Che Tian, seorang Saint terkuat di alam dewa, kecewa ketika kekasihnya, Yuechan, direbut oleh Taiqing, penguasa alam dewa yang dipilih oleh Leluhur Dao. Merasa dihina, Che Tian menantang Taiqing dan dihukum, diturunkan ke bumi untuk mencari kekuatan yang lebih besar. Dengan senjata sakti, Mandala Yin Yang dan Kipas Yin Yang, Che Tian membangun kekuatan baru dan mengumpulkan murid-murid yang setia. Dalam perjalanannya, ia menghadapi pengkhianatan dan rahasia alam semesta, sambil memilih apakah akan membalas dendam atau membawa keseimbangan yang lebih besar bagi dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13: Malam yang Berbahaya di Lautan
Malam akhirnya tiba. Perjalanan menuju pulau masih sangat jauh, dan kebanyakan penumpang mulai memasuki kamar mereka untuk beristirahat.
Di dek kapal, di bawah langit berbintang, Che Tian berdiri dengan tenang, menikmati semilir angin laut.
Di sampingnya, Ye Qingxian menatapnya dengan tatapan penasaran.
"Guru, kenapa Anda tidak masuk juga?" tanyanya.
Che Tian tetap menatap langit sebelum menjawab dengan santai, "Aku ingin melihat bintang-bintang."
Lalu, dengan nada sedikit menggoda, ia melanjutkan, "Lagipula, tidak mungkin kita tidur bersama di satu ranjang, kan?"
"Eh?!"
Ye Qingxian terkejut.
Dia baru sadar—mereka hanya memesan satu kamar!
Wajahnya langsung memerah, dan dengan cepat dia berpaling sebelum berkata gugup, "Aku… aku masuk dulu!"
BAM!
Pintu kamar tertutup dengan cepat.
Melihat itu, Che Tian hanya tersenyum kecil.
Namun, setelah itu, tatapan matanya berubah dingin.
Dia mengangkat tangannya dan memasang formasi kecil di pintu.
Formasi itu akan mencegah siapa pun membukanya dari luar, memastikan Ye Qingxian tetap aman di dalam.
Meskipun Ye Qingxian kuat, ia tetap muridnya, dan Che Tian tidak ingin mengambil risiko sekecil apa pun.
Malam yang Penuh Misteri
Di dek kapal, hanya sedikit orang yang masih terjaga.
Mereka terdiri dari kedua jenderal kerajaan dan beberapa individu mencurigakan.
Che Tian menyipitkan matanya, mengamati mereka satu per satu.
Dengan kecerdasannya, ia dengan mudah mengidentifikasi mereka.
Ada yang berasal dari sekte, ada seorang pangeran, dan bahkan seorang pembunuh yang menyamar.
Namun, meskipun telah mengetahui semuanya, Che Tian tetap santai.
Ia menuangkan teh ke cangkirnya dan menyeruputnya dengan pelan, menikmati ketenangan sebelum badai.
Di sisi lain, kedua jenderal itu turun ke bagian bawah kapal.
Entah apa yang mereka lakukan.
Dan saat malam semakin larut...
Bencana Dimulai
BOOOM!!
Tiba-tiba, kapal berguncang keras!
Semua orang terbangun dari tidurnya, kecuali Ye Qingxian yang tetap terisolasi dari luar berkat formasi Che Tian.
"Apa yang terjadi?!"
Lima makhluk buas tiba-tiba muncul dari bawah dek, melompat ke atas kapal dengan tatapan buas dan penuh amarah.
Che Tian tetap duduk santai, tapi matanya menajam.
"Seperti dugaanku..." gumamnya.
Dia sudah mengetahui bahwa di bagian terbawah kapal terdapat kurungan yang berisi banyak makhluk buas.
Namun, yang menarik baginya adalah...
Kenapa hanya lima yang berhasil keluar?
Tiba-tiba, pikirannya mengarah ke kedua jenderal yang tadi turun ke bawah.
"Sepertinya mereka yang menghalangi sisanya..." pikir Che Tian.
Tapi sebelum dia bisa bertindak lebih jauh—
"AAAHH!!"
Suara teriakan terdengar dari sisi lain kapal.
Serangan Pembunuh
Di dekat buritan kapal, seorang pangeran muda tengah dikepung!
Pangeran itu ditemani oleh seorang pelayan cantik dan dua pengawal, satu pria dan satu wanita.
Namun tiba-tiba—
SIUTT!!
Sesuatu berkilau di udara.
Sebuah belati tipis melesat menuju leher sang pangeran!
Namun, sebelum belati itu bisa mencapai tujuannya—
"CLANG!!"
Pengawal perempuan di sampingnya berhasil menangkis serangan itu!
Namun, hal yang lebih mengejutkan adalah—
Pelayan cantik yang berdiri di dekat pangeran tiba-tiba menyerangnya!
"Kau...! Pengkhianat!!"
Ternyata, pelayan itu adalah seorang pembunuh!
Dengan gerakan cepat, ia menghunuskan belati tepat ke jantung sang pangeran.
Namun lagi-lagi, pengawal perempuan itu berhasil menahan serangan tersebut!
Mereka berdua langsung beradu kekuatan.
Sementara itu, pembunuh lain muncul dan mulai bertarung dengan pengawal pria.
Che Tian memperhatikan pertempuran itu dengan mata tajam.
"Menarik..."
Tubuh Suci Angin
Yang membuatnya tertarik bukanlah pangeran itu, melainkan pengawal perempuannya.
Wanita itu memiliki tubuh yang unik—Tubuh Suci Angin.
Ketika ia mengaktifkan kekuatannya, tubuhnya mulai bersinar samar, dan angin berputar di sekelilingnya.
Dengan tekniknya, ia mampu mengalahkan beberapa pembunuh yang berada di ranah yang sama, Core Formation.
Namun—
BOOM!
Tiba-tiba, seseorang dengan aura mengerikan muncul!
Orang itu adalah pembunuh dengan ranah ½ Soul Formation!
"Hmph, hanya ranah Core Formation berani melawanku?"
Dengan satu serangan telapak tangan, ia langsung menekan pengawal wanita itu hingga terjatuh ke lantai.
Pengawal wanita itu terengah-engah, tubuhnya mulai melemah karena efek dari tekniknya sendiri.
Pangeran dan pengawal lainnya kini terpojok.
Mereka akan mati.
Namun—
"Sungguh berisik."
Sebuah suara santai terdengar.
Akhir yang Cepat
Che Tian akhirnya bergerak.
Ia meletakkan cangkir tehnya, berdiri dari kursinya, dan dengan langkah santai, ia muncul di hadapan mereka.
Semua orang memandang ke arahnya dengan kaget.
"Siapa dia...?"
Namun sebelum mereka bisa berkata lebih jauh—
BOOM!
Che Tian menekan aura-nya sedikit, dan dalam sekejap—
Para pembunuh langsung merasakan tekanan luar biasa.
Mereka yang di ranah Core Formation langsung roboh ke lantai, tak bisa bergerak.
Bahkan pembunuh yang di ranah ½ Soul Formation membeku ketakutan.
"Kau... siapa kau?!"
Che Tian hanya tersenyum tipis, lalu dalam sekejap—
SWOOSH!
Dengan satu gerakan jari, ia menghabisi semua pembunuh dalam sekejap.
Tak hanya itu, dengan satu kilatan energi, ia juga menghancurkan kelima makhluk buas yang naik ke kapal.
Semuanya terjadi dalam sekejap mata.
Ketakutan yang Mendalam
Kapal kembali sunyi.
Pangeran dan pengawalnya masih shock dengan apa yang terjadi.
Pengawal perempuan yang memiliki Tubuh Suci Angin menatap Che Tian dengan penuh keterkejutan.
Namun, tanpa mengatakan apa pun, Che Tian berbalik dan kembali ke kursinya.
Dengan santai, ia kembali menyesap tehnya, seolah tidak ada yang terjadi.
Malam itu... semua orang yang masih hidup akhirnya menyadari satu hal.
—Di kapal ini, tidak ada yang bisa menandingi Che Tian.
--- Tamat Bab 13 ---