ini."

Tulus, itulah yang menggambarkan wajah Javier saat ini. Dia bersungguh-sungguh meminta maaf pada Savana. Bukan karena dia merasa takut pada Elena, bukan karena merasa bersalah tentang kecelakaan itu, tapi tulus dari dalam hatinya ia meminta maaf kepada orang yang dia sayangi.

"Maaf Om, aku tidak percaya." ketus Savana sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Aku tau kau tidak akan percaya padaku dengan mudah. Tapi aku benar-benar menyesal, aku minta maaf dan aku padamu bukan karena aku takut pada Elena ataupun merasa bersalah tentang kecelakaan itu. Melainkan karena aku sayang padamu," tutur pria itu dengan lancar.

Jujur saja, hati Savana terenyuh saat mendengar kata-kata dari Javier. Ia menatap Javier, berusaha mencari celah kebohongan di mata pria itu. Namun aneh, ia sama sekali tidak menemukan kebohongan di sana.

Dia tidak kelihatan bohong.

"Aku tau...kau ragu padaku. Jadi, izinkan aku membuktikannya padamu. Beri aku waktu 7 hari, untuk membuktikan keseriusanku padamu. Setelah itu mari kita benar-benar menjalin hubungan, tentunya ke arah yang lebih serius." jelas Javier sungguh-sungguh.

Kening Savana mengernyit. Ia masih bingung sebab ungkapan cinta dari pria itu terlalu mendadak untuknya. Tapi tidak ada salahnya untuk menguji ucapan dari pria itu bukan?

"Baiklah, 7 hari...aku akan melihat ketulusan om. Itupun jika om serius padaku..." ucap Savana sambil menatap tajam pada Javier.

Namun ia merasa aneh karena Javier kaku.

Kalau bukan karena aku yang masih menyukainya, aku pasti tidak akan menerimanya begitu saja. Tapi kenapa dia begitu kaku? Dia seperti ABG yang baru pertama kali menyatakan cintanya.

Terlihat senyuman menyungging di bibir Javier. Ia bahagia karena Savana mau memberikannya kesempatan. "Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan darimu."

"Tapi om aku punya syarat!"

"Syarat?"

"Ya. Hubungan kita jangan sampai di ketahui oleh Elena atau siapapun lebih dulu." kata Savana tegas. Dia tak mau Elena atau siapapun tahu hubungan itu sebelum dia melihat keseriusan Javier kepadanya.

"Oke, aku juga berniat untuk merahasiakannya." Javier setuju.

"Baguslah." Savana tersenyum hingga menunjukkan dua gigi gingsulnya yang sangat cantik dan manis bagi Javier.

Javier gemas sekali, ia ingin mencium bibir Savana lagi. Namun dia memilih untuk menekan nafsunya dan takut kelepasan.

"Kalau begitu, a-aku pergi dulu ya." Savana mendadak gugup. Padahal tadi dia baik-baik saja. Hanya karena tatapan dari Javier, Savana jadi berdebar lagi.

"Tunggu Savana, aku yang pergi duluan."

"Ke-kenapa?"

"Aku akan ambil bathrobe untukmu. Kau tidak boleh pergi keluar dengan keadaan begini," ucap Javier memperingati.

"Tapi kan di rumah tidak ada siapa-siapa, hanya ada Elena, Alexa, bibi Hilda dan pelayan lainnya. Para pengawal sedang berada di luar."

"Ada Leo dan ada aku. Aku tidak mau orang lain melihat tubuhmu, paham?" sentak Javier yang membuat Savana malah tersenyum. Senang diperhatikan olehnya.

"Baiklah old man."

"What?"

"Old man, hehe." Savana nyengir tanpa dosa setelah mengatakannya.

"Dasar little girl!" balas Javier seraya tersenyum. Sepertinya sekarang dia akan mendapatkan matahari dalam kehidupan asmaranya karena Savana.

Astaga senyumnya secerah mentari, astaga jantungku loncat!

Savana memegang dadanya yang berdebat tidak karuan karena melihat senyum manis Javier untuk pertama kalinya. Sesuatu yang langka.

"Kau kenapa?" tanya Javier cemas melihat Savana memegang dadanya.

Buru-buru gadis menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa-apa om."

"Kau pasti kedinginan, aku akan segara ambilkan handuk atau bathrobe!" kata Javier panik melihat tubuh gadisnya menggigil.

Javier pun pergi keluar dari gudang itu untuk mengambil handuk atau bathrobe, agar Savana tak kedinginan dan tidak keluar dalam keadaan tubuh yang terekspos.

"Oh...om...you are so hot! Oh damnn, i love you old man!" Savana meracau sambil memegang pipinya yang memerah.

****

Setelah pengakuan cinta dari Javier, dari tadi siang sampai malam tak hentinya wajah gadis itu berseri-seri. Hingga membuat kedua sahabatnya bergidik ngeri, apakah Savana kerasukan.

"Van, are you okay?" tanya Alexa.

"I'm fine." jawab Savana sambil tersenyum.

"Jangan-jangan karena si Joness kau jadi seperti ini!" kata Elena tak terima kalau temannya stress hanya karena Jonas.

"Dia itu sampah, mana mungkin membuatku bahagia." sahut Savana dengan pandangan mata kosong dan hanya memikirkan Javier.

Oemji apakah ini benar? Om Javier benar-benar suka padaku? Baiklah akan aku lihat 7 hari ini.

...****...

1
Tita Avrillian Wulandari
Buruk
Tita Avrillian Wulandari
Kecewa
Erlina Ibrik
Javier menyebalkan !😤
Erlina Ibrik
Savanah terlalu polos ,mudah luluh😶
Erlina Ibrik
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
nuraeinieni
ceritanya bagus
Siti Nur Janah
apa itu ayahnya
Siti Nur Janah
Alhamdulillah. apa yg mendonorkan mata itu neneknya sendiri Karena udah sakit sakitan
Siti Nur Janah
Savana buta
Siti Nur Janah
tuh kan bener cuma bohong
Siti Nur Janah
ya maklum karena reunian dgn mantan jd lupa janji
Siti Nur Janah
wah mantan kembali
Siti Nur Janah
ooh apa itu elena? oo kamu ketahuan , ciuman lagi
Siti Nur Janah
bilang bos kalo memang ada rasa sebelum terlambat
Siti Nur Janah
kapok. kalau anakmu tau pasti akan marah padamu javier
Siti Nur Janah
kau mau bunuh bpkmu?
Tinik Kristi
Buruk
RossyNara
hey ada yang terbakar tapi bukan wajan eh ternyata hati om duda yang terbakar,,,,, sookor
RossyNara
awas ya om tunggu pembalasan dari Savana 👊👊👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!