Alseenio Asep, seorang pemuda yang malang yang tidak sengaja bertransmigrasi ke dunia paralel dengan latar belakang yang sama.
Bercita-cita memiliki hubungan dengan banyak wanita, dan menjadi seorang playboy.
Namun, dia terikat oleh sistem yang aneh dan juga sedikit brengsek.
Sistem yang memberinya misi tidak masuk akal dan di luar nalar manusia.
Kekonyolan dan kebaikan harus dia lakukan untuk mendapatkan hadiah misi.
[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Tolak Wanita Cantik dan Dapatkan +9 Penampilan!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Meminta Foto Wanita Manis dan Dapatkan + 10 Juta Rupiah!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Membeli Pembalut Wanita dan Dapatkan + 10 cm Panjang Joni!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Menampar Wajah Orang yang Tidak Dikenal dan Dapatkan Mobil Hennessey Venom GT!]
Alseenio Asep: "Apa-apaan ini?!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21: Mobil Mewah Pertama
|Alseenio: “Aku tidak jahat. Setelah aku pikir-pikir lagi, fotoku yang aku kirimkan terlalu vulgar untukmu, makanya aku menarik kembali foto tersebut darimu.“|
|Niara: “Oke, aku tidak apa-apa. Aku akan mengabarimu begitu aku sudah sampai di rumah. Sampai jumpa!“|
Percakapan diakhiri oleh balasan Alseenio yang belum dibaca dan dibalas. Alseenio rasa wanita tersebut sedang fokus dan sibuk di dalam perjalanannya.
[Ding! Misi Sampingan Memberi Hani Kiara Foto Seksi Telah Selesai!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Kemampuan Bermain Gitar Menengah!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Satu Set Pakaian Cucci Senilai 5 Juta!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Sepatu Konverse Senilai 2 Juta!]
Sebuah pengetahuan asing masuk ke dalam kepalanya dan itu langsung tertanam permanen di otaknya.
Sekumpulan pengetahuan tersebut terus mengalir layaknya sungai yang mengairi sawah, dan beberapa menit kemudian ilmu pengetahuan itu pun berhenti masuk ke dalam kepala Alseenio dan proses integrasi Kemampuan Bermain Gitar Menengah selesai.
Pada saat Alseenio menggerakkan jari-jarinya, ia merasakan perubahan pada kesepuluh jarinya yang di mana itu lebih fleksibel dan lincah. Otot-otot jarinya kini sudah kompatibel dengan kunci gitar, terasa akrab dan asing baginya.
“Tampaknya aku harus membeli sebuah gitar untuk bermain gitar ketika aku bosan,” kata Alseenio seraya menggerak-gerakkan jari tangannya seolah-olah ia sedang membuat gerakan kunci-kunci gitar.
Di sebelahnya terdapat tiga buah kotak dengan ukuran berbeda-beda, tangan Alseenio menjangkau ketiga kotak barang itu dan membukanya.
Ketiga kotak itu adalah satu set pakaian Cucci dan sepatu Konverse.
Satu kaus berwarna putih Cucci dan celana jeans warna putih Cucci, satu set pakaian yang serasi, Alseenio pergi ke ruang pakaian di dekat kamar utama dan meletakkan kedua pakaian itu di lemari.
Sepatu Konverse yang diberikan oleh Sistem pun berwarna putih yang memiliki kesan yang kece dan sederhana, Alseenio pun segera menaruhnya di lemari rak khusus sepatu.
Kembali ke balkon apartemen dan Alseenio memainkan permainan di Laptopnya hingga malam. Meskipun begitu, tidurnya tidak tertinggal dan bahkan tepat waktu.
….
Lima hari pun berlalu begitu saja.
Alseenio banyak menghabiskan waktu di rumah karena fokus untuk menyelesaikan misi sistem yang mengharuskan mendapatkan 100.000 pengikut pada akun Instagrem.
Misi sistem tidak pernah keluar lagi setelah ia menyelesaikan misi memberikan foto pada Niara terakhir kali.
Mungkin itu disebabkan oleh kegiatannya dan rutinitas yang sederhana, hanya keluar membeli makanan atau mengisi bensin hanya sekadar memanaskan sepeda motor saja dan sisanya hanya di dalam apartemen, bermain permainan di laptop dan membuat cerita (Instestory) di akun Instagremnya.
Rutinitasnya yang tak ada kesan itu tidak memicu misi sistem satu pun, kemungkinan besar karena hal itu.
“Pagi hari cerah ditemani kopi susu serasa aku sedang berada di pelukan gadis bersus— maksudku di pelukan ibu.“ Alseenio berkata dengan spontan dan segera mengubah kata-katanya yang terdengar aneh di telinga.
Bersandar di pagar pembatas balkon sambil menikmati udara segar di pagi hari, tangannya memegang secangkir kopi susu yang ia buat sendiri, sesekali ia menyesap kopi sembari memejamkan matanya.
Hari ini adalah hari kelima, hari yang begitu damai dengan cuaca yang mendukung, terlebih lagi suasana hati Alseenio sedang senang dan gembira.
Bukan tanpa alasan tiba-tiba dirinya merasa senang sampai sepanjang ia meminum kopi selalu senyum, ada sebuah sebab yang membuatnya seperti ini, yakni misi sistem sebentar lagi selesai.
Akun Instagremnya setelah lima hari sejak pembuatan itu sudah memiliki jumlah pengikut yang banyak. Pengikut sudah mencapai 99,8 ribu orang dan itu masih bertambah.
Sebuah strategi Alseenio gunakan untuk bisa mendapatkan pengikut sampai sebanyak ini, yaitu strategi mengunggah foto atau video satu kali dalam sehari.
Fotonya atau pun videonya tidak mengandung unsur kekerasan, kekejian, sara, rasis, atau pun penghinaan kepada individu atau pun kelompok, apalagi mengandung sesuatu unsur yang sedang viral atau populer saat ini.
Hanya sebatas foto dirinya sedang meminum kopi, atau foto diri sendiri pada refleksi cermin dan satu video dirinya sedang bernyanyi menggunakan gitar yang ia pesan melalui toko online.
Cerita juga ia buat di akunnya agar orang-orang sedikit tahu mengenai dirinya dan juga semakin banyak yang ingin melihatnya sehingga hal itu membuat orang-orang tertarik untuk mengikutinya.
Pada kesimpulannya, Alseenio mengandalkan wajah dan kemampuan bermain gitar serta nyanyiannya untuk menaikkan angka pengikut.
Kebanyakan dari foto yang ada di Instestory bergambar ruang kamar dan ruang balkon beserta kopi dan barang-barang yang dinilai bagus untuk difoto.
Satu dari sepuluh foto di ceritanya adalah gambar dirinya sendiri, sisanya hanyalah foto estetik dan video singkat ia sedang bernyanyi.
Total ada enam unggahan dalam akunnya yang terdiri dari lima foto yang menampilkan wajahnya dan satu video dirinya sedang bernyanyi.
Unggahannya banyak disukai orang, bahkan sekarang yang menyukai enam unggahan itu mencapai angka 500 ribu orang di setiap unggahannya.
Hampir sama rata, tetapi unggahan yang terbaru sedikit lebih rendah.
Unggahan terbarunya adalah gambar dirinya sedang memegangi cangkir kopi, fotonya mirip seorang pemain sepakbola terkenal, yaitu Penaldo yang sedang memegang secangkir kopi. Memiliki perbedaan di latar belakang dan arah pengambilan kameranya saja.
Foto selfie itu diambil beberapa menit yang lalu.
Alseenio mengambil ponselnya dan membuka akun Instagrem untuk melihat-lihat komentar di unggahan terbarunya.
Terkadang ada saja komentar yang lucu di unggahannya dan itu berhasil membuatnya tertawa.
Terdapat 10.000 komentar dan Alseenio segera melihatnya.
“Tampan sekali pria satu ini, melihat fotonya saja langsung membuat tubuhku menjadi panas!“
“Terima kasih kak Nio karena sudah merekomendasikan aku dengan produkmu, yaitu @Pembesarpayurata sekarang boba milikku menjadi lebih besar dari sebelumnya.“
“Sayang, kapan kita jalan-jalan bareng ke Pasar Minggu? Aku kangen saat kita bermain air di ember yang berisi ikan lele.“
“Kukira orang bule ternyata lokal asli, mulai saat ini aku menanamkan prinsip mencintai produk dalam negeri.“
“Aku cari-cari tidak ketemu, ternyata jodohku ada di sini.“
Mulut Alseenio perlahan melengkung pada saat ia membaca komentar yang menurutnya lucu, senyuman menawannya begitu jelas ditampilkan, tetapi sayangnya tidak ada orang yang melihatnya, jika ada wanita yang melihatnya, dipastikan Alseenio sudah habis dimakan wanita tersebut.
“Haha, ada-ada saja netizen Indonesia ini.“ Alseenio tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.
Asupan humornya sudah terpenuhi pagi hari ini.
Alseenio memeriksa pengikutnya yang terkini dan itu hampir menyentuh angka 100 ribu.
“Aku tebak, tidak akan lama lagi aku berhasil menyelesaikan misi—”
[Ding!]
“Benar apa kataku!“
Suara Sistem muncul dan memotong kalimatnya.
[Misi Artis Sosmed Telah Selesai!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Ferari 812 Superfast!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Kemampuan Mengendarai Mobil dengan Satu Tangan!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Ducati Panigale 959!]
Sebuah pemberitahuan rentetan hadiah dari kotak misteri misi sistem muncul.
Alseenio melebarkan matanya setelah mendengar hadiah misi yang pertama.
“Aku mendapatkan mobil mewah dari Sistem?“ Alseenio tertegun sejenak dan melanjutkan, “Akhirnya keinginanku terkabulkan juga!“
Wajahnya langsung berubah secara instan menjadi wajah yang gembira.
Selepas dirinya ingin mendapatkan kemampuan mengendarai mobil, ia sudah berniat untuk membeli sebuah mobil, tetapi Alseenio tidak tahu ingin membeli mobil dari merek apa, sebab banyak sekali merek yang bagus.
Sekian lama menimbang-nimbang beberapa hari ke belakang, Alseenio memutuskan di dalam hati untuk menunggu sistemnya memberi mobil daripada ia pusing memikirkan mobil yang dibelinya.
Hari ini sistem memberinya mobil yang sesuai dengan keinginannya.
[Ding! Harap Anda pergi ke Showroom Yudi Salam untuk mengambil mobil!]
Pengingat Sistem muncul sekali lagi, berisikan pemberitahuan kepada Alseenio untuk mengambil mobilnya di salah satu Showroom.
“Showroom mobil mewah Yudi Salam? Aku pernah mendengar nama ini, tetapi di mana, ya?“
Alseenio terdiam sesaat untuk mengingat nama seseorang.
Beberapa menit kemudian, wajah Alseenio menjadi cerah dan ia tampaknya sudah ingat dengan orang tersebut.
Alseenio mengambil ponselnya dan mencari tahu nama Yudi Salam di Yitub, ia pernah mendengar nama tersebut dari Yitub dua tahun yang lalu.
“Sudah kuduga, ternyata dia.“ Alseenio mengembuskan napas dan berkata.
Setelah mengonfirmasi dugaannya itu benar, Alseenio segera mencari alamat lengkap Showroom milik pria bernama Yudi Salam.
“Lumayan jauh …. Mumpung sekarang masih pagi aku ke sana sekaligus jalan-jalan mencari angin.“
Letak Showroom mobil tersebut ada di Jakarta Utara yang di mana lumayan jauh dari tempat apartemennya.
Alseenio segera menghabiskan kopinya dan langsung berganti pakaian, ia mengenakan satu set pakaian sederhana yang terdiri dari kaus hitam dan celana bahan berwarna hitam dan juga jaket hitam polos.
Harga keseluruhan pakaian yang dikenakan Alseenio hanya seharga tiga juta rupiah, dan yang mahal itu adalah sepatunya yang baru saja ia dapatkan.
“Kunci Ducati? Sayangnya aku belum ingin menggunakanmu.“ Kunci sepeda motor Alseenio temukan di saku celana pendeknya, ia memandang kunci tersebut dengan sedikit sedih.
Alseenio berjalan ke arah meja pendek di kamar tidurnya dan membuka laci meja, kunci Ducati ia letakkan di sana bersama kunci R6. “Kamu di sini untuk sementara waktu, aku akan memakainya jika ada waktu dan kesempatan yang cocok.“
Setelah semuanya sudah siap, Alseenio langsung turun ke parkiran apartemen untuk mengambil motor sportnya.
Sepeda motor yang ia pakai adalah Zx-10RR, motor ini motor favoritnya karena unit yang terbatas dan nomor unitnya yang cantik.
Setelah memanaskan sepeda motor beberapa menit dan mengenakan helm, Alseenio langsung menarik gas dan melesat cepat menuju tujuan.
Di jalan raya menuju Jakarta Utara, Alseenio berhenti di lampu merah Mall Satinah dan menunggu lampu lalulintas berganti menjadi warna hijau.
Tidak lama begitu ia menunggu, Alseenio bertemu dengan sekelompok orang-orang yang menggunakan sepeda motor mewah.
Alseenio akrab dengan kelompok ini, ia tebak ini kelompok yang suka berkumpul di Cenayan City, atau Cency.
Vroom! Vroom!
Mereka berhenti di sebelah Alseenio dan sengaja menarik gas untuk memamerkan suara gahar motornya masing-masing.
“Sampingmu, bro! Zx-10RR sepeda motor edisi spesial!“
“Woah! Iya, benar! Bagaimana dia bisa mendapatkan motor ini?“
“Bro, di sebelahmu ada sepeda motor istimewa!“
“Aku baru tahu Zx10RR mengeluarkan warna hitam yang tampan seperti ini!“
Orang-orang yang menaiki sepeda motor mewah dari berbagai merek memusatkan pandangannya ke sepeda motor Alseenio.
Mereka terpesona oleh visual sepeda motor Alseenio, apalagi warna yang dimiliki Alseenio adalah langka, dan belum pernah dilihat oleh mereka semua.
“Aku belum pernah mendengar ada seseorang yang memiliki sepeda motor ini.“
“Kamu tahu siapa orang ini?“
“Aku tidak tahu, coba kamu tanya ke yang lain.“
“Lihat sosok orang yang naik sepeda motornya, kawan. Sangat cocok sekali!“
Alseenio hanya diam menunggu hitungan mundur lampu lalulintas berganti, dan mengabaikan komentar mereka terhadapnya.
Namun, setelah ia diam dan berusaha tidak mendengarkan ucapan orang lain, Alseenio mendengar suara mekanis Sistem datang di kepalanya.
[Ding! Misi Spesial Telah Terdeteksi!]
Judul: Menjadi Motovlogger Selama Seminggu.
Misi: Menjadi Motovlogger di Platform video Yitub dan dapatkan isi hadiah kotak spesial yang sesuai dengan jumlah pelanggan akun Yitub yang didapatkan selama satu minggu.
Waktu: Satu minggu.
Hadiah: 1x Kotak Misteri Spesial.
Hukuman: Semua Indra Tubuh Dicabut.
Sementara itu, di Showroom Yudi Salam.
Di depan sebuah bangunan yang bertuliskan Prestide terdapat seorang pria muda yang berjanggut dan berpakaian yang elegan dan mewah sedang berdiri di dekat mobil mewah berwarna hitam.
“Akhirnya satu dari beberapa mobil mewah yang telah lama ditaruh di sini diambil juga oleh pemiliknya, aku sangat penasaran dengan pemilik mobil ini. Apakah dia seorang artis atau pebisnis andal?“
Pria yang bergumam di sebelah mobil mewah bermerek Ferari itu adalah Yudi Salam, pemilik Showroom yang ada di belakangnya.
Tiga bulan yang lalu ia mendapatkan beberapa kiriman mobil super mewah dari beberapa perusahaan, mereka semua tidak menyebutkan siapa saja nama orang tersebut karena mereka sendiri tidak tahu namanya, pasalnya pembeli tersebut tidak menyebutkan namanya.
Namun, mereka semua sudah diberikan uang untuk membayar dan sejumlah uang perintah untuk menyimpan mobil-mobil mewah di Showroom Yudi Salam.
Yudi Salam hanya bisa menerima, pasalnya uang yang diberikan oleh orang-orang misterius itu sangatlah besar dan uang itu legal.
Tidak ada yang tahu satu dari banyaknya mobil yang dikirim tiga bulan yang lalu, tidak ada satu pun orang misterius itu yang datang ke sini untuk mengambil mobilnya.
Hari demi hari berlalu, kecemasan Yudi Salam makin bertumpuk banyak. Dirinya cemas karena takut mobil-mobil mewah ini hasil dari uang Pebisnis nakal dan ilegal.
Takut kejadian beberapa waktu yang lalu terjadi lagi.
Akhirnya kabar yang membuatnya sedikit lega datang di malam hari, pihak Ferari memberitahukan kepadanya bahwa Ferari 812 Superfast akan diambil oleh pemiliknya, tetapi lagi-lagi mereka tidak memberi tahu nama pemilik, hanya memberi tahu ciri-ciri fisik, dan Inisial saja.
Ciri-cirinya adalah Pria muda berusia 20 tahun, tampan, tinggi, putih, suka bermain sepeda motor mahal, dan orang Indonesia, berinisial AA.
“Kenapa dia rela mengeluarkan uang banyak hanya untuk menyimpan mobil ini selama beberapa waktu?“ Yudi berbisik kecil seraya merenung.
“Apakah orang kaya itu sudah kebingungan karena tidak bisa menghabiskan uang, sebab terlalu kaya sehingga mereka memutuskan untuk menghamburkan uang hanga untuk hal-hal yang sepele? Aku benar-benar tidak mengerti dengan tindakan mereka-mereka ini.“
Menggelengkan kepalanya, menghembuskan napas berat, ia sungguh tidak mengerti dengan perilaku para orang kaya yang super seperti itu.