NovelToon NovelToon
Pengasuh Idaman

Pengasuh Idaman

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Romansa
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tie tik

Menjadi seorang pengasuh bukanlah mimpi seorang gadis bernama Fina. Apalagi anak yang diasuhnya memiliki tingkah yang berbeda dari anak yang lain. Kesabaran dan ketelatenan Fina dalam merawat anak laki-laki berusia tiga tahun bernama Elza itu, ternyata mampu membuat Benny yang tak lain adalah ayah dari Elza tertarik kepadanya.

Mungkinkah mereka berdua bisa bersatu untuk mengarungi bahtera pernikahan? Atau justru Fina memiliki perasaan kepada pria lain? Lalu bagaimana peran Elza dalam hal ini?

🌹"Jika kamu menolaknya maka hanya ada satu hati yang terluka, tetapi jika kamu menerimanya maka ada dua hati yang terluka, yaitu aku dan anakku." ~Benny Candra Suherman~🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi Indah

Langit biru telah berubah menjadi gelap gulita karena bintang dan bulan memilih bersembunyi di balik awan. Gelap tanpa cahaya penerang, mungkin itulah kondisi alam yang menggambarkan bagaimana perasaan sosok pria mengurung diri di dalam kamarnya. Pria itu tak lain adalah Benny. Sejak kejadian tadi siang yang membuat putra semata wayangnya murung sepanjang hari, Benny merasa frustasi, karena Elza tidak mau berbicara ataupun bertemu dengannya.

"Kenapa hidupku semakin kacau begini sih!" ujar Benny sambil memijat pangkal hidungnya.

Ada rasa bersalah yang begitu besar dalam diri ketika mengingat kejadian tadi siang yang membuat Elza marah. Dia merutuki kebodohannya karena begitu ceroboh di rumah ini. Ponsel canggih milik duda satu anak itu terus berdering dan hanya ada satu nama yang sejak tadi berusaha menghubunginya tetapi diabaikan begitu saja. Renata.

"Lebih baik aku tidur," gumamnya setelah mengaktifkan mode hening di ponselnya.

Penunjuk waktu masih berada di angka sebelas malam, tetapi Benny mulai menutup kelopak matanya untuk tidur lebih awal. Mungkin, ada baiknya dia mengistirahatkan raga yang terasa lelah. Dia berharap ada kebahagiaan di hari esok, dengan melihat senyum manis sang buah hati.

Detik demi detik telah berlalu hingga membawa waktu sampai di sepertiga malam. Kesunyian alam semakin membuat semua orang merasa nyaman dan tidur nyenyak, tetapi Benny harus membuka kelopak matanya ketika merasakan ada yang menepuk lengannya beberapa kali.

"Mas, Mas ... Mas Benny, bangun!" Terdengar suara merdu seorang wanita yang sangat familiar di indera pendengaran sang pemilik nama—Benny—dia membuka kelopak matanya dan seketika terhenyak dari tempat tidur ketika melihat siapa yang membangunkan di tengah malam seperti ini.

"Nurma! Kamu ...." Benny rasanya kehabisan kata-kata ketika melihat sosok cantik yang memiliki hatinya selama ini.

"Ya, ini aku ... istrimu, Mas," ucap wanita cantik itu dengan senyum yang manis, "aku datang hanya ingin menjemput Elza agar ikut bersamaku." Nurma menatap Benny dengan tatapan sendu.

"Jangan! Jangan bawa Elza kemanapun! Dia harus tetap bersamaku!" sergah Benny dengan tegas.

"Kamu yakin dia baik-baik saja saat bersamamu, Mas?" tanya wanita cantik itu.

"Tentu. Aku memenuhi semua kebutuhan yang membuat dia bisa bahagia, Sayang." Benny mencoba meraih tangan istrinya, tetapi sang empu malah menjauh, "tolong jangan ambil Elza dariku demi cinta kita, Nurma," ucap Benny penuh harap.

"Kamu yakin Mas jika kamu masih mencintaiku?" tanya wanita cantik itu dengan diiringi senyum yang manis.

"Tentu. Aku sangat mencintaimu dan kamu tahu akan hal itu." tegas Benny tanpa mengalihkan pandangan dari wajah istrinya.

"Jika kamu memang mencintaiku, tentu kamu tidak akan melakukan semua ini kepada Elza. Kamu tahu, Mas. Elza adalah buah cinta kita berdua. Ada darahku dan darahmu yang mengalir dalam tubuh anak kita. Kebahagiaan Elza sama dengan kebahagiaanku karena aku ada di dalam tubuhnya. Aku ada di setiap hembusan napas anak kita, tetapi kamu tidak menyadarinya. Kamu tidak pernah memberikan Elza kasih sayang, kamu hanya memenuhi kebutuhannya saja. Lalu bagaimana bisa kamu mengatakan jika kamu mencintaiku, sedangkan kamu mengabaikan anak kita." Nurmala meneteskan air matanya.

"Tidak, Nurma. Tidak! Aku sangat mencintai Elza. Aku bersenang-senang hanya untuk melupakan rasa rinduku yang begitu besar kepadamu. Setiap berada di dekat Elza, aku merasa hancur karena teringat bagaimana saat-saat kita bersama. Aku merasa bersalah karena tidak bisa memberikan perawatan yang terbaik untukmu sehingga Elza harus kehilanganmu." Benny tertunduk dengan air mata yang mengalir deras dari pelupuk mata.

"Seharusnya kamu tidak seperti itu, Mas. Kamu terlalu mengabaikan Elza saat bersenang-senang dengan duniamu. Aku rasa kamu tidak tahu apa saja yang sudah terjadi kepada anak kita. Bahkan mungkin, kamu pun tidak tahu bahwa Elza sudah bisa melantukan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang membuatku merasa tentram dan damai." Wanita cantik itu pun berderai air mata.

"Hatimu dibutakan oleh cinta dan rasa sakit, Mas. Sehingga kamu tidak tahu jika di rumah ini ada cahaya terang yang bisa menyinari jalanmu dan Elza. Akan tetapi kamu lebih memilih kegelapan yang bisa menyesatkan jalanmu dan membuatmu lupa dengan buah hati kita." ujar Nurmala sebelum beranjak berdiri dari tempatnya.

"Jika memang kamu memang sanggup untuk menjaga putra kita, baiklah, aku percayakan dia kepadamu." Nurmala membalikkan tubuh setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya.

"Nurma! Nurma! Jangan pergi!" teriak Benny seraya melompat turun dari tempat tidurnya hingga jatuh ke lantai.

"Aaw!" pekik duda tampan itu ketika merasakan sakit di lengannya. Dia segera membuka kelopak matanya dengan lebar setelah merasakan dinginnya lantai kamar.

Bola mata duda tampan itu bergerak ke kiri dan ke kanan untuk mengamati keadaan kamarnya. Tidak ada siapapun di sana. Peluh keringat mengalir dalam tubuhnya meski suhu AC di kamar tersebut cukup dingin. Dia segera mengubah posisinya menjadi duduk di lantai sambil mengamati keadaan di sekitar.

"Ternyata hanya mimpi," gumam Benny sambil mengusap pipi yang terasa basah, "kenapa semua pembicaraanku dengan Nurma sepertinya nyata. Aku benar-benar seperti bertemu dengannya," lanjutnya dengan suara yang lirih.

Benny bangkit dari tempatnya dan dia duduk di tepian tempat tidur sambil mengingat pesan-pesan yang disampaikan oleh sang istri. Ada rasa sakit yang melanda hati ketika mengingat bagaimana Nurmala meluapkan kesedihannya.

"Ya Tuhan, apa lagi ini!" Benny memijat pangkal hidungnya.

"Apa maksud cahaya terang yang dimaksud olehnya? Aku tidak mengerti," gumam Benny setelah teringat pesan yang disampaikan oleh istrinya.

Benny termenung di sana untuk beberapa menit lamanya. Dia mencoba untuk memahami diri dan pesan yang disampikan oleh Nurmala. Dia serasa ditampar oleh kenyataan, karena memang benar, dia terlalu mengabaikan putranya. Apa yang dilakukan duda tampan itu hanyalah sebuah topeng untuk menyembunyikan rasa sedih yang masih ada dalam diri sejak kepergian Nurmala beberapa tahun silam. Berada di dekat Elza terlalu lama semakin membuatnya sedih karena setiap menatap mata putra semata wayangnya itu, sama seperti menatap mata milik Nurmala.

"Semua wanita yang hadir setelah dirimu pergi hanyalah tempat singgah untuk menghilangkan dahaga tubuh ini, Nurma. Cintaku masih tetap sama untukmu. Aku berusaha melupakan semua kenangan kita, tetapi tidak bisa. Wanita-wanita yang pernah singgah dalam hidupku tidak bisa menghapus wajahmu dari ingatanku. Aku ingin memulai lembaran baru dengan wanita lain, tetapi rasanya sangat berat karena putra kita seperti menghalangi langkahku." Benny mengeluarkan isi hatinya dalam kamar yang terasa sunyi sepi itu.

Cukup lama Benny berdiam diri di dalam kamar hingga rasa haus melanda tenggorokannya. Dia lupa tidak membawa air sebelum tidur. Padahal setiap hari pasti ada segelas air di atas nakas. Pria tampan itu memutuskan keluar dari kamar dan menuruni satu persatu anak tangga hingga sampai di ruang keluarga. Benny mengernyitkan kening ketika melihat ada seorang wanita yang sedang berkutat di dapur. Rambut panjang wanita itu tergerai dengan indahnya.

"Siapa dia? Kenapa dari belakang terlihat seperti Nurma? Apa aku mimpi lagi?" gumam Benny seraya mengamati sosok yang ada di dapur.

...🌹To Be Continue 🌹...

...➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖...

...Hallo aku ada rekomendasi karya keren untuk kalian nih❤️Kuy baca karya author Ramanda dengan judul JAMUR, janda muda di bawah umur. Kuy gercep biar gak ketinggalan ceritanya😍...

...🌷🌷🌷🌷🌷🌷...

1
Rose Niawati
tambah seru
Fera Nono
mdh" an Fina dan beni segera sehat..sembuh seperti biasa ..dan BS secepat nya bikin adonan baru/Scream/
Fera Nono
ya Allah..ujian nya berar sekali
Fera Nono
pangeran cabul..ga tau tempat..
Fera Nono
mulai unjuk gigi si gadis imut
Fera Nono
dasar duda karatan
Fera Nono
lato lato mas beni pecicilan..ga BS diem..pengen nya main mulu
Fera Nono
kamu hrs banyak belajar Fin...bahkan harus lebih menguasai ranjang..biar si duren makin klepek"/Facepalm/
Fera Nono
/Joyful/
Fera Nono
hahaha..kesandung meja yg kaki nya tumpul
Fera Nono
gagal deh...
Fera Nono
dasar duda...tauu aja trik nya
Fera Nono
pasti ada mau nya tuh
Fera Nono
Aris kalah telak
Fera Nono
waduhh...
Fera Nono
Luar biasa
Fera Nono
El pasti kamu BS meraih simpati calon ibu baru mu
Fera Nono
dilema
Fera Nono
eng ing eng...apa yg akan terjadi??
Fera Nono
maju terus pak Ben
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!