Dijual oleh Ibu dan Kakak tirinya pada seorang CEO dingin demi untuk menebus rumah yang digadaikan oleh Ibu tirinya dan juga melunasi hutang judi Kakak tirinya. Diandra terpaksa menikah dengan laki-laki kejam bernama Erlangga.
CEO yang begitu terkenal dengan prestasi dan begitu diidamkan banyak wanita itu, selalu berlaku semena-mena pada Diandra, terutama saat diatas ranjang.
Diandra terpaksa bertahan, tetapi bukan karena mencintai Erlan, melainkan karena keluarga barunya yang begitu menyambut baik kedatangan Diandra sebagai menantu. Ditambah lagi, dia tidak punya tempat berteduh kecuali rumah suami kejamnya itu.
Akankah Erlan luluh dan mencintai istrinya Diandra saat kekasih Erlangga yang sesungguhnya datang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delis Misroroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbuai
Cherin benar-benar menikmati permainannya dengan Erlan. Keduanya begitu semangat dan saling berbalas permainan panas. Kini hanya tinggal sisa kain segitiga yang ada di tubuh mereka berdua. Pengaruh obat yang dimasukan Cherin benar-benar membuat malam itu begitu indah.
"Aku benar-benar mencintaimu, Diandra. Sangat mencintaimu," ucap Erlan berkali-kali mengatakan cinta, tetapi salah sasaran.
"Aku juga mencintaimu, Erlangga. Sangat mencintaimu. Ah! Aku nggak kuat. Ayo kita melayang bersama, Sayang!" ucap Cherin di tengah hasratnya yang telah memuncak.
"Dengan senang hati, Diandra. Terima kasih mau menerima cintaku, Sayang! Ah!" desah Erlan semakin bergairah memainkan dua benda kenyal milik Cherin. "Kenapa aku merasa benda ini berbeda, Sayang? Apa karena aku mabuk?" tanya Erlan yang bergantian menyesap gunung kembar milik Cherin. Namun Cherin tidak menghiraukan desahann Erlan.
"Jangan pikirkan itu. Kita pindah ke kamar yuk? Disini nggak bebas," ucap Cherin seraya meniup telinga Erlan.
Erlan pun membopong tubuh Cherin. Namun seperdetik kemudian wajahnya mendapatkan bogeman dari Jio. Seketika tubuh Cherin dan Erlan tersungkur ke lantai.
"Brengsekk! Mau mati, lo?" teriak Erlan mengusap ujung bibirnya yang berdarah. Lagi-lagi Jio memberikan pukulan keras di pipi lainnya. "Serjio!" teriak Erlan lagi, tetapi Jio tidak merespon lalu membantu Erlan bangun. Sayangnya bukan benar-benar membantu, tetapi untuk memberikan pukulan di perutnya.
"Jio! Kamu gila ya? Hentikan!" teriak Cherin mendorong tubuh Jio. Bukannya berhenti, Jio kembali mendaratkan pukulan di perut Erlan. "Serjio! Berhenti!" teriak Cherin lagi. Akhirnya Jio berhenti dan menyunggingkan senyum menatap Cherin.
"Kamu mau tidur denganku? Kebetulan aku belum pernah melakukannya. Apa kamu mau mengajariku?" tantang Jio terus melangkah mendekati Cherin. Bukannya mengiyakan, Cherin terus berjalan mundur demi menghindari Jio. "Aku kekasih Bos kamu! Gila kamu ya?" Lagi-lagi teriakannya tidak di respon oleh Jio.
"Memang kenapa? Baru kekasih, bukan istri. Erlan sahabatku, jadi aku rasa dia mau berbagi tubuh wanita murahann seperti kamu. Itung-itung aku belajar. Kamu mau? Milikku tidak kalah jantan dengan milik Erlan. Ayo Cherin, tubuhmu membuat tubuhku panas dingin," kata Jio terus melangkah dan hampir menempel pada tubuh Cherin yang hanya menggunakan kain segitiga di bagian intimnya.
"Brengsekk! Menjauh dari istriku!" Erlan bangkit dan memberikan pukulan di wajah Jio walaupun tidak begitu keras.
"Lo, bajingann! Sadar! Dia Cherin, bukan Diandra istri lo," teriak Jio mencoba menyadarkan Erlan yang berdiri saja tidak bisa tegak. Nafas yang memburu membuat Erlan menampar pipinya sendiri berkali-kali demi bisa memfokuskan pandangan dan menatap wanita di sisinya. Retina matanya tidak bisa melihat dengan jelas wanita itu Cherin atau Diandra.
Jio segera bangkit dan mengambil botol air mineral yang atas di atas meja. Segera Jio membuka botol itu dan menyiramkan airnya. "Sadar, Bajingann! Lo bilang cinta Diandra tapi tidur dengan kekasih gelap lo ini, hah!" Jio benar-benar tidak habis pikir dengan Erlan yang menurutnya plin-plan.
Erlan pun mengusap wajahnya yang basah dan kembali menatap wanita di sisinya yang sedang gemetar ketakutan. Kini Erlan bisa melihat dengan jelas wajah Cherin yang sedang memelas. "Aku benar-benar bodoh bisa dua kali terjebak akal bulus kamu. Aku harap aku nggak akan pernah bertemu lagi denganmu, atau aku akan menghancurkan karier yang kamu banggakan itu. Sialann!" Erlan mengepalkan kedua tangan bahkan mengeraskan rahangnya untuk menahan gejolak amarah di dada.
Jio memberikan pakaian Erlan yang berserakan di lantai. Segera Erlan memakainya dan pergi dari apartemen Cherin. "Aku akan cari cara lain, Erlangga. Kamu nggak bisa menampakkan ku begitu saja," gumam Cherin sesaat setelah pintu apartemennya tertutup.
........
𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐪 𝐝𝐥𝐮 𝐡𝐛𝐬 𝐤𝐮𝐫𝐞𝐭 𝐭𝐝𝐤 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐡𝐦𝐥 𝐦𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝟑𝐛𝐥𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
𝐲𝐠 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐤𝐫𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐞𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐧𝐠𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐥𝐨 𝐡𝐦𝐥 𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐡 𝐤𝐞𝐜𝐚𝐩𝐞𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐥𝐠𝐢 𝐮𝐬𝐢𝐪𝐮 𝐣𝐠 𝐦𝐬𝐡 𝐦𝐮𝐝𝐚
𝐲𝐠 𝐤𝐞 𝟐 𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐢𝐨𝐦𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐣𝐞𝐧𝐢𝐬 𝐤𝐢𝐬𝐭𝐚
𝐲𝐠 𝐤𝐞 𝟑 𝐛𝐥𝐢𝐧𝐝 𝐨𝐯𝐮𝐦 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐣𝐚𝐧𝐢𝐧 𝐭𝐝𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐝 𝐝𝐢 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐪𝐮 𝐡𝐧𝐲 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐧𝐭𝐨𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐲𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐢𝐫 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐛𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚