NovelToon NovelToon
Identitas Pengganti Nona Pertama

Identitas Pengganti Nona Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Panglima perang Lei Guiying menyusun rencana menyusup menjadi pengantin wanita agar dapat melumpuhkan musuhnya. Namun siapa sangka aliansi pernikahan yang seharusnya menuju negara Menghua. Justru tertukar dan harus menikah di negara Dingxi sebagai Nona Muda pertama dari kediaman Menteri yang ada di negara Menghua.

Lei Guiying menikah menjadi selir pangeran kesembilan. Begitu banyak intrik dan sekema besar terus terikat. Membuat gadis itu harus terus bertahan menjadi seorang pengantin aliansi dari negara lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kasus pembunuhan

Shui Long Yin menatap kearah istrinya. "Jadi kenapa kamu menjadi pucat saat kembali?"

Lei Guiying menghela nafas dalam. Dia menyandarkan tubuhnya kearah tembok kereta yang terbuat dari kayu. "Tidak apa-apa, hanya terjebak sementara di tengah keintiman Nyonya utama dengan tuan muda pemain Guqin."

Kedua alis Shui Long Yin menyatu namun ada kilasan senyuman menertawakan dalam diam di wajahnya.

Sesampainya di penginapan mereka berdua langsung masuk kedalam kamar. Lei Guiying mengambil gaun ganti berniat untuk mandi di kamar pelayannya. Tapi niatnya itu di hentikan suaminya. Shui Long Yin memilih keluar agar istrinya bisa mandi dengan tenang di kamar. Pelayan Zue er membantu gadis muda itu untuk menyiapkan air hangat. Di saat air hangat sudah siap pelayan Zue er keluar dari kamar menunggu di depan pintu.

Lei Guiying merendam tubuhnya yang sudah terasa tidak nyaman. Kepulan asap panas perlahan membuat dirinya menjadi jauh lebih rileks dan tenang. Dia memejamkan kedua matanya untuk beberapa saat. Setelah berendam selama satu jam penuh. Lei Guiying baru keluar dari dalam bak mandi. Dia mengambil kain bersih untuk mengelap sisa air di tubuhnya. Setiap lapisan gaun di kenakan satu demi satu. Melekat indah di tubuh langsing gadis muda itu. "Zue er, aku sudah siap. Kamu bisa masuk," ujarnya memanggil pelayan setianya.

"Baik." Pelayan Zue er masuk ke dalam kamar. Wanita itu merapikan kembali gaun kotor yang harus di cuci besok pagi. Setelahnya dia berjalan mendekat kearah Selir Li membawa sisir kayu di tangannya.

"Zue er, kamu bisa kembali sekarang. Aku akan melakukannya sendiri," ujar Lei Guiying. Malam sudah terlalu larut jika membiarkan pelayannya membantunya untuk merapikan rambut.

"Baik." Pelayan Zue er pergi dari kamar Selir Li kembali ke dalam kamar miliknya.

Sekitar dua menit setelah pelayan wanita itu pergi. Shui Long Yin masuk ke dalam kamar. Dia meraih sisir dari tangan istrinya. "Biar aku saja," ujarnya dengan nada yang lebih lembut dari biasanya.

Lei Guiying menatap pria muda itu dari pantulan cermin di depannya. Dia melihat pria yang saat ini telah menjadi suaminya. "Apa kamu akan menikah lagi dalam waktu dekat ini?"

Shui Long Yin menyisir pelan rambut panjang istrinya. Saat dia mendengarkan pertanyaan dari gadis itu, dia juga melihat wajah cantik dari pantulan cermin. "Tidak."

"Ooo..."

"...?"

Lei Guiying menangkap kebinggungan yang di perlihatkan suaminya melalui pantulan cermin. "Aku hanya ingin memastikan saja. Karena akan semakin canggung jika aku harus hidup berdampingan dengan wanita lain. Apa lagi wanita itu benar-benar ingin mendapatkan hati suaminya. Aku tidak bisa ikut andil dalam perkelahian yang rumit di dalam kediaman."

"Li Guiying, kamu cukup berani. Mendiskusikan masalah pernikahan seorang pangeran," ujar Shui Long Yin menatap datar.

Di saat gerakan tangan suaminya berhenti gadis itu bangkit dari tempat duduknya. "Pangeran kesembilan, bagaimana kalau kamu segera menyiapkan surat cerai? Setelah kamu menikahi selir kedua. Aku akan langsung pergi dari kehidupan kalian berdua. Kita juga akan sama-sama nyaman."

Wajah pria muda itu berubah menjadi masam. Dia berjalan tanpa memperdulikan ucapan istrinya langsung berbaring di tempat tidur. Sisir di lempar begitu saja kelantai. "Aku tidak ingin mendengar masalah perceraian. Sekalipun kamu bersujud memohon surat cerai. Aku tidak akan memberikannya meskipun dalam mimpi." Memejamkan kedua matanya.

Lei Guiying mendekat menatap pria muda yang ada di atas tempat tidur. Dia melangkah perlahan masuk ke bagian dalam tempat tidur lalu merebahkan tubuhnya. Setelah dirinya mulai nyaman kedua matanya di pejamkan.

Sekitar jam enam pagi gadis itu baru membuka kedua matanya. Setiap tidur di samping suaminya dia merasa dapat melupakan segalanya dan tertidur pulas hingga pagi. Dari arah pintu pelayan Zue er masuk ke dalam ruangan membawa baskom berisi air hangat. "Selir Li, saya sudah menyiapkan sarapan pagi." Meletakkan beskom di atas meja. "Pengeran kesembilan sudah bangun sejak pagi tadi. Saat ini beliau ada di lantai bawah sedang menikmati sarapan pagi."

"Zue er, ambilkan saja aku dua buah apel. Perutku terasa kurang nyaman. Ingin memakan buah saja untuk sarapan pagi," ujar Lei Guiying sembari merapikan rambutnya yang masih tidak menentu. "Oh iya, bawakan juga bubur hambar."

Tatapan pelayan Zue er semakin menyembunyikan banyak hal. "Apa selir Li merasakan pusing? Mual? Atau ingin buang air kecil terus menerus?"

Lei Guiying tersenyum mendengar ucapan pelayannya. "Apa yang kamu maksudkan? Aku tidak hamil. Hanya penyakit lama yang kambuh." Tertawa kecil.

Pelayan Zue er tersenyum malu mendengar jawaban Selir Li. "Saya akan segera menyiapkannya." Dia keluar dengan membawa kembali baskom air yang sudah di gunakan mencuci wajah.

Gadis itu bangkit dari tempat tidurnya merapikan gaunnya baru keluar dari kamar. Dia merasakan tubuhnya sangat segar juga penuh dengan kekuatan. Mungkin karena kualitas tidurnya yang semakin hari semakin membaik berkat kehadiran suaminya. Dia berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah. Di saat melihat suaminya sudah menyelesaikan sarapan pagi. Lei Guiying berjalan mendekat duduk di depannya. Pada saat kedua pandangan matanya melihat keluar dia menyadari jika jalur utama menjadi sunyi. "Apa ada hal darurat sehingga gerbang utama kota di tutup?" Mengarahkan pandangannya menuju suaminya.

"Aku kira kamu akan bertanya apa yang terjadi. Tapi justru sebaliknya, tanpa ada yang memberitahu. Kamu juga sudah menyadari jika gerbang kota telah di tutup," ujar Shui Long Yin santai. Dia meminum teh hangat di dalam cangkir kecil yang ada di tangannya.

"Bukankah sudah sangat jelas? Jalur ini selalu ramai. Di tambah di jam sibuk saat pagi. Kepadatannya hampir menyamai Ibu Kota." Lei Guiying sesekali membenarkan tusuk konde miliknya.

Belum sempat Shui Long Yin menjawab pertanyaan istrinya. Pengawal pribadi Yu Ji sudah datang terburu-buru. "Tuan muda, pembunuhan masih dalam proses menyelidikan. Untuk mengetahui lebih lanjut kita harus menunggu beberapa waktu lagi."

"Siapa yang terbunuh?" Lei Guiying bertanya penasaran.

"Nyonya utama terbunuh di tangan suaminya. Saat ini Walikota menjadi tersangka utama karena dia sudah mengakui semua tuduhan. Tapi masih ada kejanggalan yang sulit terpecahkan. Kemarin walikota selalu berada di halaman depan menyambut para tamu undangan. Dan pergi menuju kamar di saat melewati tengah malam. Setelah penemuan jasad dan para penyidik datang. Autopsi langsung di lakukan tanpa menunggu terlalu lama. Pagi ini hasil autopsi sudah di keluarkan menyatakan jika jasad telah meninggal selama dua jam. Sebelum Walikota kembali ke kamarnya. Di dua jam itu Walikota jelas sekali masih berbicang dengan saudara laki-lakinya." Pengawal Yu Ji menjelaskan semua secara terperinci tanpa ada yang terlewatkan. "Jadi kasus ini masih belum di tutup meski Walikota sudah mengatakan jika dialah pelakunya."

"Apa mungkin?" Lei Guiying menatap kearah suaminya.

"Kita masih belum bisa memastikan. Pria yang kamu maksud juga menghilang dari lokasi kejadian. Bahkan tidak ada orang yang melihatnya keluar dari halaman kediaman Walikota sejak semalam," saut Shui Long Yin menganggapi istrinya.

1
Santy Susanti
Hahahaha pangeran ke9 minum Cuka gegara mayat🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
hahahaha kocaaak pegang bayi kaya pegang apaan aja sampe kaku gitu🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Suci Muji Asih
okey, gaskeun...sruh ngaku, biar istri ny tdk berkeliarn🤣🤣
Santy Susanti
jatuh Cinta kan kau akhirnya tau rasa🤭🤭🤭🤭 kulkas mulai angeet daaah aah bocoor... bocoor.. bocoor🤣🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
kulkas 9 pintu lg minum cuka 2 galoooooon🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
Hshshsha pangeran ke sembilan Cemburuuuuuuu🤣🤣🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
pangeran kutub sdh mulai bucin akut nihh 🤣🤣🤣makin bertambah kebaikan yg dibuat istri nya makin dalam cinta nya sulit untuk dilepaskan 🤣tp istri nya ga sadar euy... mudah2an cinta mu tdk bertepuk sebelah tangan ya pangeran 🤣kasian..
Suci Muji Asih
ke arh detektf ini😍😍
sahabat pena
pangeran kulkas yg posesif 🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
Suci Muji Asih
kurang nihhh😍😍
Andi Ilma Apriani
lanjuutt thoorr
Santy Susanti
smoga Adipati Zhu bisa brbaikan lg sm istrinya kasian anaknya dan ibu nya adipati biar di hukun terus di pisah rumah nya atuh 🥺🥺🥺🥺🥺
Santy Susanti
sehat2 Othoooor saranghaeeee❤❤❤❤❤❤
Santy Susanti: ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Sri wulandari: Siap kk.😊❤️
total 2 replies
Arix Zhufa
semangat ya thor...semoga keponakan nya lekas sembuh 🙏
Sri wulandari: Siap kk. 😊❤️
total 1 replies
Raudah Anis
gapapaa thor, kamu selesai kan semua urusan mu dulu. utamakan kesehatan dan dunia nyata mu dulu ya
Sri wulandari: Siap kk. 😊❤️
total 1 replies
Santy Susanti
Hadeuuuh The begining of conflict niiih 🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈
Santy Susanti
waah.. waah.. bener nih si kulkas dah mulai khawatir ma istrinya walaupun masih ada Curiga😜🤭🤭🤭🤭
Santy Susanti
Nah loh si Kulkas 9 pintu ke hipnotis sama tarian Lei, bisa2 mencair daaah😜😜😜😜😜😜
Arix Zhufa
sampe bab ini sy belum paham alur cerita nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!