Apa jadinya jika calon kakak ipar mu tidak sengaja merengut harta yang paling kamu jaga sebagai seorang wanita? itulah yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Agisha.
Akibat kejadian itu membuat sebuah daging yang menjelma menjadi janin tumbuh di dalam rahimnya, awalnya Agisha mencoba menutupinya karena berpikir jika dirinya adalah sumber masalah untuk kakaknya yang sedari dulu kurang menyukainya maka dengan berpikir matang-matang Agisha memilih kabur dari rumah, tetapi hal itu diketahui oleh ayah dari bayi dirinya kandung.
Agisha yang kekanak-kanakan dan dirinya yang mengandung membuatnya mau tidak mau harus menjadi lebih dewasa lagi. bisakah Agisha menghadapi semuanya di tengah-tengah dirinya yang merasa bersalah, dan juga bagaimana kisah lika-liku kehidupan Agisha, ikuti terus yaaa novelnya.
riri-can
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehangatan yang Berharga
Zeus membuka matanya mencari sosok istri kecilnya yang sejak semalaman menjaganya, mata abu-abunya menatap Agisha yang menyisir rambutnya yang kini mulai memanjang, Zeus menyukainya dan semoga saja Agisha tidak memotongnya lagi.
Setelah mengumpulkan tenaga Zeus mencoba untuk bangun tetapi kepalanya terasa berat bahkan kini kepalanya terasa semakin pusing.
'Kamu tidak perlu bangun, apa ada yang kamu butuhkan?" tanya Agisha berbalik
'Aku ingin memelukmu sayang" ujar Zeus manja
'Apa tidak ada hal lain?" tanya Agisha malas
Agisha merasa geli mendapatkan panggilan manis dan tingkah Zeus yang manja, kapan pria berotot itu belajar merayu? Sungguh tidak cocok dengan wajahnya itu yang biasanya menampilkan wajah sangar.
'Apa begitu berat mengabulkan permintaan ku?" tanya Zeus cemberut
'Hentikan! Kamu membuatku takut!" sentak Agisha yang kini sudah merasa kesal
'Tapi aku sakit sayang, biasanya Marylin akan mengabulkan permintaan ku" ucap Zeus dengan wajah kesal
'Marylin Marylin dan Marylin!" teriak Agisha
'Kalau mau Marylin panggil saja dia, membuat orang susah saja" amuk Agisha
'Sejak semalam kamu terus mengucapkan nama itu, apa segitu berharganya dia? Kenapa kamu tidak menikahinya saja!" omelnya meninggalkan Zeus yang diam
'Marylin sudah di tanah sayang, tidak mungkin juga aku menikahi wanita tua" ucap Zeus pelan setelah Agisha pergi keluar
Agisha mengomel dan mengata-ngatai Zeus karena mengucapkan nama Marylin sejak semalam. Sungguh itu membuatnya kesal, ingat! Hanya kesal bukan cemburu.
'Cih! Apa hebatnya Marylin itu? Sampai membuatkannya memanggil nama itu berulang kali" gerutunya
'Apa Marylin itu lebih cantik dari kak Ibel? Mengapa banyak sekali kekasihnya, membuat orang kepikiran saja" ucapnya menatap sekeliling yang sepi
Tiba-tiba Agisha merasa bersalah karena sudah mengamuk pada Zeus yang masih sakit, tetapi Zeus memang minta di marahi, salah siapa membandingkannya dengan Marylin itu.
'Sehebat apa Marylin itu?" tanyanya pada dirinya sendiri
Agisha menatap buah anggur yang bergelantungan di pohonnya, dengan cepat Agisha memetiknya dan memakanya.
'Enak juga" ucapnya
Entah sudah berapa banyak yang dimakannya hingga perutnya terasa kenyang dan tidak muat menampung lagi.
'Kalau anggurnya di buat wine bagaimana? Aku penasaran dengan rasa wine? Tapi kata orang ibu hamil tidak boleh minum minuman beralkohol" ujarnya menatap perkebunan anggur yang mengelilingi rumah itu
'Idenya membuat rumah ini bagus juga, hanya saja aku bosan" ucapnya memilih masuk ke dalam rumah
Agisha membuka pintu kamar dan melihat Zeus yang masih membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, sepertinya Zeus masih belum ada tenaga. Ada perasaan sedih dalam hatinya melihat Zeus yang memijit keningnya.
'Kemari biar ku pijit" ujar Agisha duduk di samping Zeus
Zeus membuka matanya, tanpa menolak Zeus meletakkan kepalanya di pangkuan Agisha. Dia butuh kasih sayang Agisha.
'Kamu masih hangat, apa sebaiknya kita ke rumah sakit saja?" tanya Agisha meminta persetujuan Zeus
'Tidak perlu sayang, biasnya akan hilang sendiri. Apalagi kalau aku bekerja full biasanya rasa sakitnya akan hilang" tolak Zeus menikmati pijitan Agisha
'Dasar aneh, orang sakit biasanya butuh istirahat banyak sedangkan kamu malah harus kerja" cibir Agisha
'Kamu makan dulu yaa, aku sudah masak tadi. Meskipun tidak seenak masakan para koki tapi aku jamin rasanya tidak buruk kok" ucap Agisha lembut
Zeus tersenyum kecil, Zeus sudah tau sejak beberapa kali bertemu dengan Agisha di rumah Praden bahwa Agisha mahir memasak. Zeus pernah melihat Agisha memasak secara langsung, saat itu perasaannya pada Agisha sudah banyak hanya saja dia tahan.
'Aku orang beruntung bisa merasakan masakan mu" puji Zeus senang
'Berlebihan sekali, tunggu sebentar yaa... Aku ambil makanan dulu" Agisha membantu Zeus duduk dan pergi keluar mengambil makanan untuk Zeus
Agisha datang kembali membawa sebuah nampan berisi bubur yang terdapat beberapa potong sayuran dicampur ikan dan beberapa daging lainnya. Dia melakukan itu supaya Zeus tidak merasa muak saat memakannya.
'Apa namanya?" tanya Zeus melihat mangkuk berisi bubur
'Namanya bubur Zeus, jangan banyak tanya ayo buka mulutnya aaa" Agisha menyodorkan sendok di depan mulut Zeus
'Rasanya enak, aku suka sayang" ucap Zeus tulus karena memang dia suka dengan rasanya
'Syukurlah kalau kamu menyukainya, habiskan setelah itu minum obat" Agisha kembali menyuapi Zeus makan sesekali menyodorkan minuman
Zeus menatap Agisha lembut, ternyata memang benar akan ada pelangi setelah hujan. Zeus berpikir Agisha adalah hadiah yang Tuhan berikan untuknya karena kehidupan kecilnya yang begitu menyedihkan. Jika memang Agisha tercipta untuknya maka dia akan melakukan segala cara untuk membahagiakan Agisha dan calon anaknya nanti.
'Mengapa menatapku seperti itu? Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Agisha
'Benar, ada sesuatu di wajahmu" balas Zeus masih mempertahankan senyumannya
'Benarkah?" tanya Agisha menyentuh area wajahnya tetapi tidak menemukan apa-apa
'Kamu cantik" ucap Zeus malu-malu
Agisha tegelak melihat tingkah laku Zeus yang sungguh aneh, apa Zeus bersikap seperti ini jika sedang sakit? Sungguh sesuatu yang mustahil mendapati Zeus dengan wajah malu-malunya.
'Apa ada yang lucu?" tanya Zeus
'Tentu saja hahahaha... Kamu sangat lucu, aku tidak menyangka jika kamu selucu ini" gelak Agisha memegangi perutnya
'Apakah selucu itu sayang?" tanya Zeus lembut
'Tentu saja hahahaha" Agisha masih tertawa terbahak-bahak
'Baiklah aku akan terus sakit supaya kamu senang dan tertawa di depanku" ujarnya memegang tangan Agisha
Agisha mengentikan tawanya, ucapan Zeus sungguh aneh di telinganya.
'Jangan sakit lagi, cukup sekali ini saja. Aku lebih suka melihat wajah garangmu, lihatlah kamu bahkan untuk bangkit dari tempat tidur saja tidak bisa, cepat sembuh. Jika kamu sembuh aku akan mengabulkan tiga permintaan untukmu" ucap Agisha
'Benarkah?" tanya Zeus memastikan
'Tentu saja, hanya 3. Makanya cepat sembuh, ayo minum obatnya" Agisha menyodorkan obat dan segelas air putih
'Apa aku boleh memintanya sekarang?" tanya Zeus
'Tidak bisa, perjanjiannya yaitu setelah kamu sembuh. Jika ingin permintaan dikabulkan maka cepatlah sembuh" balas Agisha membantu Zeus berbaring
'Temani aku sampai tidur sayang, ku mohon" pinta Zeus menahan tangan Agisha yang mau pergi
'Baiklah kali ini, tapi langsung tidur yaa" Agisha ikut berbaring
Keduanya berpelukan karena memang cuaca di luar sangat mendukung untuk mendapatkan kehangatan. Musim dingin kali ini Zeus merasa hangat dan tenang, hatinya yang menyimpan kesedihan dan kesakitan perlahan mulai terhapus. Betapa dahsyatnya sebuah perasaan cintanya untuk Agisha sampai kehidupan masa lalunya perlahan mulai terkikis.
'Aku mencintaimu sayang" ungkap Zeus membuat Agisha membeku
'Sudah kubilang jangan banyak bicara, ayo tidur" balas Agisha gugup
'Baiklah, aku berharap semua ini tidak hilang" Zeus mengecup kening Agisha dan menutup matanya karena sudah mengantuk
🌾🌾🌾
Siapa nih yang punya misua super manja jika lagi sakit? Sukanya nempel terus.
riri-can