NovelToon NovelToon
Sebatas Menjadi Istri Boneka

Sebatas Menjadi Istri Boneka

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:31.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Dia hanya harus menjadi istri boneka.

Bagaimana jika Merilin, gadis yang sudah memendam cintanya pada seseorang selama bertahun-tahun mendapatkan tawaran pernikahan? Dari seseorang yang diam-diam ia cintai.

Hatinya yang awalnya berbunga menjadi porak-poranda saat tahu, siapa laki-laki yang akan menikahinya.

Dia adalah bos dari laki-laki yang ia sukai dalam kesunyian, yang menawarinya pernikahan itu.

Rionald, seorang CEO berhati dingin, yang telah dikhianati dan ditingal menikah oleh kekasihnya, mencari wanita untuk ia nikahi, namun bukan menjadi istri yang ia cintai, karena yang ia butuhkan hanya sebatas boneka yang bisa melakukan apa pun yang ia inginkan.

Akankah Merilin menerima tawaran itu, sebuah kontrak pernikahan yang bisa membantunya melunasi hutang warisan ayahnya, yang bisa membantu pengobatan jangka panjang ibunya, dan memastikan adik laki-lakinya mendapatkan pendidikan terbaik sampai ke universitas.

Bisakah gadis itu mengubur cintanya dan menjadi istri boneka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Undangan Makan Malam

Detakan jantung Merilin rasanya semakin tidak terkendali, saat mobil yang membawanya memasuki sebuah kawasan perumahan elit, yang untuk memasuki gerbang perumahannya saja membutuhkan kartu akses.

Hari ini bukan Serge yang menjemputnya. Laki-laki itu hanya menemui Merilin saat memberikan pakaian yang saat ini dia pakai ini, untuk bertemu dengan orangtua Tuan Rion. Katanya ada rapat penting yang harus dia datangi bersama Rion. Mereka akan bertemu di rumah Presdir nanti. Serge mengirim seorang sopir, yang hanya bicara beberapa patah kata memberi salam kepada Merilin, sebelum gadis itu masuk ke dalam mobil.

Sepanjang perjalanan hanya kesunyian yang tercipta di antara mereka.

Karena hanya diam Merilin punya banyak waktu untuk melamun.

Nyonya itu sangat baik, saking baiknya terkadang membuatku takut. Dia sering mengatakan tolong jaga Rion ya Ge, anggap Rion seperti saudaramu sendiri. Rion tidak punya saudara jadi kau bisa menjadi teman sekaligus saudaranya. Terkadang itu malah membebaniku, aku takut membuat kesalahan dan membuat nyonya kecewa. Karena kau sudah berhasil meyakinkan Presdir, aku rasa akan lebih mudah meyakinkan nyonya. Presdir pasti sudah menjelaskan sedikit tentangmu pada Nyonya.

Begitulah, nasehat yang bukannya membuat Merilin tenang, malah semakin membuatnya harus mewaspadai nyonya. Karena perasaan ibu terkadang sangat peka kalau berhubungan dengan buah hatinya, apalagi Tuan Rion adalah satu-satunya anak mereka. Dari yang gadis itu tangkap, kedua orangtua Tuan Rion sangat menyayangi anaknya.

Mobil berhenti, sopir bicara dengan penjaga gerbang. Lalu tidak lama gerbang utama rumah pun terbuka.

Keringat dingin mulai merembes ke tangan Merilin, dia usap ke dress panjang selutut yang dia pakai. Sambil matanya melihat ke luar jendela untuk menenangkan diri.

Mobil melaju perlahan melewati taman, menuju bangunan besar rumah utama milik Presdir Andez Corporation.

"Tuan Rion sudah menunggu Anda di dalam Nona." Kata-kata sopir mengagetkan Merilin yang sedang melihat pohon-pohon tertata rapi di taman. "Beliau langsung datang setelah meeting selesai dengan klien dan sudah ada di dalam."

Ah, apa kami berselisih jalan tadi, aku pikir dia akan terlambat. Apa Kak Serge juga ada ya?

"Ba, baik. Terimakasih informasinya."

Tenanglah Mei, tenang. Ini bukan apa-apa, lebih menakutkan saat kau harus berakting pura-pura mencintai Tuan Rion di hadapan Presdir waktu itu. Sekarang kau hanya perlu meyakinkan nyonya.

Merilin mengusap tangannya lagi, saat mobil berdecit tepat di depan rumah besar ini, saat Merilin menundukkan kepala keluar dari mobil, dia melihat seseorang keluar dari pintu rumah. Masih memakai pakaian yang dia pakai tadi pagi, saat dari kejauhan Merilin tidak sengaja melihatnya di kantor.

Rion berjalan mendekat.

"Pegang lenganku dan mulailah berakting." Rion menyodorkan lengannya supaya Merilin mengulurkan tangan. Sopir yang mengantar Merilin menundukkan kepala ketika mereka berlalu masuk. "Serge bilang kau sudah bisa memanggilku kakak di depan ayahku kemarin."

"Maaf, saya sudah..."

Dia ketus sekali, membuatku merinding.

"Lakukan seperti itu juga di depan ibuku. Yakinkan dia kalau aku jatuh cinta padamu." Rion menyelipkan rambut Mei ke belakang telinga. Gadis itu merasakan ujung tangan panas menyentuh daun telinganya. Membuatnya merinding. "Berusahalah, karena kalau kau gagal dan kita batal menikah, kau yang akan kehilangan semua."

Orang yang melihat mereka hanya melihat dua orang sedang berjalan sambil bergandengan tangan dengan mesra. Tapi kenyataanya tidak seperti itu.

Merilin merinding, berada di jarak yang sangat dekat dengan Tuan Rion seperti saat ini.

"Baik Kak, saya akan berhati-hati dan meyakinkan nyonya."

Huaaaaa, lidahku sakit karena memanggilnya kakak, tapi. Merilin melirik laki-laki yang tidak berekspresi di sebelahnya. Ternyata dia juga pandai berakting ya.

Baiklah Mei! dua tahun, ayo bekerja keras dua tahun ini menjadi boneka untuknya, buat dia puas sampai kehabisan nafas. Eh, maksudnya puaskan dia dengan aktingmu sebagai boneka. Lalu kau bisa hidup bebas setelahnya.

Senyum semangat terkembang tanpa sadar di bibir Merilin. Dan mungkin saja, setelahnya dia bisa mengejar Kak Serge dengan kepala tegak, setelah semua hutang ayahnya tidak menghantuinya lagi. Itu menjadi penyemangat yang berkobar di hatinya.

Glek.

Mereka berjalan santai dalam keheningan menuju ruangan perjamuan makan malam.

Di pintu menuju ruang makan.

"Selamat malam Tuan Muda, dan Nona silahkan." Kepala pelayan menundukkan kepala. Dia terlihat bahagia menyambut Rion yang katanya akan datang untuk memperkenalkan calon istrinya. "Tuan dan nyonya sudah menunggu di dalam."

Seperti menginjak bara panas, saat kaki Merilin melangkah melewati pintu.

...🍓🍓🍓...

Sudah duduk di meja makan. Merilin melihat Presdir dan nyonya sedang bicara. Saat dia masuk nyonya langsung bangun dari duduk, berjalan ke arahnya.

"Ibu kenalkan dia Mei, calon istriku."

Eh, ternyata dia bisa bicara dengan lembut.

Merilin terkejut dengan nada bicara Rion pada ibunya, sangat lembut dan hangat, tidak berbeda saat dia bicara dengan Harven atau ibu. Tapi kenapa, saat bicara denganku dia sangat sinis. Merilin hanya bisa bergumam bingung.

Aku seperti pendosa yang sudah melakukan banyak kesalahan padanya.

Senyum ramah langsung terkembang di wajah nyonya.

"Apa kabar Mei, senangnya akhirnya Rion membawa wanita yang dia sukai ke rumah. Ayo duduk." Nyonya berjalan menemani Merilin ke tempat duduknya. Lalu dia kembali ke tempat duduknya sendiri. "Sayang, kau tidak menduga kan, Rion akhirnya mau menikah." Nyonya bicara pada Presdir.

Eh, Presdir juga tersenyum dengan hangat pada nyonya. Sebenarnya ada apa dengan kalian, kenapa aku tidak mengenal sosok kalian yang seperti ini!

Entah mau protes dengan siapa Merilin, karena Presdir dan Tuan Rion yang dia lihat di perusahaan sangat berbeda dengan apa yang dia lihat sekarang.

Para pelayan datang menyajikan makanan. Walaupun perut Merilin kosong tapi dia tidak bisa mengunyah makanan dengan benar, karena tatapan nyonya hanya memperhatikannya dari tadi.

"Ibu, ibu bisa melubangi wajah Mei kalau terus menatap begitu." Rion mengusap kepala Merilin. Ayahnya memperhatikan semua gestur tubuh Rion dan calon menantunya. Ya, kecurigaannya memang tidak sebesar sebelumnya, namun belum sepenuhnya hilang.

Dia masih mengamati situasi.

Merilin yang merasakan tangan Rion mengusap kepalanya merinding. Lega, saat Rion menjauhkan tangannya dan mulai makan.

"Maaf ya Mei, ibu kan hanya ingin melihat wanita yang membuat anak ibu jatuh cinta. Maaf ya Mei, tadinya ibu masih curiga kalau Rion cuma mengada-ada, karena selama ini dia selalu bilang belum mau menikah." Tersenyum pada Mei sambil memindahkan lauk ke piring Mei. "Makanya ibu jadi tanpa sadar memandangimu terus."

Beliau benar-benar menyayangi anaknya seperti yang Kak Serge bilang.

"Tidak apa-apa Nyonya."

Wanita di depan Merilin mau protes dengan panggilan Merilin untuknya, tapi dia menahan diri karena tidak mau membuat calon menantunya tidak nyaman.

"Mei, apa Rion memperlakukanmu dengan baik?" Mei terlihat bingung dengan pertanyaan yang diajukan nyonya. "Ah, selama ini dia kan agak dingin kalau bicara tentang perempuan, beda sekali dengan Serge, jadi ibu hanya penasaran."

Deg, hanya disebut namanya Kak Serge sambil lalu saja membuat hati Mei berdebar.

"Ibu, kenapa bertanya hal yang sudah pasti." Rion tergelak kecil, lalu menoel dagu Merilin. Belum sempat terkejut, dengan sentuhan tiba-tiba kata-kata selanjutnya Rion semakin membuat Merilin kehilangan kata-kata. "Dia imut dan cantik kan Bu, mungil seperti boneka, aku jadi menyukainya."

Deg. Mendengar kata boneka terucap lagi-lagi dada Merilin bergetar.

Tapi nyonya tertawa, sepertinya kata-kata Rion dia artikan bahwa anaknya menyukai Merili karena tubuh Merilin yang kecil dan mungil menggemaskan seperti boneka.

"Sayang, berhentilah bertanya, dia jadi tidak bisa makan kan." Presdir menyentuh tangan istrinya yang masih antusias mengorek isi hati anak dan calon menantunya. Wanita itu tertawa lagi, senyum nyonya menyegarkan suasana.

"Maaf ya Mei, ibu malah terlalu banyak bicara. Makanlah dengan nyaman."

"Baik Nyonya, Anda juga, terimakasih makanannya."

Fokus Mei, ayo makan dengan tenang.

"Kenapa kau memanggil ibu begitu, seharusnya kau kan mulai memanggil ibuku dengan panggilan ibu." Lagi-lagi seperti mendapat bom yang menghancurkan ketenangan, bukan hanya bicara dengan lembut, tapi tangan Rion juga menyentuh rambut Mei lagi, beberapa helai yang keluar dari telinga, dia selipkan lagi di belakang telinga.

Kenapa! Kenapa kau seenaknya menyentuh orang Tuan Rion!

Karena setiap kali Rion menyentuh tubuhnya, rasanya panas sekejur tubuh Merilin akan meningkat, dan membuat gadis itu merinding.

Tapi tontonan skinship itu sepertinya disukai nyonya, dia senyum-senyum sambil bicara dengan suaminya. Presdir juga mengangguk-angguk saja dengan semua yang dibicarakan istrinya.

Ini memang tidak menakutkan, tapi aku malah jadi takut semakin takut.

Merilin menelan makanan yang masuk ke mulutnya. Seperti yang dia dengar dari Kak Serge, nyonya itu sangat baik, sampai kadang membuatku takut. Merilin bisa merasakan situasinya. Karena dia ada diposisi itu sekarang. Nyonya menyukainya, karena anaknya menyukai dirinya. Wanita itu berharap banyak darinya.

Nyonya masih bicara lagi, membicarakan kegagalan Rion dalam perjodohan. Dan sekarang nyonya sangat bahagia, karena Rion juga terlihat senang bersama Merilin.

Sebenarnya nyonya memang sudah mendapatkan sedikit informasi yang sifatnya umum dari Presdir. Tentang Merilin dan keluarganya, tentang kinerja gadis itu yang sangat baik di perusahaan. Dan juga tentang Serge yang memperkenalkan Rion dan Merilin. Mendengar nama Serge, nyonya pun akhirnya tenang, karena tidak mungkin Serge memperkenalkan wanita kepada Rion kalau gadis itu bukan gadis yang baik.

Semua berjalan lancar sesuai yang diharapkan.

Makan malam akan dilanjutkan dengan obrolan yang lebih serius di ruang keluarga.

Bersambung

1
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🅛ie𝐙⃝🦜ꪶꫝ🅟ᴳ᯳ᷢ
abis dibawa melayang laku gubrakk di jatuhin serge
Retno Kusmiarti
Kecewa
Retno Kusmiarti
Buruk
Yuliza Angriani
serge kau jadi samsak untuk rion hahahahha
Yuliza Angriani
senyum2 sendiri tak hentinya thorrr
Yuliza Angriani
serge kamu saingan terbesar bagi rion
Yuliza Angriani
ternyata rion nguntit ibunya dan mei
Rosida maghrib
najis dah si erla ...pengen gua santet
Rosida maghrib
najis dah si erla ...pengen gua santet
bini PSJ
babi deh🙃
dhianti wulandari
kasian....☹️☹️☹️☹️
dhianti wulandari
sprt diriku, mengambil alih tanggung jwb keluarga...walaupun berbeda cerita..
tp aq yakin...Allah SWT, tidak akan melimpahkan cobaan diluar batas kemampuan hambaNya...

tetap semangat...💪💪😊
Rosida maghrib
hihihi lucu bet ya si Rion 😁
Rosida maghrib
mampir thor
Yuliza Angriani
Rion duplikat tuan saga yg dari keturunan HanAra 😅
Yuliza Angriani
kayaknya rion titisan nya tuan saga deh,,, Han aja ga kayak gitu
Dewi Ambarukmi Ambarukmi
Luar biasa
Aida Rayhan
sungguh sekian banyak aku baca novel nic yg bikin aku ketawa2.sendiri..the best deh kak author
may
Luar biasa
Khanza Za
ntar kalau Sdh jadi milik orang baru serge nyesal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!